Dhadhang Wahyu Kurniawan
@Dhadhang_WK
Laboratorium Farmasetika Unsoed
11/20/2012 1
• Pengertian katalis,
Pengertian katalis
• Cara kerja katalis,
• Macam katalisator
k li
– asam spesifik,
– basa spesifik,
– asam umum,
– basa umum,
– nukleofilik
11/20/2012 2
• Kecepatan
Kecepatan reaksi secara bertahap dipengaruhi
reaksi secara bertahap dipengaruhi
oleh keberadaan suatu katalis.
• Contoh: hidrolisis sukrosa dalam air pada suhu
Contoh: hidrolisis sukrosa dalam air pada suhu
kamar sangat lambat (dapat diabaikan), tetapi
dengan penambahan sejumlah kecil asam
dengan penambahan sejumlah kecil asam,
kecepatan reaksi bertambah (asam berlaku
sebagai katalisator)
sebagai katalisator).
11/20/2012 3
Pengertian Katalis
Katalis/katalisator adalah substansi yang
menambah konstanta kecepatan reaksi tetapi
tidak mengubah konstanta kesetimbangan
reaksi.
reaksi
Katalis adalah substansi yang mempengaruhi
kecepatan reaksi tanpa dirinya sendiri
kecepatan reaksi tanpa dirinya sendiri
menjadi berubah secara kimiawi.
Katalis tidak dikonsumsi dalam keseluruhan
reaksi, maksudnya setelah dikonsumsi akan
dilepaskan
11/20/2012 4
Pengertian Katalis
Katalis
Katalis memberikan efeknya karena dapat
memberikan efeknya karena dapat
berinteraksi baik secara kovalen atau nonkovalen
dengan reaktan
Katalis yang menurunkan kecepatan reaksi
adalah katalis negatif.
Katalis mungkin berubah secara permanen
K t li ki b b h
selama reaksi Æ inhibitor
Selama katalis tidak berubah pada akhir reaksi Æ
Selama katalis tidak berubah pada akhir reaksi Æ
tidak mengubah keseluruhan ΔG°, di mana ΔG° =
‐R.T. ln K
11/20/2012 5
Katalisis
• ΔG° = ‐R.T. ln K
– Posisi kesetimbangan suatu reaksi reversibel tidak
berubah
– Katalis meningkatkan kecepatan reaksi sehingga
kesetimbangan dicapai lebih cepat
– Keq = kforward/kreverse
11/20/2012 6
Katalisis
Katalisis
11/20/2012 7
Bagaimana katalis beroperasi???
1. Katalis
Katalis bergabung dengan reaktan (substrat)
bergabung dengan reaktan (substrat)
membentuk suatu intermediet (kompleks)
kemudian terurai membentuk katalis dan
produk.
Katalis menurunkan energi aktivasi (Ea)
d
dengan mengubah proses mekanisme.
b h k i
Katalis menurunkan Ea dengan
meningkatkan energi intermediet sehingga
meningkatkan energi intermediet sehingga
energi yang harus dilewati untuk menjadi
produk menjadi kecil
produk menjadi kecil.
11/20/2012 8
Bagaimana katalis beroperasi??
2. Katalis
Katalis mungkin bereaksi dengan
mungkin bereaksi dengan
membentuk radikal bebas, sehingga terjadi
reaksi berantai.
Radikal bebas sangat reaktif karena
berenergi bebas tinggi sehingga kecepatan
reaksi menjadi besar.
Inhibitor berlaku sebagai pemutus rantai
(antiknock agents). Inhibitor diperlukan
dalam reaksi‐reaksi eksplosif.
11/20/2012 9
Aksi katalitik
• Katalis
Katalis homogen: katalis berada dalam satu
homogen: katalis berada dalam satu
fase dengan reaktan, contoh: katalis dan
reaktan terlarut dalam media
reaktan terlarut dalam media.
• Katalis heterogen: katalis berada dalam fase
yang berbeda dengan reaktan contoh: katalis
yang berbeda dengan reaktan, contoh: katalis
berupa padatan dan reaktan terlarut dalam
media.
media
11/20/2012 10
Aksi katalitik
Aksi katalitik
• Katalis serbuk wadah/katalis lapisan pada dinding
p p g
wadah Æ platina.
– Prosesnya disebut katalisis kontak: pereaksi
teradsorpsi pada permukaan kasar katalis yang
dikenal sebagai pusat aktif Æ adsorpsi ini
berakibat melemahnya ikatan molekul
berakibat melemahnya ikatan molekul,
menurunkan energi aktivasi.
