Anda di halaman 1dari 343

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ i


Daftar Isi. ................................................................................................................ ii

BAB. I Pendahuluan ............................................................................................1


A. Kebijakan Umum Peradilan .............................................................2
B. Visi dan Misi ....................................................................................6
C. Rencana Strategis .............................................................................9

BAB. II A. Struktur Organisasi (Tupoksi) ........................................................13


1. Standart Operasional Prosedur (SOP) .....................................15
2. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) ...............................................251
B. Pelayanan Publik yang Prima
1. Akreditasi Penjaminan Mutu (Sertifikasi ISO Pengadilan) ..278
2. Posbakum .............................................................................278
3. Sidang Keliling/ Pelayanan Terpadu .....................................278
4. Perkara Prodeo (pembebasan biaya perkara) ........................278

BAB. III Pembinaan Dan Pengelolaan ...............................................................280


A. Sumber Daya Manusia .................................................................280
1. Profil dan Pengembangan (Diklat) ........................................280
2. Mutasi....................................................................................289
3. Promosi..................................................................................291
4. Pensiun ..................................................................................291
5. Cuti ........................................................................................292
B. Penyelesaian Perkara ...................................................................293
1. Jumlah sisa perkara yang diputus ..........................................293
2. Jumlah perkara yang diputus tepat waktu .............................294
3. Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum banding, kasasi dan PK .............................................295
4. Jumlah perkara perdata yang berhasil di mediasi..................296

ii
Daftar Isi
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
5. Jumlah perkara anak yang berhasil melalui diversi...............296
C. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana ..............................................296
D. Pengelolaan Keuangan .................................................................303
E. Dukungan Teknologi Informasi terkait SIPP ...............................307
1. Publikasi perkara (one day one publish)
F. Regulasi Tahun 2017....................................................................308
1. Manajemen Perubahan ............................................................308
2. Perundang-Undangan ..............................................................308
3. Penataan dan Penguatan Organisasi ........................................309
4. Penataan Tata Laksana ............................................................309
5. Penataan Sistem Manajemen SDM .........................................309
6. Penguatan Akuntabilitas ..........................................................310
7. Penguatan Pengawasan ............................................................310
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ..................................311

BAB. IV Pengawasan Internal ............................................................................312


A. Internal..........................................................................................312
B. Evaluasi ........................................................................................316

BAB. V Penutup ................................................................................................319


A. Kesimpulan...................................................................................319
B. Saran .............................................................................................321

LAMPIRAN
- Matrik Standar Operasional Prosedur (SOP)
- Matrik Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
- Matrik Sumber Daya Manusia (SDM)
- Matrik Keadaan Perkara
- Matrik Kendaraan Dinas
- Matrik Rumah Dinas
- Matrik Sarana dan Prasarana
- Ringkasan Laporan Tahunan

iii
Daftar Isi
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Bab I
Pendahuluan
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen disebutkan bahwa “Kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer , lingkungan peradilan tata usaha Negara, dan
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang
kekuasaan kehakiman, sebagai respon terhadap penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman. Sebagai respon terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-
Undang nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang
Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.
Karena Undang-Undang nomor 4 tahun 2004 tidak sesuai lagi dengan
perkembangan kebutuhan hukum dan ketatanegaraan menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Undang-Undang tersebut dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku dan lahirlah Undang-Undang nomor 48 tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman. Berdasarkan pasal 21 Undang-Undang nomor 48
tahun 2009 dinyatakan bahwa, “organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah
Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya berada di bawah Kekuasaan
Mahkamah Agung”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut lahirlah apa
yang disebut dengan Peradilan Satu Atap.
Sementara itu, dalam pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor : 48 tahun
2009 disebutkan bahwa “ketentuan mengenai organisasi, administrasi, dan
finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-
masing lingkungan peradilan diatur dalam Undang-Undang sesuai dengan
kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Sebagai realisasi dari pasal
untuk Peradilan Agama lahirlah Undang-Undang nomor 50 tahun 2009 tentang
Peradilan Agama sebagai penyempurnaan kedua dari Undang-Undang Nomor 7
tahun 1989.

1
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Pengadilan Agama Ngawi merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan
Kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa
dan memutus serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya antara
orang-orang yang beragama Islam dan tugas lain yang diberikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
Setelah berlakunya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Pertama Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang
Peradilan Agama dan Undang-Undang nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan
Agama sebagai penyempurnaan kedua dari Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989,
maka sejak itu tugas dan wewenang Peradilan Agama bertambah yaitu
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama
antara orang-orang yang beragama Islam dibidang : perkawinan, waris, wasiat,
hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah. Dengan adanya
perubahan tersebut tentu membawa konsekwensi yang luar biasa terhadap
pengembangan dan pengelolaan Peradilan Agama ke depan baik itu dari segi
ketenagaan (Sumber Daya Manusia), administrasi, finansial maupun sarana dan
prasarana;
Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
pertanggungjawaban kinerja Pengadilan Agama Ngawi kepada Pimpinan
Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dan Mahkamah Agung R.I untuk dijadikan
bahan evaluasi dan perencanaan guna penyempurnaan kinerja di tahun berikutnya
dan sekaligus sebagai bahan informasi kepada jajaran peradilan lainnya serta
masyarakat. Secara rinci pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Ngawi selama
tahun 2017 sebagaimana terurai dalam diskripsi dibawah ini.

A. Kebijakan Umum Peradilan


Reformasi sebagai awal dari tonggak perubahan kehidupan berbangsa
dan bernegara telah meniupkan angin pembaharuan. Mulai dari aspek
ekonomi, politik, sosial dan budaya bahkan hukum. Karena informasi yang
semula ditutup rapat-rapat dengan alasan isu stabilitas dan keamanan telah

2
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
membungkam keinginan banyak rakyat untuk dapat mengakses informasi
publik semakin kuat dan mendorong atmosfer pembaharuan kultur dalam
layanan publik.
Ditengah gelombang pembaharuan lembaga pengadilan, penegakan
hukum dan keadilan secara transparan dewasa ini menjadi salah satu hal
mutlak yang harus dilakukan sehingga pencari keadilan mengetahui sampai
dimana perkembangan perkaranya, apa yang menjadi hak dan kewajibannya.
Tidak adanya transparansi, selalu menimbulkan adanya kecurigaan orang dan
akan membawa konsekuensi penyalahgunaan kekuasaan. Oleh karena itu
untuk memulihkan kepercayaan publik, transparansi peradilan adalah suatu
hal yang mutlak dilakukan, hal ini sejalan dengan Keputusan Ketua
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2007 tentang
Keterbukaan Informasi dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1
Tahun 2010 tentang standart layanan informasi publik yang harus dijadikan
pedoman pelayanan informasi oleh seluruh badan publik, termasuk
Pengadilan. Kemudian Surat Keputusan Ketua MARI Nomor:
144/KMA/SK/VIII/2007 dinyatakan tidak berlaku lagi dan diganti dengan
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1-
144/KMA/SK/2011 Tentang Pelayanan Informasi di Pengadilan dan dibentuk
juga Team Pengelola Meja Informasi sesuai Surat Keputusan Direktur
Jenderal Badan Pengadilan Agama MARI Nomor : 0017/DJA/SK/VII/2011
Tentang Pedoman Pelayanan Meja Informasi di Lingkungan Pengadilan
Agama. Untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap badan
peradilan maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik sebagaimana yang telah diatur dalam Surat Keputusan
Mahkamah Agung RI Nomor 26/KMA/SK/II/2012, tanggal 9 Februari 2012
tentang standart Pelayanan Peradilan. Dalam menindaklanjuti peraturan
tersebut, Pengadilan Agama Ngawi telah membuat Standart Pelayanan
Peradilan sebagaimana telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Agama Ngawi Nomor : W13-A25/10/HK.05/I/2017 tanggal 03

