Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Menurut Depdiknas (2004: 4) menyatakan bahwa : Anak
usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang
usia lahir sampai 6 tahun. Pada anak usia ini secara terminology disebut sebagai
anak usia pra sekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami
peningkatan dari 50% menjadi 80%.
Kegiatan bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi
anak Taman Kanak-kanak melalui cerita yang disampaikan secara lisan
(Moeslichateon, 1996: 19).
Sementara dalam konteks pembelajaran anak usia dini bercerita dapat
dikatakan sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa
anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkanya kembali dengan tujuan
melatih anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan.
Kegiatan bercerita memberikan sumbangan besar pada perkembangan anak
secara keseluruhan sebagai implikasi dari perkembangan bahasanya sehingga
anak akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan aspek perkembangan
yang lain dengan modal kemampuan berbahasa yang sudah baik.
Realita di sekolah dalam proses pembelajaran, potensi dan kemampuan anak
dalam berbahasa belum optimal. Kurangnya pendampingan, motivasi dan peran
aktif dari guru, sehingga selama kegiatan pembelajaran bercerita anak hanya main
saja. Kepekaan seorang guru dalam mengarahkan pikiran anak dan memberikan
informasi tentang hal-hal yang menarik masih kurang sehingga belum dapat
meningkatkan kualitas bahasa anak dalam bercerita. Guru yang kurang

1
memotivasi anak dalam kegiatan pembelajaran bahasa sehingga guru kurang peka
terhadap munculnya kemampuan-kemampuan bercerita anak yang tidak terduga.
Berkaitan dengan uraian diatas perlu dikembangkan suatu media
pembelajaran yang dapat menstimulasi anak untuk belajar namun tidak terkesan
mengintimidasi anak untuk belajar sesuatu. Media pembelajaran digunakan untuk
memudahkan siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pembelajaran bermedia lebih efektif dari pada pembelajaran tanpa media. Istilah
media merupakan bentuk jamak dari medium, secara harfiah berarti perantara atau
pengantar.
Menurut AECT dalam (Naning, 2006: 2) mengartikan media sebagai
segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Kemampuan Guru
Taman Kanak-kanak untuk mengembangankan perkembangan bahasa anak
didiknya yang dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui kegiatan
bercerita yang digunakan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak.
Dari uaian latar belakang di atas maka Peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ”Upaya Meningkatkan Perkembangan Bahasa anak
dalam bercerita pada Anak Kelompok B di TK Negeri Pulau Beringin Kec.
Pulau Beringin Kab. OKU Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan
Bantuan Buku Cerita Bergambar”.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan anak dalam berbahasa belum optimal.
b. Kurangnya pendampingan, motivasi dan peran aktif dari guru,
sehingga selama kegiatan pembelajaran bercerita anak hanya main
saja.
c. Kepekaan seorang guru dalam mengarahkan pikiran anak dan
memberikan informasi tentang hal-hal yang menarik masih kurang
sehingga belum dapat meningkatkan kualitas bahasa anak dalam
bercerita.

2
2. Analisis Masalah
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi, masalah yang dipilih oleh
peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran Anak Kelompok B di TK
Negeri Pulau Beringin Kec. Pulau Beringin Kab. OKU Selatan Tahun Pelajaran
2015/2016 adalah :
a. kemampuan anak dalam berbahasa belum optimal.
b. Kurangnya pendampingan, motivasi dan peran aktif dari guru,
sehingga selama kegiatan pembelajaran bercerita anak hanya main
saja.
c. Kepekaan seorang guru dalam mengarahkan pikiran anak dan
memberikan informasi tentang hal-hal yang menarik masih kurang
sehingga belum dapat meningkatkan kualitas bahasa anak dalam
bercerita.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari masalah-masalah yang dianalisis, alternatif dan pemecahan masalah
peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran Anak Kelompok B di TK
Negeri Pulau Beringin Kec. Pulau Beringin Kab. OKU Selatan Tahun Pelajaran
2015/2016 adalah dengan bercerita menggunakan media buku cerita bergambar
dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, diperoleh rumusan
masalah penelitian sebagai berikut, Apakah dengan menggunakan media buku
cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa dalam bercerita pada
Anak Kelompok B di TK Negeri Pulau Beringin Kec. Pulau Beringin Kab. OKU
Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Untuk Anak
adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan bahasa anak dalam
bercerita pada Anak Kelompok B TK Negeri Pulau Beringin Kec. Pulau

3
Beringin Kab. OKU Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan
menggunakan media buku cerita bergambar.
2. Tujuan Untuk Guru
Agar guru mengetahui potensi anak dalam berbahasa.

