Anda di halaman 1dari 103

METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

METODE PELAKSANAAN

A. PENDAHULUAN
Proyek ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan :
APBN Tahun Anggaran 2014.
1. Pekerjaan : LANJUTAN PEMBANGUNAN RUTAN HUMBANG
HASUNDUTAN TA.2014
2. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Humbang Hasundutan
180 (Seratus Delapan Puluh) hari
3. Waktu Pelaksanaan :
kalender
4. Nama Perusahaan : PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA

B. LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014
ini merupakan Pembangunan yang akan di laksanakan dibawah naungan
Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia berada di lokasi
Kabupaten Humbang Hasundutan yang bentuk dan fungsinya telah
ditata ulang, nantinya akan meliputi pekerjaan:

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

C. APRESIASI TERHADAP PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN

Pekerjaan ini adalah Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan


TA.2014. Dalam apresiasi Kontraktor ada lima indikator untuk
mendukung pekerjaan selesai tepat guna yaitu :

1.Mempelajari gambar dengan benar sehingga urutan dari kegiatan


dapat dijalankan sesuai dengan tahapannya

2.Menyediakan material/bahan sesuai dengan yang dibutuhkan

3.Membuat shop drawing sebelum mengerjakan kegiatan dan harus


disetujui oleh pengawas dan direksi pekerjaan.

4.Menempatkan tenaga ahli sesuai dengan bidang yang


diminta/Dibutuhkan.

5.Menyelesaikan sesuai dengan time schedule yang kami buat.

I. METODE PELAKSANAAN
A. UMUM
Dalam rangka penanganan “Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang
Hasundutan TA.2014” akan dilaksanakan mengikuti ketentuan-
ketentuan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Pengaturan yang cermat dan tepat sangat diperlukan agar setiap
aktivitas pelaksanaan proyek tidak mengganggu pada daerah
lingkungan disekitarnya.

Hal ini sangat perlu dicermati guna menunjang pelaksanaan


proyek dapat berjalan dengan lancar. Untuk mendukung kelancaran
ini diperlukan suatu penanganan dengan management proyek yang
baik. Dalam mendukung management proyek yang baik inilah

2
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

diperlukan para tenaga ahli profesional yang sudah


berpengalaman.

B. METODE PENGENDALIAN MUTU


Dalam pelaksanaannya dilapangan agar strategi pencapaian hasil
dapat berjalan lebih optimal maka diperlukan pengendalian mutu
yang tepat. Pengendalian ini diperlukan untuk mengantisipasi
sendiri mungkin kuantitas maupun kualitas pekerjaan sudah
terlaksana sebagaimana yang diinginkan sesuai spesifikasi yang
diisyaratkan.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengendalian mutu ini
adalah sebagai berikut:

a.Pengadaan Staf personil


Staf personil yang menangani pekerjaan ditempatkan orang-
orang yang sudah berpengalaman susuai bidangnya masing-masing

b.Pengadaan Peralatan Kerja


Pengadaan peralatan kerja disesuaikan menurut kebutuhannya
dilapangan setiap pekerjaan yang menggunakan peralatan yang
diisyaratkan, sudah harus dimobilisasi sebelum pekerjaan
dimulai. Hal ini sangat perlu agar pekerjaan dapat
terlaksana sesuai dengan rencana kerja dan mutu pekerjaan
sesuai spesifikasi yang diisyaratkan dapat terpenuhi

c.Pengadaan material/bahan-bahan kerja


Salah satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah
pengadaan material/bahan-bahan kerja. Pengadaan
material/bahan-bahan kerja disesuaikan dengan item pekerjaan
yang akan dilaksanakan baik kuantitas maupun kualitas.

3
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

d.Pemeriksaan/Pengujian Material
Material dan bahan-bahan kerja yang akan dipergunakan diminta
persetujuan dari pengurus lapangan. Hal ini dilakukan untuk
lebih menjamin bahwa material yang digunakan telah memenuhi
kriteria yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis. Bilamana
diisyaratkan pengujian terhadap material dan mutu pekerjaan
dapat segera dilaksanakan untuk mengetahui pekerjaan telah
dilaksanakan sesuai dengan kualitas/mutu yang diinginkan

e.Evaluasi pelaksanaan pekerjaan


Untuk mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan, maka setiap
minggu diadakan rapat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Dalam rapat evaluasi ini yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Mengevalusi kemajuan fisik terhadap time shedule yang
ada
2.Mengevaluasi terhadap mutu pekerjaan yang sudah
terlaksana bila diperlukan
3.Mengevaluasi terhadap material/bahan-bahan yang
diperlukan
4.Evaluasi terhadap peralatan kerja yang dibutuhkan
5.Evaluasi terhadap tenaga kerja

UNSUR PELAKSANA PROSES PELAKSANAAN PENGENDALIAN

4
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Pelaksanaan Pekerjaan
- Hasil Pekerjaan
KONTRAKTOR
- Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan ke
Konsultan

- Pengawasan Harian
- Hasil Pengawasan
- Pengawasan Mutu
KONSULTAN
- Evaluasi Pengawasan Harian
- Evaluasi Hasil Pelaksanaan
- Evaluasi Teknis

- Evaluasi Pelaksanaan

Hasil : - Teknis
- Pengawasan Harian
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN - Hasil Pengawasan

- Penyempurnaan Data Evaluasi


- Mutu Evaluasi Teknik

C. METODE PENGENDALIAN WAKTU


Hal yang paling penting untuk menentukan waktu pelaksanaan suatu
pekerjaan agar sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah
diberikan oleh pemberi tugas, adalah mempelajari secara cermat
dan teliti item-item pekerjaan yang diajukan dengan mengevaluasi
kebutuhan waktu pelaksanaan setiap item. Apabila waktu yang
diberikan tidak mencukupi atau khawatir akan adanya kendala di
lapangan yang mengakibatkan target waktu yang direncanakan akan
meleset dari waktu yang telah ditentukan, perlu dipelajari
(diperhatikan kemungkinan) adanya lingkup pekerjaan yang dapat
dikerjakan secara bersamaan tanpa harus menunggu penyelesaian
pekerjaan item per item dari masing-masing lingkup pekerjaan.
5
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Untuk menunjang strategi pelaksanaan proyek ini akan dibuat Net


Work Planning .

Strategi dari sistim management lapangan yang dilakukan adalah


dengan menerapkan kontrol terhadap tiap item pekerjaan terutama
terhadap critical path yang ada. Dengan mengawasi secara ketat
terhadap critcal path serta melakukan berbagai persiapan yang
dapat mengakomodasi kemungkinan terjadinya stagnasi yang terjadi
maka diharapkan setiap item pekerjaan dapat terlaksana tepat pada
waktunya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tersedianya tenaga yang


trampil dan berkemampuan baik dibidangnya. Hal ini diperlukan
agar mutu pekerjaan dapat terjaga dengan baik. Untuk itu para
beberapa tukang yang handal akan dibawa dari untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.

Dengan strategi yang cermat maka pelaksanaan pekerjaan secara


keseluruhan dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

D. METODE PENGENDALIAN BIAYA


Setiap kita melaksanakan suatu pekerjaan hal yang pertama kita
pikirkan adalah bagaimana strategi dan sasaran kita untuk
mendapatkan hasil kerja yang baik dan keuntungan yang optimal
tanpa harus mengurangi mutu suatu pekerjaan, oleh karena itu
strategi yang kita buat disini adalah dengan mengatur urutan-
urutan kerja secara sistematis.

6
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1.Setiap personil harus disiplin dalam menjalankan tugasnya


masing-masing dan harus paham dengan Time schedule dan
network planning yang dibuat.
2. Dalam Pelaksanaan pekerjaan yang memerlukan teknik tinggi
serta material kualitas tinggi disini peran quality control
sangat dominan sekali. Peran quality control disini bukan
hanya mengontrol Mutu bangunan yang akan dibuat tetapi yang
paling penting bagaimana Bangunan tersebut aman dan nyaman
digunakan, maka disini peran quality control sangat berperan
sekali, seperti contoh apabila ada material yang masuk maka
tugas quality control untuk mengecek material tersebut apa
bisa dipakai atau tidak, begitu juga halnya dalam pelaksanaan
pekerjaan seperti pengecoran quality control yang menentukan
apakah pengecoran bisa dilakukan dengan terlebih dahulu
mengecek elevasi, kekuatan perancah dan hal-hal yang
signifikan sehingga pengecoran dapat dengan mulus dikerjakan
dan aman. Oleh karena itu dalam strategi pelaksanaan ini
koordinasi antar satuan unit kerja haruslah benar-benar baik.
3.Untuk menjamin agar memperoleh hasil kerja yang baik sesuai
dengan mutu yang dipersyaratkan, ditetapkan pengendalian mutu
(Quality Control) dengan cara melakukan pemeriksaan secara
teratur baik terhadap bahan yang digunakan maupun terhadap
cara pelaksanaan pekerjaan. Dengan sendirinya untuk itu perlu
dilakukan pemilihan/seleksi terhadap tenaga kerja serta
pemeliharaan secara teratur terhadap alat-alat dan
perlengkapan kerja lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Para pekerja diamati cara kerjanya apakah betul atau salah,
sudah sesuai prosedur atau belum, selain itu juga dilihat
hasil kerjanya baik dari segi kapasitas, mutu dan waktu yang

7
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

telah diprogramkan, jika memang diperlukan dapat dilakukan


penggantian tenaga kerja yang lebih baik dan sesuai kebutuhan
Pekerjaan.
4.Pengaturan yang cermat sangat diperlukan agar aktivitas
proyek tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Pembuangan
bahan-bahan bekas dan sisa air kerja diatur agar tidak
mencemari lingkungan. Pelaksanaan pekerjaan direncanakan
dengan cermat dan teliti agar tidak mengganggu dan merusak
bangunan sekitarnya. Adanya suatu proyek pada umumnya akan
menimbulkan masalah sosial terhadap lingkungan sekitarnya,
akibat banyaknya pihak dan pekerja yang terlibat di dalamnya.
Hal-hal di atas perlu diamati dan dicermati agar pelaksanaan
proyek tetap berjalan lancar dan efek-efek negatif terhadap
lingkungan baik bersifat sosial maupun teknis dapat dihindari
atau dikurangi seminimal mungkin.

E. METODE PENGENDALIAN PERSONIL.


Dalam struktur proyek “Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang
Hasundutan TA.2014” ini pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu
team manajemen yang keseluruhannya dipimpin oleh Kepala Proyek
dalam hal ini adalah Project Manager, dibantu oleh Site Manager
beserta beberapa tenaga staff engineer bidang teknik yang
didukung oleh logistik, peralatan dan administrasi dan
pembantunya sesuai kebutuhan (Lihat struktur bagan Organiasasi
Proyek terlampir.

Dan setiap unit kerja diberikan job description sebagai panduan


mereka dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Sarana sistem pengendalian merupakan sesuatu yang sangat

8
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.


Sebelum pekerjaan dimulai segala sesuatu yang ada kaitannya
dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk
daftar-daftar dan check list pengendalian yang mengacu pada
jadwal pelaksanaan pekerjaan inti (disesuaikan dengan Time
schedule yang dibuat).

Program utama yang telah dituangkan di dalam Time Schedule, di


lapangan dijabarkan lagi secara lebih rinci menjadi program-
program bulanan, program mingguan dan program harian yang
realisasinya dipantau/dimonitor dengan formulir-formulir
pelaporan kegiatan pekerjaan.

Untuk pelaksanaan pekerjaan, dibuat metode kerja yang


rinciannya dilengkapi dengan shop drawing dan disetujui oleh
konsultan Pengawas yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap
petugas yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Dengan sarana-sarana tersebut di atas sasaran kerja dan mutu
proyek dapat dicapai seperti yang diharapkan.

Pemilihan peralatan yang tepat, baik (disesuaikan dengan hasil


kalibrasi alat) dari segi jenis, jumlah maupun kapasitas serta
sesuai dengan kondisi lapangan serta dikelola dengan tepat,
akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni
tepat mutu, waktu dan biaya serta effisien.

Kebutuhan peralatan suatu pekerjaan harus dievaluasi dari


lingkup pekerjaan yang diberikan. Masing-masing item pekerjaan
dilengkapi peralatannya, bila ada pekerjaan pemadatan tanah,
maka dipersiapkan mesin pemadat dengan jenis mesin yang

9
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

disesuaikan dengan kebutuhannya dan juga untuk menjaga


berkesinambungan kerja alat agar tetap dapat bekerja dengan
baik maka dalam periode-periode tertentu dilaksanakan servise
periodik (disesuaikan dengan alatnya) agar pelaksanaan kerja
dilapangan tidak terganggu.

Tenaga kerja yang diperlukan dalam penanganan satu proyek akan


ditentukan dengan kualifikasi konstruksi bangunan. Tenaga-
tenaga ahli yang terampil dalam bidangnya, akan memperlancar
sukses tidaknya suatu pekerjaan. Pembentukan satu team
pengelolaan proyek dipimpin oleh Project Manager yang yang
berfungsi penuh untuk mengatur dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan di lapangan termasuk tenaga-tenaga ahli engineer yang
diperlukan. Tenaga staff engineer bidang teknik yang didukung
oleh logistik, peralatan dan administrasi dan pembantunya
sesuai kebutuhan (Lihat struktur bagan Organiasasi Proyek
terlampir) dan pekerja dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan
tiap-tiap item pekerjaan di lapangan. Dengan hasil pembentukan
satu team work yang baik, maka sistematis kerja akan berjalan
dengan lancar yang memuaskan. Dengan hasil terjun langsung
menangani pekerjaan ini merupakan tenaga yang terlatih,
berpengalaman pada bidangnya dan terbina dengan baik.