3
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
.Januari 2017 tentang Standard Pelayanan Pengadilan dan W13-
A25/29/OT.01.3/I/2017 tanggal 03 .Januari 2017 tentang Standard
Operational Prosedure sebagaimana yang telah direvisi terakhir pada tanggal
12 Januari 2017 untuk dijadikan acuan dalam menyelenggarakan dan
memberikan pelayanan publik bagi pencari keadilan dan masyarakat.
Pengadilan yang menghendaki pembaharuan, prinsip akuntabilitas dan
transparansi peradilan guna mendukung indenpensi peradilan, yang esensinya
adalah memberikan hak bagi publik untuk mengakses informasi yang
merupakan salah satu bagian dari hak asasi manusia sebagaimana ditegaskan
dalam konstitusi. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas
(pertangungjawaban). Karena itu dengan adanya keterbukaan, Hakim dan
Pegawai Pengadilan akan menjadi lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas
dan tanggungjawabnya secara umum. Keputusan Ketua Mahkamah Agung
tersebut diatas mengatur beberapa hal, yakni jenis informasi yang harus
diumumkan atau disampaikan oleh Pengadilan serta mekanisme
pengumumannya, jenis informasi yang dapat diminta masyarakat kepada
Pengadilan, prosedur dalam memberikan pelayanan informasi termasuk biaya
dan waktu pelayanan. Pihak yang bertugas memberikan informasi disetiap
Pengadilan serta sanksi. Saat ini perasaan masyarakat menjadi sangat sensitif
terhadap segala kebijakan pemerintah dan terhadap proses peradilan.
Masyarakat mendambakan pelayanan yang prima dari petugas-petugas
pemerintah dan negara pada umumnya dan pelayanan hukum secara prima
dan transparan dari aparatur peradilan khususnya.
Paradigma pembinaan yang dikembangkan di era reformasi sekarang
ini mutlak harus disandingkan dengan paradigma pelayanan kepada
masyarakat. Masyarakat kita sedang bergerak ke arah terwujudnya
masyarakat madani. Itu berarti sekarang sedang terjadi proses penguatan dan
pemberdayaan masyarakat. Melalui kebebasan pers dan kemajuan tehnologi
yang luar biasa, pengawasan dari masyarakat terhadap pelayanan itu akan
berjalan efektif.

4
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Perkembangan yang sedang berlangsung itu kiranya secara positif
harus disambut oleh aparat, bukan saja dengan peningkatan aktualisasi asas-
asas efisiensi dan efektivitas dalam rangka perbaikan kinerja, melainkan juga
dengan mengutamakan penyebaran informasi dengan semangat keterbukaan
dan transparansi. Pengetahuan obyektif masyarakat mengenai kondisi dan
permasalahan, dengan demikian akan melahirkan dialog-dialog yang
berkualitas dan yang lebih bermanfaat khususnya untuk tujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Salah satu upaya untuk proses tersebut maka Pengadilan Agama
Ngawi selama tahun 2017 telah melakukan beberapa hal diantaranya
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dengan cara
memberikan pelayanan secara cepat, tepat dan benar, menempelkan
pengumuman tentang Panjar biaya perkara, PP Nomor 53 tahun 2008 tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak, sebagai wujud dari transparasi, melarang
aparat peradilan untuk menerima tamu orang yang berperkara serta
pemanfaatan dan pengembangan Teknologi Informasi melalui Website, Meja
Informasi, TV Media yang tersedia di ruang tunggu, pencetaan poster,
Pamflet, brosur, kotak aduan dan lain-lain, sebagai sarana untuk penataan
sistem informasi manajemen yang lebih efektif dan efisien, sehingga selain
meningkatkan kualitas kinerja peradilan, dapat juga digunakan untuk
meningkatkan transparansi sistem peradilan itu sendiri, disamping itu dalam
hal pelayanan publik dan persidangan sudah dan memiliki SOP (Standart
Operasional Procedur) serta pemberlakuan Sistem Antrian (Queuing System),
meningkatkan Akses terhadap Keadilan untuk semua (Justice for all) dengan
telah menjalankan Program Utama yaitu Pembebasan biaya perkara (Fasilitas
Prodeo DIPA maupun non DIPA).
Dan untuk menindaklanjuti program pengembangan Teknologi
Informasi sesuai dengan instruksi Sekretaris Mahkamah Agung Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama dan Pengadilan
Tinggi Agama Surabaya, sampai akhir tahun 2017 Pengadilan Agama Ngawi

5
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
telah memanfaatkan atau mengunakan sistim aplikasi administrasi perkara
yaitu Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP).
Dalam pelaksanaan TUPOKSI kita yaitu pelayanan kepada
masyarakat dan ketertiban administrasi dalam pemberkasan serta kejelian
hakim dalam memeriksa perkara, sehingga dihasilkan dalam putusan yang
berkualitas. Hal ini tentunya merupakan cambuk/ tantangan kepada seluruh
aparat Pengadilan Agama Ngawi untuk bisa melaksanakan tugas lebih baik
dengan hasil yang akuntabel.
Disamping itu juga pemanfaatan dan pengembangan Teknologi
Informasi agar berjalan dengan efektif maka telah ditunjuk Petugas khusus
sebagai pengelola yang bertugas mengelola dan mengembangkan Teknologi
Informasi di Pengadilan Agama Ngawi, termasuk dengan upaya untuk
meningkatkan kemampuan operator.
Dalam rangka meningkatkan etos kerja maka kedisiplinan merupakan
bagian yang harus ditingkatkan bukan karena tunjangan yang tinggi namun
suatu kewajiban bahwa Pegawai harus memiliki tanggung jawab sebagai
dasar pelaksanaan maka Ketua Pengadilan Agama Ngawi mengeluarkan
Surat Keputusan Nomor: W13-A25/30/KP.04.6/I/SK/2017 tanggal 03 Januari
2017 tentang pembentukan Tim Pengawasan Absensi dan Petugas Absensi.

B. Visi Dan Misi


Visi Pengadilan Agama Ngawi mengacu pada visi Mahkamah Agung
Republik Indonesia sebagai puncak kekuasaan Kehakiman di Negara
Indonesia : “Terwujudnya Kesatuan Hukum dan Aparatur Pengadilan
Agama yang profesional dan Akuntabel menuju Badan Peradilan
Indonesia Yang Agung“.
Dalam Visi tersebut, tercermin harapan terwujudnya Pengadilan yang
modern, indenpenden, bertanggungjawab, kredibel, menjunjung tinggi hukum
dan keadilan ;
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Ngawi menetapkan
misi-misi sebagai berikut :

6
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
1. Menjaga kemandirian Aparatur Pengadilan Agama;
2. Meningkatkan kualitas hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan.
3. Mewujudkan kesatuan hukum sehingga diperoleh kepastian hukum bagi
masyarakat.
4. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan.
Untuk mewujudkan misi dan visi perlu menjunjung tinggi nilai- nilai:
1. Kemandirian kekuasaan kehakiman.
2. Integritas dan kejujuran.
3. Akuntabilitas.
4. Responbilitas.
5. Keterbukaan.
6. Ketidak-berpihakan.
7. Perlakuan yang sama dihadapan hukum.
Di dalam melaksanakan Misi tersebut tidak terlepas dari cetak biru
Mahkamah Agung yang memuat rencana pembangunan lembaga peradilan
untuk waktu selama 25 tahun. Bahwa program pembangunan lembaga
peradilan disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan mulai
2010 sampai dengan 2035. Renstra lima tahunan tersebut akan berada 7 area:
1. Area organisasi dan kepeminpinan.
Adanya kepemimpinan (leadership) yang tinggi dan management
pengadilan yang responsif.
2. Area kebijakan.
Adanya kebijakan- kebijakan pengadilan yang berorientasi pada pelayanan
publik dan akses pada keadilan.
3. Area proses berperkara.
Adanya penyelenggara persidangan yang efektif, effisien, transparan dan
akuntabel.
4. Area SDM, keuangan, dan infrastruktur.
Adanya Sumberdaya Manusia yang berkualitas dan berintegritas serta
sarana prasarana yang memadai.