D. Manfaat Penelitian
Pada dasarnya penelitian ini mempunyai manfaat teoritis dan manfaat
praktis, secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam
pengembangan konsep pembelajaran berbahasa dengan menggunakan konsep
pembelajaran berbahasa dengan Kegiatan bercerita, sedangkan secara praktis
manfaat penelitian ini antara lain:
1. Bagi Siswa
Diharapkan dapat meningkatkan perkembangan bahasa dengan Kegiatan
bercerita.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan
ketrampilan mengajar guru di kelas, serta menambah wawasan bahwa
bercerita dapat digunakan untuk pembelajaran berbahasa.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi selama
proses belajar mengajar berlangsung terutama masalah meningkatkan
perkembangan bahasa pada Anak Kelompok B di TK Negeri Pulau Beringin
Kec. Pulau Beringin Kab. OKU Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
4. Bagi Institusi Secara Umum
Institusi mendapatkan acuan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan
program pembelajaran,khususnya dalam pengembangan kemampuan membaca
pada anak usia dini.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Konsep Belajar


Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Trianto (2010: 16), Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik
disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju
pada suatu perubahan padadiripembelajar.
Purwanto (1992: 84), Setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah
laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

B. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar.
Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah
bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia
mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam Aspek Kognitif,
Afektif, dan Psikomotorik.
Hamalik (2003: 155), hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak
tahu menjadi tahu.

C. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Slameto (2010:54), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal atau faktor dari dalam siswa sendiri
atau peserta didik dan faktor eksternal atau faktor dari luar.

5
Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4), juga menyebutkan hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
Guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Sudjana (2009: 3), mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih
luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1. Faktor Internal
Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu
sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan
faktor pribadi lainnya.
2. Faktor Eksternal
Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu
berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran,
kondisi social, ekonomi, dan lain sebagaianya.
Beberapa faktor Eksternal atau faktor dari luar yang mempengaruhi prestasi
belajar seorang siswa yaitu:
a. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
b. Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, media massa,
teman bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat.

D. Media Buku Cerita Bergambar


1. Pengertian Media
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin,
merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut
mempunyai arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara sumber pesan (a
source) dengan penerima pesan (a receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain,

6
media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak.
Menurut Djamarah (1995: 136), media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Menurut Purnawati dan Eldarni (2001: 4).
2. Pengertian Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar bergambar adalah gambar kartun yang berkisahkan
kisah atau cerita yang dimuat secara bersambung yang dapat menjadi sumber
penyampaian informasi atau pesan.
Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, kata cerita adalah tuturan yang
membentang terjadinya suatu hal karangan yang menyatakan perbuatan,
pengalaman atau penderitaanorang. Sedangkan gambar artinya adalah dihiasi
dengan gambar buku. Cerita bergambar menurut kamus besar indonesia adalah
buku yang mempunyai gambar kartun yang berisikan kisah atau yang berkisahkan
kisah atau cerita dimuat secara bersambung.
Buku cerita bergambar atau cergam menjadi suatu media dalam menyampaikan
pesan melalui cerita dengan di sertai ilustrasi gambar, buku itu sendiri, merupakan
suatu media dalam menyampaikan pesan. (Bunata, 2010).
3. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan buku cerita bergambar
a. Bacalah terlebih dahulu sebelum dibacakan didepan anak-anak pastikan
tempat duduk didepan agar dapat dilihat dari berbagai arah.
b. Sampaikan tata tertib selama mendengar cerita jangan terpaku pada buku
perhatikan juga reaksi anak-anak pada saat membacakan buku
c. Sebutkan identitas buku, seperti judul dan pengarang supaya anak-anak
belajar menghargai karya orang lain.
d. Pegang buku disamping kiri bahu, bersikap tegak lurus ke depan.
e. Bacalah dengan lambat dengan kualitas tutur yang lebih dramatis daripada
penuturan biasanya.
f. Saat tangan kanan menunjuk gambar, arah pehatian disesuaikan dengan
urutan cerita.
g. Tetaplah bercerita pada saat tangan membuka halaman berikutnya.

