Ereke,…....Agustus
2018
Penyusun
Namun dalam Duma itu sendiri terjadi pertentangan antara kaum Sosialis dan kaum Liberalis.
Kaum Sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis, sedangkan kaum Liberal
menghendaki adanya monarkhi konstitusional. Nicolas II bersikap keras, dan memihak kepada
kaum Sosialis sehingga Duma dibubarkan. Hal inilah yang kemudian mendorong timbulnya
revolusi. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba membahas secara lengkap
mengenai Revolusi Rusia baik latar belakang, proses revolusi dan dampaknya. Semoga
bermanfaat. Check this out!!!
Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan revolusi selalu
tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan kekerasan
senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan seberapa pun usaha pemerintah untuk
menindasnya, gerakan-gerakan serupa selalu muncul. Akhirnya, revolusi sungguh-sungguh
terjadi di tengah Perang Dunia ketika Rusia mengalami kekalahankekalahan besar. Sebab-
sebab terjadinya revolusi sebagai berikut.
4. Persoalan tanah
Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya menghasilkan
perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar mir, masih banyak
tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik bangsawan maupun para kulak
(petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh
tani ini lalu berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi miliknya.
Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni Revolusi Februari 1917 dan
Revolusi Oktober 1917.
Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan demonstrasi yang menuntut
bahan makanan, kemudian diikuti dengan pemogokan di perusahaan-perusahaan. Revolusi
yang digerakan oleh kaum Kadet, Menshewiki, dan Bolshewiki ini kemudian berhasil
menggulingkan Tsar Nicholas II. Tampuk pemerintahan dikendalikan oleh kaum Kadet dengan
bentuk pemerintahan sementara.
Akan tetapi, kaum Kadet tidak segera mengadakan perubahan-perubahan seperti yang dituntut
oleh rakyat. Kaum Menshewiki di bawah pimpinan Karensky kemudian menggulingkan kaum
Kadet dan memegang tampuk pemerintahan. Program kaum Menshewiki pertama-tama ialah
menjunjung kembali kehormatan Rusia di mata dunia internasional (karena kekalahan-
kekalahan Rusia dalam peperangan), setelah itu baru mengadakan perubahan pemerintahan
dalam negeri. Serangan besar-besaran terhadap Jerman (dalam Perang Dunia I) segera
dilangsungkan, namun gagal. Hal inilah mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap
pemerintahan Menshewiki. Kesempatan ini digunakan dengan sebaik-baiknya oleh kaum
Bolshewiki untuk menyusun kekuatan guna merebut pemerintahan.
Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah pimpinan Lenin yang menyerukan untuk
mendirikan Republik Soviet. Angkatan Darat dan Angkatan Laut di Petrograd memihak Lenin.
Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshewiki di bawah pimpinan Kerensky berhasil
digulingkan. Kaum Bolshewiki akhirnya berhasil memegang tampuk pemerintahan baru di
Rusia.
Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada
meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih
dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara yang baru terbentuk dan
negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa.
Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah
menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi
yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di
kemudian hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah
Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.