RESUME HARIAN
Sesi I | 08.00-10.15
Pentingnya WoG
Faktor eksternal Faktor internal Faktor Indonesia
Keuntungan WoG
● Outcomes focused: orientasi pada outcome yg tdk bisa hanya diselesaikan oleh satu sektor
saja
Contoh: outcome PUPR: pembangunan jalan -> outcome lanjutan dari sektor lain: membuka
ekonomi, menaikkan distribusi
● Boundary spanning: satu kebijakan melibatkan banyak instansi
● Enabling: pemerintah mampu menangani hal-hal yang sifatnya lebih kompleks
Contoh: ASEAN Games: PU: membangun venue; Kemenpora: menyiapkan atlet dsb
● Strengthening prevention : mendorong pencegahan masalah yang mungkin berkembang
lebih jauh, dengan kolaborasi dan sinergi
Bentuk WoG
● Integrating Service Delivery: proses penyatuan pemberian layanan kepada publik
Contoh: Pengurusan Paspor Online, Pengurusan SIM
● Koordinasi dan Kolaborasi: pemerintah horizontal yg berkoordinasi dan berkolaborasi dalam
mencapai tujuan bersama
Contoh: PU dan pariwisata
● Integrating and Rebalancing Governance: kontrol politik dan otonomi administrasi
● Culture Change: masalah2 informal; konsep-konsep social glue, budaya organisasi
Contoh: komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah
Praktek WoG
● Penguatan Koordinasi antar Lembaga
Mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah ideal untuk koordinasi,
agar koordinasi bisa lebih mudah
Contoh: Kementerian PU dengan Kementerian Perumahan Rakyat, Pembentukan
Kementerian-kementerian Koordinator yang mengkoordinasikan kementerian bagian
tersebut, seperti badan koordinator maritim, Polhukam, dll
● Membentuk Lembaga Koordinasi Khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen dalam mengkoordinasikan sektor, untuk
isu-isu tertentu
Contoh: BKKBN, Badan Koordinasi Penanaman Modal
● Membentuk Gugus Tugas
Bentuk kelembagaan koordinasi diluar struktur formal yang sifatnya tidak permanen
Contoh: gugus tugas untuk menyelesaikan masalah kebakaran hutan
● Koalisi Sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor/
lembaga: informal
Kedekatan dan Aliansi strategis Perencanaan jangka panjang, kerja sama pada isu
perlibatan yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama
Pelayanan Publik
● Berdasarkan Survey KPK 2009, kualitas pelayanan publik Indonesia baru 6,64 dari 10
untuk instansi pusat
● Unit Pelayanan Publik di daerah mencapai 6.69 (2008)
Saat ini masyarakat sudah melek teknologi dan informasi, sehingga semuanya dituntut untuk
menjadi lebih transparan
Contoh di Indonesia
Pelayanan bergerak (Mobile)
- SIM keliling
- Pelayanan sertifikat tanah ODS
Pelayanan Satu Atap
- SAMSAT
Pelayanan Satu Pintu
- PTSP Penanaman Modal
Pelayanan Online
- Portal Pelayanan Publik di www.layanan.go.id (kominfo)
- E-Government: e-proc, e-kinerja, e-monitoring, e-absensi
- Pelaporan: e-lapor, e-wadul, qlue
Sesi II | 10.30-11.30
Kegiatan: Melanjutkan penyusunan ringkasan buku WoG; agar peserta latsar dapat lebih
memfokuskan pada jalan cerita terbentuknya WoG
Sesi III | 13.00-15.00
Kelompok I: Introduction
Anggota: Ahmad Febri; Dewangga Mega; Rezky Rendra; Indragiri K.
Pembawa materi: Ahmad Febri
Rangkuman:
1. WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program, dan pelayanan publik
Merupakan sebuah evolusi dari pendekatan NPM, yang menjawab kelemahan dan
kekurangan dari pendekatan tersebut
2. WoG mencoba menjawab pertanyaan mengenai kondisi yang sulit akibat fragmentasi
sektor dan eskalasi regulasi di tingkat sektor, sehingga dipandang sbg perspektif baru
dalam memahami koordinasi antar sektor
Harus ada harmonisasi antara Peraturan Menteri di lintas Kementerian karena pada
prakteknya banyak regulasi yang tumpang tindih
3. Terdapat beberapa pendekatan WoG, di Indonesia dikenal beberapa jenis lembaga yang
dibentuk guna mengkoordinasikan sektor dan K/L
● Dalam struktur kabinet, lembaga setingkat menteri dibentuk Kementerian Koordinator,
yang bertugas mengkoordinasi kementerian dan lembaga yang relevan di bidangnya
● Dapat pula dibentuk forum/ lembaga inter-departemen yang mengkoordinasikan
program/kegiatan tertentu yang beririsan dari beberapa sektor. Beberapa Gugus tugas
juga dibentuk untuk menangani isu tertentu
● Pada tingkat masyarakat, forum komunikasi warga dan kemitraan dengan pemda
juga dibangun untuk membahas perencanaan pembangunan dan bagaimana
masyarakat dapat memahami isu-isu pembangunan
Sesi V | 17.30-19.00