7
h. Pada bagian-bagian tertentu, berhentilah sejenak untuk memberikan
komentar, atau untuk memberikan kesempatan anak berkomentar.
i. Perhatikan semua anak dan berusahalah untuk menjalin kontak mata
dengan mereka, cek apakah mereka masih berminat menyimak cerita atau
sudah mulai menujukkan kebosanan.
j. Sering-seringlah berhenti untuk menunjukkan gambar-gambar dalam buku
pada anak, dan pastikan semua anak dapat melihat gambar tersebut.
k. Pastikan semua jari selalu dalam posisi siap untuk membuka halaman
selanjutnya.
l. Lakukan pembacaan sesuai rentang atensi anak. Jangan bercerita lebih dari
10 menit.
4. Kelebihan dan Kelemahan Media Buku Cerita Bergambar
a. Kelebihan penggunaan Media Buku Cerita Bergambar:
1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih
nyata.
2) Banyak tersedia dalam buku-buku.
3) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
4) Relatif tidak mahal.
5) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
b. Kelemahan penggunaan Media Buku Cerita Bergambar:
1) Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan
dimensi yang ketiga (kedalam benda), harus digunakan satu seri
gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.
2) Tidak dapat menunjukkan gerak.
3) Pebelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca
(menginterpretasikan) gambar.

E. Pengertian Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa melepaskan diri dari bahasa.
Dengan bahasa manusia bisa bergaul sesama manusia dimuka bumi ini.
Akhadiah dkk dalam (Suhartono, 1993:2) menyatakan bahwa dengan bantuan
bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi di dalam kelompok.

8
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian Serta Pihak Yang Membantu


1. Subjek danTempat Penelitian.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan bahasa
anak dengan metode bercerita menggunakan media buku cerita bergambar pada
Anak Kelompok B di TK Negeri Pulau Beringin Kec. Pulau Beringin Kab. OKU
Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 21 anak, terdiri dari 9 anak
laki-laki dan 12 anak perempuan.
2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.
Waktu Penelitian Pembelajaran dibagi 3 Sklus yaitu Pra Sklus, Sklus I, dan
Sklus II. Pelaksanaannya Pra Sklus Tanggal 12-14 Oktober 2015, Sklus I Tanggal
19-21 Oktober 2015, dan Sklus II Tanggal 26-28 Oktober 2015. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Waktu Pembelajaran Pra Sklus, Sklus I dan Sklus II


No Tanggal Kegiatan
1 12 s/d 14 Oktober 2015 Pra Siklus
2 19 s/d 21 Oktober 2015 Siklus I
3 26 s/d 28 Oktober 2015 Siklus II
3. Pihak Yang Membantu
Penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan dari berbagai pihak yang
mendukung jalanya penelitian ini yaitu:
a. Drs. Nizkon, M. Si
Sebagai Bapak Tutor/Supervisor sekaligus pembimbing dalam
penyusunan pembuatan tugas Pemanntapan Kemampuan Profesional.
b. Yurni Astuti S. Pd
Selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin dan membantu
terlaksananya PKP di TK Negeri Pulau Beringin Kec. Pulau Beringin
Kab. OKU Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.