Untuk tenaga pembantu jumlah tenaga yang digunakan disesuaikan


dengan kebutuhannya. Dalam penyelesaian secara keseluruhan
proyek ini banyak pekerjaan lain yang kegiatannya akan saling
berkaitan dengan pekerjaan inti oleh sebab itu diperlukan
adanya koordinasi dan terpadu yaitu dengan membuat network
planning untuk menghindari terjadinya hambatan yang tidak
diinginkan. Dengan koordinasi yang baik, masing-masing

10
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

pekerjaan dapat diselesaikan dengan prosedur yang telah


ditetapkan.

Pada schedule pelaksanaan pekerjaan, terlihat jangka waktu


pelaksanaan masing-masing item pekerjaan dimana bagian yang
satu harus sudah menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang telah
ditentukan, agar pihak yang lain dapat memulai kegiatan sesuai
dengan waktu yang ditentukan pula, sehingga penyelesaian proyek
secara keseluruhan akan dapat dicapai sesuai dengan schedule
yang telah dibuat.

F. PELAPORAN
Pada kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan kontraktor
mempersiapkan laporan sebagai berikut:
1.Laporan Harian
Laporan harian merupakan penyusunan seluruh isian formulir
standard. laporan harian yang berisikan antara lain: jenis
pekerjaan, tenaga kerja, peralatan yang digunakan, kondisi
cuaca dan permasalahan yang timbul
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian
yang isinya antara lain: rencana kerja dan realisasi progres
fisik pekerjaan setiap minggu, rencana kegiatan untuk minggu
berikutnya.

3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan rekapitulasi laporan mingguan yang
isinya antara lain: rencana kerja dan realisasi progres fisik

11
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

serta yang berkaitan dengan bahan dan rencana kegiatan bulan


berikutnya.

G. ADMINISTRASI PROYEK
Untuk mendukung administrasi proyek kontraktor membuat arsip
surat-menyurat, dokumen-dokumen kontrak, laporan-lapran, foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dan lain-lain yang dianggap
perlu yang berhubungan dengan administrasi proyek

II. PROSES NETWORK PLANNING PEKERJAAN


A. PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN

1.1 Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan


Sebelum melaksananakan pekerjaan ini, bagunan-bangunan
yang terkena untuk lokasi pekerjaan akan dibongkar, yang
sebelumnya memasang pagar pengaman lokasi proyek, sampai
dapat dipastikan para pekerja dapat melaksanakan pekerjaan
tanpa gangguan dari luar lokasi pekerjaan. Pekerjaan
tempat tapak bangunan akan dibersihkan dari segala sampah-
sampah, batu-batuan.

1.2 Gudang Bahan / Los Kerja.

12
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gudang Bahan/Los Kerja dibuat dari papan/kayu kelas III


yang ukurannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang
disyaratkan yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan
bahan, tanpa tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan
terhindar dari bahan-bahan yang mudah terbakar, serta
Gudang bahan/Los kerja ditempatkan ditempat yang tidak
terlalu jauh dari lokasi pekerjaan dan tidak menjadi
penganggu kepada kegiatan pekerjaan.

1.3 Pagar Pengaman Setinggi 2 meter


Pembuatan pagar pengaman setinggi 2 meter ini dibuat yang
ukurannya disesuaikan dengan Gambar kerja yang disyaratkan
yang diperuntukkan untuk keamanan dan ketertiban
pelaksanaan pekerjaan sekaligus sebagai pembatas
pelaksanaan pekerjaan.

1.4 Pengukuran dan Pematokan


Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilaksanakan
Rekayasa lapangan bersama-sama dengan Direksi /Pemilik
Proyek atau yang mewakili yang bertujuan untuk :

1. Membuat / menentukan patok patok kerja pada lokasi


pekerjaan
2. Melakukan pengukuran kembali guna menyesuaikan
kwantitas pekerjaan pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak dan kondisi dilapangan.
3. Apabila dijumpai perbedaan-perbedaan perhitungan perlu
ditentukan suatu acuan sebagai pelaksanaan.

13
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

4. Selesai rekayasa lapangan, dibuat suatu berita acara


dari rekayasa lapangan tersebut sebagai pedoman
pelaksanaan selanjutnya.

1.5 Penyediaan Air Kerja


Air Kerja akan diadakan dengan cara membuka sumur dalam /
gali atau alternatif lain. Air kerja akan senantiasa cukup
untuk memenuhi keperluan pekerjaan.

1.6 Photo Pekerjaan


Selama masa pelaksanaan pekerjaan tersebut pemborong /
Kontraktor akan membuat Photo-photo Dokumentasi dari
pelaksanaan pekerjaan bertahap yakni:
- Tahap-I, Pada saat pekerjaan akan dimulai, atau
prestasi 0%.
- Tahap-II, Pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan
- Tahap-III, Pada saat prestasi mencapai 100 % (pekerjaan
selesai dilaksanakan)

Untuk bukti dari pekerjaan yang akan di laksanakan atau


yang telah selesai dilaksankan akan dilakukan pengambilan
photo dari beberapa sudut dan pada bagian pekerjaan.
Photo-photo tersebut merupakan persyaratan bagi
pemborong/Kontraktor dalam proses penagihan pembayaran /
termyn. Ukuran photo tersebut adalah postcard (bewarna).

B. PEKERJAAN GALIAN
Galian tanah terdiri dari:

14
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1. Galian Tanah pada pengolahan Lahan (Pematahan Lahan)


Galian Tanah pada pengolahan lahan ini menggunakan alat
berat yaitu Excavator dan menggunakan theodolite.

2. Galian Tanah untuk pondasi setempat, pondasi menerus, dan


lain-lain. Ukuran galian dibuat menurut gambar kerja serta
petunjuk dari Direksi Pelaksana / Pengawas. Tanah bekas
galian akan ditumpuk di luar untuk dimana dalam lubang
galian tidak boleh terdapat tanah yang longsor dari sisi
galian, apabila terjadi tanah longsor dari sisi-sisi
galian, maka tanah tersebut akan ditahan dengan penahan
tanah yang cukup kuat. Apabila dalam lubang galian terdapat
genangan air atau air tanah, maka air tersebut akan dipompa
sampai seluruh air didalam lubang galian menjadi kering

D. TIMBUNAN / URUGAN
Pekerjaan yang dimaksud adalah timbunan tanah pada permukaan tanah
yang akan ditentukan kemudian, serta sesuai dengan gambar kerja/petunjuk
Direksi Pelaksana / Pengawas.

Timbunan tanah yang dimaksud terdiri dari :


- Dalam Pekerjaan Pengolahan tanah menggunakan Alat berat untu
memperoleh hasil pemadatan yang baik (Pematahan Lahan)
- Menimbun sisa lubang galian pondasi, saluran-saluran, dll dengan bahan
tanah bekas galian.
- Menimbun pasir di bawah pondasi

15
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Hal ini dilaksanakan untuk mendapat


hasil yang maksimal penimbunan. Pada
umumnya penimbunan atau urugan pasir
di bawah lantai ini dilaksanakan dengan
sederhana dan dilaksanakan lapis demi
lapis, yang tinggi setiap lapis tidak
melebihi ukuran seperti yang tertera
dalam gambar kerja pada setiap lapisnya, dan setiap lapis akan disiram dengan air
hingga jenuh, sebelum menempatkan lapisan berikutnya.

E. PEKERJAAN PONDASI
a. Pondasi Menerus Pasangan Batu Kali
1. Bahan
Batu kali / batu padas yang digunakan akan dapat di peroleh ditempat
yang bermutu tinggi. Kuat dan bersih.

2. Adukan
Semua pasangan batu untuk pondasi Pasangan Batu Kali akan
dilaksanakan dengan jenis adukan 1 Pc : 4 Ps dengan batu kali / batu
padas pada diameter maksimum 15 s/d 20 cm

3. Pelaksanaan
a. Pekerjaan pondasi mulai setelah seluruh galian tanah diperiksa dan
disetujui oleh Direksi.

16
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

b. Bila pada lubang galian untuk pondasi terdapat banyak air


tergenang, maka sebelum pasangan dimulai terlebih dahulu air
dipompa dan dasar lubang dibersihkan.

c.
Contoh Gbr: Pondasi Menerus
Pekerjaan Pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
d. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung
penghentiannya akan bergigi agar penyambungan baru berikutnya
terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Didalam pondasi sama sekali
tidak boleh terdapat rongga atau celah.

b. Pondasi Setempat
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pondasi ini meliputi pekerjaan pondasi Setempat. Pekerjaan
pondasi Setempat beton bertulang yang dimaksud adalah meliputi :

17
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Pondasi dan kolom adukan beton K225 ukuran besi beton dapat
dilihat pada gambar kerja

Contoh Gbr: Pondasi Setempat

2. Persyaratan bahan-bahan
a. Semen portland / PC
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement
Tipe I dan merupakan hasil produksi dalam negeri. Semen yang telah
mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga
bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari
tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.

18
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen


tersebut di lokasi pekerjaan.

b. Agregat : Pasir dan Kerikil


- Pasir laut tidak oleh dipergunakan
- Kerikil bersih dari kotoran yang dapat menghalangi ikatan dengan
semen, jika agregat yang datang ternyata kotor, maka sebelum
dipakai harus dicuci (disiram) lebih dahulu.
- Jika kerikil yang akan digunakan ternyata terlalu kering, maka
sebelum digunakan dibasahi dengan disiram air.
- Pasir yang digunakan harus berbutir kasar, sedangkan ukuran kerikil
mengikuti persyaratan-persyaratan beton yang telah diterangkan
sebelumnya.

c. Air
- Air untuk campuran adukan beton bebas dari asam, garam, bahanm
alkali dan bahan organik yang dapat mengurangi mutu beton.
- Penggunaan air untuk kerja mendapat persetujuan Pengawas.
- Bila akan digunakan air kerja yang bukan untuk air minum dan
mutunya meragukan, maka Pengawas dapat meminta kepada
Pelaksana untuk mengadakan pengujian tersebut dengan biaya
tanggungan Pelaksana.

19
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

d. Besi tulangan
- Baja tulangan yang digunakan adalah Besi Polos, kondisi Besi
tulangan yang didatangkan tidak dalam kondisi berkarat dan
mengelupas.
- Baja ulir/deform yang di datangkan ke lokasi proyek tidak
dibengkok/ditekuk, harus dalam bentuk lonjoran.
- Diameter baja tulangan yang digunakan sama dengan ukuran
diameter yang tertera dalam gambar rencana bagian struktur.
Toleransi diameter baja yang dapat diambil adalah sesuai dengan
persetujuan tertulis dari Pengawas / Perencana.

e. Bekisting (Acuan)
- Kuat menahan beban adukan beton tanpa brubah bentuk (stabil), tahan
terhadap perbedaan cuaca yang dapat mengakibatkan perubahan
bentuknya (melengkung), harus kedap air, tidak meloloskan air
campuran (pasta semen), yang dapat merusak kualitas beton dan
mempunyai permukaan yang rata /halus.
- Bekisting dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh, untuk mendapatkan
bentuk penampang, ukuran dari bahan beton seperti dalam gambar
kerja.
- Bekisting tidak boleh dibongkar sebelum mendapatkan ijin tertulis dari
Pengawas.

1.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Bentuk dan ukuran bekisting dibuat sedemikian rupa sehingga
mengahasilkan dimensi beton sesuai dengan gambar kerja.

20
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

b. Sambungan bekisting dibuat benar-benar rapat, sehingga air adukan


beton tidak banyak keluar.
c. Rangka/penguat bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin kokohnya bekisting.
d. Sebelum dilakukan pengecoran, bagian dalam dari bekisting harus
bersih dari semua kotoran maupun serpihan kayu.
e. Membuat gambar detil rencana pemotongan besi tulangan, tempat
sambungan/pemberhentian, overlapping sambungan maupun
pembengkokan. Semua gambar tersebut harus mendapatkan
persetujuan Pengawas/Perencana.
f. Tidak diperkenankan membengkokkan baja tulangan ditempat
bekisting terpasang kecuali keadaan yang sangat memaksa dengan
pesetujuan Pengawas/Perencana dan dihindari menimbulkan
kerusakan terhadap bekisting.
g. Semua tulangan diikat dengan kawat bendrat atau las, sehingga
dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran.
h. Pada muka pondasi dan kolom-kolom beton bertulang dipasang
stek-stek tulang yang besarnya sama dengan diameter tulangan
kolom tersebut, stek-stek tersebut ditanam dalam pondasi minimal
sesuai dengan ketentuan pada gambar kerja.
i. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan setelah pemasangan tulangan
serta kelengkapannya telah diperiksa dan dianggap benar oleh
Pengawas/Perencana. Pelaksana harus mendapatkan ijin tertulis dari
Pengawas / Perencana untuk memulai pengecoran.

21
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

j. Perbandingan campuran beton dilaksanakan dengan alat-alat


takaran yang tetap, agar selalu dicapai kualitas beton yang
direncanakan.
k. Menyediakan masin pengaduk adukan beton (mollen) dalam jumlah
yang cukup, demikian juga mesin penggetar adukan (vibrator).
Mesin pengaduk yang akan digunakan dalam kondisi siap pakai,
agar tidak terjadi hambatan saat pengadukan. Tempat pengadukan
harus benar-benar bersih/bebas dari debu terutama minyak dan
karat.
l. Pemberhentian pengecoran dilakukan pada tempat-tempat yang
telah disetujui Pengawas / Perencana.
m. Untuk menyambung, pengecoran sebelumnya dibersihkan
permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja agar sempurna
sambungannya dan sebelum adukan beton dituangkan, permukaan
yag akan disambung harus disiram dengan pasta semen dengan
campuran 1 PC : 0,5 air.
n. Khusus pondasi untuk yang berada diatas tanah urugan, kontraktor
harus menyesuaikan kedalamannya sesuai dengan gambar kerja.
o. Pelaksanaan pemasangan pondasi telapak dibuat sesuai dengan
ukuran yang tertera pada gambar.
p. Sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas

c. PEKERJAAN PONDASI BORE PILE


1. Bahan

22
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Pekerjaan Bor Pile Beton Bertulang K–225, tinggi dan


diameter disesuaikan dengan gambar kerja.