7
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
5. Area kepuasan pencari keadilan.
Terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya kepuasan pengguna pengadilan
6. Area keterjangkuan.
Tersedianya pelayanan pengadilan yang terjangkau.
7. Area kepercayaan publik.
Meningkatnya kepercayaan dan keyakinan masyarakat pada pengadilan.
Adapun program Prioritas Pembaruan di Pengadilan Agama Ngawi
meliputi :
1. Penyelesaian perkara
2. Manajemen SDM
3. Pengawasan / Pengaduan
4. Pengelolaan website
5. Pelayanan Meja Informasi
6. Pelayanan Publik
7. Implementasi SIADPA Plus dan
8. ”Justice for all” yang terdiri dari perkara prodeo.
Disamping itu Pengadilan Agama Ngawi melaksanakan 8 Area
Perubahan dalam Reformasi Birokrasi yaitu:
1. Pola Pikir dan Budaya Kerja (Manajemen Perubahan)
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Penataan Tata Laksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur (Berbasis IT)
6. Penguatan Pengawasan
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam rangka menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta
Prilaku Hakim, berpedoman pada kode etik dan perilaku Hakim. Berdasarkan
Keputusan bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Ketua
Komisi Yudisial Nomor: 047/KMA/SK/IV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009
tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim maka Prinsip-prinsip dasar

8
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Kode Etik dan pedoman perilaku Hakim di Implementasikan dalam 10
(sepuluh) aturan perilaku sebagai berikut:
1. Berperilaku adil
2. Berperilaku jujur
3. Berperilaku arif dan bijaksana
4. Bersikap mandiri
5. Berintegritas tinggi
6. Bertanggung jawab
7. Menjunjung tinggi harga diri
8. Berdisiplin tinggi
9. Berperilaku rendah hati
10. Bersikap profesional

C. Rencana Strategis
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan
peningkatan kinerja Peradilan Agama di lingkungan Pengadilan Agama
Ngawi, beberapa rencana strategis telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama
Ngawi diantaranya adalah :
1. Meningkatkan Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel.
2. Meningkatkan efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan.
4. Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.
Selain rencana strategis tersebut di atas guna mewujudkan
Modernisasi Peradilan serta terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang
Agung, Pengadilan Agama Ngawi menyiapkan langkah-langkah strategis
lainnya:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yaitu dengan mengikut
sertakan seluruh aparat Pengadilan Agama Ngawi untuk mengikuti
seminar, sosialisasi, pelatihan, pendidikan dan lain-lain, sehingga dapat

9
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
meningkatkan kinerja aparat Peradilan dalam melayani masyarakat pencari
keadilan;
2. Membangun Budaya Kerja Profesional yaitu dengan menghilangkan
kesan Pintar Goblok Penghasilan Sama (PGPS). Adapun cara
menghilangkan kesan tersebut Pengadilan Agama Ngawi akan
menegakkan kedisiplinan dengan mengacu kepada Keputusan Ketua
Mahkamah Agung R.I. Nomor : 071/KMA/SK/V/2008 tentang ketentuan
penegakan disiplin kerja dalam pelaksanaan pemberian tunjangan khusus
bagi Hakim dan Pegawai Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang
berada di bawahnya serta mengacu kepada SOP (Standart Operasional
Procedur) dan Standart Pelayanan Peradilan, begitu juga Pengadilan
Agama Ngawi akan menindak aparatnya yang dinilai dan terbukti
melanggar kedisiplinan dan memberikan sanksi sesuai Undang-Undang
Kepegawaian. Sedang kepada aparat yang berprestasi, Pengadilan Agama
Ngawi akan memberikan penghargaan (Reward), hal ini untuk memacu
aparat yang lain berlomba-lomba berprestasi.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu meningkatkan akses publik
melalui website yang di miliki Pengadilan Agama Ngawi sehingga
kebutuhan publik akan informasi mengenai status perkara, mengenai biaya
perkara, alur perkara, putusan, struktur organisasi pengadilan, standar
prosedur berperkara serta informasi lainnya menjadi mudah dan murah.
Hal ini juga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aparat ataupun
masyarakat yang nakal menjadi ”calo perkara”.
4. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan yaitu Syarat utama
terselenggaranya suatu proses peradilan yang obyektif adalah adanya
kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan yaitu
kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga (kemandirian
institusional), serta kemandirian hakim dalam menjalankan fungsinya
(kemandirian individual/fungsional). Kemandirian menjadi kata kunci
dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan peradilan secara
efektif. Sebagai konsekuensi dari penyatuan atap, dimana badan peradilan

10
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
telah mendapatkan kewenangan atas urusan organisasi, administrasi dan
finansial (konsep satu atap), maka fungsi perencanaan, pelaksanaan serta
pengawasan organisasi, administrasi, dan finansial seluruh badan peradilan
di Indonesia harus dijalanan secara baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak
mengganggu pelaksanaan tugas kekuasaan kehakiman yang diembannya.
Selain kemandirian institusional, kemandirian badan peradilan juga
mengandung aspek kemandirian hakim untuk memutus (kemandirian
individual / fungsional) yang terkait erat dengan tujuan penyelenggaraan
pengadilan. Tujuan penyelenggaraan pengadilan yang dimaksud adalah
untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil bagi setiap manusia. Selain itu, juga perlu dibangun
pemahaman dan kemampuan yang setara di antara para hakim mengenai
masalah-masalah hukum yang berkembang.
5. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan kepada Pencari
Keadilan yaitu Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan. Menyadari hal ini, orientasi
perbaikan yang dilakukan Pengadilan Agama Ngawi mempertimbangkan
kepentingan pencari keadilan dalam memperoleh keadilan. Adalah
keharusan bagi setiap badan peradilan untuk meningkatkan pelayanan
publik dan memberikan jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan, bagi
para pencari keadilan merupakan suatu nilai yang subyektif, karena adil
menurut satu pihak belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan
peradilan atau penegakan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk
menjamin adanya suatu proses yang adil, dalam rangka menhasilkan
putusan yang mempertimbangkan kepentingan (keadilan menurut) kedua
belah pihak.
Perbaikan yang akan dilakukan oleh Pengadilan Agama Ngawi selain
menyentuh aspek yudisial, yaitu substansi putusan yang dapat
dipertanggungjawabkan, juga akan meliputi peningkatan pelayanan
administratif sebagai penunjang berjalannya proses yang adil. Sebagai

11
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
contoh adalah adanya pengumuman bentuk jaminan akses bagi pencari
keadilan.
6. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan yaitu kualitas
kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas dan kecepatan
gerak perubahan badan peradilan. Dalam sistem satu atap, peran pimpinan
badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial, diharuskan juga
mampu merumuskan kebijakan-kebijakan non-teknis (kepemimpinan dan
manajerial). Terkait aspek yudisial, seorang pimpinan pengadilan yang
dipimpinnya. Untuk area non-teknis, secara operasional, pimpinan badan
peradilan dibantu oleh pelaksana urusan administrasi. Dengan kata lain,
pimpinan badan peradilan harus memiliki kompetensi yudisial dan non-
yudisial.
Demi terlaksananya upaya-upaya tersebut, Pengadilan Agama Ngawi
menitik beratkan pada peningkatan kualitas kepemimpinan badan
peradilan dengan membangun dan mengembangkan kompetensi teknis
yudisial dan non-teknis yudisial (kepemimpinan dan manajerial).
7. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan yaitu
Kredibilitas dan Transparansi badan peradilan merupakan Faktor penting
untuk mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan
peradilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan
mengefektifkan sistem pembinaan, pengawasan, serta publikasi putusan-
putusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain sebagai bentuk
pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka
juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan di dalam
badan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan
internal, personil peradilan akan mendapatkan kejelasan mengenai jenjang
karir, kesempatan pengembangan diri dengan pendidikan dan pelatihan,
serta penghargaan ataupun hukuman yang mungkin mereka dapatkan.
Terlaksananya prinsip transparansi, pemberian perlakuan yang setara, serta
jaminan proses yang jujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para
personil peradilan untuk bekerja secara profesional dan menjaga
integritasnya.

12
BAB I | Pendahuluan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Bab II
Struktur Organisasi (Tupoksi )
A. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama, disebutkan bahwa “Tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi
dan tata kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Pengadilan diatur lebih lanjut oleh
Mahkamah Agung”. Namun sejak berlakunya Undang-undang Nomor 3
Tahun 2006, belum ada ketentuan dari Mahkamah Agung tentang Tugas serta
tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan
Sekretariat Pengadilan yang baru sesuai dengan Undang-undang tersebut
diatas, sehingga sesuai dengan pasal 106A Undang-undang Nomor 3 Tahun
2006 yang berbunyi sebagai berikut : “Pada saat Undang-undang ini mulai
berlaku peraturan Perundang-Undangan pelaksanaan Undang-undang Nomor
7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan belum diganti berdasarkan Undang-undang ini”, maka
Susunan Organisasi Pengadilan tetap mengacu pada ketentuan peraturan yang
lama, sehingga susunan struktur organisasi Pengadilan Agama Ngawi tetap
mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7
tahun 2015 tanggal 7 Oktober 2015.