– Molekul teraktivasi kemudian dapat bereaksi
Molekul teraktivasi kemudian dapat bereaksi
dan hasil reaksi melepaskan diri dari dari
permukaan katalis.
11/20/2012 11
Macam Katalisator
1. Katalisator asam spesifik
p
Katalisis oleh proton yang tersolvasi, yaitu
H3O+
2. Katalisator basa spesifik
Katalisis oleh OH‐ dalam larutan
3. Katalisator asam umum
Katalisis oleh asam pproton selain H3O+ ,,
dilakukan oleh asam Bronsted sebagai
donor proton
p
11/20/2012 12
Macam Katalisator
4 Katalisator basa umum
4.
Katalisis oleh basa Bronsted selain OH‐ dan
proton Æ
basa ini berlaku sebagai penerima proton Æ
yaitu berbagi pasangan elektron dengan
proton
5. Katalisator nukleofilik
Katalisis oleh suatu basa (nukleofil) yang
(nukleofil) yang
berbagi pasangan elektron dengan atom
(biasanya atom karbon) selain
atom karbon) selain proton.
proton
11/20/2012 13
Macam Katalisator
6 Katalisator
6. Katalisator elektrofilik
elektrofilik
Katalisis oleh asam Lewis, seperti ion logam,
yang berlaku sebagai katalisator dengan cara
yang berlaku sebagai katalisator dengan cara
menerima pasangan elektron.
11/20/2012 14
Katalisis Asam Spesifik
Katalisis Asam Spesifik
• Hidrolisis
Hidrolisis ester adalah contoh reaksi katalis
ester adalah contoh reaksi katalis
asam spesifik. Di dalam larutan asam kuat,
reaksi hanya dipercepat oleh ion hidronium
reaksi hanya dipercepat oleh ion hidronium.
• Persamaan lajunya:
L j kas [H3O]+[S]
Laju = k
Dimana [S] : konsentrasi ester
kas : tetapan laju reaksi hidrolisis spesifik asam
11/20/2012 15
Katalisis Asam Umum
Katalisis Asam Umum
y Seperti halnya katalisis spesifik, berhubungan dengan
proton diintroduksikan
t dii t d k ik kepadak d bagian
b i molekul
l k l yang
direaksikan dan serangan elektron terhadap molekul air.
y Perbedaannya adalah bahwa katalisator asam spesifik
menggunakan ion hidronium sedangkan reaksi katalisis
asam umum menggunakan sembarang asam Bronsted
sebagai donor proton.
y Untuk katalisis asam umum, pembentukan kation SH+
merupakan tahap lambat. Reaksi
lambat Reaksi kondensasi aidol adalah
merupakan contoh reaksi yang bergantung kepada
mekanisme.
11/20/2012 16
Katalisis Basa Umum
Katalisis Basa Umum
• Katalis
Katalis menyerang air dulu, kemudian air
menyerang air dulu kemudian air
menyerang reaktan.
• Air menjadi lebih polar sehingga interaksi
Air menjadi lebih polar sehingga interaksi
elektrostatiknya menjadi lebih besar dan
kecepatan reaksi meningkat
kecepatan reaksi meningkat.
11/20/2012 17
Katalisis Nukleofilik
Katalisis Nukleofilik
• Katalis langsung menyerang reaktan. Basa
g g y g
Bronsted akan mendonasikan pasangan
elektronnya pada atom lain selain hidrogen
(
(biasanya C atau P)
)
• Molekul intermediet mempunyai E yang
besar maka diserang oleh air dengan
kecepatan lebih besar daripada menyerang
reaktan sehingga kecepatan reaksi menjadi
reaktan sehingga kecepatan reaksi menjadi
lebih besar
11/20/2012 18
Katalisis nukleofilik intramolekuler
Katalisis nukleofilik intramolekuler
• Gugus
Gugus dalam molekul menyerang gugus lain
dalam molekul menyerang gugus lain
dalam molekul tersebut
• Dapat juga nukleofil menyerang air dulu,
Dapat juga nukleofil menyerang air dulu
kemudian air menyerang reaktan (dinamakan
intramolekuler basa umum)
intramolekuler basa umum)
11/20/2012 19
Faktor‐faktor yang menentukan
mekanisme
k k l k
katalitik
• Struktur
Struktur R dan X dari senyawa asil (R
R dan X dari senyawa asil (R‐CO‐X)
CO X)
• Kekuatan nukleofilik dan stabilitas
intermediet nukleofilik terasilasi.
intermediet nukleofilik terasilasi.
Nukleofilik lemah Æ katalisis lemah
• Polaritas solven. Dengan solven yang
Polaritas solven. Dengan solven yang
polaritasnya semakin tinggi, maka katalisis
nukleofilik lebih terdorong untuk terjadi.
