Anda di halaman 1dari 3

MOHAMMAD SYULTONIL ICHSAN

201720471011050

1. Jelaskan perbedaan Etika dan Disiplin ?

Etika profesi dan disiplin apoteker sering dipandang sebagai hal sama, padahal keduanya
mengatur ranah yang berbeda dalam menjalankan profesi apoteker atau kesehatan. Etika profesi
merupakan panduan bagi tenaga kesehatan untuk bertindak atau berperilaku, sedangkan disiplin
apoteker atau kesehatan merupakan penerapan keilmuan apoteker atau kesehatan dalam
memberikan pelayanan pada pasien. Jangkauan etika profesi dibatasi dalam wadah ikatan
profesi, sedangkan disiplin apoteker lebih luas karena melibatkan pasien, sebagai bagian dari
penerapannya.

Pemahaman etik dan disiplin dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan
merupakan dasar untuk bertindak secara benar, bermutu dan professional dalam menjalankan
praktik pelayanan terhadap pasien. Setiap tenaga kesehatan mempunyai kompetensi sesuai
dengan bidang pendidikan yang ditekuninya. Ijazah, sertifikat kompetensi merupakan bukti
formal pengakuan seseorang terhadap kompetensinya, namun demikian dengan ijazah dan
sertifikat kompetensi belum bias dinyatakan mempunyai kewenangan sebelum yang
bersangkutan mempunyai surat penugasan atau surat izin praktik sebagai tenaga kesehatan.
2. Contoh Pelanggaran kode Etik dan dan jelaskan bagaimana cara untuk mencegah
jangan sampai Pelanggaran tersebut terjadi ?

a. Apa yang mendorong Apoteker melakukan hal tersebut?


Kebutuhan obat masih tetap tinggi dan akan semakin tinggi. Hal yang
menyebabkan Apoteker melakukan kegiatan tersebut adalah memperoleh keuntungan
yang melimpah tanpa memikirkan resiko yang terjadi apabila konsumen mengkonsumsi
obat kedaluarsa tersebut. Sedangkan sesuai dengan Permenkes No.9 tahun 2017
disebutkan pada pasal 2 bahwa Apotek bertujuan untuk memberikan perlindungan pasien
dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kefarmasian di Apotek. Konsumen yang
dirugikan dengan kasus ini menjadi makin sakit karena mengkonsumsi obat kadaluarsa.
Apotek tersebut pun menjadi semakin diragukan perannya oleh masyarakat untuk
membeli obat di Apotek tersebut.
b. Pembinaan apa yang dilakukan agar Apoteker tidak melakukan pelanggaran lagi?

Pada kasus ini Apoteker telah mengabaikan kualitas hidup pasien seperti yang
tertera pada UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dimana di bahas pada BAB 1
tentang Upaya Kesehatan. Upaya kesehatan disini merupakan kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Oleh sebab itu, perlu adanya pembinaan
kepada Apoteker tersebut. Pembinaan yang dilakukan telah diatur dalam Permenkes No.9
tahun 2017 pada Bab VI tentang Pembinaan dan Pengawasan. Pada Pasal 31 dijelaskan
bahwa pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dapat dikenai sanksi
administratif berupa: Peringatan tertulis, Penghentian sementara kegiatan dan pencabutan
SIA.

Anda mungkin juga menyukai