13
BAB II | Struktur Organisasi
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN AGAMA NGAWI

KETUA
Drs. Muslim, S.H., M.H.
WAKIL KETUA

HAKIM
Dra. Hj. Lulu’ Rodiyah
PANITERA SEKRETARIS
Drs. Suwarto, M.H.
Sutji Eny Lestari, S.H.
Dr. Drs. H. Mudzakkir, M.HI.
Drs. Muntasir, M.HP.
Luthfiyana, S.Ag., S.H. WAKIL PANITERA
Drs. Khusnul Salim

Panitera Muda Panitera Muda Panitera Muda Kasubag. Perencanaan, IT Kasubag. Kepegawaian, Kasubag. Umum dan
Permohonan Gugatan Hukum dan Pelaporan Organisasi dan Tatalaksana Keuangan
Arwin Subahar, S.H. Hj. Inatun, S.H. Hidayat Mursito, S.H. Agus widyanto, S.HI. Ridwan, S.H. Wakid Ariyadi, S.Sos. S.H.
Staff Staff Staff Staff Staff Staff
Moh Muclis Nurhadi Shofatu Rosidah Moh Muclis Nurhadi Alif Syarifudin, S.H. Angkat
Sudarminto Siddiq Nur Iman Rubani H. Umbar Muchsid
Santoso Budi R, A.Md. Dendi Murtadlo Sudarsono
Chalwan Syafi’I, S.HI.
Muh. Anas Z. S.Kom

Panitera Pengganti Juru Sita / JSP


Drs. Khusnul Salim. Sutopo, S.H.
Arwin Subahar, S.H Arwin Subahar, S.H
Hidayat Mursito, S.H. Laily Ekawati F, S.H.
Hj. Inatun, S.H. Hj. Inatun, S.H.
Laily Ekawati F, S.H. Agus widyanto, S.HI.
Ridwan, S.H. Ridwan, S.H.
Sutopo, S.H. Shofatu Rosidah
Berti Yussy Ekasari, A.Md
Khoirurrozi, S.Sy.
Moh Muclis Nurhadi 14
1. Standar Operasional Prosedur.
Pengadilan Agama Ngawi, yang merupakan Pengadilan Tingkat
Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang
yang beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah
yang dilakukan berdasarkan hokum Islam, serta wakaf, zakat, infaq dan
shadaqah serta ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam pasal 49
Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang
telah diubah dua kali dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan
Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009.
Untuk mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan
yang baik maka diperlukan prosedur kerja yang ditata dengan baik, dan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas umum kekuasaan
kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka dalam menyelenggarakan
Peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan maka perlu menyusun
Standar Operasional Prosedur sebagaimana Peraturan Sekretaris
Mahkamah Agung RI no 002 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasinal Prosedur di Lingkungan Mahkamah Agung RI dan
Badan Peradilan yang berada dibawahnya.Oleh karena itu Pengadilan
Agama Ngawi membuat SOP yang telah diatur dan dijabarkan dalam
bentuk beberapa deskripsi berikut ini :

15
BAB II | Standar Operasional Prosedur
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP MANAJEMEN RISIKO


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/01 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk menjamin bahwa semua kemungkinan risiko yang akan terjadi
diidentifikasi, dinilai dan dilakukan pengendalian secara efektif.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan mulai dari memetakan risiko dimasing-masing bagian, melakukan
penilaian tingkat likelihood, melakukan pengelompokan dampak (impact), menilai dan
menetapkan level risiko, menetapkan kendali saat ini (mitigasi) sampai dengan menetapkan
perbaikan.

3. REFERENSI
3.1. ISO 9001:2015 Klausul 6.1
3.2. Standart SAPM PA/MS Std 1.3.2

4. DEFINISI
4.1. Risk Management (Manajemen Risiko) adalah sistem yang dirancang dalam rangka
mengidentifikasi dan menganalisa hal-hal yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan
Organisasi (risiko) maupun membuka peluang (opportunity) pada setiap aktivitas
Organisasi, baik yang timbul karena faktor eksternal maupun internal, serta tindakan
perventif maupun korektif yang harus dilakukan.
4.2. Tindakan Perbaikan adalah tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk
mencegah terulangnya ketidaksesuaian proses, produk yang sama di area tersebut atau di
tempat lain.
4.3. Tindakan Pencegahan adalah tindakan untuk menghilangkan potensi ketidaksesuaian untuk
mencegah terjadinya ketidaksesuaian proses, produk dan sistem manajemen mutu.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Masing-masing Penanggung jawab (PJ) melakukan pemetaan terhadap kemungkinan
Risiko yang akan terjadi di seluruh bagian yang ada di Pengadilan Agama/Mahkamah
Syar’iah;
5.2. Pemetaan risiko dituangkan dan Form Risk Register (FMEA)
5.3. Identifikasi risiko dilakukan dengan cara :

16
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP MANAJEMEN RISIKO


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/01 12/12/2017 - 12/12/2017

 Menetapkan tujuan/objective dari sebuah proses


 Menetapkan proses bisnis yang kemungkinan memiliki tingkat risiko
 Menetapkan dan mengelompokkan jenis resiko tersebut sesuai dengan Tabel Dampak
(Impact)
 Menetapkan kode risiko sesuai dengan Tabel Dampak (Impact)

 Menetapkan potensial risiko yang akan terjadi


 Mengelompokkan dan menidentifikasi sumber risiko yang menjadi penyebab
munculnya risiko tersebut (disesuaikan dengan isu internal dan isu eksternal yang sudah
diidentifikasi)
 Menetapkan penyebab terjadinya risiko
 Menentukan pihak berkepentingan (interested parties yang terlibat)
 Menetapkan penanggung jawab pengendali risiko tersebut
 Melakukan penilaian risiko sesuai dengan Tabel Likelihood (frekuensi) dan Rsik Map
 Menentukan kendali risiko yang terdiri dari mitigasi (penanganan saat ini) dan
corrective aktion (kegiatan perbaikan)
 Risk register yang sudah dibuat menjadi tanggung jawab masing-masing Penanggung
Jawab (PJ) yang membidangi

17
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP MANAJEMEN RISIKO


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/01 12/12/2017 - 12/12/2017

 Masing-masing Penanggung Jawab (PJ) wajib memantau, memonitor dan


mengendalikan serta mengevaluasi Risk Register tersebut.
 Tinjauan evaluasi Risk Register dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setahun dengan mempertimbangkan hasil dari monitoring risiko

5.4. Pelaksanaan monitoring pemantauan Manajemen Risiko dilakukan setiap saat oleh
penanggung jawab (PJ) masing-masing

18
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP MANAJEMEN RISIKO


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/01 12/12/2017 - 12/12/2017

5.5. Hasil pelaksanaan monitoring dituangkan dalam Monitoring Risiko


5.6. Jika ditemukan risiko yang sudah diidentifikasi terjadi maka penanggung jawab (PJ)
berkordinasi dengan Ketua SAPM untuk diterbitkan CPAR (corrective Preventive Action
Request)
5.7. Pihak yang melakukan risiko tersebut berkewajiban untuk mengisi CPAR dan dimonitor
langsung oelh Penanggung Jawab (PJ).

6. LAMPIRAN
6.1. Risk Register FM/AM/01/01
6.2. Monitoring Risiko FM/AM/01/02
6.3. CPAR (corrective preventive action request) FM/AM/09/01

19
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/02 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk menjamin bahwa semua Dokumen Sistem Mutu Akreditasi
digunakan dan dikendalikan secara efektif.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan dalam menerbitkan, mengesahkan, mendistribusikan, mengendalikan,
mengubah, dan memusnahkan dokumen sistem manajemen mutu.

3. REFERENSI
3.1. ISO 9001:2015 klausul 7.5
3.2. Standart SAPM PA/MS Std 1.4.12

4. DEFINISI
Dokumen Terkendali : Salinan dokumen yang distribusinya dikendalikan oleh
Sekretaris SAPM, artinya dokumen tersebut harus
diupdate jika ada perubahan/revisi.
Dokumen Tidak Terkendali : Salinan dokumen yang distribusinya tidak dikendalikan
oleh Sekretaris SAPM, artinya jika ada perubahan/revisi
atas dokumen tersebut, Sekretaris SAPM tidak
mengeluarkan salinan terbaru.
5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Identifikasi Dokumen Sistem Mutu Akreditasi
5.1.1. Dokumen sistem manajemen mutu yang diterapkan adalah sebagai berikut :
 Manual Mutu
 SOP (Standar Operasional Prosedur)
 IK (Instruksi Kerja)
 Dokumen Pendukung lain (formulir, checklist, dll)
5.1.2. Dokumen sistem manajemen mutu (kebijakan mutu, sasaran mutu, manual mutu,
SOP dan IK) yang diterbitkan harus memuat sedikitnya: judul, status revisi,
tanggal berlaku dan kolom pengesahan.
5.1.3. Dokumen sistem manajemen mutu akreditasi yang dijadikan acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan didistribusikan kepada pihak terkait adalah dokumen
20
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/02 12/12/2017 - 12/12/2017

sistem manajemen mutu yang diidentifikasi dengan tanda (√) di kolom


“DOKUMEN TERKENDALI, NO SALINAN: ____”. Dokumen Sistem Mutu
Akreditasi yang asli diberi dengan tanda (√) di kolom “DOKUMEN MASTER”
pada halaman dokumen, dan disimpan di Sekretaris SAPM.

