Anda di halaman 1dari 5

Cara Daftar NPWP Online, Seperti Apa

Prosesnya?
Edited by Rizki Abadi • 11 Desember 2015
61
Shares

Apakah Anda sudah tahu apa itu NPWP? Sudah punya atau belum? NPWP adalah singkatan dari
Nomor Pokok Wajib Pajak, dan merupakan sebuah nomor identitas yang wajib dimiliki oleh
warga negara Indonesia baik itu perorangan/pribadi, perusahaan, koperasi, BUMN, Firma, PT,
CV, kongsi, Persekutuan, Yayasan, Organisasi Massa dan Politik, dan lain-lainnya. NPWP ini
diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana yang merupakan identitas atau tanda pengenal bagi
setiap Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya dalam hal perpajakan.

Tujuan dari NPWP adalah sebagai sarana administrasi perpajakan, identitas Wajib Pajak, dan
persyaratan pelayanan umum misalnya untuk pengajuan kredit perbankan dan lain-lain. Pajak
penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak kepada pemerintah dapat digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan negara dan masyarakatnya, di antaranya untuk membangun fasilitas
umum seperti jalan, jembatan, dll.

Nah, jika sebelumnya Wajib Pajak hanya dapat membuat NPWP dengan mendatangi kantor
pajak, kini untuk mempermudah Wajib Pajak dalam membuat NPWP, Direktorat Jenderal Pajak
(Dirjen Pajak) telah memperkenalkan cara pendaftaran NPWP melalui Internet atau secara online
atau juga dikenal sebagai e-registration (E-REG DJP).

Sistem pendaftaran dan pembuatan NPWP secara online ini tentu saja sangat membantu
masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Masyarakat yang
memiliki domisili yang berbeda dengan alamat tempat tinggal yang tercantum di KTP juga dapat
memanfaatkan kemudahan pendaftaran NPWP secara online ini.

Pendaftaran NPWP secara online dilakukan melalui aplikasi yang disediakan Dirjen Pajak untuk
mempermudah Wajib Pajak membuat NPWP tanpa harus datang langsung ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) domisili masing-masing. Aplikasi ini mudah diakses oleh siapa pun dengan
mengunjungi situs Direktorat Jenderal Pajak di www.pajak.go.id.

Cara-cara atau langkah selengkapnya untuk mendaftar dan membuat NPWP secara online adalah
sebagai berikut:

Siapkan Dokumen Kelengkapan yang Diperlukan


NPWP Pribadi via yorku.ca

Sebelum melakukan pendaftaran NWPW secara online, Anda perlu mempersiapkan dokumen
berikut:

 Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (Non Usahawan), dokumen yang dibutuhkan hanya
berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Izin Mengemudi (SIM) yang
masih berlaku bagi penduduk Indonesia dan fotokopi paspor dan surat keterangan tempat
tinggal bagi orang asing.
 Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan, dokumen yang dibutuhkan adalah: fotokopi
KTP bagi penduduk Indonesia, fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal bagi
orang asing, dan surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari
instansi yang berwenang.
 Bagi Wajib Pajak Badan, dokumen yang diperlukan adalah: fotokopi akta pendirian dan
perubahan atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi bentuk usaha tetap,
fotokopi NPWP pimpinan atau penanggung jawab Badan, fotokopi KTP yang masih
berlaku dari orang sebagai penanggung jawab bagi penduduk Indonesia dan paspor bagi
penduduk asing, dan surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang
berwenang.
 Bagi bendaharawan sebagai Wajib Pajak pemungut/pemotong, dokumen yang diperlukan
adalah: fotokopi surat penunjukan sebagai bendahara dan fotokopi KTP bendahara.
 Bagi Joint Operation (JO) sebagai Wajib Pajak pemungut/pemotong, dokumen yang
diperlukan adalah: fotokopi perjanjian kerjasama/akta pendirian sebagai Joint Operation,
fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia dan paspor bagi penduduk asing sebagai
penanggung jawab, fotokopi NPWP pimpinan/penanggung jawab Join Operation (JO).

Baca Juga: Pajak Jual Beli Tanah: Ketahui Cara Perhitungannya

Proses Online yang Harus Dilewati

Proses yang Dilewati innobiz.co.th

1. Kunjungi alamat www.pajak.go.id atau https://ereg.pajak.go.id/login untuk langsung


mengakses halaman pendaftaran NPWP online di situs Dirjen Pajak.

2. Di laman Dirjen Pajak tersebut, pilih menu sistem e-Registration.


3. Jika Anda belum pernah mendaftarkan diri, silakan mendaftar terlebih dahulu untuk
mendapatkan akun dengan mengklik “daftar”. Isilah data pendaftaran pengguna dengan benar
seperti nama, alamat email, kata sandi (password), dan lainnya. Setelah semua terisi, klik “Save”.

4. Lakukan aktivasi akun. Cara mengaktivasi akun Anda adalah dengan membuka kotak masuk
(inbox) dari email yang Anda gunakan untuk mendaftar tadi, kemudian buka email yang masuk
dari Dirjen Pajak. Ikuti petunjuk yang ada di dalam email tersebut untuk melakukan aktivasi.