9
c. Siti Khodijah
Sebagai teman sejawat yang telah membantu dalam hal pengamat,
teman diskusi, membantu dalam mengumpulkan data dan
menganalisis masalah.
d. Siswa Kelompok A
Sebagai subyek penelitian dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas
kelompok B TK Negeri Pulau beringin Kec Pulau Beringin Kab. OKU
Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016
4. Mata Pelajaran
a. Mata Pelajaran:
Bahasa
b. Standar Kompetensi:
Meningkatkan Kemampuan Bahasa
c. Kompetensi Dasar:
Memahami Bahasa Reseptif (menyimak dan membaca)
d. Materi:
Bercerita menggunakan media buku cerita bergambar
e. Perbaikan Pembelajaran :
a) Guru menyiapkan alat peraga buku cerita bergambar.
b) Guru mulai bercerita menggunakan buku cerita bergambar.
f. Guru melakukan tanya jawab tentang cerita yang telah disampaikan
g. Tujuan Pembelajaran:
Meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan metode bercerita
menggunakan Bantuan Buku Cerita Bergambar.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


1. Prosedur Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
a. Perencanaan
Adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

10
b. Pelaksanaan
Adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya
dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap.
c. Pengamatan
Adalah merupakan salah satu metode yang akurat dan mudah dalam
melakukan pengumpulan data serta bertujuan untuk mencari tahu dan
memahami segala kegiatan yang berlangsung yang menjadi objek kajian
dalam penelitiannya.
d. Refleksi
Adalah respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengalaman yang
baru di terima. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan
dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi
bagian dari pengetahuan yang dimilikinya.
2. Tahapan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Per Siklus
Penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 siklus yang tiap siklus terdapat
beberapa tahap atau langkah. Adapun tahap-tahap atau langkah tersebut yaitu:
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap Pengamatan
d. Tahap Refleksi
1) Siklus I
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari
tindakan, sehingga peneliti mudah melaksanakan tindakan atau
pembelajaran dengan harapan kegiatan bercerita dapat meningkatkan
kemampuan pada anak, terutama dalam bahasa anak.
Adapun tahap perencanaan tindakan sebagai berikut :
(1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada Murid
dalam prosses pembelajaran.
(2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

11
(3) Membuat skenario pembelajaran dengan kegiatan
bercerita.
(4) Menyusun lembar observasi untuk mencatat situasi belajar
mengajar selama pembelajaran berlangsung.
(5) Membuat instrumen penelitian.
(6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
(7) Mendesain alat evaluasi.
(8) Merencanakan analisa hasil tes.
b) Tahap Pelaksanaan
(1) Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
(a) Berdo’a sebelum belajar.
(b) Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “Pelangi-
pelangi “.
(c) Penataan ruang diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
Langkah-langkah Perbaikan:
(a) Guru menyanyikan lagu secara utuh.
(b) Guru meminta Anak mengikuti lagu “Pelangi-
pelangi” didahului oleh Guru.
(c) Guru meminta Anak menyanyikan baris demi baris.
(2) Kegiatan pengembangan II (Inti)
(a) Judul kegiatan: Bercerita Tentang Kegiatan siang
hari dan malam hari menggunakan media buku
cerita bergambar.
(b) Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area
kosong dengan karpet/tikar.
(c) Pengorganisasian anak: anak-anak berdiri dilantai
dengan formasi setengah lingkaran, posisi guru
duduk di depan murid-murid.
Langkah-langkah Perbaikan:
(a) Guru bercerita tentang kegiatan yang dilakukan pada
siang dan malam hari.

12
(b) Guru menyebutkan kegiatan siang dan malam hari.
(3) Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
(a) Judul Kegiatan:
Mewarnai gambar matahari, bulan dan bintang.
(b) Pengelolaan Kelas:
Posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa.
(c) Pengorganisasian:
Anak-anak duduk dikusi meja masing-masing.
(d) Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang.
Langkah-langkah Perbaikan:
(a) Guru memberi contoh cara mewarnai gambar
matahari.
(b) Guru meminta Anak mewarnai gambar matahari
seperti yang di contohkan guru.
c) Pengamatan
Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti,
kegiatan pembelajaran diantaranya yaitu:
(1) Kami memulainya dengan kegiatan bernyanyi.
(2) Bercerita menggunakan Media Buku Cerita Bergambar.
(3) Melakukan Tanya jawab tentang Cerita yang disampaikan.
d) Tahap Refleksi
Berdasarkan data temuan dari hasil observasi dan pengamatan
oleh teman sejawat serta refleksi diri maka pada siklus I ditemukan
kelemahan:
(1) Cerita yang disampaikan guru tidak mudah dipahami.
(2) Guru kurang menggunakan ekspresi dan mimik yang baik.
(3) Judul ceritanya tidak disukai anak.
Setelah melihat hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan
oleh teman sejawat dan hasil refleksi diri, maka pada siklus I belum
mencapai keriteria yang diharapkan sehingga maih perlu diadakan
perbaikan pembelajaran.