5.2. Penomoran dan Pengesahan Dokumen Sistem Mutu Akreditasi


5.2.1. Dokumen sistem manajemen mutu yang diterbitkan diberi kode dan nomor sesuai
dengan Tabel Kode Dokumen dan Tabel Sistem Penomoran Dokumen.

TABEL KODE DOKUMEN


KETERANGAN KODE

Manual Mutu MM
Standar Operasional Prosedur SOP

Instruksi Kerja IK

Formulir/Instrumen FM

KETUA SAPM SAPM

PJ ADM MANAJEMEN AM

PJ ADM KESEKRETARIATAN AS

PJ ADM KEPANITERAAN AP

TABEL SISTEM PENOMORAN DOKUMEN

JENIS KODE
KETERANGAN CONTOH KODE
DOKUMEN PENOMORAN
Manual Mutu MM MM : Manual Mutu MM
:
Standar SOP Standar Operasional Prosedur
:
Operasonal SOP/XX/YY XX Kode Bagian SOP/AM/01
Prosedur :
YY No. Urut SOP

21
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/02 12/12/2017 - 12/12/2017

JENIS KODE
KETERANGAN CONTOH KODE
DOKUMEN PENOMORAN
IK : Instruksi Kerja
XX : Kode/Nama Bagian
Instruksi Kerja IK/XX/YY/ZZ IK/AP/01/01
YY : No. Urut SOP
ZZ : No Urut Formulir
FM : Formulir
XX : Kode/Nama Bagian
Formulir FM/XX/YY/ZZ FM/SAPM/01/01
YY : No. Urut SOP
ZZ : No. Urut Formulir

5.2.2. Dokumen sistem manajemen mutu yang diterbitkan, kecuali formulir, harus
mendapatkan pengesahan dari pihak yang berwenang mengesahkan sesuai dengan
Tabel Kewenangan Pengesahan Dokumen.

TABEL KEWENANGAN PENGESAHAN DOKUMEN

Jenis Dokumen Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh


Manual Mutu Pj. Adm Manajemen Ketua SAPM Ketua PA/MS
Visi Misi - - Ketua PA/MS
Kebijakan Mutu - - Ketua PA/MS
SOP Kepaniteraan
dan SOP - - Ketua PA/MS
Kesekretariatan
SOP Administrasi
Pj. Adm Manajemen Ketua SAPM Ketua PA/MS
Manajemen
IK Kepaniteraan dan
- - Ketua PA/MS
IK Kesekretariatan

5.3. Pendistribusian Dokumen


5.3.1. Dokumen sistem manajemen mutu yang akan didistribusikan diberi tanda (√) di
kolom “DOKUMEN TERKENDALI” serta diberi nomer pemegang dokumen
pada cover dokumen di kolom NO SALINAN: ____, sesuai dengan Daftar
Induk dan Distribusi Dokumen Terkendali.

22
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/02 12/12/2017 - 12/12/2017

5.3.2. Dokumen sistem manajemen mutu yang terkendali didistribusikan kepada


pihak/bagian yang berkepentingan dengan dokumen, dengan menyertakan Daftar
Induk dan Distribusi Dokumen Terkendali sebagai bukti penerimaan dan/atau
penarikan.
5.3.3. Dokumen sistem manajemen mutu yang diberikan kepada pihak lain yang
berkepentingan di luar Pengadilan Agama Ngawi diberi tanda (√) di kolom
“DOKUMEN TIDAK TERKENDALI”. Distribusi Dokumen Tidak Terkendali
dicatat dalam Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali. Penerima mengisi
surat pernyataan tidak akan menggandakan dokumen dengan menggunakan Surat
Pernyataan Penerimaan Dokumen.
5.3.4. Seketaris SAPM bertanggung jawab atas penerbitan dan pengendalian dokumen
sistem manajemen mutu.

5.4. Dokumen Terkendali


Dokumen Sistem Mutu Akreditasi yang sifatnya internal dan terkendali, diarsip dalam
Daftar Induk dan Distribusi Dokumen Terkendali. Seluruh Surat Keputusan (SK)
yang diterbitkan didaftarkan dalam Daftar SK Sedangkan seluruh formulir yang
dimiliki didaftar dalam Daftar Induk Formulir.

5.5. Dokumen Acuan


5.5.1. Dokumen dari luar yang digunakan sebagai dokumen acuan dalam pekerjaan,
disimpan dan dikendalikan oleh masing-masing bagian terkait. Misalnya
Undang-Undang, Keputusan Ketua Mahkamah Agung, dan sebagainya.
5.5.2. Dokumen acuan tersebut didata dalam Daftar Induk Dokumen Acuan,
dikendalikan oleh Sekretaris SAPM.

5.6. Tinjauan dan Revisi Dokumen


5.6.1. Seluruh dokumen sistem manajemen mutu yang terkendali dan digunakan dalam
proses kerja harus update/mutakhir (terkini). Tinjauan terhadap dokumen
dilakukan minimum sekali dalam setahun, atau sesuai kebutuhan untuk direvisi.

23
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/02 12/12/2017 - 12/12/2017

5.6.2. Apabila berdasarkan hasil tinjauan ternyata diperlukan revisi, maka pembuat
dokumen akan melakukan revisi dan menyerahkan draft dokumen revisi kepada
Sekretaris SAPM untuk diterbitkan dokumen pengganti sesuai ketentuan.
5.6.3. Manual Mutu dan Kebijakan Mutu, dapat direvisi atas dasar hasil Rapat Tinjauan
Manajemen dan/atau hasil penilaian audit Badan Sertifikasi, Komite SAPM
maupun adanya ketentuan lain yang mengharuskan.
5.6.4. Usulan revisi/perubahan terhadap isi dokumen sistem manajemen mutu selain
Kebijakan Mutu dan Manual Mutu diajukan oleh Panitera/Sekretaris/Penanggung
jawab (PJ) masing-masing dengan menggunakan formulir Permintaan
Penambahan/Perubahan Dokumen (Lihat Lampiran FM/AM/02/06). Jika
perubahan dokumen mempengaruhi bagian lain, harus dilakukan koordinasi
dengan bagian yang terkait sebelum dokumen disahkan.
5.6.5. Ketua SAPM mendiskusikan usulan perubahan dengan Panitera/Sekretaris terkait.
Perubahan yang bersifat redaksional atau tidak mengubah isi tidak perlu dilakukan
revisi.
Revisi/perubahan dicatat oleh Sekretaris SAPM dalam Riwayat Perubahan
Dokumen. (Lihat Lampiran FM/AM/02/07)
5.6.6. Dokumen yang direvisi disahkan kembali oleh pejabat yang berwenang sesuai
dengan Tabel Kewenangan Pengesahan Dokumen, diberi nomor revisi baru dan
tanggal terbit baru oleh Sekretaris SAPM.
5.6.7. Dokumen yang telah direvisi didistribusikan ke bagian terkait dan Sekretaris
SAPM menyertakan Daftar Induk dan Distribusi Dokumen Terkendali yang
telah direvisi, dan dokumen lama/kadaluarsa ditarik dari pemegangnya.

5.7. Dokumen Kadaluarsa


5.7.1. Apabila dokumen revisi telah diberlakukan, dokumen yang kadaluarsa harus
ditarik dari peredaran (pemegangnya) dan dinyatakan tidak berlaku.
5.7.2. Penarikan dan pengawasan dokumen kadaluarsa dilakukan oleh Sekretaris SAPM.
5.7.3. Dokumen kadaluarsa (asli/induk/master) diberi tanda dengan tanda (√) di kolom
“DOKUMEN KADALUARSA” dan disimpan oleh Sekretaris SAPM sebagai
arsip, sedangkan dokumen kadaluarsa lain (copy) akan dimusnahkan (Pakai Berita
Acara Pemusnahan).
24
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/02 12/12/2017 - 12/12/2017

5.8. Penyimpanan Dokumen Sistem Mutu Akreditasi


5.8.1. Dokumen master (asli) sistem manajemen mutu, baik hardcopy maupun
softcopy/media elektronik disimpan dan dipelihara oleh Sekretaris SAPM.
Dokumen Sistem Mutu Akreditasi (salinan) yang digunakan sebagai
acuan/pedoman kerja disimpan di masing-masing bagian terkait.
5.8.2. Selama penyimpanan, Sekretaris SAPM memastikan seluruh dokumen aman,
termasuk yang ada dalam media elektronik (komputer).

