Anda di halaman 1dari 4

Yang Perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam Pelayanan Kampanye

Imunisasi MR oleh Puskesmas:


1. Pagi hari di Puskesmas: Koordinator Imunisasi Puskesmas menyerahkan vaksin kering &
pelarut dalam vaksin karier serta logistik lainnya sesuai jumlah sasaran pos kepada
masing-masing tim yang akan berangkat di hari ini.
2. Masing-masing tim terdiri dari:
a. Vaksinator
b. Pembantu Vaksinator
c. Pencatat hasil Imunisasi (guru/kader)
d. Pengatur sasaran, pemberi tanda pada sasaran setelah diimunisasi
(guru/murid/Kader)
3. Koordinator masing-masing tim atau vaksinator mengecek jumlah vaksin & pelarut serta
logistik lainnya yang telah disiapkan oleh koordinator imunisasi Puskesmas.
4. Vaksin Campak kering dan Pelarut berada dalam vaksin karier dengan suhu 2 – 8 ⁰C 
cool pack cukup (sesuai volumen vaksin karier).
Ampul pelarut terlindung dalam kemasannya (tidak lepas satu-satu) agar tidak patah
selama perjalanan.
5. Setelah sampai di pos pelayanan:
a. Melapor ke pihak sekolah/posyandu bahwa pelayanan Imunisasi siap
dilaksanakan
b. Tanyakan ke pihak sekolah apakah ada anak yang hari ini tidak masuk sekolah
dan anak yang mempunyai kontra indikasi Imunisasi MR, dan minta daftar
mereka.
c. Koordinator tim mengecek ruang pelayanan termasuk ruang pengawasan pos
Imunisasi dan ruang perawatan gawat darurat.
d. Tim menuju ruang pelayanan Imunisasi dan letakkan vaksin karier dan peralatan
lainnya pada posisi yang benar.
6. Cara membuat larutan vaksin oleh pembantu vaksinator atau vaksinator:
a. Ambil satu vial vaksin kering dan satu ampul pelarut
b. Badan vial vaksin kering dituliskan: Tgl dan jam melarutkan, tambahkan no urut
vaksin yang dilarutkan.
c. Buka penutup aluminium vial vaksin kering dan buang ke dalam kantong plastic
yang telah disediakan. Penutup karet tidak boleh dilepas dan tidak boleh
disentuh.
d. Buka ampul pelarut dengan mematahkan “leher” ampul dan penutup ampul
dibuang ke dalam kantong plastik untuk limbah tidak tajam.
e. Ambil ADS 5 ml lepaskan penutup jarum dan masukkan kedalam dalam kantong
plastik untuk limbah tidak tajam. Jarum tidak boleh disentuh. Dengan
menggunakan ADS 5 ml, SELURUH cairan pelarut diambil dan dimasukkan
kedalam botol/vial vaksin kering.
f. ADS 5 ml yang telah digunakan dimasukkan ke dalam “safety box”
g. Pegang leher vial yang sudah dicampur cairan pelarut, goyangkan melingkar
sehingga larutan homogen.
h. Larutan vaksin siap digunakan.
7. Vaksin Campak yang telah dilarutkan diletakkan dalam busa yang diletakkan di atas
vaksin karier atau dimasukkan kedalam vaksin karier.
8. Hanya tersedia satu vial Vaksin Campak yang dilarutkan, jika sudah habis baru
melarutkan vial vaksin berikutnya.
9. Menyiapkan vaksin kedalam ADS 0.5 ml oleh pembantu vaksinator atau vaksinator, jika
sasaran sudah siap disuntik:
a. Ambil ADS 0.5 ml, lepaskan penutup jarum dan masukkan kedalam dalam
kantong plastik untuk limbah tidak tajam. Jarum tidak boleh disentuh.
b. Ambil larutan vaksin sebanyak 0.5 ml, kemudian suntikkan ke sasaran
c. ADS 0.5 ml yang telah digunakan dimasukkan ke dalam “safety box”.
10. Menyiapkan sasaran untuk disuntik:
a. Pastikan sasaran tidak mempunyai kontra indikasi (sudah diskrining atau
informasi dari orangtua/guru)
b. Bersihkan lokasi yang akan disuntik pada otot deltoid kiri (lengan kiri atas)
dengan menggunakan kapas kering atau kapas yang dibasahi dengan air hangat,
jika menggunakan kapas swab alkohol maka tunggu sampai kering baru vaksin
disuntikkan.
c. Suntikkan vaksin 0.5 ml secara subkutan (posisi jarum suntik 45 ⁰C)
d. ADS 0.5 ml yang telah digunakan dimasukkan ke dalam “safety box”
11. Sasaran yang telah disuntik vaksin diberikan tanda pada kuku jari kelingking kiri dan