13
2) Siklus II
a) Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan Penelitian, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:
(1) Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH).
(2) Membuat Skenario.
(3) Menyiapkan alat peraga berupa: gambar kegiatan yang
dilakukan siang dan malam hari.
b) Tahap Pelaksanaan
(1) Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
(a) Berdo’a sebelum belajar.
(b) Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “Pelangi-
pelangi “.
(c) Penataan ruang diubah sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
Langkah-langkah Perbaikan:
(a) Guru menyanyikan lagu secara utuh.
(b) Guru meminta Anak mengikuti lagu “Pelangi-
pelangi” didahului oleh Guru.
(c) Guru meminta Anak menyanyikan baris demi baris.
(2) Kegiatan Pengembangan II (Inti)
(a) Judul Kegiatan: Bercerita Tentang Kegiatan siang
hari dan malam hari menggunakan media buku
cerita bergambar.
(b) Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area
kosong dengan karpet/tikar.
(c) Pengorganisasian anak: anak-anak berdiri dilantai
dengan formasi setengah lingkaran, posisi guru
duduk di depan murid-murid.
Langkah-langkah Perbaikan:
(a) Guru menceritakan pada anak apa yang di lakukan
pada waktu siang hari dan malam hari.

14
(b) Guru menyebutkan waktu-waktu kegiatan di malam
dan siang hari.
(c) Guru mulai memperlihatkan gambar kegiatan yang
dilakukan pada waktu siang dan malam hari.
(3) Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
(a) Judul Kegiatan: mewarnai gambar matahari, bulan
dan bintang.
(b) Pengelolaan Kelas: posisi kursi dan meja anak diatur
seperti biasa.
(c) Pengorganisasian: anak-anak duduk dikusi meja
masing-masing.
(d) Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang.
Langkah-langkah Perbaikan:
(a) Guru memberi contoh cara mewarnai gambar.
(b) Guru meminta Anak untuk meniru apa yang guru
contohkan.
c) Tahap Pengamatan
Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti,
kegiatan pembelajaran diantaranya yaitu:
(1) Kami memulainya dengan kegiatan bernyanyi.
(2) Bercerita menggunakan Media Buku Cerita Bergambar.
(3) Melakukan Tanya jawab tentang Cerita yang disampaikan.
d) Tahap Refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti
dalam kegiatan pembelajaran Siklus 2, terjadi peningkatan
pembelajaran pada guru umumnya dan khusus pada siswa mengalami
peningkatan dan memberikan hasil yang cukup memuaskan, hal ini
dapat dilihat dari kemampuan bahasa anak sudah berkembang sesuai
dengan keriteria yang diharapkan.
Jadi, dapat dijelaskan bahwa dengan media buku cerita
bergambar dalam proses pembelajaran yang dilakukan di TK Negeri
Pulau beringin Kec. Pulau Beringin Kab. OKU Selatan Tahun

15
Pelajaran 2015/2016 dapat meningkatkan kemampuan anak usia dini
khususnya dalam meningkatan kemampuan bahasa pada Anak
Kelompok B.

C. Analisis Data
1. Data Deskriptif Kualitatif
Dalam penelitian ini Guru menggunakan tehnik Analisis Data Kualitatif
untuk mengetahui kemajuan dan peningkatan keaktifan Anak, data tentang
Deskripsi Penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara dan Dokumentasi Data
yang diperoleh dari hasil pengamatan melalui Lembar Observasi kemudian
Dianalisis.
2. Data Kuantitatif
Dalam melakukan kriteria Penilaian tentang Hasil Belajar Anak
menggunakan Data Kuantitatif dengan mengelompokan atas 3 Kriteria yaitu:
a. MB = Mulai Berkembang.
b. BST = Berkembang Sesuai Target.
c. BSB = Berkembang Sangat Baik.