6. LAMPIRAN
6.1. Daftar Induk dan Distribusi Dokumen Terkendali (FM/AM/02/01)
6.2. Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali (FM/AM/02/02)
6.3. Daftar SK (FM/AM/02/03)
6.4. Daftar Induk Formulir (FM/AM/02/04)
6.5. Daftar Induk Dokumen Acuan (FM/AM/02/05)
6.6. Permintaan Penambahan/Perubahan Dokumen (FM/AM/02/06)
6.7. Riwayat Perubahan Dokumen (FM/AM/02/07)
6.8. Surat Pernyataan Penerimaan Dokumen (FM/AM/02/08)

25
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN ARSIP


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/03 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dalam pengendalian, penelusuran serta mempermudah
akses semua jenis arsip mutu.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan untuk semua arsip yang mempengaruhi mutu dan dipersyaratkan oleh
sistem manajemen mutu.

3. REFERENSI
3.1. ISO 9001:2015 klausul 7.5
3.2. Standart SAPM PA/MS Std 1.4.12
4. DEFINISI
4.1. Arsip/catatan adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang memberi
bukti pelaksanaan kegiatan.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Daftar Induk Arsip
5.1.1. Setiap bagian menyusun daftar semua arsip dalam Daftar Induk Arsip yang
memuat informasi: nama arsip, media arsip, lama waktu penyimpanan, lokasi
penyimpanan, penanggung jawab, dan cara pemusnahan.
5.1.2. Daftar Induk Arsip diserahkan kepada Sekretaris SAPM dan dicopy 1 (satu)
kali untuk didistribusikan sebagai dokumen terkendali kepada setiap bagian.
5.1.3. Bila ada perubahan (penambahan, pengurangan, revisi) jenis arsip, maka
masing-masing bagian menyampaikan jenis arsip yang
ditambah/dikurangi/direvisi ke Sekretaris SAPM untuk pembaharuan Daftar
Induk Arsip.

26
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN ARSIP


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/03 12/12/2017 - 12/12/2017

5.2. Penyimpanan dan Pemusnahan Arsip


5.2.1. Arsip disimpan sesuai dengan identitas sehingga mudah ditemukan jika dicari.
5.2.2. Apabila arsip disimpan dalam suatu tempat atau map, maka sampulnya harus
diberi identitas yang jelas dan sesuai.
5.2.3. Masing-masing penanggung jawab harus menyimpan arsip pada tempat yang
baik dan terhindar dari kerusakan.
5.2.4. Lamanya masa simpan arsip adalah sesuai dengan tingkat kepentingan tiap-tiap
bagian terhadap arsip tersebut.
5.2.5. Selama penyimpanan, arsip harus terhindar dari kerusakan dan/atau kehilangan
serta penurunan mutu.
5.2.6. Arsip yang sudah melewati batas waktu penyimpanan, akan dimusnahkan.

5.3. Peminjaman Arsip


5.3.1. Staf yang membutuhkan untuk meminjam arsip dari ruang arsip mengisi Tanda
Bukti Peminjaman Arsip.
5.3.2. Bila arsip yang dipinjam belum dikembalikan dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
hari kerja, Staf pemilik arsip akan mengambilnya dari personil yang
bersangkutan.
5.3.3. Bila arsip yang dipinjam masih diperlukan, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan peminjaman ulang.
5.3.4. Arsip yang dipinjam dikembalikan sesuai tempatnya semula.

5.4. Tinjauan Arsip


5.4.1. Setiap penanggung jawab arsip meninjau arsip. Arsip yang sudah melewati
batas waktu penyimpanan dapat disingkirkan atau dimusnahkan dengan
mengisi formulir Laporan Pemusnahan/Perpanjangan Arsip dan diserahkan
ke Ketua SAPM.
5.4.2. Apabila untuk suatu alasan tertentu diperlukan masa penyimpanan Arsip
melebihi batas yang telah ditetapkan, penanggung jawab terkait dapat
melaporkan perpanjangannya kepada Ketua SAPM dengan menggunakan

27
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN ARSIP


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/03 12/12/2017 - 12/12/2017

formulir Laporan Pemusnahan/Perpanjangan Arsip. (mengacu pada


ketentuan yang berlaku).

6. LAMPIRAN
6.1. Daftar Induk Arsip (FM/AM/03/01)
6.2. Tanda Bukti Peminjaman Arsip (FM/AM/03/02)
6.3. Laporan Pemusnahan/Perpanjangan Arsip (FM/AM/03/03)
6.4. Berita Acara Pemusnahan

28
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP KOMUNIKASI
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/04 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur ini digunakan untuk menjamin komunikasi, baik komunikasi internal maupun
komunikasi dengan Pencari Keadilan dalam sistem manajemen SAPM dapat terlaksana dengan
efektif, efisien dan tepat guna.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur diterapkan untuk semua komunikasi yang dilakukan di Pengadilan Agama.

3. REFERENSI
3.1. ISO 9001:2015 Klausul 7.4
3.2. Standart SAPM PA/MS Std 1.4.10

4. DEFINISI
4.1. Komunikasi Internal adalah suatu proses penerimaan, tanggapan dan pendistribusian
informasi yang berkaitan dengan mutu secara internal baik dari pihak manajemen dengan
seluruh pegawai maupun sebaliknya.
4.2. Komunikasi Pelanggan adalah suatu proses penerimaan, tanggapan dan pendistribusian
informasi yang berkaitan dengan mutu dari pelanggan dengan manajemen atau pegawai
maupun sebaliknya.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Komunikasi internal dapat dilakukan melalui beberapa media, antara lain :
 Media Telpon, Email, Papan Pengumuman, Breafing, Olahraga, Apel Pagi
 Rapat Staf
Rapat Staf dilaksanakan minimal 1 (satu) bulan sekali pada awal bulan. Dalam Rapat
Staf dibahas tentang rencana strategi program-program selama 1 (satu) bulan
berikutnya dan mengevaluasi program-program yang telah dijalankan selama 1 (satu)
bulan atau materi lain yang dianggap perlu.
 Rapat Insidental
Rapat dilakukan apabila terjadi sesuatu yang bersifat insidental.

29
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP KOMUNIKASI
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/04 12/12/2017 - 12/12/2017

5.2. Komunikasi dengan pelanggan dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut :
 Papan Pengumuman, Kotak Saran
 Papan Pengumuman merupakan media komunikasi satu arah yang berisi berita atau
pemberitahuan dari pihak Pengadilan Agama yang dapat diketahui oleh
masyarakat/pelanggan (sifatnya umum).
 Penerimaan Keluhan Pelanggan
a. Pelanggan memberikan pengaduan, melalui :
 Pengaduan secara lisan dalam kunjungan langsung akan diterima oleh
petugas pengaduan dan informasi.
 Setelah menerima pengaduan baik secara lisan maupun tertulis, Petugas
pengaduan dan informasi melakukan pencatatan dalam Buku Register
Pengaduan.
b. Selanjutnya dicatat juga dalam Formulir Corrective Preventive Action Request
(CPAR).
c. Corrective Preventive Action Request (CPAR) yang berisi keluhan pelanggan
dikomunikasikan kepada Ketua SAPM oleh Petugas piket/petugas
pengaduan/petugas bersangkutan untuk ditindaklanjuti sesuai SOP Tindakan
Perbaikan.
d. Penanganan Keluhan Pelanggan
 Petugas pengaduan dan informasi melakukan investigasi atas keluhan
pelanggan dan mencatatnya dalam formulir Corrective Preventive Action
Request (CPAR).
 Selanjutnya bagian terkait melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan,
yang kemudian diverifikasi oleh Ketua SAPM/Sekretaris SAPM.
 Sekretaris SAPM memperbaharui formulir Corrective Preventive Action
Request (CPAR), dan menutup (closed-out) kasus jika sudah diselesaikan.
 Masing-masing Penanggung Jawab (PJ) memberikan jawaban atas keluhan
Pelanggan.