2. Pelaksanaan
a. Pekerjaan pondasi mulai setelah seluruh galian tanah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
b. Pengerjaan pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter
tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat
bor.
c. Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat
dilanjutkan. Gambar di atas, mata auger sudah diganti dng
Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah atau lumpur di
dasar lubang.
d. Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil
pengeboran dan akhirnya sudah menjadi kondisi tanah
keras. Maka untuk sistem pondasi Bor Pile maka bagian
bawah pondasi yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat
dilakukan pembesaran. Untuk itu dipakai mata bor khusus,
Belling Tools.
e. Setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai
kedalaman rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu
apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu
melalui pemeriksaan manual.
f. Dilakukan Pengecekan ulang bahwa tanah hasil pemboran
perlu juga dichek dengan data hasil penyelidikan
terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama seperti yang
diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor
tersebut. Ini perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya
diambil dari satu dua tempat yang dianggap mewakili.
Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara otomatis

23
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara tepat, satu


persatu pada titik yang dibor. Apabila kedalaman dan juga
lubang bor telah ‘siap’, maka selanjutnya adalah
penempatan tulangan.
g. Karena terlalu dalam penyambungan penulangan dapat
dilakukan dilapangan.
h. Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses
selanjutnya adalah pengecoran beton. Ini merupakan bagian
yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya
suatu pondasi. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah
benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal pula
pondasi tersebut secara keseluruhan. Pengecoran disebut
gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar
dengan beton, misalnya ada yang bercampur dengan galian
tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga
beton mengisi bagian yang tidak tepat
i. Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran
memerlukan alat bantu yaitu dengan menggunakan Mesin Pompa
j. Setelah air dalam lobang bor di keluarkan, dan setelah
diperiksa dan dianggap benar oleh Pengawas/Perencana.
Pelaksana harus mendapatkan ijin tertulis dari Pengawas /
Perencana untuk memulai pengecoran.

F. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL / STRUKTURAL


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang
dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik.

24
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Pekerjaan ini meliputi : Pondasi Poor (K-225), Pondasi Beton


Bertulang, sloof, dan beton lainnya menggunakan K-225. Untuk
bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan
pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang
bukan struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

1. PERSYARATAN BAHAN
1.1 Semen Portland
Akan memakai mutu yang terbaik dari suatu jenis merk atas
persetujuan Pengawas/Direksi Lapangan dan akan memenuhi
SNI 15.2049.1994. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpangan semen portland akan diusahakan sedemikian
rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air
dengan lantai terangkat dari tanah dan tumpuan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.

1.2 Pasir Beton


Pasir akan terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas
dari bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya, dan akan
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan
dalam SNI-03-1756-1990 .

1.3 Kerikil Beton / Split


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori
serta mempunyai gradasi kekerasan serta dengan syarat-
syarat SK SNI T-15-1991. Penyimpangan/penimbunan pasir
koral beton akan dipisahkan satu dari yang lain, hingga

25
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

kedua bahan tersebut dijamin mendapat perbandingan adukan


beton yang tepat.

1.4 Air
Air yang digunakan adalah merupakan air tawar yang bersih
dapat diminum dan tidak mengandung minyak, asam alkali
dan bahan-bahan organis / bahan lain yang dapat merusak
beton dan akan memenuhi Pd-M-33-2000-03 dan AASHTO T 26.
Apabila dipandang perlu Pengawas/Direksi Lapangan dapat
meminta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai
diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.

2. Syarat-Syarat Pelaksanaan
2.1 Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang
adalah K-225, K-250, K-300 dan akan memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam SK-SNI T-15-1991-03.

2.2 Pembesian
Pembuatan tulang-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan,
sambungan kait-kait
dan pembuatan
sengkang
(ring/beugel),
persyaratan akan
sesuai SK SNI S-05-
1989-F. Pemasangan
dan penggunaan tulangan beton akan disesuaikan dengan

26
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah


tempat selama pengecoran, dan akan bebas dari papan acuan
atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam SNI 03-4146-1996. Besi beton yang
tidak memenuhi syarat akan segera dikeluarkan dari
Lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas.

2.3 Cara Pengadukan


Cara pengadukan menggunakan site mix. Takaran pengadukan
sesuai dengan standar yang berlaku dan sesuai dengan
gambar kerja.

2.4 Pengecoran Beton


Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan
dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai
jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penanggulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas
persetujuan Direksi Lapangan / Pengawas.

2.5 Contoh Bahan

27
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Sebelum pelaksana pekerjaan, Kontraktor akan memberikan


contoh-contoh material misalnya besi, koral, pasir, PC
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencanaan / Direksi
Lapangan / Pengawas, contoh-contoh yang akan disetujui
oleh Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas, akan
dipakai sebagai standar/ pedoman untuk memeriksa /
menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke
Lapangan.

28
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr Gbr contoh :Bekisting knock down


pada pekerjaan balok

2.6 Pemadatan Beton


- Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan
peralatan untuk mengangkut dan menuang beton dengan
kekentalan secukupnya agar didapat beton padat tanpa
menggetarkan secara berlebihan

29
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr contoh: Bekisting pada pekerjaan Sloof

- Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah


sangat penting. Beton digetarkan dengan vibrator
secukupnya dan dijaga agar tidak berlebihan
(overvibrate). Hasil beton yang berongga-rongga dan
terjadi pengantongan beton-beton tidak akan diterima
- Penggetaran tidak boleh dilakukan bila dengan maksud
untuk mengalirkan beton
- Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus
digetarkan dengan penggetar dengan frekwensi tinggi
0,2 cm, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan
yang baik

30
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr: Bekisting pada pekerjaan kolom

-Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja


yang mengerti dan terlatih

2.7 Lantai Kerja


Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai
dasarnya harus diurug pasir padat setebal sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar, kemudian dipasang lantai kerja
dengan adukan 1:3:5 di bawah konstruksi beton tersebut

G. PEKERJAAN KERAMIK
a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
- Pekerjaan lantai dan plint keramik ini dilakukan pada ruang
toilet, serta seluruh finishing lantai sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.

31
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr: Pemasangan Lantai Keramik

b. Persyaratan Bahan
- Bahan dari jenis keramik adalah buatan dalam negeri yang
bermutu baik produksi dalam Negeri dengan ukuran Lantai
Ruangan 40 cmx 40 cm, lantai kamar mandi 20 cm x 20 cm dan
Dinding kamar mandi 20 cm x 25 cm atau produksi lain yang
setara atau yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Finish permukaan : Halus (polish) kecuali lantai kamar
mandi (unpolish)
- Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna
harus seragam, warna yang tidak seragam akan ditolak.
- Ketebalan minimum 7 cm, finish permukaan berglazur,
kekuatan lentur 250 kg/cm2.

32
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Bahan pengisi siar dari Grout semen berwarna/Iba Grout/Tile


Grout. Bahan perekat adukan Spesi 1 PC : 3 Pasir ditembah
bahan perekat/Ibafix.

33
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr: Pemasangan Dinding Keramik

- Ukuran-ukuran bahan yang dipakai sesuai dengan yang


ditentukan gambar atau petunjuk pengawas lapangan.
- Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 Pasal 31 dan
SII-0023-81.
- Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi
SII 0013-81 Dan Sesuai Dengan SNI 15.2049.1994dan air harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SII 0013-81
Dan Sesuai Dengan SNI 15.2049.1994.

c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor diwajibkan membuat
Shop Drawing dari pola keramik yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih
dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh
bahan dari 3 produk yang berlainan) kepada Konsultan
Pengawas.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
- Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir dan ditambah
bahan perekat seperti yang diisyaratkan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
bentuk noda hingga benar-benar bersih Diperhatikan adanya
pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding
atau hal-hal lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Sebelum pasangan keramik, terlebih dahulu unit-unit keramik
direndam dalam air sampai jenuh.

34
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada


permukaan pasangan lantai atau hal-hal lain seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
- Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh
pekerjaan lain salama 3 x 24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan caat pada permukaannya.

H. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JERJAK


1. Kosen dan Pintu (Aluminium)
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan
ini meliputi antara lain :

35
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr Contoh: Pemasangan Kosen Jendela


1.1 Pekerjaan Pintu Aluminium
Pintu aluminium sesuai dengan gambar kerja dengan
ukurannya.
1.2 Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela
dan kisi - kisi Alumunium, seperti yang dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar
1.3 Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan
(Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela), (Pekerjaan
Kaca : Kaca Bening t= 5mm), seperti yang dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar.
1.4 Untuk pekerjaan pintu kamar mandi menggunkan pintu
Fiber (ukuran sesuai dengan yang tertera di dalam
gambar).
1.5 Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan
teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.

36
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1.6 Angkur-angkur untuk rangka / kosen Alumunium terbuat


dari steel plate setebal 2 -3 mm dan ditempatkan pada
interval 600 mm.
1.7 Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar
dengan sekrup anti karat, sedemikian rupa sehingga
hair line dari tiap sambungan harus kedap air. Celah
antara kaca dan sistem kosen Alumunium harus ditutup
oleh sealant.
1.8 Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang
mana kosen Alumunium akan bertemu dengan besi, tembaga
atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chromium untuk menghindari
timbul-nya korosi.
1.9 Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara
terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya
ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan double
door.
1.10Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan
dinding agar diberi sealant jenis Ultra Violet supaya
kedap air dan suara.
1.11Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
1.12Semua list kaca dipasang dengan kuat dan kokoh, pada
sponning agar diberi dempul.
1.13Mengingat sifat kaca akan memuai pada saat terkena
sinar matahari, maka alam pelaksanaan pemasangan agar

37
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

diberi jarak antara list dengan kaca beberapa


milimeter.

2. Pekerjaan Kosen Dan Daun Pintu Panel


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kosen/Pintu Panel meliputi seluruh detail
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar (Kosen + Daun Pintu
Gereja).

b. Persyaratan Bahan
- Bahan kosen/Pintu Panel dari dengan Mutu Baik kelas I.
- Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
peraturan Bahan yang telah disyaratkan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
- Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran
jadi. Pemotongan dan pembuatan profil dilakukan dengan
mesin di luar tempat pekerjaan/pemasangan.
- Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus
lurus dan siku, sehingga mekanisme pembukaan pintu/jendela
bekerja dengan sempurna.
- Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni
atau finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh
Direksi Pengawas.

38
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi


penguat angker diameter minimum 10 mm.
- Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan
dan pengotoran dari akibat pelaksanaan pekerjaan lain.

3. Pekerjaan Pintu, Jerjak dan Lainnya


1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam
gambar kerja, dengan hasil yang baik dan rapi.

2. Bahan
Terbuat dari Besi Plat 4 mm di las ke Besi Holow ukuran
50.50.5, frame kosen besi L 50.50.5 dan Besi solid dia.22 mm-
10mm

3.Pelaksanaan
a. Untuk ukuran ketinggian dan bahan yang digunakan
disesuaikan dengan yang tertera dalam spesifikasi Teknis.
b. Pekerjaan ini harus sesuai dengan gambar kerja dan
diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

I. PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN, RANGKA ATAP FIBER,


ATAP (ATAP FIBER, ATAP SPANDEK, ATAP GENTENG METAL),
LISTPLANK GRC DAN TALANG DALAM

39
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam
gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini
meliputi antara lain :
pengadaan dan pemasangan rangka-rangka atap, termasuk kuda-
kuda, gording, balok nok, kaso, klos-klos dan lain-lain
sesuai dengan petunjuk gambar

1. Persyaratan Bahan
2.1 Atap dan Rabung (Genteng Metal Dan Atap Spandek)
B. Atap yang dipakai untuk bangunan ini adalah dari
bahan:
1. Genteng Metal, produksi dalam negeri yang baru dan
bermutu baik bahan baku Zincalumn dari produk
BlueScope Steel Indonesia t= 0,35 mm.
2. Spandek, produksi dalam negeri yang baru dan
bermutu baik bahan baku Zincalumn dari produk
BlueScope Steel Indonesia t= 0,30 mm.
C. Rabung yang dipakai adalah rabung Genteng Metal, dan
rabung atap spandek dipakai yang bermutu baik.
D. Paku yang dipasang untuk pemasangan atap / rabung
dipergunakan paku seng yang bermutu baik.
E. Penyambungan / overlapping pemasangan atap minimum 15
cm ke arah panjang seng dan dua jalur ke arah
lebarnya.

40
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

2.2 Atap Fiber


A. Atap yang dipakai untuk bangunan ini adalah dari
bahan: Fiber, produksi dalam negeri yang baru dan
bermutu baik.
B. Dalam hal ini Pemasangan dilakukan sesuai dengan
petunjuk dan cara pemasangan atap fiber yang
diperkenankan
C. Seluruh pekerjaan dilakukan sesuai dengan yang tertera
dalam gambar kerja
D. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.

2.3 Lisplank GRC


Papan lisplank dari jenis GRC, berukuran sesuai dengan
gambar kerja, tidak ada cacat. GRC dengan ketebalan 6 mm
dipasang sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas
dipasang dengan baik dan horizontal (waterpass). Tidak
dibenarkan pemasangan papan lisplank, jika material

41
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

tersebut tidak rata (melengkung). Pemasangan papan


lisplank sesuai dengan gambar detail / gambar kerja serta
petunjuk dari Direksi Lapangan atau Pengawas.

