Anda di halaman 1dari 3

SKRINING PASIEN HIV

No.
KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU
Revisi : Halaman :
Dokumen :
BIDANG KEDOKTERAN DAN 1 dari 3
KEPOLISIAN RUMKIT BHAYANGKARA
TK III BENGKULU
Ditetapkan :
SPO KARUMKIT BHAYANGKARA BENGKULU
Tanggal
(STANDAR terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL) drg. Muhammad Zakir, S.H.,M.H
AKBP NRP.72070739
Skrining/penapisan adalah proses pendeteksian kasus/kondisi
kesehatan pada populasi sehat pada kelompok tertentu,
dengan upaya meningkatkan kesadaran pencegahan dan
diagnosis dini bagi kelompok yang termasuk resiko tinggi.
HIV(human immunodeficiency virus) adalah virus yang dapat
PENGERTIAN menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang sistem
kekebalan (immunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah
daam melawan infeksi.
Skrining pasien HIV adalah proses kegiatan yang harus
dilakukan untuk mengetahui/mengidentifikasi apakah pasien
yang dirawat adalah pasien HIV.
 Mengidentifikasi pasien pasien yang dicurigai HIV
 Sebagai proteksi bagi petugas yang bekerja di Rumah Sakit
TUJUAN Bhayangkara TK II Bengkulu
 Pasien mendapatkan penanganan yang lebih tepat
 Meminimalisir unit cost
 Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
 Undang-undang RI No.29 Tahun 2004 Tentang Praktek
Kedokteran
KEBIJAKAN  Undang-undang RI No.39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
 Permenkes No.1691 tahun 2009 tentang keselamatan
pasien Rumah Sakit
 Permenkes No.382 Tahun 2007 Pencegahan dan
SKRINING PASIEN HIV

No. Revisi : Halaman :


KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU Dokumen 2 dari 3
BIDANG KEDOKTERAN DAN
KEPOLISIAN RUMKIT BHAYANGKARA
TK III BENGKULU

Penaggulangan infeksi.
 Surat Perintah No. 192/VI/2016 tentang Tim Pokja Pembuat
SPO Rumah Sakit Bhayangkara TK III Bengkulu.
1. Pasien yang masuk Rumah Sakit Bhayangkara TK III
bengkulu dengan tanda-tanda dan gejala meliputi :
a. Riwayat prilaku seksual
b. Riwayat pengguna narkoba
c. Riwayat bekerja dilingkungan endemik dan priaku
beresiko tinggi
d. Perhatikan ciri khas/tanda keompok resiko misal : tato,
pemakaian jarum suntik secara bergantian, dll.
e. Terdapat gejala klinis
 Diare berkepanjangan selama lebih dari 1 bulan
 Demam berkepanjangan selama lebih dari 1 bulan
PROSEDUR  Berat badan menurun lebih dari 10% selama 1 bulan
 Batuk menetap ebih dari 1 bulan
 Dermatitis generalisata
 Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes
zoster berulang
 Kandidiasis orofaringea
 Herpes simpek kronis progresif
 Limfadenopati Grneralisata
 Infeksi jamur berulang pada alat kelamin
2. Petugas diruangan melaporkan kepada DPJP untuk
dilakukan skrining HIV
3. Dokter dengan didampingi perawat memberikan penjelasan
kepada pasien/keluarga untuk dilakukan skrining
SKRINING PASIEN HIV

No.
Revisi : Halaman :
KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU Dokumen
3 dari 3
BIDANG KEDOKTERAN DAN
KEPOLISIAN RUMKIT BHAYANGKARA
TK III BENGKULU

4. Jika pasien / keluarga menolak dilakukan pemeriksaan


tersebut, maka dokter dapat menghentikan tindakan
pengobatan dan perawatan pasien.
5. Pasien / keluarga membuat surat pernyataan (SETUJU/
TIDAK SETUJU) dilakukan skrining HIV.
6. Perawat menghubungi petugas laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan darah sesuai SOP laboratorium
7. Laporkan hasil pemeriksaan ke dokter ruangan/DPJP
8. Dokter ruangan/DPJP didampingi perawat memberikan
penjelasan kepada pasien/ keluarga tentang hasil
pemeriksaan skrining HIV.
9. Perawat menjelaskan kepada pasien/ keluarga tentang
belum tersedianya fasilitas ruangan khusus (HIV) di Rumah
Sakit Bhayangkara TK III Bengkulu
10. Rujuk pasien yang teridenfikasi HIV he Rumah Sakit
yangmempunyai Fasilitas ruangan khusus (setelah
menyelesaikan administrasi rawat inap)
 Instalasi Gawat Darurat
 Istalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT  Instalasi Bedah Sentral
 Laboratorium
 Unit haemodialisa
 CCSD

Anda mungkin juga menyukai