DERMATOVENEREOLOGY

BIMBINGAN UKDI YAKIN 2016

Skin Anatomy
Efloresensi
Efloresensi
Makula dan Patch
Papul dan Plak
Vesikel, Bula dan Pustule
Fisura, Erosi dan Ulkus
Skuama dan Krusta
Kista
 VIRAL
INFECTION
 Varicella
(Chicken Pox)

 Etiologi: Varicella Zoster Virus

(VZV)

 Manifestasi klinis:
Lesi Polimorfik
Lesi
muncul dari wajah 
badan  ekstremitas
Gejala Prodromal
Inkubasi 14-21 hari
• Khas: Dew drop in rose petal

• Penunjang: Tzank test  sel datia

inti banyak

• Terapi:
Anak: Asiklovir 4x20 mg/kgBB 
selama 5 hari

Dewasa:
1st: Asiklovir 5x800 mg  7 hari
2nd: Valasiklovir 3x1000 mg  7 hari

+ Terapi simptomatik
 Herpes Zoster

 Etiologi: Reaktivasi Varicella

Zoster Virus (VZV)

 Manifestasi klinis:
 Gejala prodormal
 Vesikel berkelompok dasar
eritema
 Unilateral sesuai dermatom
  Oftalmikus  N V cab 1 dahi
dan sekitar mata
 Ramsay Hunt Syndrome kena N 7
 paralisis bell, tinitus
 PNH (Post Herpatic Neuralgia) 
nyeri > 1 bulan post penyembuhan
 Prevensi: Kortikosteroid, Tx: Hutchinson’s Sign
Amitriptilin atau gabapentin

 Terapi:
Anak: Asiklovir 4 x 20 mg/kgBB  selama
5 hari
Dewasa:
1st: Asiklovir 5x800 mg  7 hari
2nd: Valasiklovir 3x1000 mg  7 hari
 Herpes Simplex

 Etiologi: Herpes Virus Tipe 1 (hidung

dan mulut) dan tipe 2 (genitalia)

 UKK: vesikel berkelompok dengan

dasar eritema

 Penunjang: Tzank test  sel datia

 Terapi:
-Asiklovir 5 X 200mg  5-10 hari
-Valasiklovir 2X 500 mg  10 hari
 Molluscum
Contangiosum
 Etiologi: Virus moluskum kontagiosum

 UKK: Papul, berbentuk kubah, bagian

tengah terdapat cekungan disebut
delle, mempunyai badan moluskum
 massa putih seperti nasi

 Terapi:
- Watchful waiting
- Topikal: Podophyllin 10-25%
- Keluarkan massa kuretase,
kriosurgeri (bedah beku),
elektrokauterisasi
 Verruca

 Etiologi: Human Papilloma Virus

(HPV)
 Tipe 6, 11: Kondiloma
 Tipe 16, 18: CA

• UKK: Hiperkeratik papulonodular

• Veruka vulgaris (common warts)

• Veruka plana (flat Warts)
• Veruka plantaris/palmaris
(palmar and plantyar warts)
• Kondiloma akuminata
 Terapi:
- Beberapa veruka dapat resolusi spontan
- Keratolitik:
1st: Asam salisilat 10-40% tergantung ukuran lesi
2nd: Cryosurgery/Electrosurgery/Excision
BACTERIAL
INFECTION
 Impetigo Krustosa
Etiologi Steptococcus B hemoliticus,
Staffilococcus aureus
Predileksi wajah
UKK Krusta kuning kecoklatan
Terapi Salep antibiotik, Antibiotik
oral  amoksisilin, eritromisin
Impetigo Bulosa
Staffilococcus aureus
intertrigenosa
Bula, hipopion +
Salep antibiotik, Antibiotik oral
 amoksisilin, eritromisin
EKTIMA
• ulkus dangkal, ditutupi
krusta lengket
• Predileksi: tungkai
bawah, bokong, paha
• Diagnosis: klinis, kultur
• Terapi: antibiotik topikal,
antibiotik sistemik

HIDRADENITIS SUPURATIF
•Peradangan supuratif kronik pada
kelenjar apokrin, cenderung
menimbulkan sikatrik
• Daerah aksila, anogenital, scalp
ERISEPELAS

•Etiologi: GABHS
•Klinis: plak eritem, udem,
batas tegas, hangat, nyeri
• Predileksi: tungkai
bawah, wajah, telinga

SELULITIS
•Etiologi: Stafilococcus Aureus
•Klinis: Plak eritem, udem, batas
tidak tegas, hangat, nyeri
• Predileksi: tungkai bawah
 FOLIKULITIS FURUNKEL/ KARBUNKEL
•Infeksi folikel rambut •jaringan abses beberapa folikel
bagian atas – dapat berdekatan
berlanjut sampai
• Nodul keras 1-2 cm, nyeri, titik nekrotik
seluruh kedalaman
sentral  melunak, pustul pada puncak
folikel
 pecah
• Papul, pustul, erosi
• Predileksi: wajah, leher, lengan,
perifolikuler
bokong, anogenital
• Terapi: antibiotik sistemik, insisi dan
drainase.
DERMATO
FITOSIS
Tinea
Gray
patch

