Anda di halaman 1dari 7

Text to seach...

Proker MGMP
PROGRAM KERJA MGMP BAHASA INGGRIS SMP
KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN 2014-2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia pendidik, khususnya pengembangan profesional guru,
merupakan usaha mempersiapkan guru agar memiliki berbagai wawasan, pengetahuan, keterampilan,
dan memberikan rasa percaya diri untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru
profesional.Pengembangan atau peningkatan kemampuan profesional harus bertolak pada kebutuhan
atau permasalahan nyata yang dihadapi oleh guru, agar bermakna.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 ayat
(b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pernyataan
undang-undang di atas pada intinya mempersyaratkan guru untuk memiliki:

1. Kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV;


2. Kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional; dan
3. Sertifikat pendidik.

Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk
meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan melalui pelatihan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya.Kegiatan tersebut sangat dimungkinkan dilaksanakan di
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), mengingat wadah ini dijadikan sebagai tempat strategis
melakukan pertemuan bagi guru bahasa Inggris SMP di Kabupaten Serang Provinsi Banten.

Berkaitan dengan peran strategis MGMP untuk peningkatan kompetensi guru dan kinerja guru, maka
pemberdayaan MGMP merupakan hal mendesak yang harus segera dilakukan. Berbagai upaya untuk
meningkatkan kinerja guru, antara lain melalui berbagai pelatihan instruktur, peningkatan sarana dan
prasarana, dan peningkatan mutu manajemen MGMP. Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan
MGMP menyebutkan, masih banyak MGMP yang belum menunjukkan peningkatan kinerja yang
berarti.Di beberapa Mata Pelajaran peningkatan kinerja MGMP cukup menggembirakan, namun di
sebagian besar Mata Pelajaran dan dibeberapa daerah lainnya masih memprihatinkan.
Disamping itu belum adanya rambu-rambu/petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru
dan pengurus MGMP dalam melakukan aktivitas musyawarah kerja serta belum intensifnya program
pendampingan yang dilaksanakan instruktur terhadap guru sebagai tindak lanjut pelaksanaan
kegiatan MGMP.

Dengan lebih terstrukturnya kegiatan guru yang dilakukan MGMP diharapkan dapat diperhitungkan
ekuivalensinya dengan satuan kredit semester (sks) bagi guru yang akan melanjutkan ke jenjang S1
atau pemberian angka kredit bagi guru untuk mengajukan kenaikan kepangkatan. Sejalan dengan
amanah yang tertuang pada Permenpan dan RB Nomor. 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.

Berdasarkan hal tersebut, penyelenggaraan MGMP perlu direvitalisasi agar pelaksanaan kegiatan
lebih terstruktur.Berkenaan dengan hal tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Serang brupaya merevitalisasi peran seluruh MGMP pada setiap jenjang pendidikan agar aktivitas
yang dilaksanakan dapat lebih terarah dan dapat dijadikan wahana bagi pengembangan
profesionalisme guru yang bermutu, mandiri, dan berkelanjutan.

B. Dasar Hukum

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Kewenangan Pusat dan daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.
9. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Serang Provinsi
Banten

C. Tujuan
Tujuan disusunnya program kerja ini adalah untuk memberikan acuan bagi pengurus MGMP Bahasa
Inggris SMP Kab.Serang Prov. Banten agar dapat menyelenggarakan kegiatan secara mandiri,
bermutu, dan berkelanjutan dalam rangka memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan melalui tenaga
kependidikan untuk mengantarkan siswa menjadi manusia seutuhnya sebagaimana tujuan pendidikan
nasional.

D. Manfaat

1. Bagi Siswa

 Siswa berpeluang untuk memperoleh proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
 Siswa berpeluang untuk memperoleh kesempatan meningkatkan minat, bakat dan potensi
serta kreatifitasnya dalam keterampilan berbahasa inggris melalui ragam kegiatan lomba
kesiswaan yang dilaksanakan MGMP.
 Akumulasi dari proses pembelajaran tersebut di atas, diharapkan akan berdampak pada
peningkatan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Guru

 Meningkatnya kompetensi guru dalam menyiapkan rencana pembelajaran, bahan ajar, dan
perangkat penilaian.
 Meningkatnya kompetensi dalam menyelenggarakan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT).
 Terfasilitasinya menjadi anggota atau pengurus organisasi profesi guru yang sesuai dengan
bidang yang diampunya.

3. Bagi Sekolah

 Adanya kaitan antara pendidikan dan pelatihan guru di MGMP dengan pembenahan
pembelajaran di sekolah.
 Tersedia guru yang profesional dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
 Kemudahan dalam pengelolaan keikutsertaan guru dalam pendidikan dan pelatihan di MGMP
dengan meminimalisasi dampak negatif akibat guru sering meninggalkan tugas mengajar
karena keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan

4. Bagi MGMP
Terwujudnya MGMP sebagai wadah komunikasi, pembinaan, dan peningkatan profesi dan karier
guru yang terpercaya.