16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Pra Siklus
Dari proses pembelajaran yang dilakukan pada pra siklus tgl 12 oktober
2015 Dari 21 anak hanya 3 anak yang Berkembang sangat baik hasil observasi
yang di lakukan guru di dapatkan hasil belajar sebagai berikut tersaji pada Tabel
4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak pada Pra Siklus.
Kemampuan Bahasa Anak
No Nama Murid
MB BST BSB
1 Mariatun Soleha 
2 Fariska 
3 Dhia Hisana 
4 Delfa Aura 
5 Syofi Hamaliani 
6 Elza Fitria 
7 Sagita Maharani 
8 Yeni Permata Anjani 
9 Areil Wiraldi 
10 Mario Rizki Utama 
11 Recky Ahmad Fahri 
12 Sanda Alqia 
13 Dali Putra Hasdian 
14 Herfan Riskal Trisandi 

15 Reyhan Amanda 

16 Dika Pranata 

17 Eggy Triansyah 
 
18 Zellia Hairun Armada 

19 Dwi Bakti Khumairah 
 
20 Dinda Julias Tari 
 
21 Arya Kadil Baroka 

17
Keterangan:
a. MB : Mulai Berkembang
b. BST : Berkembang Sesuai Target
c. BSB : Berkembang Sangat Baik
Dari Tabel 4.2 dapat di buat rekapitulasi kemampuan belajar anak untuk
parameter keberhasilan yaitu MB, BST, dan BSB pada tabel 4.2 di bawah ini

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak pada Pra
Siklus.
No Nilai Banyak Murid Persentase
1 Mulai Berkembang 14 66%
2 Berkembang Sesuai Target 4 19%
3 Berkembang Sangat Baik 3 15%

Tabel 4.2 di atas dapat di perjelas melalui gambar seperti pada grafik 4.1 di
bawah ini

80%
60%
40%
20%
0%
Mulai
BerkembangBerkembang Berkembang
(MB) Sesuai
Target (BST) Sangat Baik
(BSB)
Grafik 4.1 Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak pada Pra Siklus.

Berdasarkan Grafik di atas dari nilai pra siklus bahwa anak yang
Berkembang Sangat Baik baru 3 anak atau 15%. Dan anak yang Berkembang
Sesuai Target 4 anak atau 19%, dan anak yang Mulai Berkembang 14 anak atau
66%.
Karena hasil pembelajaran pada pra siklus belum berhasil maka
pembelajaran akan di perbaiki melalui siklus I.

18
2. Siklus I
Dari hasil pembelajaran yang di lakukan pada siklus I tanggal 19 Oktober 2015
dari 21 anak 5 anak yang Berkembang sangat baik, hasil observasi di lakukan guru di
dapatkan hasil belajar sebagai berikut tersaji pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak dengan bantuan buku
cerita bergambar pada Siklus I
Kemampuan Bahasa Anak
No Nama Murid
MB BST BSB
1 Mariatun Soleha 
2 Fariska 
3 Dhia Hisana 
4 Delfa Aura 
5 Syofi Hamaliani 
6 Elza Fitria 
7 Sagita Maharani 
8 Yeni Permata Anjani 
9 Areil Wiraldi 
10 Mario Rizki Utama 
11 Recky Ahmad Fahri 
12 Sanda Alqia 
13 Dali Putra Hasdian 
14 Herfan Riskal Trisandi 

15 Reyhan Amanda 

16 Dika Pranata 

17 Eggy Triansyah 
 
18 Zellia Hairun Armada 

19 Dwi Bakti Khumairah 

20 Dinda Julias Tari 

21 Arya Kadil Baroka 

Keterangan:
a. MB : Mulai Berkembang
b. BST : Berkembang Sesuai Target
c. BSB : Berkembang Sangat Baik