Kapitis Black dot

Corporis Kerion

Macam Cruris

Pedis

Unguinum
 Plak, tepi aktif meninggi dan berskuama, bagian tengah
seolah menyembuh

 Penunjang:
 KOH: hifa panjang bersekat
 Woods Lamp: warna kuning kehijauan
 Bahan:
Kulit: kerok bagian aktif
Kuku: kerokan ke 5 atau dari dasar
kuku
Rambut: dicabut, 1 cm dr akar

Teteskan KOH
Kulit dan kuku: 20%
Rambut: 10%

Diamkan
Rambut: 2-5mnt
Kulit: 10mnt
Kuku 1 jam

Px di bawah mikroskop
 OBAT DOSIS DURASI
Griseofulvin 15-25 mg/kg/hari 6-8 minggu
1x500mg
Terbinafin 10-20kg : 62,5 mg/hr Trichophyton sp: 2-4
20-40kg : 125 mg/hr minggu
>40kg : 250 mg/hr Microsporum sp: 6-8
minggu
Itrakonazol 10-20kg : 50 mg/hr 2 – 4 minggu
20-40kg : 100 mg/hr
>40kg : 200 mg/hr
Flukonazol Mingguan: 8 mg/kg 8 – 12 minggu
Harian: 6 mg/kg 3-6 minggu
150mg/hr
Ketokonazol 1x200mg/hr 2-4mg

Mikonazol cr 2% Sampai 2 mg bebas

lesi
 Candidiasis
 Etiologi: candida albicans

 Patch erosi eritem batas tegas

dengan lesi satelit vesikopustul

 Px: KOH  psedohifa (spora dgn

penonjolan)

 Terapi:
 Kandidiasis oral: Nystatin
400.000-600.000 unit 4x sehari
 Mukokutan: Ketokonazol
2x200mg, Flukonazol 150 mg/hr
 PVC
 Etiologi: Malassezia Furfur

 Manifestasi: lesi hipo/hiperpigmentasi

dengan skuama halus, finger nail sign +

 Penunjang: KOH  spageti n meatballs

(hifa pendek dgn spora bulat), Wood
lamps  fluoresensi kuning keemasan

 Topikal: selenium sulfid 2,5% lotio atau

sampo, sampo ketoconazol, krim
ketokonazol, mikonazol atau klotrimazol
 Sistemik: ketokonazol 200mg/hr 7-14 hari,
itrakonazol 2x200mg sehari atau 200 mg
5-7 hari
 Lepra

 Etio: Mycobacterium Leprae

 Diagnosis Lepra dapat ditegakkan jika terdapat SATU dari tiga
tanda kardinal berikut:
 lesi kulit (makula hipopigmentasi/ eritematosa, papula,
plakat, nodul) disertai anestesi
 Pembesaran saraf disertai tanda-tanda neuritis
 Ditemukan basil tahan asam pada apusan irisan kulit
 Penunjang:
 Dx: BTA
 Prognosis: tes lepromin
 KLASIFIKASI LEPRA

Ridley & TT BT BB BL LL
Jopling

Tuberkuloid Borderline Lepromatos

Madrid
a

WHO Pausibasiler Multibasiler(MB)

/Dep. Kes (PB)
 REGIMEN MDT - WHO
PB :
 Rifampisin 600 mg/bulan, diawasi
 Dapsone 100 mg/hari 6-9 bln

Selama 6 regimen

MB :
 Rifampisin 600 mg/bulan, diawasi
 Klofazimin 300 mg/bulan, diawasi
plus 50 mg/hari
 Dapsone 100 mg/hari
12-18 bln
Selama 12 regimen
Reaksi Lepra
Eritema nodosum
Reversal Reaction Leprosum
 Tuberkolusis Kutis
Macam
Primer (Chance) Ulkus dengan tepi kotor
Verukosa Papul granulomatous atau nodul verukosa dengan
hiperkeratosis serpigenosa
Lupus vulgaris Patch dengan tuberkel yang menyatu  Yellowish-brown “
apple-jelly” nodule
Sklofuloderma Awalnya abses dingin  ulkus livid  sikatrik
Pada limfonodi leher, ketiak, lipat paha
INFEKSI
PARASIT
 Scabies