2.4 Talang Dalam


a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan tulang serta alat-


alat perlengkapannya seperti yang dinyatakan/
ditunjukkan dalam detail gambar

b. Persyaratan Bahan
Bahan talang dalam digunakan dari bahan metal yang
bermutu baik, produk dalam negeri yang disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas, bentuk dan ukuran sesuai
dengan detail gambar

c. Persyaratan Pelaksanaan
- Pemasangan alat-alat pembuat lubang, pemasangan
sparing dan sebagainya harus menurut petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas
- Pelaksanaan pemasangan talang termasuk susunan,
bentuk, bahan yang digunakan harus sesuai dengan
gambar kerja
- Kontraktor diwajibkan mengadakan dan memasang bagian-
bagian lain yang tidak/belum tercakup dalam gambar
kerja yang merupakan kelengkapan daripada talang untuk
dapat berfungsi, kuat, rapi tanpa mengadakan
pekerjaan/biaya tambahan

42
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

2. Kuda-kuda baja ringan (Truss)


Berbeda dengan baja konvensional, baja ringan merupakan
baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis,
namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Rangka
atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan
dan konstruksi.

Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan


tarik 550 mpa, sementara baja biasa sekitar 300 mpa.
Kekuatan tarik dan tekanan ini untuk mengompensasi
bentuknya yang tipis. Di Indonesia, ketebelan baja ringan
berkisar dari 0,4mm - 1mm.
- Menggunakan bahan baku Metal Zincalume dari BlueScope
Steel Indonesia, Merupakan Metal yang dilapisi 55%
Aluminium, 43.5% Zing dan 1.5% Silikon Alloy
- Bahan Dasar : Hi-Tensile Alloy G-550
Ketinggian Truss : 75 mm
Ketebalan Truss : 0,75 mm
Ketinggian Batten : 32 mm
Ketebalan Batten : 0,45mm
Panjang per-batang : 6 meter
- Karateristik : Ringan dan tahan karat
- Material profil menggunakan baja mutu tinggi

Rangka atap baja ringan memiliki beberapa elemen yaitu


kuda-kuda, reng, sekrup dan jurai dalam untuk mencegah
tampias. Kuda-kuda merupakan struktur utama dalam
konstruksi atap baja ringan. Untuk mendapatkan kuda-kuda
yang kokoh, cermati lebar bentangan dan besar beban yang

43
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

akan diterima, demikian pula dengan derajat kemiringan


atap.
Ketebalan material baja ringan untuk kuda-kuda dan web
berkisar 0,7 - 1mm. Sementara untuk reng sekitar 0,4 -
0,7mm.

Gbr: Pemasangan Rangka Atap


Perhitungan kuda-kuda baja ringan amat berbeda dengan
kayu, yakni cenderung lebih rapat. Semakin besar beban
yang harus dipikul, jarak kuda-kuda semakin pendek.
Misalnya untuk genteng dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda-
kuda bisa dibuat setiap 1,4m. Sementara bila bobot
genteng mencapai 75kg/m2, maka jarak kuda-kuda menjadi
1,2m. Perhitungan ini masih dipengaruhi banyak faktor.

Kelebihan

44
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban


yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih
rendah.
- Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-
combustible).
- Konsumen tidak perlu kuatir baja ringan dimakan rayap.
- Pemasangannya relatif sangat cepat apabila dibandingkan
rangka kayu.
- Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut.

Kekurangan
- Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti
rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang
menarik bila tanpa penutup plafon.
- Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada
salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan
menyeret bagian lainnya.
- Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat
dipotong dan dibentuk berbagai profil.

Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Semua ukuran Baja Truss yang tertera pada gambar adalah
ukuran jadi dan lurus tanpa cacat, tidak melenting dan lain-
lain yang dapat menurunkan mutu Bahan serta mutu pekerjaan
- Semua pekerjaan Baja Truss seperti diuraikan di atas,
dipotong diserut dengan mesin tanpa kecuali
- Pemeriksaan terhadap jenis, ukuran maupun mutu, wajib
dilakukan dengan teliti

45
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Penimbunan di tempat pekerjaan sebaik mungkin di suatu


ruangan yang kering, dan dijaga agar tidak terkena cuaca
langsung dan rusak oleh benturan
- Setelah dipasang, memberikan perhatian sepenuhnya dan
memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan akibat
benda lain, termasuk pemakaian pada bidang yang terlihat
apalagi sampai memberkas

a. Syarat-syarat umum
- Pengerjaan bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus
diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan
terbuka. Semua bagian mempunyai ukuran yang tepat
sehingga dalam memasang tidak akan memerlukan pengisi
kecuali bila gambar detail menunjukan hal tersebut.
- Semua detail dan hubungan dibuat dengan teliti dan
dipasang dengan hati hati untuk menghasilkan tampak yang
rapi sekali.
- Mengambil ukuran ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan
dan tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang
pekerjaan pada tempatnya, terutama pada bagian bagian
yang terhalang oleh benda lain.
- Setiap bagian pekerjaan yang buruk yang tidak memenuhi
ketentuan diatas, akan ditolak dan harus diganti.
Pekerjaan yang selesai bebas dari puntiran-puntiran,
bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan yang terbuka.
- Konstruksi baja yang telah selesai dikerjakan dilindungi
terhadap pengaruh pengaruh udara, hujan dan lain-lain
dengan cara yang memenuhi persyaratan.
- Sebelum bagian - bagian dari konstruksi dipasangkan
dimana semua bagian yang perlu sudah diberi lubang dan

46
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

sudah dibersihkan dari tahi besi, maka bagian bagian itu


harus diperiksa dalam keadaan dicat.
- Semua pekerjaan yang akan dimulai akan dibuat detail
gambar kerja (shop-drawing) untuk disetujui oleh Direksi
dan Konsultan Pengawas.

b. Penyambungan dan pemasangan


- Pengelasan dilaksanakan dengan hati-hati.
Logam yang dilas harus bebas dari retak dan lain-lain
cacat yang mengurangi kekuatan sambungan dan pemukaannya
halus.
Permukaan-permukaan yang dilas sama dan rata serta
kelihatan teratur.
Las-las yang menunjukan cacat dipotong dan dilas kembali
atas biaya Kontraktor.
- Pekerjaan las dilakukan didalam bengkel, pekerjaan las
yang dilakukan dilapangan sama standarnya dengan
pekerjaan las yang dilakukan didalam bengkel, dan tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan pada waktu basah atau
hujan.
- Untuk penyambungan las lumer permukaan yang akan di las
bebas dari kotoran minyak, cat dan lain-lain. Cara
pengelasan dilakukan menurut persyaratan yang berlaku
atau disetujui oleh Direksi dan Konsultan Pengawas. Las
yang dipakai yaitu las sudut dan las tumpul. Mutu las
minimal sama dengan mutu dari profil yang bersangkutan.
Bila diperlukan dengan pengujian laboratorium. Pekerjaan
pengelasan yang akan tampak dihaluskan sehingga sama
dengan permukaan sekitarnya.

47
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Direksi dan Konsultan Pengawas berhak mengadakan test


terhadap hasil pengelasan di Balai Penelitian Bahan bahan
menurut standard yang berlaku di Indonesia atas biaya
Kontraktor, jika pekerjaan penyambungan dinilai
meragukan.

c. Pemasangan ditempat pembangunan


- Pemborong berkewajiban untuk menjaga supaya lapangan
untuk menumpuk barang yang telah diserahkan kepadanya,
tetap baik keadaannya dan jika perlu untuk menyokong
bagian-bagian konstruksi yang harus diangkut diberi kayu
penutup sandar-sandar dan sebagainya.
- Bagian bagian profil baja harus diangkat sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi puntiran-puntiran, bila perlu
digunakan ikatan-ikatan sementara untuk mencegah
timbulnya tegangan yang melewati tegangan yang diijinkan,
dan ikatan sementara tersebut dibiarkan terpasang sampai
pemasangan seluruh konstruksi selesai.
- Pengelasan diatas harus dilaksanakan pada saat konstruksi
telah dalam keadaan diam dan bebas dari beban penutup
atap.

d. Meluruskan, memadatkan dan melengkungkan


- Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh di lakukan
pada bagian non struktural, untuk melengkungkan digunakan
gilingan-gilingan lengkung.
- Melengkungkan pelat dalam keadaan dingin menurut suatu
jari-jari tidak boleh kurang dari tiga kali tebal pelat,
demikian juga untuk batang-batang dibidang dan badannya.

48
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Melengkungkan batang-batang menurut jari-jari yang kecil


dilakukan dalam keadaan panas.
- Melengkungkan dalam keadaan panas dilakukan segera
setelah bahannya dipanaskan menjadi merah tua.
- Melengkungkan dan memukul dengan martil tidak boleh
dilakukan, bilamana bahan yang dipanaskan tidak lagi
menyinarkan cahaya.
e. Paku keling dan baut
- Baut yang dipergunakan untuk konstruksi harus mempunyai
ukuran sesuai dengan yang tercantum dalam gambar.
- Pemasangan baut dibuat benar-benar kokoh serta
mempunyai kekokohan yang merata antara yang satu dan
lainnya.
f. Perlindungan pekerjaan-pekerjaan baja dengan cara
pengecatan.
- Pengecatan baja menggunakan meni besi ICI dan cat enemel
ICI dua kali, warna akan ditentukan kemudian.
g. Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara
(montase percobaan) pada halaman bengkel. Yang terlindung
dari cuaca untuk mendapat persetujuan Pengawas, seluruh
bagian dan sambungannya.
h. Kontraktor bertanggung jawab untuk menjaga keamanan
pekerjaan besi dan memperbaiki semua kerusakan sampai
diserahkan dan diterima baik di lapangan.
i. Sebelum pekerjaan dilaksanakan meminta persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas.

J. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

49
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan


yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
- Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan
dari seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan
pada daun jendela serta seluruh detail yang
disebutkan/ditentukan dalam gambar
- Untuk engsel pintu dan jendela dipakai engsel type ring
nylon yang berkualitas baik semutu produksi DN, dipasang
sebanyak 3 buah untuk setiap daun pintu dan 2 buah untuk
setiap daun jendela, dengan ukuran sebagai berikut :
1. Untuk daun pintu ukuran 4”
2. Untuk daun jendela ukuran 3”.
- Seluruh pintu-pintu dipasang kunci tanam yang berkualitas
baik semutu merk Union 2 kali putar (besar) dan semutu CISA
khusus untuk alumunium.
- Setiap daun jendela dipasang slot dan dipasang kait angin /
penahan bukaan yang berkualitas baik.
- Apabila dianggap perlu Konsultan Pengawas dapat meminta
untuk mengadakan Test Laboratorium yang dilakukan terhadap
contoh bahan tersebut sebagai dasar persetujuan. Seluruh
biaya untuk Test Laboratorium ini menjadi tanggungan
Pemborong
- Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi
atas pintu ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari
32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas Engsel tangan
dipasang di tengah-tengah dengan merk CISA atau setara
- Seluruh kunci pintu yang dipasangkan dengan anak kunci yang
telah direncanakan dan diatur menggunakan Sistem Master,

50
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Grand Master, Emergency Master dan Construction Key dari


pabrik yang bersangkutan. Setiap kunci pintu lengkap 2
(dua) buah anak kunci, anak kunci Sistem Master, Grand
Master, Emergency Master dan Construction Key disupply 5
(lima) buah
- Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu
- Setelah kunci terpasang, noda bekas cat atau bahan fisik
lainnya yang menempel pada kunci harus
dibersihkan/dihilangkan
- Pemasangan Door Closer pada batang kosen dan daun pintu,
diatur sebagaimana mestinya sehingga pintu selalu menutup
rapat pada kosen pintu, serta dapat berfungsi dengan baik
- Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila
dibuka, diberi Door Stop dari merk dan type yang
diisyaratkan, dipasang dengan baik pada lantai dengan
menggunakan sekrup dan nylon plug

K. PEKERJAAN PLAFOND
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan,
peralatan, tenaga dan pemasangan semua pekerjaan plafond
seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan
mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang
terlihat dalam gambar-gambar dan persyaratan ini.

b. Persyaratan Bahan
1. Bahan Gypsum :
- Jenis bahan: : Gypsum
- Ketebalan : 9 mm

51
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Mutu bahan : buatan dalam negeri merek Jayaboard atau


yang setara.
- Pola ukuran : 120 x 240 cm/ (sesuai gambar)
- Rangka : Furing, ukuran penggantung sesuai
gambar.
- Pengendalian seluruh pekerjaan ini memenuhi persyaratan
pada NI-5 dan PUBI-1982 pasal 38 dan memenuhi SII-
0404/81.

Gbr contoh: Pemasangan Rangka Furing untuk


Plafond

2. Bahan Profil Gypsum:


- Jenis bahan: : Profil Gypsum
- Ketebalan : 6 cm
- Mutu bahan : buatan dalam negeri merek Jayaboard atau
yang setara.

52
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Pola ukuran : sesuai gambar


- Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan pada NI-5 dan PUBI-1982 pasal 38 dan
memenuhi SII-0404/81.

C. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, terlebih dahulu meneliti
gambar-gambar yang ada kondisi di Lapangan (ukuran dan
peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay out/
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar. Maka kami akan membuat Shop Drawing sesuai
 ukuran/bentuk mekanisme kerja yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas, dan setelah disesuaikan dengan keadaan
di Lapangan.

Gbr contoh : Pemasangan Plafond

 Membuat Mock-Up sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.