Nukleofilik dinyatakan kuat jika tingkat
kebasaan tinggi Æ pKb tinggi.
11/20/2012 20
Intramolecular general base catalysis and intramolecular
nucleophilic catalysis: Hydrolysis of aspirin and 3 5‐
nucleophilic catalysis: Hydrolysis of aspirin and 3,5‐
dinitroaspirin.
11/20/2012 21
Buffer, General Acid‐Base, and
Nucleophilic‐Electrophilic
l hl l h l Catalysis
l
• The catalysis of chloramphenicol hydrolysis by
y p y y y
phosphate and acetate buffer was reported in the
1950s (Fig. 79).These buffer species, like hydronium
ion and hydroxide ion, participate in formation or
breakdown of activated complexes of various
reactions and determine their reaction rate
reactions and determine their reaction rate.
• Equation (2.105) describes the degradation rate
constant assuming that the monoanion or the
constant, assuming that the monoanion or the
dianion of phosphoric acid, or both, participates in
degradation of the drug.
g g
11/20/2012 22
Effect of phosphate concentration on hydrolysis rate (reciprocal of the
half‐life t50) of chloramphenicol
half‐life, t50) of chloramphenicol
(pH 7.00, 97.3°C) (Reproduced with permission of the American
Pharmaceutical Association.)
11/20/2012 23
Buffer, General Acid‐Base, and
Nucleophilic‐Electrophilic
l hl l h l Catalysis
l
• Many
Many studies on general acid
studies on general acid‐base
base catalysis have
catalysis have
been conducted with phosphate as the buffer
species. It has been reported that various phosphate
species (there are four possible phosphate species)
enhance degradation of various drug substances
such as benzylpenicillin, cefadroxil, and carbenicillin
h b l i illi f d il d b i illi
(Fig. 80).
• Degradation enhanced by phosphate has also been
Degradation enhanced by phosphate has also been
reported for codeine, spironolactone, and heroin as
well as many other drug substances.
well as many other drug substances.
11/20/2012 24
y Effect of phosphate
p p
concentration on hydrolysis
rate of representative drug
substances for which
substances for which
phosphate buffer catalysis is
observed:
y O Benzylpenicillin, 60°C, pH
7.05;
y Δ cefadroxil, 35
Δ cefadroxil 35°C C, pH 7.20;
pH 7 20;
y • carbenicillin, 35°C, pH
7.48. (with permission.)
11/20/2012 25
Buffer, General Acid‐Base, and
Nucleophilic‐Electrophilic
l hl l h l Catalysis
l
• In addition to possible general acid‐base catalysis
where a buffer can act as either a proton donor or
h b ff t ith t d
acceptor (Bronsted acid or base), buffer species can
also act as a Lewis acid or base through nucleophilic
or electrophilic mechanisms.
• As shown in Scheme 73 and discussed earlier, aspirin
anion undergoes intramolecular general base catalysis
anion undergoes intramolecular general base catalysis
in the neutral pH region. In contrast, intramolecular
nucleophilic catalysis to form a tetrahedral
intermediate that oes on to form the mi ed
intermediate that goes on to form the mixed
anhydride has been demonstrated for the hydrolysis
of 3,5‐dinitroaspirin.
11/20/2012 26
Buffer, General Acid‐Base, and
Nucleophilic‐Electrophilic
l hl l h l Catalysis
l
• In the hydrolysis of pnitrophenyl esters,
polyalcohol anions such as the glucose anion act
by a nucleophilic mechanism.
• A plot of the log of the rate constant against the p
A plot of the log of the rate constant against the p
Ka of the anion (Fig. 81) exhibits a deviation from
the linear Brønsted relationship observed for
p
catalysis by various phenoxide anions when the
carbohydrate species are included on the plot.
These deviations may be due to the very high
These deviations may be due to the very high
basicity of the polyalcohol anions, which leads to
very large solvation energy requirements.
11/20/2012 27
Figure 81. Brønsted plots of hydrolysis rate of p‐nitrophenyl esters
susceptible to nucleophilic catalysis at 25°C.
(Reproduced from Ref. 387 with permission.)
11/20/2012 28
Buffer, General Acid‐Base, and
Nucleophilic‐Electrophilic
l hl l h l Catalysis
l
• Other
Other examples of general base catalysis and
examples of general base catalysis and
nucleophilic catalysis that have been reported
include the hydrolysis of cefotiam and
include the hydrolysis of cefotiam and
cefsulodin catalyzed by amikacin and
kanamycin and the hydrolysis of moxalactam
kanamycin and the hydrolysis of moxalactam
catalyzed by various amines.
11/20/2012 29