 Etiologi: Sarcoptes Scabei

 Tanda kardinal
 Pruritus nokturnal
 Menyerang secara
berkelompok
 Ada terowongan
 Tungau +
Tatalaksana
OBAT DOSIS KETERANGAN
Krim permetrin 5% Seluruh tubuh kecuali Kontra anak < 2bln,
(ScabimiteR) wajah dan scalp, wanita hamil
selama 8 -14 jam,
diulangi setelah 1
minggu
. -benzen heksaklorid Seluruh tubuh kecuali Tidak boleh digunakan
(Gameksan/Lindane) wajah dan scalp, pada anak <2 tahun,
1% (ScabicidR, selama 8-12 jam, kehamilan atau laktasi
TopicideR diulangi setelah 1
minggu
Emulsi benzil benzoat Seluruh tubuh kecuali Hanya untuk dewasa
10-25% wajah dan scalp, karena bersifat sangat
selama 24 jam, iritan (Kontra anak <
kemudian cuci 6th)
Sulfur praecipitatum 5- Seluruh tubuh kecuali Aman untuk anak dan
10% wajah dan scalp, kehamilan, tetapi
selama 3 malam pemakaian tidak
berturut-turut, diulangi praktis dan tidak
setelah 1 minggu nyaman
Pedikulosis

• Etio: Pediculus humanus (capitis:

pada kepala, humanus: pada
pakaian) dan Phthirus pubis
(daerah pubes)

•Diagnosis: klinis (gatal,

ditemukannya parasit dewasa),
mikroskopik (parasit, telur)

• Terapi: malathion 0,5%,

gameksan 0,5%, permethrin 1%
 Cutaneous Larva Migrans
(Creeping eruption)

• Penetrasi dan migrasi larva cacing,

paling sering: Ancylostoma braziliense,
A. caninum, Strongyloides stercoralis
• UKK: lesi eritem linier, meninggi,
berkelok-kelok/serpiginosa
•Terapi:
•Sistemik: Tiabendazol 50mg/kg/hr
dalam 2 dosis  selama 2-5 hari;
Albendazol 400mg/hr 3 hari
•Topikal: albendazol 2% topikal,
simptomatik: steroid topikal
•Bedah beku: CO2 snow
 ERITRO
SKUAMOSA
 Psoriasis Plak/Psoriasis Vulgaris
 Berupa plak eritem, tertutup
skuama putih keperakan (silvery)
tebal  kadang bergabung –
sirsinata

 Distribusi simetris pada ekstensor

ekstremitas (siku, lutut), kepala,
bokong/lumbosakral, umbilikus

 Auspitz’s sign (+)

 Koebner phenomenon (+)
 Tanda goresan lilin (+)
 Subjektif: pruritus, problem
psikososial
 Pityriasis Rosea
 Etiologi: HHV-6 dan HHV-7

 Herald patch (patch eritem bentuk

oval, dengan skuama kolaret)  lesi kulit
oval yang lebih kecil di punggung
mengikuti garis lekukan kulit / garis
Langer (membentuk Christmas tree
pattern), sesudah beberapa hari-
minggu

 Umumnya asimtomatik, kadang gatal,

gejala flu-like
 Dermatitis Seboroik

•Etiologi: Pytirosporum
ovale

•Manifestasi: plak eritema

ditutuapi skuama kuning
berminyak

•Tx: hidrokortion, mikonazol

Penyakit Bula
Pemfigus Pemigoid Bulosa
Etiologi autoimun autoimun
Patof Akantolisis IgG pd keratin Destruksi sel basal ec
komplemen
Lokasi Generalisata Perut, fleksor, selangkangan
KU buruk baik
Bula kendur Tegang
Nikolsky + -
 Neurodermatitis Dermatitis Numularis
Sirkumkripta/
Liken simpleks Kronis
Etiologi Imunologi Unknow
Predileksi Ekstremitas ekstensor, Ekstremitas ekstensor
skalp, tengkuk
UKK Likenifikasi, kering Numular +, basah
Fase remisi - +
REAKSI
ALERGI
 Urtikaria

• Alergi  edema setempat yg cpt

muncul dan menghilang secara
berlahan, kemerahan & pucat,
dikelilingi halo
 Angioedema  dapat mengenai sal
napas, sal cerna dan organ
kardiovaskuler
 UKK: eritema, edema batas tegas,
tengah pucat, hilang dgn penekanan
 Penunjang
 Ice Tube test
 Asetilkolin test
 Fixed Drug Eruption

 Etio: obat-obatan  TMP, sulfa

 Reaksi HS tipe II
 Lokasi: Bibir, penis
 Ukk: ertirema, vesikel, bercak
hiperpigmentasi, erosi
 DKA, DKI
DKI DKA
Etiologi Bahan iritan Hapten
Insidensi Semua orang Hanya yag tersensitasi
Patofisiologi Non imunologi HS tipe IV
Lokasi Terlokalisir Lebih generalisata
Evolusi Eritema  vesikel  erosi Eritema  papul  vesikel
 krusta  erosi  krusta
onset Akut: cepat (jam) Akut: 12-72 jam
Kronik: kontak berulang Kr: eksaserbasi tiap
terekspose
Patch tes - + reaksi cresendo
 Dermatitis Atopik