 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, Gypsum dan
material yang lain diletakkan pada ruang/tempat dengan

53
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cahaya langsung


dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
 Pada dinding partisi dikehendaki agar permukaan modulnya
ditutup dengan sampul, dengan maksud agar pemasangan
terlihat tanpa nat.
 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-
klos, baut, anker dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian
terutama untuk bidang-bidang yang tampak tidak boleh ada
lubang-lubang atau cacat-cacat bekas penyetelan.
 Design dan produksi dari system partisi tidak boleh
menyimpang dari ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh
pabrik.
 Pemakaian bahan dan pola pemasangan dinding partisi tidak
boleh menyimpang dari persyaratan.
 Semua rangka harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai
dengan peil dalam gambar dan lurus (tidak melebihi batas
toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing
bahan yang digunakan).
 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-
sudut pertemuan dengan bidang lain. Bila tidak kejelasan
dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal tersebut
kepada Konsultan Pengawas. Semua ukuran modul yang dianut
berkaitan dengan modul lantai dan dinding.
 Setelah pemasangan, Pemborong wajib memberikan
perlindungan terhadap benturan-benturan, benda-benda lain
dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Pemborong sampai
pekerjaan selesai.

54
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

 Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus


diperhatikan kerapian dan kekuatannya.
 Bekas lubang pemasangan dan penguat lain harus tidak
terlihat dan semua penguat harus terpasang baik sehingga
dapat menjamin kekuatannya.

 Pemasangan rangka plafond harus rata sehingga tidak


menimbulkan permukaan plafond menjadi bergelombang dan
mengganggu estetika.
 Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu
pemasangan langit langit tidak merusak lantai ataupun
pekerjaan – pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-
langit hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang
akan ditutup selesai terpasang.
 Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan
dengan lampu-lampu, KM/WC, pinggiran-pinggiran dan
sebagainya. Langit-langit yang terpasang harus dibuka
kembali jika terjadi perbaikan pekerjaan-pekerjaan yang
berada di atasnya (mekanikal, elektrikal atau memperbaiki
pekerjaan) dan harus dipasang kembali dengan kondisi baik
dan rapi serta mendapat persetujuan dari Pengawas /
Pengelola Teknis.
 Pelaksana harus membuat lobang manhole sesuai kebutuhan
dengan lokasi-lokasi yang sudah mendapat persetujuan
Pengawas / Pengelola Teknis.
 Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak dan
ukuran sesuai dengan gambar kerja dan syarat-syarat yang
ditentukan.

L. PEKERJAAN WATERPROOFING MEMBRANE

55
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1.0. UMUM
1.1. Ketentuan Umum Sebelum pekerjaan waterproofing dilakukan,
maka
a. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan dilapangan, agar
mendapat gambaran luas yang presisi atas bidang yang akan
dilapisi bahan waterproofing.

b. Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh- contoh


bahan water-proofing yang akan digunakan Contoh-contoh
bahan waterproofing harus disertai brosur yang memuat data
teknis dan cara pemasangan.

Gbr. Cara pengerjaan pemasangan Waterproofing

1.2. Lingkup Pekerjaan

a. Menyediakan bahan, menyiapkan dan mengerjakan waterproofing


baik jenis membrane maupun fluid pada bagian-bagian yang
sesuai dengan gambar rencana.

56
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

b. Aplikasi pemasangan additive waterproofing (scope pekerjaan


struktur) pada lokasi-lokasi seperti :
1. Plat beton untuk sumppit dan lift pit.
2. Struktur tangki beton air non-potable
3. Lokasi-lokasi lain yang ditunjukkan dalam gambar.
c. Aksesori/ perlengkapan lain untuk mendukung pekerjaan terkait
yang dibutuhkan dalam pemasangan.

d. Bagian yang terkait :


- Pekerjaan Slab Beton
- Pekerjaan Plesteran

57
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr. Pekerjaan Waterproofing

1.3. Reference
a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar:
ASTM D 146 Piability
ASTM D 412-80 Tensile strength
ASTM D 882
ASTM E 154 Puncture Resistance
ASTM G 54
ASTM C 836-81 Adhesive Strength
ASTM 624-76 Tear Resistance

b. Quality Assurance:
Kualifikasi manufaktur: produk yang digunakan disini harus
diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai
pengalaman yang sukses dan diterima oleh Engineer.
Spesialisasi perusahaan dalam penerapan spesifikasi water
proofing 5 tahun pengalaman tertulis.

c. Kualifikasi pekerja :

58
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti


terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta
metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta
memiliki skill yang dibutuhkan.
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Pengawas, dan
Pemberi Tugas tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau
kurang skill-nya.

1.4. Pengiriman (Submittals)


a. Kontraktor harus mengirimkan technical spesifikasi dari
fabricator serta contoh bahan.
b. Instalasi manufaktur: kirimkan copy asli instruksi
pemasangan dari pabrik untuk setiap produk, termasuk batas-
batas (range) temperature yang diijinkan.
c. Kontraktor harus mengirimkan shop drawing yang menunjukkan
cara penerapan yang benar, untuk persetujuan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
d. Kontraktor harus membuat mock-up untuk area-area yang
sulit, metode finishing dan sebagainya untuk persetujuan
Pengawas dan Pemberi Tugas.

1.5. Perawatan, Pengiriman dan Penyimpanan


a. Kirimkan, simpan, rawat dan lindungi produk sesuai
rekomendasi pabrik.
b. Jangan menumpuk gandakan (double stock) membrane pallets.
c. Simpan primer, mastics dan adhesive pada area yang kering
jauh dari kebakaran, loncatan api dan panas yang tinggi.
d.Lindungi produk dan beri ventilasi secukupnya.

59
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1.6. Garansi
a. Sediakan garansi tertulis dari pabrik selama 10 tahun.
b. Garansi pemasangan system yang bebas dari bocor dan rusak
dalam pengerjaan (workmanship) dan material adalah 10 tahun
terhitung dari tanggal penyelesaian proyek.

1.7. Tahapan (Sequence) dan Schedule


a. Koordinasikan dan buat schedule pekerjaan untuk memastikan
bahwa harus ada pemberitahuan pada 7 hari sebelum pemasangan
bila terdapat hal-hal/ penempatan. material-material
konstruksi yang kurang sesuai dan bertentangan.
b. Perlindungan dengan papan/board selama 24 jam pemasangan
jenis membrane.

2.0. BAHAN
2.1. Bahan Waterproofing Jenis Membrane
Addhesive waterproofing membrane untuk bidang atap.

2.2. Material
a. Lembaran Membrane
Lembaran membrane untuk atap harus memiliki persyaratan
sebagai berikut:
- Torch adhesive dan cold applied
- Tebal min. 4mm untuk torch applied dan 1mm untuk cold
applied.
- Tensile strength tidak kurang dari 2800 kpa.

Lembaran membrane untuk struktur tangki beton bagian luar


harus memenuhi persyaratan berikut:

60
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Self adhesive dan cold applied


- Buatan pabrik, produk komposit dengan ketebalan minimum 1,5
mm terdiri dari 1,4 mm rubberized asphalt dan 0,1 mm cross
laminated polyethylene film
- Tensile strength tidak kurang dari 2800 kpa (ASTM D.412)

b. Primer
Untuk semua area yang akan ditutup dengan waterproofing
membrane memakai: rubber based liquid type.
c. Mastic Untuk semua perlengkapan yang menembus bagian
waterproofing membrane dan retak-retak kecil pada beton
sebelum pemasangan material waterproofing harus memakai:
Rubberized Asphalitic Type
d. Cement mortar Komposisi epoxy atau latex modified
cementitions.
e. Concrete Patching Compound Pemasangan cepat, non-shrinking
patching compound

f. Wire Mesh
Material : Hotdip, galvanized welded mesh
Spasi : 200 mm x 200 mm, 4,0 mm
g. Polystyrene Protection Board Expanded high density
polystyrene board, sesuai FSHH-1- 524 C, type I, class A,
tebal 30 mm.
h. Protection Board Adhesive Tipe yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat waterproofing membrane dan sesuai dengan
membrane

2.3. Bahan Waterproofing


61
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

a.Bahan Waterproofing jenis Semen Base (jenis coating) dan


tidak beracun (scope pekerjaan Arsitektur) untuk bak air
bagian dalam.
b. Bahan Waterproofing jenis coating untuk toilet.

2.4. Material
a. Epoxy Linning Epoxy material harus dari 2 komponen, system
pelarut yang bebas dari epoxy resin. Epoxy material harus
dari tipe yang non-kontaminasi terhadap potable water dan
harus memiliki sertifikat laboratorium untuk bukti. Karakter
material:
1. Compressive strength tidak kurang dari 600 kg/cm2
2. Flexural strength intension tidak kurang dari 250 kg/cm2
3. Adesi terhadap beton tidak kurang dari 40 kg/cm2
4. Setara dengan Araldite-Top Coat 020, sealocrete.

b.Polyurethane lining: single komponen, bitument-modified


moisture-curing polyurethane.
c.Pembersih, primer dan material aksesori: tipe dan komposisi
yang direkomendasikan oleh pabrik.
d.Air: bersih dan dapat diminum.

3.0. PENERAPAN
3.1. Pemeriksaan
a. Periksa permukaan terhadap kondisi-kondisi yang berpengaruh
merugikan pelaksanaan. Jangan diproses/ ditindaklanjuti
sebelum kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan telah diisi
beton.
b. Periksa bahwa item-item yang penetrasi ke system
waterproofing sudah terpasang dengan baik dan kuat.

62
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

c. Pastikan permukaan sudah halus dan bebas dari lubang- lubang,


retak, atau perkiraan yang mungkin mengganggu pemasangan.
d. Perhitungkan bahwa permukaan beton telah terawat dalam jangka
waktu tertentu yang disetujui oleh pabrik waterproofing
membrane.
e. Perhitungkan bahwa hubungan pasangan bertemu rata dengan
efflorecene, minyak, lemak, partikel-partikel asing, dan
kontaminasi bahan-bahan asing.
f. Jaga area pekerjaan yang masih aktif dan gunakanlah
g. Prosedur khusus yang direkomendasikan oleh pabrik.
h. Rencanakan luas area permukaan yang akan dipasang
waterproofing termasuk bagian pemasangan yang harus naik ke
dinding/ parapet.

3.2. Persiapan
a.Lindungi area yang tidak dimaksudkan untuk terpasang dengan
waterproofing.
b. Bersihkan dan siapkan permukaan sesuai instruksi pabrik.
c.Isilah celah dan hubungan yang retak sesuai instruksi pabrik.
Gunakan ratio panjang dan lebar yang direkomendasikan oleh
pabrik sealent.
d.Pindahkan barang-barang yang tajam, lempengan, dan material
lepas lain. Lepaskan ikatan-ikatan dan tempatkan pada jarak
minimum 18 mm dibelakang muka dinding. Isi lubang, rongga,
dan sisir haluskan area rata dengan tambahan compound atau
adukan semen.
e. Penetrasi harus di sealent dengan mastic.
f.Gunakanlah potongan tipis atau bekas barang tertentu pada
pertemuan-pertemuan vertical dan horizontal dengan

63
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

menggunakan cast-in-place adukan semen dengan konfigurasi


yang direkomendasikan oleh pabrik membrane.
g.Gunakanlah alat mekanis untuk menghaluskan permukaan yang
halus sampai menghasilkan kehalusan “medium” dalam ukuran
amplas kertas.
h.Bersihkan, gosok, kasarkanlah permukaan, dan padatkan dengan
grouting disekitar drain, pipa-pipa, conduit dan bagian-
bagian lain yang pentrasi ke waterproofing dan tamballah
sesuai dengan instruksi pabrik.
i.Perbaiki retak dan joint-joint dengan material dan prosedur
yang direkomendasikan oleh pabrik waterproofing. Hentikan
bila ada aliran air menuju retakan dan joint dengan sumbat.
j.Jepitlah sisi-sisi dan akhiran perimeter dengan permukaan
yang bersatu.
k.Jepitlah bagian-bagian yang penetrasi ke waterproofing
membrane dengan bahan flashing membrane cair. Pastikan
terjepit dengan baik dan penetrasi ke bahan membrane.
l.Untuk tipe fluid, lembabkan lantai dengan air bersih.
m.Terapkan campuran waterproofing fluid 2 lapis dengan kadar
tertentu untuk menghasilkan ketebalan yang dibutuhkan sesuai
petunjuk pabrik. Biarkan selama 24 jam antara satu lapis
dengan lapisan yang lain. Basahkanlah dengan cairan lapisan
sebelumnya, sebelum menerapkan lapisan berikutnya.
n.Jika akan dilakukan testing aliran air, pemasangan membrane
harus sudah siap minimum 36 jam sebelumnya.

3.3. Pemasangan

a.Pasanglah waterproofing dengan tenaga kerja yang terampil


sesuai dengan instruksi tertulis dari pabrik. Gunakanlah

64
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

teknik, prosedur dan peralatan yang direkomendasikan oleh


pabrik.

b.Gunakan primer dengan kadar yang ditunjukkan oleh pabrik.


Pakailah primer hanya sebatas area yang dapat ditutup dalam
hari yang sama.

c.Sebelum menempatkan membrane strip penuh pada sisi dalam


pojokan, sisa luar pojokan, dan sambungan kerja, paskan strip
ditengah-tengah sepanjang garis pojok dan sambungan.

d.Pasanglah lembaran dengan sisi dan akhiran yang overlap


dengan ukuran yang direkomendasikan oleh 60 cm  pabrik.
Pemasangan pada ruang harus naik sampai ke dinding setinggi
termasuk tutup bagian atap beton.

e.Bukalah kertas pelapisnya, gelarlah lembaran dengan memakai


mechanical roller untuk mendapatkan rekatan yang penuh.

f.Rekatlah lembaran dengan penuh pada permukaan, kecuali bila


area tersebut terdapat expansion joints dengan lebar 7,5 cm
atau lebih.

g.Pasanglah mastic pada sisi-sisi sambungan dan lokasi yang


direkomendasikan oleh pabrik.