30
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP KOMUNIKASI
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/04 12/12/2017 - 12/12/2017

e. Pencatatan dan Tindak Lanjut Keluhan Pelanggan


 Sebagai pertanggungjawaban atas penanganan pengaduan, maka seluruh
pengaduan yang ada dan tindakan perbaikan yang diambil setiap bulannya
dilaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama.
 Penanganan keluhan Pelanggan ditindaklanjuti melalui Rapat Tinjauan
Manajemen.

6. REKAMAN TERKAIT
6.1. Daftar Hadir FM/AM/04/01
6.2. Notulen Rapat FM/AM/04/02
6.3. Corrective Preventive Action Request (CPAR) FM/AM/09/01

31
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP ASESSMENT INTERNAL


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/05 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dalam menguji dan menilai kesesuaian dan keefektifan
penerapan sistem manajemen mutu dengan pelaksanaan Asessment Internal pada periode
tertentu baik untuk sebagian maupun keseluruhan proses. Selain itu Asessment internal
dilakukan sebagai bahan tinjauan manajemen dan tindakan perbaikan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan pada semua bagian yang terkait dalam Sistem Manajemen Mutu.

3. REFERENSI
3.1. ISO 9001:2015 klausul 9.2
3.2. Standart SAPM PA/MS Std 1.5.1
3.3. Profil Organisasi
3.4. Seluruh Prosedur Mutu, dan dokumen-dokumen pendukung lain yang terkait

4. DEFINISI
4.1. Asessment adalah suatu pengujian yang sistematik dan independen untuk menentukan
apakah kegiatan mutu dan hasil-hasil yang sesuai dengan perencanaan diterapkan
secara efektif dan sesuai untuk mencapai tujuan.
4.2. Asessment Internal adalah Asessment yang dilakukan pada suatu organisasi/instansi
oleh organisasi/instansi itu sendiri untuk mengkaji efektifitas penerapan sistem mutu
yang digunakan.
4.3. Asessor adalah personil yang melakukan Asessment.
4.4. Lead Asessor adalah personil yang memimpin dan bertanggung jawab terhadap tim
Asessment.
4.5. Auditee adalah personil/fungsi/subbag/panitera/sekretariat yang diAsessment.
4.6. Bukti Asessment adalah arsip pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan
dengan kriteria Asessment dan dapat diverifikasi.
4.7. Temuan Asessment adalah hasil penilaian bukti Asessment terhadap kriteria
Asessment. Penilaian asessment dibagi menjadi (0, 5 dan 10).
4.8. Kriteria Asessment adalah sesuai dengan Standar Asessment Buku I.

32
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP ASESSMENT INTERNAL


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/05 12/12/2017 - 12/12/2017

4.9. Ketidaksesuaian adalah suatu kondisi dimana terdapat penyimpangan antara


pelaksanaan dengan kriteria Asessment (tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang
telah ditetapkan sesuai dengan standar Buku I).
4.10. Saran Perbaikan adalah suatu kondisi dimana terdapat peluang untuk sebuah
peningkatan.
4.11. Kesesuaian adalah suatu kondisi dimana antara pelaksanaan dengan kriteria Asessment
sudah sesuai.
4.12. Perbaikan adalah tindakan yang dilakukan oleh Auditee untuk menutup
ketidaksesuaian.
4.13. Tindakan Perbaikan adalah tindakan yang dilakukan oleh Auditee untuk memperbaiki
ketidaksesuaian untuk mencegah berulangnya ketidaksesuaian. Tindakan perbaikan
merupakan bagian dari proses peningkatan berkesinambungan.
4.14. Pengawasan Internal adalah pengawasan dari dalam lingkungan peradilan yang
mencakup 2 (dua) jenis pengawasan yaitu pengawasan melekat dan rutin/reguler.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Perencanaan Asessment
5.1.1. Ketua SAPM harus membuat Program Asessment Internal Tahunan yang
disetujui oleh Ketua Pengadilan Agama.
5.1.2. Asessment internal dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun.
5.1.3. Dalam hal penentuan frekuensi pelaksanaan Asessment, Asessment dapat
dilaksanakan lebih dari yang direncanakan dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Adanya kecenderungan terhadap meningkatnya ketidaksesuaian untuk hal-
hal yang sejenis;
b. Keluhan/pengaduan dari pelanggan;
c. Permintaan tindakan perbaikan;
d. Hasil Asessment sebelumnya.
5.1.4. Pembentukan Tim Asessment
5.1.4.1. Ketua SAPM harus menunjuk seorang Lead Asessor beserta tim
Asessment.

33
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP ASESSMENT INTERNAL


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/05 12/12/2017 - 12/12/2017

5.1.4.2. Asessor harus orang independen yang tidak langsung berkaitan


dengan prosedur maupun proses yang diAsessment atau yang
menjadi tanggung jawabnya.

5.1.5. Pengaturan dan Koordinasi Asessment


5.1.5.1. Ketua SAPM mengundang Ketua Pengadilan Agama dan Ketua
SAPM beserta staf terkait untuk hadir pada pembukaan Asessment
secara resmi.
5.1.5.2. Lead Asessor yang ditunjuk menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Asessment Internal beserta perangkat Asessment seperti Form
Permintaan Perbaikan.
5.1.6. Jika Program Asessment Internal Tahunan tidak terlaksana sesuai dengan yang
sudah ditetapkan, maka Ketua SAPM harus membuat reschedule program
Asessment dan pernyataan alasan perubahan jadwal Asessment tersebut.

5.2. Pelaksanaan Asessment


Tim Asessment harus melakukan Asessment Internal dengan agenda :
5.2.1. Opening Meeting (Rapat Pembukaan)
Lead Asessor memimpin opening meeting untuk memperkenalkan anggota
timnya beserta tugas-tugas yang akan dilaksanakan, menjelaskan lingkup
Asessment, serta standar dan metode dalam melakukan Asessment.
5.2.2. Kegiatan Asessment
Asessment dilaksanakan oleh tim Asessment internal yang sedikitnya masing-
masing tim berjumlah 1 (satu) orang.
Kerangka kegiatan Asessment adalah :
5.2.2.1. Menyiapkan Checklist Asessment
Asessor menggunakan bantuan checklist Asessment untuk
menuliskan hasil yang diperoleh selama Asessment. Asessor harus
meninjau implementasi sistem mutu dan mencocokkannya dengan
kriteria Asessment.

34
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP ASESSMENT INTERNAL


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/05 12/12/2017 - 12/12/2017

5.2.2.2. Wawancara dengan Auditee


Asessor melakukan Asessment ke bagian-bagian yang telah
ditetapkan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Asessment. Asessor
melakukan Asessment dengan sistem wawancara dengan Auditee.
5.2.2.3. Mencatat berbagai temuan yang ada selama Asessment
- Asessor dalam melaksanakan Asessment selalu mencatat
temuan-temuan yang tidak sesuai dengan Standar Buku I yang
dipersyaratkan. Hasil temuan Asessment dicatat dalam Form
Permintaan Pebaikan.
- Asessor menyerahkan semua isian Form Permintaan
Perbaikan kepada Lead Asessor untuk selanjutnya diserahkan
kepada Sekretaris SAPM.
- Lead Asessor harus mendiskusikan seluruh temuan dengan
Asessor sebelum mengumumkan temuan pada closing meeting.
- Kemudian Lead Asessor dan Sekretaris SAPM menyiapkan
laporan hasil Asessment.

5.2.3. Closing Meeting (Rapat Penutupan)


5.2.3.1. Penutupan Asessment/closing meeting bertujuan untuk menjelaskan
temuan-temuan selama Asessment serta target pelaksanaan
tindakan perbaikan.
5.2.3.2. Lead Asessor memimpin closing meeting untuk menyampaikan
hasil temuan selama Asessment yang telah dituliskan dalam Form
Permintaan Perbaikan.
5.2.3.3. Lead Asessor bersama Ketua Pengadilan Agama atau Ketua SAPM
dan Auditee menyepakati ulang tanggal rencana penyelesaian
tindakan perbaikan.
5.2.3.4. Lead Asessor menyerahkan Form Permintaan Perbaikan kepada
Ketua SAPM.