19
Pada Tabel 4.3 dapat dibuat Rekapitulasi kemampuan belajar anak untuk
parameter keberhasilan yaitu MB, BST, dan BSB pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Siklus I


No Nilai Banyak Murid Persentase
1 Mulai Berkembang 4 19%
2 Berkembang Sesuai Target 12 57%
3 Berkembang Sangat Baik 5 24%

Tabel 4.4 di atas dapat di perjelas melalui gambar seperti pada grafik 4.2 di
bawah ini

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Mulai
BerkembangBerkembang Berkembang
Sesuai
Target Sangat Baik
Grafik 4.2 Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak dengan bantuan buku
cerita bergambar pada Siklus I

Dari Grafik di atas dari hasil Siklus I dapat di ketahui bahwa anak yang
Berkembang Sangat Baik 5 anak atau 24%, anak yang Berkembang Sesuai Target
12 anak atau 57%, dan anak yang Mulai Berkembang 4 anak atau 19 %.
Karena hasil pembelajaran pada siklus I belum berhasil maka pembelajaran akan
di perbaiki melalui siklus II.

20
3. Penilaian Siklus II
Dari hasil pembelajaran yang di lakukan pada siklus I tanggal 26 Oktober
2015 Dari 21 anak 18 anak yang Berkembang Sesuai Target. Hasil observasi yang
di lakukan guru di dapatkan hasil belajar sebagai berikut tersaji pada tabel 4.5
berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak dengan bantuan buku
cerita bergambar pada Siklus II.
Kemampuan Bahasa Anak
No Nama Murid
MB BST BSB
1 Mariatun Soleha 
2 Fariska 
3 Dhia Hisana 
4 Delfa Aura 
5 Syofi Hamaliani 
6 Elza Fitria 
7 Sagita Maharani 
8 Yeni Permata Anjani 
9 Areil Wiraldi 
10 Mario Rizki Utama 
11 Recky Ahmad Fahri 
12 Sanda Alqia 
13 Dali Putra Hasdian 
14 Herfan Riskal Trisandi 
15 Reyhan Amanda 
16 Dika Pranata 

17 Eggy Triansyah 
18 Zellia Hairun Armada 
19 Dwi Bakti Khumairah 
20 Dinda Julias Tari 
21 Arya Kadil Baroka 

Keterangan:
a. MB : Mulai Berkembang
b. BST : Berkembang Sesuai Target
c. BSB : Berkembang Sangat Baik

21
Pada Tabel 4.3 dapat dibuat Rekapitulasi kemampuan belajar anak untuk
parameter keberhasilan yaitu MB, BST, dan BSB pada tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak dengan


bantuan buku cerita bergambar pada Siklus II.
No Nilai Banyak Anak Persentase
1 Mulai Berkembang 0 0%
2 Berkembang Sesuai Target 3 14%
3 Berkembang Sangat Baik 18 86%

Tabel 4.6 di atas dapat di perjelas melalui gambar seperti pada grafik 4.3 di
bawah ini

100%
80%
60%
40%
20%
0%
Mulai
BerkembangBerkembang Berkembang
Sesuai
Target Sangat Baik
Grafik 4.3 Hasil Pengamatan Kemampuan bercerita Anak dengan bantuan buku
cerita bergambar pada Siklus II.

Dari data yang tertera pada tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa setelah
dilakukan perbaikan dengan Siklus dua terdapat peningkatan bahasa pada anak
yaitu: anak yang sudah Berkembang Sangat Baik 18 anak (86%), 3 anak (14%)
mencapai Berkembang Sesuai Target dan 0 anak (0%) yang Mulai Berkembang,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak perlu dilakukan perbaikan lagi dengan
Siklus berikutnya karena sudah mencapai kriteria keberhasilan yaitu di atas 75%.