3.4. Protection Board Screed


Pasanglah screed pelindung dengan tebal 25 mm diatas membrane
dan biarkan sedemikian rupa sesuai petunjuk dari pabrik.

3.5. Protection Board


Pasanglah Polystyrene Board pada dinding vertical basement dan
tangki air.

65
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

3.6. Field Quality Control


Flood test (test aliran) – Permukaan horizontal
a. Sebelum semua permukaan ditutup dengan protection board
untuk pekerjaan lain, lakukan test untuk kebocoran dengan
kedalaman air minimum 5 cm selama 48 jam.
b. Perbaiki bila ada kerusakan-kerusakan yang tersembunyi
dengan memeriksa sub-structure, dan ulangi test ini sampai
tidak ada lagi kebocoran yang teramati.

3.7. Perlindungan dan Pembersihan


Lindungi permukaan benda-benda yang berdekatan dari kerusakan
dan cacat. Bersihkan material waterproofing pada permukaan
lapisan benda-benda yang disebabkan penerapan yang kurang
hati-hati.

M. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Perencana / Direksi Lapangan / Pengawas.
Dalam Pekerjaan ini terdapat dinding Bata dengan Pasangan
Batu 1 Bata dan ½ Bata.

2. Persyaratan Bahan

66
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Batu bata akan memenuhi NI-10, Semen Portland akan memenuhi


SII 0013-81 Dan Sesuai Dengan SNI 15.2049.1994, Pasir akan
memenuhi SNI-03-1756-1990, Air akan memenuhi AASHTO T 26.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan adukan
campuran 1 Pc : 3 Ps pada Pasangan Batu 1 Bata, aduk
campuran 1 Pc : 3 Ps pada Pasangan Batu ½ Bata, aduk
campuran 1 Pc : 2 Ps pada Pasangan Batu ½ Bata dan aduk
campuran 1 Pc : 4 Ps pada Pasangan Batu ½ Bata. Untuk semua
dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan
lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari
permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar
menggunakan simbol aduk trasraam / kedap air digunakan aduk
rapat air dengan campuran 1 Pc : 2 Pasir pasang.

Batu bata merah yang digunakan adalah batu bata merah press
mesin ukuran 5 x 11 x 21 cm ex lokal dengan kwalitas
terbaik yang disetujui oleh Pengawas Direksi Lapangan /
Pengawas. Sebelum digunakan batu bata akan direndam di bak
air atau di drum hingga jenuh. Setelah bata terpasang
dengan aduk, naad/siar-siar akan dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasang batu bata sebelum diplester akan dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan
dibersihkan. Pemasangan dinding batu bata dilakukan
bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
perharinya, diikuti dengan cor kolom praktis.

67
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Batu bata merah yang digunakan adalah batu bata merah


press mesin ukuran 5 x 11 x 21 cm ex lokal, dengan
kualitas terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna dan
tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua
atau lebih, serta harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
- Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak
atau drum hingga jenuh
- Setelah batu bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu
lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.
- Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dibersihkan.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap
tahap maksimum 24 lapis per-harinya, serta diikuti dengan
cor kolom praktis.
- Bidang dinding batu bata tebal ½ batu yang luasnya lebih
dari 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat
praktis dengan kolom 15 x 15 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 20 cm, jarak
antara kolom maksimum 3 m’
- Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata
merah sama sekali tidak diperkenankan
- Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek
besi beton dengan diameter 12 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

68
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus


menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah
diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar
tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
- Pasangan batu bata 1 PC : 2 Pasir pasang di bawah
permukaan tanah/lantai harus dibrapen dengan adukan 1
PC : 2 Pasir pasang.
- Pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan toleransi
deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m 2
tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester)
- Toleransi terhadap As dinding adalah kurang lebih 1 cm
(sebelum diaci/diplester).

N. PEKERJAAN PELAPIS DINDING


3. Pekerjaan Plesteran Dinding
1.1 Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai
hasil yang bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding
dikerjakan pada permukan dinding bagian dalam dan luar.

69
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Gbr: Plesteran dan Acian pada dinding batu bata

1.2 Persyaratan Bahan


Semen portland akan memenuhi memenuhi SII 0013-81 Dan
Sesuai Dengan SNI 15.2049.1994 (dipilih dari satu produk
untuk seluruh pekerjaan), Pasir akan memenuhi SNI-03-1756-
1990. Penggunaan adukan plesteran :
- Adukan 1 PC : 2 pasir

70
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Adukan 1 PC : 3 pasir
- Adukan 1 PC : 4 pasir
Seluruh permukaan plesteran difinish Acian dari bahan PC.

1.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari
bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas dan
persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan
ini. Pekerjaan Plesteran dapat dilaksanakan bilamana
pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata
telah disetujui oleh Perencanaan / Direksi Lapangan /
Pengawas sesuai uraian dan syarat pekerjaan yang tertulis
dalam buku ini. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah
campuran dalam volume, cara pembuatannya menggunakan mixer
selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

A. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan batu bata yang


berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan batu
bata di bawah permukaan tanah dipakai aduk plesteran 1
Pc : 2 Psr.
B. Untuk bidang lainnya, dipakai aduk plesteran campuran 1
Pc : 3 Psr da 1 Pc : 4 Psr
C. Plesteran halus (acian) dipakai campuran Pc dan air
sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat
dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar), untuk adukan plesteran finishing akan ditambah
dengan addivite dengan dosis 200-250 gram pramix untuk
setiap 40 kg semen.

71
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

D. Semua jenis adukan perekat tersebut di atas akan


disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan
baik dan belum mengering.
E. Diusahakan agar jarak waktu percampuran adukan perekat
tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi dari 30
menit terutama untuk adukan kedap air.
F. Pekerjaan Plesteran dinding hanya diperkenankan setelah
selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing
untuk semua bangunan.
G. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton
bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai
plesteran halus (acian diatas permukaan plesterannya).
H. Untuk dinding tertanam didalam tanah diberapan dengan
memakai spesi kedap air.
I. Kelembaban plesteran akan dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan penutup yang bisa mencengah penguapan air secara
cepat.
J. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang
tidak baik plesteran akan dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh
Perencana/Pengawas dengan biaya atas tanggung
Kontraktor. Setelah 7 (tujuh) setelah pengacian
selesai, Kontraktor akan selalu menyiram dengan air
sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

72
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

O. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pengecatan Dinding, plafond dll
1. Lingkup Pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat. Perngecatan
permukaan dengan bahan–bahan yang telah ditentukan yaitu cat
setara Vinilex . Pengecatan semua permukaan dan area yang ada
gambar tidak disebutkan secara khusus dengan warna dan bahan
yang sesuai dengan petunjuk Perencana.

2. S
t a
n d
a r
d

Gbr contoh. Cat dinding terkelupas Gbr. contoh Cat dinding yang diharapkan
Pengerjaan
belum lama di cat (Mock Up)
Sebelum pengecatan dimulai, pemborong akan melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh
pilihan warna, texture, meterial dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan
oleh Direksi Lapangan. Jika masing-masing bidang tersebut
telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencanaan,

73
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal


keseluruhan pekerjaan pengecatan.

3. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan


Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh
pabrik untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang
dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang dipakai
adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku.

4. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Semua bahan sebelum dipasang akan ditunjukkan kepada Pengawas
dan direksi beserta persyaratan-persyaratan / ketentuan
pabrik untuk mendapatkan persetujuan, bahan yang tidak
disetujui akan diganti tanpa biaya tambahan. Jika dipandang
perlu diadakan penukaran / penggantian bahan, penggantian
akan disetujui Pengawas dan Direksi berdasarkan contoh yang
dilakukan Kontraktor.

Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor akan meneliti gambar-


gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail. Bila ada kelainan dalam hal ini
apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi
dan sebagainya, maka Kontraktor akan segera melaporkannya
kepada Pengawas / Direksi.

74
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat


bila ada kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan. Selama pelaksanaan akan selalu
diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya. Kontraktor wajib memperbaiki /
mengurangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama
masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor,
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

b. Besi/Baja
Meliputi pengecatan besi/baja pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar
1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- Meliputi pengecatan besi/baja pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar

2. Persyaratan Bahan
- Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh
bagian-bagian besi yang terlihat dan pekerjaan besi lain
ditentukan dalam gambar, kecuali ditentukan lain.
- Digunakan bahan cat Produk Dalam Negeri yang bermutu baik
dari jenis merk ICI jenis Syntetic Super Gloss, Cat Besi
(Synthetic Enamel) atau dari produk lain yang setara dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Bahan untuk cat dasar digunakan dari bahan yang
diisyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan

75
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Pekerjaaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat,


selesai diampelas halus dan bebas debu, minyak dan lain-
lain.
- Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat
dasar 1 kali. Sambungan las dan ujung-ujungnya yang tajam
diberi “touch up” dengan 2 lapis, setelah itu lapisan
tebal 40 micron diulaskan.
- Setelah kering sesudah 8 jam, dan diampelas kembali
disemprot 1 lapis. Setelah 16 jam mengering baru lapisan
akhir disemprot 3 lapis.
- Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan
compressor 3 lapis.
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI 1982 Pasal 54, NI-4, SNI 03-2407-
1991, SNI 03-2408-1991serta mengikuti ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan
- Warna akan ditentukan kemudian

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih
dahulu diserahkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan
dari Konsultan Pengawas
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan
harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak
dan debu
- Permukaan yang akan dicat diamplas dengan anplas besi
yang halus untuk memperoleh permukaan halus, rata dan
bersih dari karat dan kotoran-kotoran lain
- Sebelum pemakaian, cat harus diaduk dengan rata dan
sempurna sampai jenuh

76
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

- Oleskan satu atau dua lapis QD Aretlead Promer 510-2715


dari produk seperti jenis yang telah diisyaratkan di atas
atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang
bersangkutan
- Selanjutnya setelah pengecatan Menie besi telah rata dan
kering, barulah pengecatan akhir dilakukan dengan
persyaratan sesuai dengan yang ditentukan oleh pabrik
yang bersangkutan
- Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering
sempurna serta mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas
- Pengecatan dilakukan dengan kuas yang bermutu baik atau
dengan spray dan bidang pengecatan harus rata dan sama
warnanya

b.Pengecatan Kayu
 Semua permukaan kayu yang berhubungan dengan plesteran diberi
dasar meni
 Permukaan kayu yang akan dicat harus diamplas kemudian
diplamur bila. terdapat retak, celah atau lobang. Kemudian
permukaan kayu yang telah diplamur diratakan
 Permukaan kayu yang kecil harus diberi 2 lapisan plamur yang
tipis
 Pekerjaan pengecatan dengan kwas untuk bidang kecil dan
semprot untuk bidang luas
 Hasil pengecatan harus mulus, tidak menggelembung atau
cacat-cacat lainnya

77
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

P. ALAT – ALAT SANITAIR


1. Pekerjaan Klosed
Klosed Jongkok berikut segala kelengkapannya yang dipakai
adalah produk Indonesia. Klosed beserta kelengkapannya yang
dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian yang gompal, retak atau cacat – cacat lainnya dan
telah disetujui.
Klosed harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian
harus sesuai gambar, waterpass. Semua noda-noda harus
dibersihkan, sambungan –sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran – kebocoran.

2. Perlengkapan Toilet
Semua perlengkapan ini menggunakan produk dalam negeri atau
yang setara. Perlengkapan – perlengkapan tersebut harus dalam
keadaan baik tanpa ada cacat – cacat, sudah mendapat
persetujuan Pengawas. Letak pemasangan disesuaikan gambar-
gambart untuk itu dan cara-cara pemasangan mengikuti petunjuk
– petunjuk dari produsen seperti diterangkan dalam brosur-
brosur yang bersangkutan.

3. Pekerjaan Kran
Semua kran yang dipakai, adalah produk dalam negeri atau yang
setara, dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan
masing – masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat
sanitair. Stop kran yang dapat digunakan adalah bahan
kuningan dengan putaran warna hijau, diameter dan penempatan
sesuai gambar untuk itu. Kran – kran harus dipasang pada pipa
air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai
dengan gambar-gambar untuk itu.

78
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

4. Floor Drain dan Clean Out


Floor Drain dan Clean Out yang digunakan adalah produk dalam
negeri, dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk
floor drain. Floor Drain dipasang di tempat-tempat sesuai
gambar untuk itu. Floor Drain yang dipasang telah diseleksi
baik, tanpa cacat dan disetujui Pengawas. Pada tempat –
tempat yang akan dipasang Floor drain, penutup lantai harus
dilobangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk
ukuran floor drain tersebut. Hubungan pipa metal dengan beton
/ lantai menggunakan perekat beton kedap air, dan pada lapis
teratas setebal 5 mm diisi dengan lem yang berkualitas baik
ex luar negari yang setara. Setelah floor drain dan clean out
terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari
noda, noda semen dan tidak ada kebocoran.

5. Alat-alat Sanitair
- Kamar Mandi
1. Kloset
Jenis : Kloset Jongkok
Merk : Standard INA
- Warna akan ditentukan kemudian
- Kloset Jongkok dan perlengkapannya yang dipasang
adalah yang telah diseleksi baik tidak ada bagian
yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui oleh Pengawas.

2. Perlengkapan lain berupa : Kran Air, Floor Drain di pakai


merk Standard INA

79
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

3. Pipa Saluran Air bersih menggunakan PVC diameter ½”


4. Pipa Saluran Air Bekas menggunakan PVC diameter 3”
5. Pipa Saluran Air Kotor menggunakan PVC diameter 4”

Q. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH


Pada pemasangan Jaringan Air bersih melakukan galian tanah
biasa untuk penempatan pipa.
A. Pemasangan instalasi pipa Lingkungan menggunakan PVC
diameter 1/2”, ¾”, 1”, 2” dan 3”
B. Pemasangan pipa outlet menuju Pelayanan menggunakan PVC
1/2”
C. Pompa sumur bor dalam
Jenis : Jet Pump
Motor speed : Disesuaikan

D. Pompa Transfer
Jenis : Sanyo atau setara
Motor speed : Disesuaikan

Lengkap dengan segala accessoriesnya seperti tercantum dalam


brosurnya.