5. Bagi Disdikbud Kab. Serang (Pemerintah Kab. Serang)


Tersedianya model pembinaan organisasi profesi guru yang profesional untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.

BAB II
PROGRAM KEGIATAN

A. Moto, Visi dan Misi

1. Moto
“COMING TOGETHER IS A BEGINNING, KEEPING TOGETHER IS A PROGRESS, WORKING
TOGETHER IS SUCCESS "

2. Visi
MGMP Bahasa Inggris SMP Kab. Serang Prov. Banten menjadi sebuah organisasi professional
sebagai wahana aktivitas guru kreatif, inovatif dan inspiratif

3. Misi

 Menyelenggarakan pelatihan yang menunjang kompetensi pedagogik.


 Mengembangkan profesionalisme guru dalam mengajar
 Berbagi pengalaman dalam bidang pengajaran Bahasa Inggris
 Menjadikan guru yang berwawasan global
 Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, khususnya penguasaan
substansi materi pembelajaran, syllabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana belajar,
memanfaatkan sumber belajar, mengembangkan kemampuan/profesi guru, dan sebagainya.
 Memberdayakan dan membantu anggota MGMP dalam melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran di sekolah.
 Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan
hasil belajar peserta didik.
 Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat MGMP
 Meningkatkan Kreatifitas peserta didik dalam keterampilan berbahasa inggris
 Terjalinnya silaturahmi dan kekeluargaan antar anggota MGMP
 Meningkatkan kemandirian organisasi MGMP
 Meningkatkan layanan akses informasi keprofesian Guru

B. Hasil yang diharapkan

1. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, seperti pemahaman
silabus, Rencana Program Pembelajaran (RPP), menyusun bahan ajar berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), membahas materi esensial yang sulit dipahami,
strategi/metode/ pendekatan/media pembelajaran, sumber belajar, kriteria ketuntasan
minimal, pembelajaran remedial, instrument tes dan non test untuk berbagai kebutuhan
penilaian, menganalisis hasil belajar, menyusun program dan pengayaan, dan membahas
berbagai permasalahan serta mencari alternatif solusinya;
2. Tersedianya kesempatan kepada guru untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan
bantuan dan umpan balik;
3. Meningkatknya pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta inisiatif mengadopsi pendekatan
pembelajaran yang lebih inovatif bagi guru;
4. Memberdayakan dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah dalam
rangka meningkatkan pembelajaran sesuai dengan standar;
5. Mengubah budaya kerja dan mengembangkan profesionalisme guru dalam upaya menjamin
mutu pendidikan.
6. Meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan berbagai fasilitas internet sebagai salah
satu sumber belajar bagi guru dan siswa.
7. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat dan mengembangkan bahan ajar berbasis
teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
8. Meningkatknya mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan
hasil belajar peserta didik dalam rangka mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas;
9. Mengembangkan kegiatan mentoring dari guru senior kepada guru junior; dan
10. Meningkatknya kesadaran guru terhadap permasalahan pembelajaran di kelas yang selama ini
tidak disadari dan tidak terdokumentasi dengan baik.

C. Tantangan (Isu Strategis)

1. Terbatasnya jumlah perguruan tinggi yang memiliki program studi tertentu yang dibutuhkan
oleh guru dalam upaya peningkatan kualifikasi akademiknya.
2. Pelaksanaan sertifikasi guru hanya satu kali sepanjang masa tugas guru. Dengan demikian,
perlu adanya sistem peningkatan profesionalisme guru secara berkelanjutan sebagai upaya
memelihara dan meningkatkan kompetensi guru. Kegiatan tersebut dimungkinkan dapat
dilakukan di MGMP.
3. Siswa cepat merasa jenuh dalam belajar, ketika ulangan banyak yang menyontek, dan prestasi
belajarnya rendah.
4. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, guru terlalu bersifat permisif,
dan motivasi belajarnya rendah.
5. Sebagian guru cenderung hanya sebagai pengajar daripada pendidik, sehingga dalam
memberikan pendidikan karakter anak belum terbangun dengan baik.
6. Terbatasnya kesempatan yang memfasilitasi pengembangan diri bagi guru dan belum
menyentuh semua guru.