22
B. Deskripsi Pembahasan Perbaikan Pembelajaran
1. Pembahasan Tentang Hasil Belajar Anak
Berdasarkan data pada tabel 4.2 rekapitulasi hasil belajar Pra Siklus anak
yang Berkembang Sangat Baik 3 anak atau 15% masih sangat rendah,
Berkembang Sesuai Target 4 anak atau 19% juga masih sangat rendah dan anak
yang Mulai Berkembang sebanyak 14 anak atau 66% ini adalah hasil sebelum
menggunakan media buku cerita bergambar dalam meningkatkan kemampuan
bahasa bercerita anak.
Setelah menggunakan media buku cerita bergambar hasil belajar Anak
siklus I anak yang Berkembang Sangat Baik mencapai 4 anak atau 19%, anak
yang Berkembang Sesuai Target 12 anak atau 57 %, dan anak yang Mulai
Berkembang 15 anak atau 24%.
Dan pada pembelajaran Meningkatkan Kemampuan bahasa anak dengan
metode bercerita siklus II meningkat menjadi Anak yang sudah bisa berbahasa
atau sudah Berkembang Sangat Baik 18 Anak 86%, 3 Anak 14% mencapai
Berkembang Sesuai Target dan tidak ada lagi anak yang Mulai Berkembang yang
pada awalnya tidak besa berbahasa dengan baik, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak perlu dilakukan perbaikan lagi dengan siklus berikutnya karena sudah
mencapai kriteria keberhasilan yaitu di atas 85%.
2. Alasan Mengapa Terjadi Peningkatan Keaktifan Anak
Pada pembelajaran meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan metode
bercerita dengan bantuan buku cerita bergambar, hasil Perbaikan Pembelajaran
pada Siklus II cukup memuaskan. Kegiatan Pembelajaran yang dilakukan Guru
melalui buku cerita bergambar memunculkan ide-ide baru dari anak, membuat
anak cukup aktif, media di di sukai oleh anak dan buku cerita tersebut mudah di
dapat harganya pun murah.
Menurut (Bunata, 2010), buku cerita bergambar atau cergam menjadi suatu
media dalam menyampaikan pesan melalui cerita dengan di sertai ilustrasi gambar,
buku itu sendiri, merupakan suatu media dalam menyampaikan pesan.

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
1. Penerapan media buku cerita bergambar dapat mengetahui kemampuan
bercerita Anak Kelompok B di di TK Negeri Pulau Beringin Kec. Pulau
Beringin Kab. OKU Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Peningkatan hasil kemampuan bahasa anak dalam bercerita dengan bantuan
buku cerita bergambar.
Pada pra siklus mulai berkembang 14 anak (66%), berkembang sesuai target
4 anak (19%), berkembang sangat baik 3 anak (15%).
Pada siklus I mulai berkembang berkurang dari 14 anak pada pra siklus
menjadi 4 anak (19%), berkembang sesuai target bertamabah dari 4 anak
pada pra siklus menjadi 12 anak (57%), dan berkembang sangat baik
bertambah dari 3 anak pada pra siklus anak menjadi 5 anak (24%).
Pada siklus II mulai berkembang sudah tidak ada lagi, berkembang sesuai
target dari 4 anak siklus I berkuarang 3 anak (14%), dan yang berkembang
sangat baik pada siklus I 5 anak bertambah menjadi 18 anak (86%).

B. Saran Tindak Lanjut


1. Guru hendaknya menggunakan buku cerita bergambar pada Pembelajaran
meningkatkan bahasa Anak.
2. Hendaknya dilakukan Penelitian Tindak Lanjut penggunaan buku cerita
bergambar pada pembelajaran selain Pembelajaran Bahasa dalam
meningkatkan kemampuan bercerita anak.

24
DAFTAR PUSTAKA

Akhaidah, S.dkk.1993.pembinaan kemampuan menulis bahasa indonesia.


jakarta: Erlangga
Astuti, Naning Puji. 2006. Pengembangan Media Balok dalam Pembelajaran.
Bunata, murti .2010. .http://karpetbiru.multiplay.com/joumal/item/20/tutorial. (di
askes tgl 27 juni 2010)Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Balitbang Depdiknas.
Djamarah dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Moeslichatoen. 1996. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti P2TK.
Mudjiono, dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Oemar, Hamalik, dkk. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Purwanto.1998. Psikilogi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purnawati dan Eldarni. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosda Karya.

25

Anda mungkin juga menyukai