- Semua material dan peralatan harus memenuhi standard yang


telah ditentukan dan mudah didapat dipasaran
- Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh
pabrik. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah
diisyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat.

80
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

R. TANKI SEPTI TANK DAN RESAPAN


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, peralatan, tenaga
kerja, dan pemasangan tangki septik dan resapan seuai dengan
garis, susunan, lokasi, dan dimensi yang tertera dalam gambar
kerja dan ketentuan spesifikasi teknis. Pekerjaan ini
termasuk pada:

• Pengukuran
• Penggalian, pengurugan, dan pemadatan
• Pemasangan dan penyambungan pipa

2. Persyaratan Umum
a. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis bahan
kepada pengawas lapangan untuk disetujui sebelum pengadaan
bahan dan pelaksanaan pekerjaan.
b. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar detail
pelaksanaan yang mencakup dimensi, tata letak, jenis
bahan, dan detail-detail pelaksanaan untuk diperiksa dan
disetujui pengawas lapangan
c. Ketidak sesuaian
1) kontraktor wajib memeriksa gambar kerja terhadap
kemungkinan kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi
dimensi, jumlah, maupun pemasangan.
2) Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata tidak sesuai
dengan yang telah disetujui, kontraktor wajib
menggantinya atas biaya kontraktor setelah disetujui
pengawas lapangan.

81
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

3. Persyaratan Bahan
a.Tangki septik dapat dibuat dari pasangan batu bata atau
beton bertulang (sesuai dengan petunjuk gambar kerja)
dalam kapasitas, ukuran, bentuk dalam gambar kerja.
b. Pipa-pipa saluran dan rembesan yang dipasang harus pipa
PVC kelas 5 kg/cm2 standar JIS K 6741 berdiameter sesuai
dengan gambar kerja, sedangkan panjang, tebal, dan lainnya
sesuai dengan standar JIS.
c. Batu bata harus memenuhi persyaratan dalam pasal tentang
pemasangan bata.
d. Bahan beton dan baja tulangan harus memenuhi persyaratan
e. Adukan
1) Bahan adukan untuk pasangan batu bata yang terdiri dari
semen, pasir, dan air harus memenuhi spesifikasi teknis.
2) Semua adukan yang dipakai mempunyai komposisi 1 pc : 2
ps atau sesuai dengan ketentuan gambar kerja.
f. Resapan
Tangki septik harus dilengkapi dengan sumur resapan dalam
ukuran sesuai dengan petunjuk gambar kerja. Bahan-bahan
untuk sumur resapan sesuai dengan petunjuk gambar kerja
atau petunjuk pengawas lapangan.

4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Umum
1) Seluruh tangki septik dan resapan harus dipasang sesuai
dengan petunjuk gambar kerja, gambar detail
pelaksanaan, serta spesifikasi teknis ini.

82
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

2) Pekerjaan galian, urugan kembali, dan pemadatan harus


memenuhi ketentuan pasal tentang pekerjaan galian.
3) Pekerjaan beton bertulang harus dilaksanakansesuai
dengan ketentuan pasal tentang pekerjaan beton.
4) Pekerjaan pasangan batu bata harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan pasal tentang pekerjaan pasangan batu
bata.
5) Semua pasangan pemipaan harus dikerjakan sesuai dengan
ketentuan pasal tentang pekerjaan pemipaan.

b. Konstruksi dan Pemasangan


1) Tangki septik harus mempunyai ruang udara tidak kurang
dari 0,20 meter dari langit-langit tangki dan di bawah
tutup tangki
2) Tangki harus terbuat dari pasangan batu bata atau beton
bertulang yang kedap air. Dinding bagian tangki diberi
plesteran dengan adukan 1 : 2, sedangkan bagian luar yang
berhubungan langsung dengan tanah tidak diplester.
3) Resapan harus dibuat dan dipasang sesuai dengan petunjuk
dalam gambar kerja dan pengawas lapangan.

S. PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU


1. Umum
Pelaksanaan pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh
tenaga yang telah berpengalaman di bidang instalatur dan
Kontraktor dapat bekerjasama dengan instalatur yang telah

83
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

mempunyai Surat Pengesahan Instalatur ( SPI ) Klas C, Surat


Izin Kerja Instalasi ( SIKA ) Klas C yang dikeluarkan oleh
Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) setempat. Untuk pelaksanaan
pekerjaan instalasi listrik ini berlaku ketentuan – ketentuan
sebagai berikut AVD / VDF ; standar-standar PUIL 2000,
peratusan – peraturan tambahan dari PLN setempat,

Peraturan / Persyaratan yang berlaku sah di Indonesia.


Sebelum memulai pekerjaan, pemborong wajib memeriksa gambar –
gambar yang diterima dengan gambar-gambar pekerjaan lain yang
berhubungan satu dengan lainnya membuat gambar – gambar
rencana kerja untuk semua pekerjaan – pekerjaan yang akan
dilaksanakan, serta harus mendapat persetujuan Pengawas.

Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi dan


peralatan yang digunakan. Semua ijin-ijin dan periksaan dari
badan Pemerintah yang berwenang adalah merupakan tanggung
jawab pemborong sepenuhnya. Pemborong wajib melengkapi segala
sesuatu yang diperlukan guna terlaksananya pemeriksa dan
pengujian dari badan / jawaban Pemerintah tersebut. Pemborong
wajib menempatkan 1 orang tenaga ahli listrik ( sarjana )
sebagai penanggungjawab pekerjaan yang dapat mengambil
keputusan – keputusan secara penuh mewakili perusahaan.
Penanggung jawab tersebut harus selalu berada di lokasi
pekerjaan.

2. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik dalam
bangunan termasuk seluruh peralatannya sampai dengan secara
keseluruhan dapat berfungsi dengan baik. Pengadaan dan

84
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

pemasangan lampu – lampu penerangan. Pembobokan, perlubangan


dan perbaikan kembali akibat kerusakan – kerusakan dalan
pelaksanaan pemasangan lampu penerangan tersebut. Seluruh
pekerjaan sipil terkait dengan pekerjaan instalasi listrik
ini, baik berupa pembobokan, pemasangan peralatan, perbaikan
kembali dan lain – lainnya yang dibutuhkan agar keseluruhan
instalasi dapat berfungsi dengan baik, merupakan tanggung
jawab Kontraktor. Penyambungan daya listrik PLN disesuaikan
dengan daya yang terpakai ( KVA ). Semua biaya tambahan
akibat penyambungan PLN ini merupakan tanggung jawab
Kontraktor.

3. Kabel / Hambatan
Semua jenis kabel yang dipergunakan / dipasang harus dalam
keadaan baru dan dikirim ke tempat pekerjaan dalam keadaan
terbungkus dalam pak aslinya. Kabel yang digunakan adalah
merk : Kabelmetal, Kabelindo, Tranka, Supreme. Kabel tersebut
harus dilengkapi dengan sertifikat dari LMK – PLN. Kapasitas
kabel yang digunakan / dipasang harus sesuai seperti
dinyatakan dalam gambar – gambar wiring diagram bersangkutan.
Untuk kabel-kabel phasa, netral dan arde harus dibedakan
dalam beberapa macam warna kabel ( sesuai dengan tercantum
dalam SNI Nomor : 0255-1987). Semua instalasi penerangan dan
stop kontak di dalam bangunan digunakan jenis NYM 0,6/1 KV
dan rising feeder dengan 0,6/1 KV dan ditanam dalam tanah,
harus menggunakan NYMFGBY 0,6/1 KV. Semua hantaran baik yang
ditarik di dalam pipa semuannya dipasang secara opbouw dan
diklem pada beton.

85
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Hantaran lainnya yang tertanam dalam pasangan bata maka pipa-


pipa sudah harus terpasang berikut kotak – kotak sambungan /
dudukan stop kontak atau sakelar sebelum pekerjaan plesteran
tembok atau pekerjaan salud dinding dilaksanakan. Agar pipa-
pipa tertanam cukup dalam pada pasangan bata, maka pembobokan
jalur penempatan pipa harus dilaksanakan secara hati-hati
dengan ukuran cukup longgar untuk tempat dudukan plesteran
penutup pertama pipa-pipa dan pipa-pipa harus diklem agar
tidak goyah.

Jenis pipa yang digunakan adalan PVC Klas C dengan ukuran


sesuai gambar. Untuk kotak-kotak sambungan seperti inspection
boxes, dudukan stop kontak dan sakelar dan sebagainya
digunakan dari bahan PVC sama dengan pipa. Kotak-kotak
sambungan harus terpasang dalam pasangan secara benar dalam
arti bibir kotak sambungan harus terpasang rata dengan
permukaan bidang dinding atau plafond beton dengan
memperhatikan ketebalan salud dinding yang akan dipasang.
Kotak-kotak sambungan sedapat mungkin ditempatkan pada
tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan
pelaksanaan perbaikan atau penggantian kabel dikemudian hari,
tidak diperlukan menggunakan potongan – potongan kabel secara
disambung-sambung. Kecuali pada tempat-tempat tertentu
seperti pencabangan dari suatu rangkaian.

Semua sambungan kabel harus dilaksanakan dengan menggunakan


klem baut dan terlindung dalam kotak sambungan, untuk
menghindari gangguan yang dapat terjadi sentuhan – sentuhan.
Pada ujung-ujung hantaran yang akan disambung pada titik-
titik penerangan atau yang akan dihubungkan langsung dengan

86
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

alat –alat listrik, harus dilengkapi kotak – kotak sambungan


harus terikat kuat untuk menjamin KONTAK yang sempurna. Untuk
pemasangan kabel ini harus ada koordinasi dengan disiplin
lain dan apabila pelaksanaan instalasi terlambat, maka semua
resiko akibat keterlambatan tersebut merupakan tanggung jawab
Kontraktor. Dan kontarktor diwajibkan memperbaiki semua
kerusakan – kerusakan, bobokan –bobokan yang terjadi pada
waktu pelaksanaan.

4. Panel Pengaman
Rakitan dalam negeri dengan komponan – komponen ex luar
negeri atau setara. Panel – panel ini terbuat dari besi plat
dengan tebal minimum 2 mm dengan rangka besi siku, rangka dan
plat penutup secara elektrik harus menjadi satu kesatuan.
Panel –panel tersebut harus dicat dengan cat bakar metalik
warna abu-abu dan dilengkapi dengan kunci merk terbaik.
Panel-panel tersebut adalah buatan : Sinar Metrido Utama,
Industri. Panel-panel tersebut harus mempunyai 5 ( lima )
busbar tembaga, yang terdiri dari 3 ( tiga ) busbar phase
( RST ), 1 (satu) busbar untuk netral, 1 (satu) untuk
pertahanan. Setiap busbar diberi warna sesuai peraturan PLN.
Lapisan untuk memberi warna ini harus tahan terhadap kenaikan
suhu maksimal busbar tersebut.

Penyambungan antara hantaran dari suatu kabel dengan rel –


rel tembaga yang berada dalam panel, selama tidak digunakan
klem baut, ujung-ujungnya harus dilengkapi dengan sepatu
hantarannya. Bidang-bidang kontak dari tiap-tiap penyambungan
tersebut baik untuk hantaran, sepatu ataupun rel harus diberi
lapisan perak (silver Plated).

87
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Kabel–kabel dalam ruang panel harus tersusun rapi/aman,


memudahkan untuk maintenance. Komponen–komponen yang dipasang
di dalamnya harus dipilih dari kualitas dan mutu terbaik,
siemens, Merlin Gerin. Setiap Panel harus dilengkapi dengan
fuse/pengaman. Panel pengaman yang dipilih harus dapat
tertanam dalam pasangan bata, bagian depan terpasang rata
dengan plesteran tembok dan tidak menonjol kepasangan bata
dibelakangnya. Panel harus diberikan angkur agar dapat duduk
dalam pasangan bata secara kokoh. Panel tersebut dipasang
setinggi 150 cm dari lantai. Kontraktor wajib memperbaiki
semua kerusakan – kerusakan, bobokan yang terjadi pada waktu
pelaksanaan. Kontraktor harus mengadakan dan memasang panel
tersebut sampai berfungsi dengan baik dan semua kebutuhan
dalam pasangan merupakan tanggung jawab Pemborong.

5. Saklar dan Stop Kontak


Saklar dan stop kontak yang dipasang mempunyai kapasitas 6 A
– 500 V untuk pasangan sampai dengan 1000 VA. Saklar dan stop
kontak dipasang setinggi 1,5 m dari lantai, stop kontak
dilengkapi dengan terminal untuk pertahanan. Penempatan /
posisi untuk stop kontak, saklar dan panel pengaman
dilaksanakan sesuai dengan yang tertera dalam gambar-gambar
bersangkutan dan dipasang tertanam.

Pemborong pada saat memulai pekerjaan pemasangan pipa sudah


harus memperhatikan posisi penempatan stop kontak, sakelar
atau panel pengaman seperti tidak berada dibelakang pintu dan
lain sebagainya. Digunakan stop kontak dan sakelar dari
kualitas dan mutu terbaik dan warna yang dipilih disesuaikan

88
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

dengan keinginan Perencana. Merk stop kontak & sakelar adalah


Berker dan Broco atau yang setara. Kontraktor wajib
memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan yang terjadi
pada waktu pelaksanaan. Kontraktor harus mengadakan dan
memasang sakelar dan stop kontak tersebut sampai dengan
berfungsii dengan baik dan semua kebutuhan dalam pemasangan
tersebut seperti pembongkaran dan perapian kembali merupakan
tanggung jawab Pemborong.