5. Isi Formulir Pendaftaran. Setelah proses aktivasi berhasil dilakukan, selanjutnya Anda harus
login ke sistem e-Registration dengan memasukkan email dan password akun yang telah Anda
buat. Atau Anda bisa mengklik tautan yang terdapat di dalam email aktivasi kedua dari Dirjen
Pajak. Setelah login, Anda akan dibawa ke halaman Registrasi Data WP untuk memulai proses
pembuatan NPWP. Silakan mengisi semua data dengan benar pada formulir yang tersedia. Ikuti
semua tahapannya secara teliti. Bila data yang diisi benar, akan muncul surat keterangan
terdaftar sementara.

6. Kirim Formulir Pendaftaran. Setelah semua data pada formulir pendaftaran terisi lengkap,
pilih tombol daftar untuk mengirim Formulir Registrasi Wajib Pajak secara elektronik ke Kantor
Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.

7. Cetak (Print). Selanjutnya Anda harus mencetak dokumen berikut seperti yang tampak pada
layar komputer:

 Formulir Registrasi Wajib Pajak


 Surat Keterangan Terdaftar Sementara

8. Anda tinggal mengklik Cetak.

 Menandatangani Formulir Registrasi Wajib Pajak dan melengkapi dokumen

9. Setelah Formulir Registrasi Wajib Pajak dicetak, silakan ditandatangani, kemudian siapkan
dokumen berikut:

 Fotokopi KTP bagi perorangan/pribadi


 Seluruh dokumen yang telah disiapkan pada poin 1.
 Kirimkan Formulir Registrasi Wajib Pajak ke KPP

Setelah berkas kelengkapannya siap, Anda harus mengirimkan Formulir Registrasi Wajib Pajak,
Surat Keterangan Terdaftar Sementara yang sudah ditandatangani, beserta dokumen lainnya ke
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Anda sebagai Wajib Pajak terdaftar. Berkas tersebut dapat
diserahkan langsung ke KPP atau melalui Pos Tercatat. Pengiriman dokumen ini harus dilakukan
paling lambat 14 hari setelah formulir terkirim.

Jika Anda tidak ingin repot-repot menyerahkan atau mengirimkan berkas secara langsung atau
melalui pos ke KPP, Anda dapat memindai (scan) dokumen Anda dan mengunggahnya dalam
bentuk soft file melalui aplikasi e-Registration tadi.
10. Cek status dan tunggu kiriman kartu NPWP. Setelah mengirimkan berkas dokumen, Anda
dapat memeriksa status pendaftaran NPWP Anda melalui email atau di halaman history
pendaftaran dalam aplikasi e—Registration. Jika statusnya ditolak, maka Anda harus
memperbaiki beberapa data yang kurang lengkap. Namun jika statusnya disetujui, maka kartu
NPWP Anda akan segera dikirim ke alamat Anda melalui pos.

Baca Juga: Pajak Jual Beli Rumah: Perhitungan dan Biaya Tambahannya

Nah, Sekarang Anda Sudah Memiliki NPWP dan Kartunya!

NPWP Pribadi via blogspot.com

Kini muncul pertanyaan, berapa lamakah masa berlaku kartu NPWP? Seperti telah kita ketahui,
NPWP berfungsi sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya. Jadi bisa dikatakan fungsi kartu NPWP hampir sama dengan KTP
yang bisa habis masa berlakunya sehingga perlu diperpanjang.

Bagaimana dengan kartu NPWP? Tidak seperti KTP, kartu NPWP berlaku seumur hidup, jadi
tidak ada istilah memperpanjang kartu NPWP. Di bagian bawah kartu NPWP memang
tercantum kata “Terdaftar” yang diikuti dengan sebuah tanggal tertentu. Itu adalah tanggal yang
menunjukkan hari, bulan, dan tahun Wajib Pajak pemegang kartu mendaftarkan NPWP-nya, baik
melalui e-Registration maupun datang langsung ke KPP.

Namun kartu NPWP dapat dinonaktifkan atau dicabut dengan mengajukan surat tertulis pada
KPP Pratama tempat Wajib Pajak mendaftar dengan mengajukan alasan atas permohonan
pencabutan atau penonaktifan kartu NPWP. NPWP dapat dicabut atau dihapus jika alasan yang
diajukan memenuhi syarat-syarat berikut:

 Wajib Pajak telah meninggal dunia


 Wanita kawin yang tidak melakukan perjanjian pisah harta dan penghasilan.
 Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai subjek pajak, apabila telah selesai
dibagi disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya pembagian warisan tersebut
oleh para ahli waris.
 Wajib Pajak Badan yang telah bubar secara resmi.
 Badan Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai (BUT).
 Wajib Pajak lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai Wajib Pajak.

Coba Langsung Praktekkan


Jadi sudah jelaskah cara mendaftar NPWP secara online ini? Semoga sudah jelas dan langsung
bisa Anda praktikkan jika Anda belum memiliki NPWP. Setelah mendapatkan NPWP, jangan
lupa untuk selalu membayar pajak pada waktunya, dengan demikian Anda sudah menjadi warga
negara yang baik.

Anda mungkin juga menyukai