Anda di halaman 1dari 2

Nama : NABIL IRHAM Z.

N
Kelas : VII-E
No. Absen : 28

Dongeng Fabel Monyet Sombong dan Kuda

Dikisahkan, hari itu matahari sangat terik. Di tepi sebuah hutan, ada sekawanan
monyet sedang bergerombol diatas pohon. Rupanya mereka sedang melihat
pasukan berkuda yang melintas di jalan setapak tepat di bawah pohon tempat
mereka berada. Menyaksikan kegagahan para prajurit berkendara di atas pelana
kuda, seekor monyet pun menyombongkan diri bahwa menunggang kuda itu
masalah mudah, dan dia kan membuktikannya!

Monyet yang lain tertawa dan tidak percaya apa yang dikatakan oleh monyet
yang sombong itu. "Hahahahah.... mana mungkin kamu bisa naik kuda,
mendekati kuda saja kamu sudah takut". Ucap salah satu dari mereka. "Lihat
saja nanti!". Kata monyet sombong
kepada kawannya. Saat itu, kebetulan ada seorang dari pasukan berkuda yang
sedang istirahat minum di bawah pohon tempat monyet-monyet berada. saat
pasukan berkuda istirahat. Untuk membuktikan perkataannya itu si monyet
sombong mengendap-endap mendekati seekor kuda yang tidak jauh dari pohon.
Hup! Dengan lincah, si monyet naik ke atas punggung kuda dan bergaya di
depan pada teman-temanya yang menyaksikan cemas dari atas pohon. dengan
spontan monyet menarik tali kekang sekuat tenaganya. Kuda yang merasakan
hentakan berat di atas punggungnya, terkejut. Ia juga merasa kesakitan karena
tarikan erat pada surainya. Maka, ia pun segera meringkik, berlari kencang,
sambil menggoyangkan liar badannya ke kiri dan ke kanan dan keatas bawah
seolah kegelian. Monyet yang tidak bisa mempertahankan keseimbangan
badannya, terlempar, terpelanting dan jatuh ke tanah dengan keras.
Dari atas pohon, teman-teman si monyet ramai menertawakan kebodohan si
monyet sombong. Monyet pun tertunduk malu sambil menahan rasa sakit yang
menjalari tubuhnya. Ternyata menunggang kuda tidak semudah yang ia kira!
Katanya, "Kapok dah. Cukup sekali saja aku menunggang kuda! Ternyata tidak
sehebat dan seenak yang aku bayangkan, apalagi tadi kuda itu sangat sukar
dikendalikan macam kuda Rodeo. Memang sudah menjadi nasibku, aku tidak
akan menunggang kuda lagi seumur hidupku. Aku tidak mau mengulangi lagi
kesalahan yang sama."

Saat itu, monyet yang tertua di kelompoknya menjawab, "Jatuh memang


menyakitkan, tetapi bukan berarti di kemudian hari kamu tidak akan jatuh lagi,
entah dari pohon dan darimana pun. Yang perlu ketahui dan dipelajari adalah
mengapa kamu jatuh? Jika kita mau belajar untuk tahu kenapa bisa jatuh, maka
kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari."

Anda mungkin juga menyukai