D. Indikator Keberhasilan
1. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan pembelajaran yang mendidik, menyenangkan, dan
bermakna bagi siswa.
2. Terjadinya saling tukar pengalaman dan umpan balik antar guru anggota MGMP.
3. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kinerja anggota MGMP dalam
melaksanakan proses pembelajaran yang lebih profesional ditunjukkan dengan perubahan
perilaku mengajar yang lebih baik di dalam kelas.
4. Meningkatnya mutu pembelajaran di sekolah melalui hasil-hasil kegiatan MGMP oleh
anggotanya.
5. Termanfaatkannya kegiatan MGMP bagi guru, siswa, sekolah, MGMP, dan pemerintah
(pusat, provinsi, dan kabupaten).

E. Program Kerja MGMP

1. Kegiatan persiapan :
Penyusunan Program Kerja MGMP

2. Kegiatan Inti :

 Sosialisasi implementasi Kurikulum 13 SMA


 Sosialisasi landasan hukum (Permendikkbud, dll) terkait dengan keprofesian guru
 Pendalaman silabus, penyusunan dan pengembangan program semester, Program Tahunan,
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, bahan ajar, LKS.
 Diskusi permasalahan pembelajaran.
 Analisis kurikulum (bedah SKL).
 Penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran.
 Peningkatan kapasitas guru bahasa Inggris (pembahasan materi dan pemantapan menghadapi
Ujian Tingkat Kompetensi (UN), Ujian Tingkat Kompetensi (non UN) dan Ujian Sekolah.)
 Penyusunan soal Try Out UTK (UN) secara bersama untuk sekolah
 Penyusunan soal UAS

3. Kegiatan Pengembangan:

 Menyusun dan mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas.


 Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
 Seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
 Pelatihan ICT (membuat dan menggunakan e-mail, web blog, membuat video/audio
pembelajaran, mengupload bahan ajar yang dapat diakses siswa melalui internet).
 Pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan Microsoft Office (MS-Word, MS-
Excel, MS-Powerpoint, SPSS for windows)
 Penerbitan jurnal MGMP.
 Mengaktifkan website MGMP.
 Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media TIK).
 Lesson Study (suatu pengkajian praktek pembelajaran yang memiliki tiga komponen yaitu
plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus terjadi kolaborasi antara pakar, guru
pelaksana, dan guru mitra).

4. Kegiatan Partisipatif

 Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi panel.


 Mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll
 Study Banding
 Kunjungan kegiatan sosial anggota
 Penggalangan dana sosial secara incidental
 Kegiatan wirausaha
F. Rincian Program

1. Program Bulanan :

1. Diskusi permasalahan pembelajaran.


2. Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media TIK).
3. Menyusun dan mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas.
4. Pelatihan ICT (membuat dan menggunakan e-mail, web blog, membuat video/audio
pembelajaran, mengupload bahan ajar yang dapat diakses siswa melalui internet).
5. Pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan Microsoft Office (MS-Word, MS-
Excel, MS-Powerpoint, SPSS for windows)
6. Mengaktifkan media komunikasi maya Fb/Twitter/blog/website MGMP.

2. Program Semester :

1. Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, Program Tahunan, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, bahan ajar, LKS.
2. Penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran
3. Pembimbingan penulisan karya ilmiah
4. Penerbitan jurnal MGMP.
5. Lesson Study (suatu pengkajian praktek pembelajaran yang memiliki tiga komponen yaitu
plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus terjadi kolaborasi antara pakar, guru
pelaksana, dan guru mitra).
6. Analisis kurikulum (bedah SKL).
7. Penyusunan soal TO UN
8. Penyusunan soal UAS

3. Program Tahunan :

1. Penyusunan Program Kerja MGMP


2. Sosialisasi implementasi Kurikulum 13
3. Sosialisasi landasan hukum (Permendikkbud, dll) terkait dengan keprofesian guru
4. Peningkatan kapasitas guru bahasa Inggris (pembahasan materi dan pemantapan menghadapi
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.)
5. Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
6. Mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll
7. Study Banding

Matrix Program (terlampir)

G. Nara Sumber
Dalam upaya perwujudan program di atas kami melibatkan berbagai pihak terkait yang
dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Nara sumber
Nara Sumber MGMP antara lain terdiri dari unsur :

 Pakar Pendidikan Bahasa Inggris (Praktisi) dari berbagai pihak seperti Perguruan Tinggi,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Serang, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, LPMP
Banten, Pengawas, dll.
 Pemerintah Kabupaten Serang atau Anggota DPRD Kabupaten Serang yang terkait dengan
komisi pendidikan.
 Guru-guru bidang study bahasa Inggris.

2. Fasilitator
 Instruktur Nasional (IN) Kurikulum 2013 MP Bahasa Inggris
 Pengurus Inti MGMP Bahasa Inggris
 Guru-guru Bahasa Inggris yang telah mendapatkan ToT
 Dll.

Anda mungkin juga menyukai