Anda di halaman 1dari 4

PENILAIAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN

DAN PENGGUNAAN OBAT


No. Dokumen : 045/SOP/185-VIII/UPT CIAWI
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 1 Juli 2015
Halaman :1/2

dr.Yessi
Desputri,M.KKK
UPT PUSKESMAS CIAWI NIP.196812122002122003

adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang


1. Pengertian diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di
unit pelayanan kesehatan dasar.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar tidak terjadi kelebihan
2. Tujuan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.

Keputusan Kepala Puskesmas No. 008/SK/092-IX/UPT Ciawi tentang


standar layanan Klinis.
3. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas No.008/SK/059-VIII/UPT CIAWI/2015
tentang Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat.
Buku Pengelolaan Obat di Tingkat Puskesmas,Pemda Tk I Jawa Barat,
4. Referensi Dinas Kesehatan Bandung, 1997.

5. Prosedur/Langkah
-langkah 1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di
Puskesmas dan seluruh unit pelayanan untuk menentukan stok
kerja.
2. Menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat yang diserahkan
kepada unit pelayanan agar tidak mengalami
kekurangan/kekosongan
3. Menentukan stok pengaman yaitu jumlah stok yang disediakan
untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga,
misalnya karena keterlambatan pengiriman dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor.
4. Menentukan waktu tunggu (leadtime), yaitu waktu yang diperlukan
dari mulai pemesanan sampai obat diterima.
5. Mencegah kekosongan obat, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut
:
a. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
b. Melaporkan segera kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor jika terdapat pemakaian yang melebihi rencana
karena keadaan yang tidak terduga.
c. Membuat laporan sederhana secara berkala kepada Kepala
Puskesmas tentang pemakaian obat tertentu yang banyak
dan obat lainnya yang masih mempunyai persediaan
banyak.
6. Melakukan pengendalian obat dengan melakukan monitoring
peresepan obat, yang meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik
b. Prosentase penggunaan injeksi
c. Prosentase rata-rata jumlah R/
d. Prosentase Obat Penggunaan obat Generik
e. Kesesuaian dengan Pedoman.
7. Melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan kadaluwarsa.
a) Penanganan Obat Hilang :
 Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada obat hilang
segera menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta
Berita Acaranya, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Daftar tersebut nantinya akan digunakan sebagai lampiran dari
Berita Acara Obat Hilang yang diterbitkan oleh kepala
Puskesmas
 Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan memastikan
kejadian tersebut, serta menerbitkan Berita Acara Obat Hilang
 Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor disertai
Berita Acara Obat Hilang tersebut
 Petugas pengelola obat lalu mencatat jenis dan jumlah obat
yang hilang tersebut pada Kartu Stok masing-masing
 Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera membuat LPLPO
untuk mengajukan tambahan obat
 Apabila hilangnya obat karena pencurian maka dilaporkan
kepada kepolisian dengan membuat Berita Acara.
b) Penanganan Obat Rusak / Kadaluwarsa :
 Petugas kamar obat, atau unit pelayanan kesehatan lainnya
segera melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
Puskesmas
 Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan
mengumpulkan obat rusak/kadaluwarsa dalam gudang dan jika
di gudang sendiri ditemukan obat tidak layak pakai maka harus
segera dikurangkan dari catatan stok pada masing-masing kartu
stok yang dikelolanya
 Petugas kemudian melaporkan obat yang diterimanya dari
satuan kerja lainnya ditambah dengan obat rusak/kadaluwarsa
dalam gudang kepada Kepala Puskesmas
 Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan mengirimkan
kembali obat tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor, untuk kemudian dibuatkan Berita Acara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Unit terkait Depo obat, Sub unit layanan
PENILAIAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Kode :
Terbitan :
Daftar
No. Revisi :
UPT PUSKESMAS CIAWI Tilik
JL. KHR. MOH. TOHA NO.387 CIAWI Tanggal Mulai Berlaku :

Halaman :

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

1 Apakah petugas melakukan perkiraan/menghitung


pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan
seluruh unit pelayanan untuk menentukan stok kerja?

2 Apakah petugas menentukan stok optimum dan stok


pengaman ?

3 Apakah petugas mencantumkan jumlah stok optimum pada


kartu stok.
4 Apakah petugas melaporkan segera kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor jika terdapat pemakaian yang
melebihi rencana karena keadaan yang tidak terduga?

5 Apakah petugas Membuat laporan sederhana secara


berkala kepada Kepala Puskesmas tentang pemakaian obat
tertentu yang banyak dan obat lainnya yang masih
mempunyai persediaan banyak?
6 Apakah petugas melakukan pencatatan dan pelaporan?

7 Apakah petugas melakukan pengendalian obat dengan


melakukan monitoring peresepan obat?

8 Apakah petugas melakukan penanganan obat hilang, obat


rusak dan kadaluwarsa?

……………………………..,2015

Observer Tindakan
……………………………..................

NIP: …………………....................

Anda mungkin juga menyukai