6. Lampu
Rumah lampu : buatan dalam negeri yaitu : Sun, Diamond,
Artolite, Armature Indonesia atau setara dengan ketebalan
plat – plat 1/32”, dicat dengan cat bakar, bebas dari karat
dan lecet – lecet.

- Current Transformer
- MCB 2A
- MCB 4A
- MCB 6A
- MCB 8A
- MCB 10A
- MCB 12A
- MCB 20A
- Fitting Lampu Cup Down Light
- Lampu XL, lampu semutu Philips
- Lampu TL, lampu semutu Philips

T. PEKERJAAN SAMBUNGAN PLN DAN TRAFO

89
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

1. PEKERJAAN INSTALASI
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan material, peralatan dan pemeliharaan,
testing, pengawasan untuk konstruksi, pemasangan
sistim listrik yang lengkap dibuat sesuai dengan
gambar perencanaan dan Rencana Kerja & Syaratnya.
b. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya
tegangan rendah (TR) dari panel utama ke panel-
panel bangunan penerangan dan peralatan.
c. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan,
kotak kontak daya secara lengkap didalam bangunan
dan taman/outdoor.
d. Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan
dalam dan luar bangunan serta panel-panel peralatan
guna menunjang sistim dari bangunan (sesuai dengan
gambar perencanaan).
e. Mengadakan testing comissioning untuk seluruh
peralatan instalasi sesuai Rencana Kerja & Syarat
ini dan ketentuan-ketentuan dari pabrik serta
standard lainnya.
f. Menyediakan sarana listrik, air dan keperluan kerja
lainnya.
g. Melaksanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung
jawaban (quarantee) sesuai Rencana Kerja & Syarat
ini.

1.2. Ketentuan Umum


a. Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang
keahlian meliputi :Menyediakan seluruh pekerjaan,
material, perlengkapan, peralatan dan melaksanakan

90
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

seluruh pekerjaan sistim listrik sehingga dapat


beroperasi dengan sempurna.
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan
bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang
tercantum dalam gambar dan spesifikasi bersifat
mengikat.
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan
dilaksanakan harus dikerjakan oleh Sub Kontraktor
Instalasi yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi
yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap
dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan
tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN
dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (c)
yang masih berlaku untuk tahun terakhir yang
berjalan.
d. Seluruh pekerjaan instalasi dikerjakan menurut
"Peraturan Umum Instalasi Listrik di
Indonesia/Peraturan PLN" edisi yang terakhir
sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku
pada daerah setempat dan standard-standard/kode-
kode lainnya yang diakui (VDE DIN).

Distribusi Panel Tegangan Menengah (MVDP) ke Tegangan


Rendah Distribusi secara radial dari Panel Utama
Tegangan Rendah (PUTR) ke panel-panel ditiap lantai
bangunan, peralatan mekanikal & penerangan luar.

Teknisi Intstalasi Kabel/Wiring


1. Umum

91
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik


harus memenuhi persyaratan SII dan SPLN. Semua
kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai
mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Semua kawat dengan penampang 16 mm2 keatas
haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi
ini tidak boleh memakai dengan penampang lebih kecil
2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali
dipersyaratkan lain, konductor yang dipakai adalah :
- Untuk instalasi penerangan adalah NYM di dalam
conduit.
- Untuk kabel distribusi dan kabel penerangan luar
dengan menggunakan kabel NYFGBY 4 X 50 mm2 dengan
ukuran sesuai gambar.
- Kabel dari merk sesuai daftar merk.

2. Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-
sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang
kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang
dapat dicapai (accessible). Sambungan pada kabel
circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus
teguh secara electric dengan cara-cara "solderless
connector". Jenis kabel tekanan, jenis "compression
atau soldered". Dalam membuat "splice" konektor harus
dihubungkan pada sambung, tidak ada kabel-kabel
telanjang yang kelihatan dan tidak dapat lepas oleh
karena adanya getaran.

3. Bahan Isolasi

92
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-


lain seperti karet, PVC, asbes, elas, tape sintetis,
resin, splice case compostion dan lain-lain harus dari
type yang disetujui untuk : penggunaan, lokasi,
tegangan dan lain-lain tertentu itu harus dipasang
emakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan
Pemerintah dan atau Nufacturer.

4. Penyambungan Kabel
a. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-
kotak penyambung yang husus untuk itu (misalnya
juction box lain-lain). Pemborong harus memberikan
brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang
dinyatakan oleh pabrikasi.
b. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna
atau nama-namanya asing-masing, dan harus diadakan
pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh Direksi. Penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi timah putih dengan
kuat. Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang
sesuai.
c. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi
dengan pipa PVC/protolen yang khusus untuk listrik.
d. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu
untuk menjaga nilai isolasi tertentu.
e. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus
diikuti, misal temperature-temperatur pengecoran dan
semua lubang-lubang udara harus dibuka selama
pengecoran.

93
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

f. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang


terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan
tebal 3 mm setinggi maksimal 2,5 m.

5. Saluran Penghantar dalam Bangunan


a. Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan
ceiling gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang
pada rak kabel atau diklem pada duck beton.
b. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan
ceiling gantung saluran penghantar (conduit) dipasang
diatas dan diletakkan diatas ceiling dengan tidak
membebani ceiling.
c. Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan,
dipergunakan saluran beton, sesuai standarisasi.
Saluran beton dilengkapi dengan mand-hole untuk
belokan-belokan.
d. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa
conduit minimum 5/8" Diameternya. Setiap pencabangan
ataupun pengambilan keluar harus menggunakan junction
box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu
harus menggunakan terminal strip didalam junction box
sesuai daftar merk.
e. Ujung pipa kabel yang masuk kedalam panel dan junction
box harus dilengkapi dengan "socket/lock nut",
sehingga pita tidak mudah tercabut dari panel. Bila
tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada
pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus
dimasukkan dalam pipa logam dan pipa harus di klem
kebangunan pada setiap jarak 50 cm.

94
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

f. Untuk instalasi kabel power, data telepon di area


counter harus menggunakan under floor, duct dengan 3
compartemen min size : 300 mm x 380 mm

6. Instalasi Sakelar dan Kotak Kontak (Out Let)


a. Saklar-saklar dari jenis rocker mekanisme dengan
rating 10A/13A, 250 V pada umumnya dipasang inbow
kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak
ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya
harus dipasang rata pada tembok ketinggian 150 cm
diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan
lain oleh Direksi Lapangan / Konsultan
Pengawas.Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam
kotak- kotak dan ring setelannya yang standard
dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan
hanya diperbolehkan antara kotak- kotak yang
bersekatan.

7. Instalasi Fixtures Penerangan


a. Umum
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam
gambar. Harus dibuat dari bahan yang sesuai dan
bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapi
dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk fixture
minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-
contoh dari semua fixtures yang akan dipasang kepada
Perencana/Direksi untuk disetujui. Seluruh peralatan

95
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

fixtures penerangan beserta armature adalah kwalitas


Phillips atau setara.

b. Kabel-kabel Untuk Fixture.


Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-
kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan tahan
panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5
mm2, kawat harus dilindungi dengan "tape" atau
"tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi.
Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi
armature kecuali dimana diperlukan penggantungan
rantai atau pemasangan/perencanaan fixture menunjuk
lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu
armature dan penggantungan, dan harus terus-menerus
mulai kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada
armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel harus
tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak
kabel.

8. Instalasi / Konstruksi Panel


a. Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal
minimal 2,0 mm, atau dibuat dari bahan lain seperti
polyester atau kabelite. Kabinet untuk "panel board"
mempunyai ukuran yang proposional seperti
dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai
dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut

96
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang


dipakai tidak terlalu sesak. Frame/rangka panel harus
digrounding/ ditanahkan.
Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk
memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta
tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel "Trought Feeder"
harus diatur sedemikian sehingga saluran dengan lebar
tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel
board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-
kunci. Untuk satu kabinet harus dilengkapi dengan
kunci-kunci, dengan sistim MASTER KEY.

b. Finishing.
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan
oleh Direksi. Semua cabinet dari pintu- pintu untuk
panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan
cara "Galvanized plating" atau dengan "zink chromate
primer". Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi
dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut :
b.1. Bagian dalam dari box dan pintu.
b.2. Bagian luar dari box yang digalvanisir atau
cadnium plating tak perlu dicat kalau seluruhnya
terendam, kalau dipakai zink chromate primer
harus dicat dengan cat bakar.
c. Pasangan Kabel.
Pasangan kabel sedemikian rupa sehingga setiap
peralatan dalam panel dengan mudah dapat dijangkau,
tergantung dari pada macam/type panel. Maka bila
dibutuhkan alas/ pondasi/penumpu/penggantung maka

97
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Pemborong harus menyediakannya dan memasangnya


sekalipun tidak tertera pada gambar.

d. Panel-panel Distribusi harus seperti ditunjuk pada


gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh assembly
termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu
diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel distribusi
utama dari jenis in door type tersebut dari plat baja
(metal clad). Konstruksi harus terbuat dari rangka
baja struktur yang baku, yang dapat mempertahankan
strukturnya oleh stres mekanis pada waktu hubung
singkat, rangka ini secara plat-plat penutup (metal
clad) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu
untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang
mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan
sesuai dengan persyaratan PUIL/LMK/VDE untuk peralatan
yang tertutup.
Material-material yang bertegangan harus dicegah
dengan sempurna terhadap kemungkinan-kemungkinan
percikan air. Semua material dan tombol transfer yang
dipersyaratkan dikelompokkan pada satu papan panel
yang berengsel yang tersembunyi.

e. Papan Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi
dengan papan nama, pada pintu pada pemutusan dan dapat
dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama pada
pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara
pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas
rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang
98
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

tersambung padanya. Keterangan mengenai ini harus


diajukan dalam shop drawings.

f. Bus-Bar/Rel.
Bus bar minimal harus dari bahan tembaga, dengan
ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus
beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan
ukuran PUIL 2000. Semua busbar/rel harus dicat,
dipegang oleh beban isolator dengan kuat dan baik ke
rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan
warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada PUIL
2000. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur
75°C.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik
untuk sistim 3 phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam
gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang
diisolir terhadap tanah, dan sebuah bus pembumian yang
selanjutnya di klem dengan kuat pada frem dan panel
dan dilengkapi dengan klem untuk pembumian dari
peralatan yang perlu di bumikan (5 bar). Gambar-
Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) harus
menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bus dan susunannya.
Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang panel dan harus
disediakan cara untuk penyambungan dikemudian hari.

9. PERALATAN LISTRIK
9.1. Peralatan Panel
Semua Peralatan Panel, seperti :
a. Circuit Breaker

99
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

b. Power Contactor
c. Moulded Case Circuit Breaker
d. Trafo Arus dan Trafo Tegangan
e. Three Phasa Fuse Load Break Switch
f. Rotary Switch
g. On - Off Knife Switch
h. Fuse dan base/frame diaged fuse
i. HRC fuse dan fuse holder
j. Ampere meter
k. Volt meter
l. KWH meter
m. Lampu indikator
n. Push button
o. Miniatur circuit breaker
p. Relay-relay
q. Dan lain-lain.
Harus memenuhi standarisasi/spesifikasi teknis PUIL,
SPLN dan pabrik.

III. INOVASI PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN

Inovasi percepatan waktu pelaksanaan ini, dilakukan mengikuti


time schedule yang di buat dan melakukan proses pekerjaan
pendahuluan sampai dengan pekerjaan akhir (sesuai dengan
urutan/tahapan pekerjaan).

Proses percepatan penyelesaian pekerjaan ini di lakukan dengan


adanya garis kritis yang digambarkan pada NWP sehingga kami

100
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

sebagai kontraktor pelaksana dapat mengantisipasi dimana


pekerjaan itu yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Maka
dengan itu hambatan-hambatan yang akan kami temukan nanti dapat
teratasi. Sehingga pada akhirnya proses pelaksanaan pekerjaan ini
dapat diselesaikan sebelum masa pelaksanaan berakhir

IV. PROGRAM K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat
dalam kegiatan proyek akan dibentuk unit K3 yang akan membuat
program seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam
menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K-3
akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun
instansi-instansi lain yang terkait.Untuk tugas-tugas dalam
program K3 adalah sebagai berikut:

1. Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja,


kebakaran di proyek dan menyediakan obat-obat pertolongan
pertama dan tabung pemadam kebakaran serta melakukan
pelatihan-pelatihan K3.
2. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan
kerja, seperti topi pengaman,sabuk pengaman, sepatu, sarung
tangan dan sebagainya.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini kami kontraktor pelaksana


tetap memperhatikan aspek analisa mengenai dampak lingkungan
(AMDAL) seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi. Personil
yang profesional akan ditempatkan untuk mengawasi mutu, baik
mutu pekerjaan, waktu dan biaya. Spesifikasi Teknis, gambar

101
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

kerja yang disetujui Direksi dan Dokumen Kontrak merupakan


acuan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan ini

V. STRUKTUR ORGANISASI KERJA

Project Manager

Administrasi
/Op. Komputer

Site Manager
102
METODE PELAKSANAAN

Lanjutan Pembangunan Rutan Humbang Hasundutan TA.2014

Juru Ukur

Juru Gambar Logistik

PELAKSANA LAPANGAN :
Pelaksanan Bangunan
Pelaksana Lingkungan/ Pematangan Lahan
Pelaksana Mekanikal/Elektrikal

MANDOR

Kepala Tukang
Tukang
Pekerja

103

Anda mungkin juga menyukai