diarahkan menuju ruang pengawasan selama paling cepat 30 menit. Bila terjadi sesuatu
masalah selama masa pengawasan, petugas pengawas melaporkan ke Vaksinator.
12. Catat nama sasaran yang telah divaksin atau berikan tanda (√) pada daftar nama
sasaran.
13. Bila sasaran tidak layak untuk diimunisasi pada saat ini, catat namanya atau berikan
tanda (X) pada daftar nama sasaran dan berikan catatan alasan tidak diimunisasi.
14. Setelah selesai pelayanan, hitung jumlah:
a. Sasaran yang diimunisasi dan yang belum imunisasi
Berikan daftar nama yang belum diimunisasi kepada pihak Sekolah atau kader
dan Puskesmas untuk diberikan Imunisasi pada kesempatan berikutnya.
b. Vaksin kering dan pelarut yang digunakan dan yang tersisa.
c. Jumlah ampul pelarut yang pecah sebelum digunakan (jika ada)
d. Jumlah ADS 5 ml dan ADS 0.5 ml yang tersisa.
15. Pelayanan selesai, sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak sekolah dan semua
pihak yang ikut membantu pelaksanaan Imunisasi di pos pelayanan tersebut.
16. Bawa kembali semua peralatan Imunisasi termasuk “safety box” dan limbah lainnya ke
Puskesmas.
17. Sisa vaksin yang telah dilarutkan dimasukkan ke dalam kantong plastik limbah tidak
tajam.
18. Sisa vaksin kering dan pelarut masing-masing dikemas dalam kantong plastik dengan
diberi tanda “SEGERA DIGUNAKAN” dan tanggal hari dimasukkan kembali ke
“refrigerator”, kemudian masukkan ke dalam “refrigerator” pada posisi yang mudah
dilihat dan dijangkau. Vaksin campak kering dan pelarut ini harus didahulukan untuk
digunakan pada hari berikutnya.
19. Masukkan juga kedalam “refrigerator” cool pack yang digunakan, dan sejumlah pelarut
sesuai kebutuhan sasaran esok hari. Pelarut didinginkan pada suhu 2 – 8 ⁰C selama
minimal 12 jam sebelum digunakan
20. Pada siang/sore hari Koordinator Imunisasi Puskesmas menyiapkan peralatan
pelaksanaan Imunisasi hari berikutnya untuk masing-masing tim sesuai sasaran pos yang
akan dilayani sebagai berikut:
a. ADS 5 ml dan ADS 0.5 ml
b. Kapas kering atau beralkohol
c. Sarung tangan untuk vaksinator dan pembantu vaksinator
d. “Safety box” yang telah dirangkai siap pakai, jumlah sesuai sasaran pos yang
akan dilayani (“safety box” besar isi 100 ADS dan kecil isi 50 ADS)
e. Kantong plastik untuk limbah TIDAK TAJAM (penutup ADS, kapas, pastik bungkus
ADS dll)
f. Kantong plastik untuk limbah botol vaksin/pelarut
g. Pen marker
h. Anafilaktik Kit set berisi:
1. 1 ampul Epinefrin 1 : 1000, cek tgl kadaluarsa
2. 1 spuit 1 ml
3. 1 Infus set
4. 1 Jarum infus: untuk bayi dan balita
5. 1 kantong NaCl 0.9 %
6. Tensi meter
i. Formulir pencatatan dan pelaporan cakupan dan logistik
j. Formulir laporan KIPI 5 lembar
k. Formulir investigasi KIPI 1 paket
l. Vaksin Karier yang ditempel kertas bertuliskan:
1. Nama Tim atau nama pos
2. Jumlah Vaksin dan jumlah pelarut
m. Menanyakan masalah yang ditemui hari itu dan memberikan informasi yang
benar (debriefing)
21. Pagi hari/saat akan pelayanan, koordinator Imunisasi menyiapkan vaksin campak kering
& pelarut ke dalam vaksin karier yang telah dipersiapkan, beserta logistik lainnya
diserahkan kepada masing-masing tim. Dapat pula dilakukan briefing singkat (5-10
menit), terutama apabila tim yang akan berangkat berbeda.

SELAMAT BERTUGAS DAN SUKSES MENCAPAI CAKUPAN LEBIH DARI 95 %

Kontra indikasi Imunisasi vaksin MR:


1. Sedang dalam pengobatan : kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi
2. Wanita hamil
3. Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
4. Kelainan fungsi ginjal berat
5. Decompensatio cordis
6. Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
7. Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)

Anda mungkin juga menyukai