Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
(forecast) untuk mengetahui terlebih dahulu apa dan berapa yang perlu
pasar.
1
Proses perencanaan agregat yang digunakan oleh perusahaan harus t
dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Tujuan utama model ini
1
Dimyati, Ahmad dan Tjutju Tarliah Dimyati. 2004. Operations Research Model – Model Pengambilan
Keputusan. Sinar Baru Algesindo. Bandung.
2
berfluktuasi dengan menerapkan strategi produksi sehingga meminimalkan
Adapun rumusan masalah yang diangkat oleh penulis disini adalah sebagai
berikut.
1.3. Tujuan
2
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
3
BAB II
PEMBAHASAN
menentukan jumlah dan waktu produksi pada waktu dimasa yang akan
supply dan demand dari suatu produk atau jasa dengan jalan menentukan
jumlah dan waktu input, transformasi, dan output yang tepat. Dimana
oleh para manajer operasi untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi
3
Schroeder, Roger G., Operation Management: Contemporary Concepts and Cases, International Edition,
McGrwa Hill, New York, 2000.
4
Heizer, Jay, Barry Render, Operation Management, 8th edition, Prentice-Hall.inc, New Jersey, 2006.
4
fluktuatif. Oleh karenanya perencanaan Agregat termasuk dalam rencana
tingkatan yaitu:
Operasi.
5
agregat.penjadwalan berkenaan dengan jangka waktu yang pendek
penyesuaian
penyesuaian
6
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.
pekerja. Ada empat hal yang diperlukan dalam perencanaan agregat antara
lain:6
6
Heizer, Jay, Barry Render, Operation Management, 8th edition, Prentice-Hall.inc, New Jersey, 2006.
7
Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan
tenaga kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat
sebagai Berikut:7
unit waktu.
proses perencanaan.
7 Maria Pampa Kumalaningrum, Kusumawati Heni, dan Hardani Rahmat Purbandono. 2011. Manajemen Operasi.
UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
8
2.4. Strategi – Strategi Perencanaan Agregat
periode permintaan ?
tenaga kerja?
3. Apakah perlu penggunaan tenaga kerja paruh waktu atau waktu lembur
stabil?
permintaan?
pilihan secara lebih terinci. Lima pilihan pertama disebut pilihan kapasitas
9
berusaha untuk mengurangi perubahan pola permintaan selama periode
perencanaan.
kapasitas produksi.
lembur.
dipenuhi.
8
Ginting, R., 2007, Sistem Produksi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
10
manajemen dapat melakukan tindakan, yaitu dengan mempengaruhi
Setiap pure strategy akan melibatkan biaya yang besar dan sering kali
pure strategy menjadi tidak layak, oleh karena itu kombinasi dari pure
9
Ginting, R., 2007, Sistem Produksi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
10
Heizer, Jay & Render, Barry. 2010. Operations Management Buku 2 Edisi ke 9. Jakarta. Salembat Empat
11
1. Melakukan penjadwalan jam kerja yang ketat untuk memastikan respons
jumlah tenaga kerja melalui hiring dan firing, Level Strategy menggunakan
11
Reid, R. D. & N. R. Sanders. (2007). Operations Management 3rd Edition. New York: John Wiley & Sons.
12
Nasution, A. H. & Y. Prasetyawan. (2008). Perencanaan & Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
12
Nasution dan Prasetyawan (2008) juga menyatakan biaya-biaya yang
sosial.
13
3. Overtime Cost dan Undertime Cost (Biaya Lembur dan Biaya
kerja regular, sedangkan bila tenaga kerja yang berlebih tidak dapat
biaya menganggur.
14
BAB III
PENTUTUP
3.1. Kesimpulan
proses produksi, yang juga berkaitan strategi operasi yang digunakan oleh
perencanaan agregat ini, karena jika tidak maka perusahaan merugi, hal ini
sebelumnya.
3.2. Saran
jeli untuk melihat peluang kapan perusahaan harus memproduksi lebih dan
kapan perusahaan harus memproduksi cukup suatu barang agar tidak ada
tidak dibutuhkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Ahmad dan Tjutju Tarliah Dimyati. 2004. Operations Research Model
Pengambilan Keputusan. Sinar Baru Algesindo. Bandung.
Heizer, Jay & Render, Barry. 2010. Operations Management Buku 2 Edisi
ke 9. Jakarta. Salembat Empat
16
Nasution, A. H. & Y. Prasetyawan. (2008). Perencanaan & Pengendalian
Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
17