 Kondisi kulit gatal, ditambah

minimal 3:
 Riwayat terkena di
lipatan kulit termasuk pipi
pada pasien usia < 10th
 Rewayat asma bronkial
atau hay fever
 Riwayat kulit kering
 Dermatitis pada lipatan
 Awitan <2th
EMERGENCY
IN DV
 Kegawatdaruratan Kulit
Steven Jonhson Syn Nekrosis Epidermal Stafilococcus
(SJS) Toksik (NET) Scaled Skin Syn
(SSSS)
Etio Alergi Alergi Infeksi Staf aureus
Patof Hipersensitiv tipe II Hipersensitiv tipe II eksotoksin
Epid beragam beragam Anak <5th
Manif Trias  kulit, Eritema Eritema  bula
mukosa, mata generalisata  vesikel
vesikelbula  Mukosa -
epidormolisis.
Mukosa +
Nikolsky - + +
CANCER
IN DV
 Keganasan Kulit
Karsinoma Sel Karsinoma Sel Melanoma
Skuamous Basal Maligna
• Berasal dari • Dari sel basal • Dari sel
epidermis • Ulkus kotor melanosit
• Nodul sprt mudah • Asimetris, tepi
bunga kol, berdarah  ireguler,
central Ulkus rodent elevasi,
hiperkeratosis • Daerah warna tdk
• Ekstremitas wajah rata,
bawah, membesar
mukokutan • Ekstremitas
bawah
ACNE
Acne
 Kriteria diagnosis:

1. terutama menyerang usia remaja

2. predeleksi pada wjh, punggung & dada atas

3. pleomorfik berupa campuran komedo terbuka & tertutup, papul,

pustul nodul & kadang-kadang sikatrik
FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PATOGENESIS ACNE

meningkatnya produksi sebum

hiperkornifikasi duktus sebaseaus

fungsi bakteri yang abnormal

inflamasi
 Doksisiklin 2x100 mg
Eritromisin 4x500mg
Klindamicin 3x150mg
DERMATO
TERAPI
 powders

pastes
pastes Shake lotion

Cr pastes
Cooling
pastes

Liquids:
Greases: Gels, sol
ointment lotions

W/O O/W
Emulsions : Emulsions :
oinment creams
 INFEKSI
MENULAR
SEKSUAL
Simptomatologi
Duh Duh
Bubo
Tubuh Tubuh Ulkus
Inguinal
Uretra Vagina
Cervicitis GO Ulkus Durum

Uretritis GO Chancroid
Cervicitis NGO
Ulkus Molle
Bacterial
vaginosis
Herpes genitalis
Trichomonialis
Uretritis NGO LVG
Limfogranuloma
Candidiasis venereum
Duh Tubuh Uretra
GO NGO
Inkubasi 2-7hr 2-3minggu
Duh Mukopurulen Mukoid
Lab >5 pmn/ LBP >5 pmn/ LBP
Pd perempuan > 30/LBP Pd perempuan > 30/LBP
DGNI + -
Etiologi N gonorhea Clamidia tracomatis
 Duh Tubuh Vagina
Etiologi Karakteristik Penunjang Tx
Vaginosis Gardnerella Sekret putih, Px Gram: Metronidazol
Bakterial vaginalis bau amis Clue cell + 2x500 mg slm
Wiff test + 7hr
pH >5,5
Trikomoniasis Tricomonas Sekret NaCl/wet Metronidazol
vaginalis kehijauan, mount: sel 2x500 mg slm
berbusa, inti 1, bentuk 7hr
strawberry layang2,
red + flagela +
Candidiasis Candida Seperti keju KOH: Nystatin
Albicans pseudohifa 100rb iu
intravag
7hari
Tricomonas vaginalis
 Ulkus
Ulkus durum (Sifilis)
 Etiologi: Trepanoma Palidum
 Manif:
 Afek primer: Ulkus durum
soliter, bersih, tdk nyeri
 Sekunder: bervariasi
 Penunjang:
 VDRL  sensitif
 TPHA  spesifik
Ulkus mole
 Etiologi: Haemophilus
ducreyi
 Manif: ulkus mole 
multiple, kotor, nyeri
 Penunjang: Px gram 
gram –
Bubo Inguinal

Limfogranuloma
Venerum Chancroid
 Etio: Clamidia Trachomatis  Etio: Haemophilus ducreyi
 Limfadenitis ingunal media  Limfadenitis ingunal lateral
 Ulkus -  Ulkus +
TERIMA
KASIH