Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS SELOPURO

TAHUN 2018

I. Pendahuluan:
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas perlu dilakukan audit
internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan
kinerja yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan
baik pada sistem pelayanan maupun sistem manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas/Klinik dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar
akreditasi yang digunakan.
Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi manajemen untuk
membantu mencapai visi, misi dan tujuan organisasi dengan cara mendapatkan
data dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa, penilaian,
rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan atau perubahan.
Audit merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan
melalui interaksi secara sistematis (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang
berujung pada penarikan kesimpulan), objektif dan terdokumentasi yang
berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat dengan cara
membandingkan antar standar yang telah disepakati bersama dengan apa yang
dilaksanakan/diterapkan di lapangan.
Audit merupakan proses yang sistematis, mandiri, dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti audit dan menilai secara objektif untuk menentukan
sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi.
Kriteria audit adalah kriteria yang digunakan untuk melakukan audit berdasarkan
standar yang digunakan dalam penilaian audit.
Pengambilan keputusan untuk perbaikan, meningkatkan efisiensi dan
efektifitas fungsi organisasi.

II. Latar Belakang:


Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja
puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan.
Berdasarkan Hasil rapat antara tim Audit Internal dan Tim Mutu puskesmas
Selopuro pada tanggal 22 Desember 2017, untuk menindak lanjuti hasil indikator
mutu dan kinerja priorotas terpilih dengan menggunakan metode 4H( H.rist,
H.cross,H.volume,H.prond) yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 Desember
2017, maka kinerja prioritas yang akan di Audit Internal adalah yang
mendapatkan angka tinggi yaitu admin keuangan dengan skor 112 dan
bendahara barang dengan skor 40, UKM KIA dan Jiwa, UKP laboratorium dan
obat.
III. Tujuan audit:
a. Tujuan Umum:
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian Administrasi Manajemen,
proses pelayanan, dan kinerja pelayanan UKM dan UKP sebagai dasar
untuk melakukan perbaikan mutu dan kinerja
b. Tujuan Khusus:
1. Melakukan audit proses pelayanan, dan capaian kinerja pelayanan
UKM: KIA-KB, Jiwa
2. Melakukan audit proses pelayanan, dan capaian kienrja pelayanan
UKP: Laboratorium dan farmasi
3. Melakukan audit kinerja administrasi manajemen : keuangan

BOK,BOP,JKN,Pembantu Penerimaan,Non Kapitasi.

IV. Ruang Lingkup audit:


a. Pelayanan UKM
1. Pelayanan KIA : Pelayanan kesehatan untuk kelas ibu hamil
(K4)
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa : Kunjungan pasien Jiwa ke rumah
b. Pelayanan UKP
1. Laboratorium : Respon time pelayanan pemeriksaan darah
lengkap( maxsimal 15 menit), penyampaian hasil laboratorium kritis ≤60
menit.
2. Farmasi : pelayanan penerimaan obat sesuai dengan
SOP(cara pakai, efek samping, dosis), Penulisan resep sesuai dengan
formularium, pemeriksaan penyediaan dan pemakaian obat emergensi di
unit kerja.
c. Administrasi manajemen :
Pengelola keuangan : Kelengkapan Adminitrasi keuangan

V. Jadual dan alokasi waktu:


a. Jadwal Kerja Audit tahun 2018 (terlampir)
b. Rencana Kerja Audit 2018 (terlampir)

VI. Metoda audit:

a. Observasi,
b. Wawancara
c. Cheklist
d. Melihat dokumen dan rekaman yang ada
VII. Standar/Kriteria audit :

a. Pelayanan UKM :
1. Pelayanan KIA : Permenkes 75 tahun 2014 Dan SOP
pelaksanaan kegiatan program
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa : SOP Pelaksanaan Kegiatan Program
b. Pelayanan UKP : Pedoman pelayanan klinis puskesmas (SAP...)
c. Administrasi manajemen :
1. pengelola keuangan : pedoman/juknis pengelolaan dana kapitasi, BOK
dan jampersal, pedoman pembukuan dan pedoman pelaporan keuangan
(SAP.2.3.15 dan 2.3.16)

VIII. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan

Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah


pelaksanaan audit sesuai dengan jadual yang sudah disusun setiap tiga bulan
sekali. Jika terjadi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit
dilaporkan kepada ketua tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit
internal.

IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan:

Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses


kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan
rencana tindak lanjut yang disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan
kegiatan audit internal harus dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan dalam melaksanakan audit.

Anda mungkin juga menyukai