Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Meningitis

(http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-meningitis.html)

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang
melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus,
bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak.

Pasien yang diduga mengalami Meningitis haruslah dilakukan suatu pemeriksaan yang akurat,
baik itu disebabkan virus, bakteri ataupun jamur. Hal ini diperlukan untuk spesifikasi
pengobatannya, karena masing-masing akan mendapatkan therapy sesuai penyebabnya.

 Penyebab Penyakit Meningitis


Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan
dan perawatan yang spesifik. Namun Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan
kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar,
bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat
jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh)
seperti pada penderita AIDS.

Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya :


1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis
bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).

2. Neisseria meningitidis (meningococcus).


Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis
terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk
kedalam peredaran darah.

3. Haemophilus influenzae (haemophilus).


Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan
meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian
dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka
penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.

4. Listeria monocytogenes (listeria).


Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat
ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini
biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari
hewan lokal (peliharaan).

5. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan
Mycobacterium tuberculosis.
 Tanda dan Gejala Penyakit Meningitis
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah
demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan
sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya
terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak
kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.

Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun
umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan
menyusui.

 Penanganan dan Pengobatan Penyakit Meningitis


Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa kerumah
sakit untuk mendapatkan pelayan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan
labratorium yang meliputi test darah (elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan
pemeriksaan X-ray (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit.
Sedangkan pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga meningitis adalah
pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).

Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis, maka pemberian


antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan
serta mengurang atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada
penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.

Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang
disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain
Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh
bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem
(meropenem), Chloramphenicol atau Ceftriaxone.

Treatment atau therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang timbul, misalnya sakit
kepala dan demam (paracetamol), shock dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.

 Pencegahan Tertularnya Penyakit Meningitis


Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing
makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya.
Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis
ini haruslah berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum,
memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan
berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam penyakit.

Pemberian Imunisasi vaksin (vaccine) Meningitis merupakan tindakan yang tepat terutama
didaerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis, adapun vaccine yang telah dikenal
sebagai pencegahan terhadap meningitis diantaranya adalah ;
- Haemophilus influenzae type b (Hib)
- Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7)
- Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV)
- Meningococcal conjugate vaccine (MCV4)

http://www.wisegeek.com/what-is-cerebritis.htm

Cerebritis is an inflammation of the cerebrum, a structure within the brain which performs a
number of important functions, including most of the things which people associate with being
human, such as memory and speech. People with cerebritis can experience symptoms such as
slurred speech, confusion, nausea, dizziness, visual disturbances, mood changes, and memory
problems. This inflammation requires treatment because it can result in damage to the brain
which may lead to impairments for the patient.

One reason to have cerebritis is an infection caused by bacteria, viruses, or other organisms.
Infections can occur when infectious agents enter the brain through the sinuses or as a result of
trauma. Some pathogens are also capable of passing over the blood-brain barrier and entering the
brain through the bloodstream, despite the fact that the body has evolved defenses which are
specifically designed to prevent this.

Another cause of cerebritis is lupus, in which the body's immune system goes haywire and the
body starts to attack itself. Many lupus patients develop vasculitis, an inflammation of the blood
vessels, and this can occur in the brain as well. Sometimes other autoimmune disorders can also
lead to cerebritis. Because cerebritis is a recognized risk with lupus, people with lupus who
develop neurological symptoms are usually encouraged to seek prompt treatment so that medical
intervention can occur in a timely fashion.

In the beginning, cerebritis usually involves clogging of the blood vessels and swelling of the
brain's tissues. If the inflammation is allowed to persist, necrosis can start to set in because parts
of the brain are cut off from their blood supply. In the case of an infection, an abscess may
develop, and the infection can spread to areas of the brain which were not originally affected
with cerebritis.

A neurologist can evaluate a patient with suspicious symptoms and order medical imaging
studies of the head to see if they provide insight into what might be happening inside the brain. If
the studies reveal cerebritis, the doctor can prescribe treatments based on the cause and the
patient's medical history. For infections, it is necessary to kill the organisms causing the
infection. For inflammation, steroids can be used to bring down the swelling. If the swelling
appears to have increased to a dangerous level, surgery may be needed to relieve pressure on the
brain. The formation of an abscess also calls for surgery as it will be necessary to drain the
abscess.

Written by S.E. Smith

Anda mungkin juga menyukai