Anda di halaman 1dari 5

BAB III PEMBAHAHASAN

3.1 RUANGAN-RUANGAN YANG DISAAT PRAKTIK


1. Ruangan Interna Bedah adalah merupakan ruangan untuk pasien bedah,
Penyakit dalam isolasi, dan tahanan.
2. Ruangan Inap Anak adalah merupakan ruangan untuk anak-anak.
3. Ruangan unit gawat Darurat adalah merupakan ruangan instalasi gawat
Darurat
4. Ruangan Laboratorium adalah merupakan pemeriksaan darah, urin, feses
Dan lain-lain untuk mengetahui keadaan penyakit

3.2 PENGKAJIAN KASUS


1 IDENTIFIKASI KLIEN
Initial nama : NY. M. R
Tempat/tanggal lahir(umur) : Manado, 5 febuari 1968 (50 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Cerai mati
Agama : Kristen protestan
Kebangsaan/suku : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa daerah
Pendidikan : Sd
Pekerjaan : IRT
Alamat rumah : Makeret barat ling II

2 DATA UMUM
Tanggal masuk : 27-febuari-2018
Masuk di ruangan : IGD setelah itu pindah di ruangan melati
Jam : 13:27
Telp : 0853-9190-8823
Dari rumah : Dengan keluarga
Alat yang digunakan : Kursi roda
Alasan masuk rumah sakit/
Keluhan utama : Kepala sakit, Badan lemas, Sakit pinggang
Riwayat keluhan utama : Sakit kepala
Faktor pencetus : Sebelumnya klien memiliki riwayat darah tinggi.
Timbulnya keluhan : Mendadak

III KEADAAN UMUM


A Keadaan sakit : Sedang
Alasan : Duduk
B Tanda-Tanda Vital
1 Kesadaran
Kualitatif : Compos mentis
Kuantitafif :
Skala coma glasgow : Respon membuka mata : 4
Respon verbal :5
Respon motorik :6
Jumlah : 15
2 Tekanan darah : 160/100 mmHg
3 Suhu : 37oC
4 Nadi : 87 X/Ment
5 Pernafasan : 26 X/Menit
JENIS OBAT DOSIS DOSIS FREKUENSI
SEBELUMNYA

3.3 PERBEDAAN PRAKTIK DAN TEORI


Didalam teori mengatakan batas normal tekanan darah 140/90 mmHg Sedangkan pada
Praktik 160/100 mmHg.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
140/90 mmHg atau lebih. Darah tinggi atau hipertensi suatu keadaan tekanan darah
Seseorang berada pada tingkat diatas normal, tekanan darah tinggi resiko unutk strok,
Serangan jantung/ gagal jantung, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Konsekwensi dan keadaan ini adalah timbulnya penyakit yang mengganggu tubuh
penderita dalam penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan dan memerlukan
penanngulangan dengan baik.

4.2 SARAN
Saran saya untuk masyarakat agar bisa menjaga kesehatan dengan menerapkan
Hidup sehat, ramahlingkungan disekitar tempat tinggal. Makanlah makana yang bergizi
Dan olahraga yang teratur agar jauh dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

ANDRAS E, Baurer T, Torres A.2001 the pulonary physycian in critical


Care : nosocomial hipertensi. Medikal jantung jakarta Thorax
CROWIN, ELISABET J. 2002. Patofisiologi. Jakarta: EGC
Doenges, marilyn E. 2000 Rencana asuhan keperawatan edisi 3.
Jakarta
Diane C.Baughaman,2000.Keperawatan Medikal-Bedah.Jakarta:EGC
Grance,Piece dan Borley Neil.2007 At A Glance:Ilmu Bedah Edisi.
Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta:Pusat penerbit Departemen Ilmu penyakit dalam FKUI
PROF RIZAL CB. 2004. Antibiotic therapy of ventilator associated hipertesi
Engl met jakarta. Thorax.
Smelter, Suzanne C.2000. Keperawatan Medikal Bedah Vol.1.Jakarta:EGC
Bakta,I Made,dkk.1999.Gawat Darurat dibidang Penyakit Dalam.

Anda mungkin juga menyukai