35
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP ASESSMENT INTERNAL


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/05 12/12/2017 - 12/12/2017

5.2.3.5. Selanjutnya, Form Permintaan Perbaikan dicopy dan disimpan


sementara oleh Ketua SAPM, sedangkan yang asli diserahkan
kembali kepada Auditee untuk ditindaklanjuti.
5.3. Tindak Lanjut
5.3.1. Auditee harus menyelesaikan temuan dengan melengkapi Form Permintaan
Perbaikan sebelum tanggal jatuh tempo. Apabila tindak lanjut yang dilakukan
melibatkan bagian lainnya, tindakan perbaikan merujuk kepada Prosedur
Mutu Tindakan Perbaikan.
5.3.2. Form Permintaan Tindakan Perbaikan yang telah dilengkapi dan ditandatangani
oleh Auditeee, diserahkan kepada Ketua SAPM. Koordinasinya dilakukan oleh
Sekretaris SAPM.
5.3.3. Ketua SAPM mengirimkan Form Permintaan Tindakan Perbaikan yang telah
dilengkapi dan ditandatangani oleh Auditee, kepada Lead Asessor untuk
diverifikasi.
5.3.4. Bila penyelesaian tindakan perbaikan belum dilaksanakan hingga melewati
target rencana penyelesaian tindakan perbaikan tersebut, maka Ketua SAPM
akan mengeluarkan Surat Peringatan Perbaikan Ketidaksesuaian kepada
bagian Auditee dengan tembusan kepada Ketua Pengadilan Agama.
5.3.5. Laporan Ketidaksesuaian dianggap selesai (closed out) apabila tindakan
perbaikan yang dilakukan, diterima oleh Asessor dan Form Permintaan
Perbaikan telah diverifikasi, diketahui (ditandatangani) Ketua SAPM.
5.3.6. Ketua SAPM melalui Sekretaris SAPM melakukan pemantauan hasil
Asessment dan memperbaharuinya sesuai dengan perkembangannya.

6. LAMPIRAN
6.1. Program Asessment Internal Tahunan (FM/AM/05/01)
6.2. Rencana Pelaksanaan Asessment Internal (FM/AM/05/02)
6.3. Checklist Asessment Internal (FM/AM/05/03)
6.4. Permintaan Perbaikan (FM/AM/05/04)
6.5. Surat Peringatan Perbaikan Ketidaksesuaian (FM/AM/05/05)

36
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP TINJAUAN MANAJEMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/06 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur ini digunakan untuk mengatur pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen, sebagai
bentuk evaluasi efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur diterapkan mulai dari rencana Rapat Tinjauan Manajemen, pelaksanaan, hingga
tindak lanjut output Rapat Tinjauan Manajemen.

3. REFERENSI
3.1. Standar ISO 9001:2015 klausa 9.3
3.2. Standart SAPM PA/MS Std 1.3.2
4. DEFINISI
4.1. Tinjauan Manajemen adalah suatu bentuk tinjauan atas implementasi sistem manajemen
mutu, dimana pimpinan tertinggi (Ketua Pengadilan Agama) akan memberikan
keputusan atas permasalahan terkait implementasi sistem manajemen mutu.
4.2. Tinjauan Manajemen dilaksanakan dalam bentuk rapat secara berkala dengan agenda
pembahasan sesuai persyaratan standar yang diacu.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Ketua SAPM mengundang peserta Rapat Tinjauan Manajemen dengan menggunakan
Undangan Rapat Tinjauan Manajemen yang ditujukan kepada:
- Ketua Pengadilan Agama
- Ketua SAPM
- Panitera
- Sekretaris
- Hakim
- Panitera Muda
- Kepala Sub Bagian
- Perwakilan staf/pelaksana dimasing-masing subbag/panitera
5.2. Sebelum pelaksanaan rapat, Ketua SAPM mengumpulkan seluruh bahan/materi yang
dibutuhkan untuk dibahas dalam rapat yang dirangkum.

37
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP TINJAUAN MANAJEMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/06 12/12/2017 - 12/12/2017

5.3. Ketua Pengadilan Agama memimpin Rapat Tinjauan Manajemen. Bukti kehadiran rapat
dicatat dalam Daftar Hadir.
5.4. Masing-masing Sekretaris/Panitera Muda/perwakilan Hakim menyampaikan hasil
implementasi sistem manajemen mutu di bagiannya sesuai dengan agenda Rapat
Tinjauan Manajemen.
5.5. Agenda Rapat Tinjauan Manajemen sebagai berikut :
a. Status tindakan dari tinjauan manajemen terdahulu;
b. Perubahan isu internal dan isu eksternal yang relevan pada saat sistem manajemen
mutu;
c. Informasi kinerja dan keefektifan dari sistem manajemen mutu, termasuk
kecenderungan :
 Kepuasan pelanggan dan umpan balik dari pihak terkait yang relevan
 Monitoring sasaran mutu
 Kinerja dimasing-masing proses/layanan/bagian
 Ketidaksesuaian dan tindakan korektif (menggunakan CPAR)
 Pemantauan dan pengukuran hasil
 Hasil audit (self asessment, asessment internal dan asessment hasil dari komite)
 Kinerja penyedia pihak eksternal (seleksi dan evaluasi rekanan/pihak ketiga)
d. Kecukupan sumber daya
e. Monitoring dan tindak lanjut mengurangi risiko dan mencapai peluang (Risk Register
2017 dan Monitoring resiko 2017)
f. Peluang peingkatan/saran, dll
5.6. Ketua Pengadilan Agama membahas dan membuat keputusan atas setiap permasalahan
yang dibicarakan dalam rapat.
5.7. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen dicatat dalam Notulen Rapat oleh Sekretaris SAPM
dan dimintakan persetujuan kepada Ketua Pengadilan Agama.
5.8. Notulen Rapat didistribusikan/dibagikan kepada Sekretaris, Panitera, dan perwakilan
Hakim.
5.9. Masing-masing Sekretaris/Panitera Muda/perwakilan Hakim menindaklanjuti hasil Rapat
Tinjauan Manajemen. Hal-hal yang berkaitan dengan penyediaan sumber daya diatur
sesuai ketentuan yang berlaku.

38
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP TINJAUAN MANAJEMEN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/06 12/12/2017 - 12/12/2017

5.10. Ketua SAPM memonitor tindak lanjut hasil Rapat Tinjauan Manajemen melalui formulir
Rencana Tindak Lanjut pada notulen rapat. Hal-hal yang belum dapat diselesaikan
sesuai target waktu yang ditetapkan, akan dibahas dalam tinjauan manajemen periode
berikutnya.
5.11. Sekretaris SAPM memperbaharui Rencana Tindak Lanjut pada notulen rapat dan
memelihara seluruh arsip kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen.

6. ARSIP TERKAIT
6.1. Undangan Rapat Tinjauan Manajemen
6.2. Daftar Hadir (FM/AM/04/01)
6.3. Notulen Rapat Tinjauan Manajemen (FM/AM/04/02)

39
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN PRODUK TIDAK SESUAI


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/07 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan mengendalikan produk yang tidak memenuhi
persyaratan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan untuk seluruh jenis produk yang diberikan Pengadilan Agama Ngawi kepada
pelanggan Pengadilan Agama Ngawi.

3. REFERENSI
3.1. Standar ISO 9001:2015 klausul 8.7
3.2. Standar ISO 9001:2015 klausul 10.2
3.3. Standar SAPM PA/MS Std. 1.6.1

4. DEFINISI
4.1 Produk tidak sesuai : Produk yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
maupun yang dijanjikan kepada pelanggan.
4.2 Produk : Barang/pelayanan yang diberikan oleh Pengadilan Agama
Ngawi kepada pelanggan.
4.3 Perbaikan : Tindakan yang dikenakan pada suatu produk atau proses untuk
menghilangkan ketidaksesuaian yang terjadi.
4.4 Tindakan perbaikan : Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
terjadi dan mencegah berulangnya ketidaksesuaian tersebut.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Identifikasi Produk Tidak Sesuai
5.1.1. Produk tidak sesuai bisa diidentifikasi selama proses pelayanan maupun bila produk itu
sudah diterima oleh pelanggan.
5.1.2. Identifikasi terhadap produk tidak sesuai bisa dilakukan oleh pihak internal Pengadilan
Agama Ngawi maupun oleh pelanggan yang dilayani oleh Pengadilan Agama Ngawi.
5.1.3. Produk tidak sesuai yang sudah diterima oleh pelanggan dan dilaporkan/disampaikan
kepada Pengadilan Agama Ngawi ditangani sesuai dengan SOP Komunikasi
(SOP/AM/04).

40
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP PENGENDALIAN PRODUK TIDAK SESUAI


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/07 12/12/2017 - 12/12/2017

5.2. Penanganan Produk Tidak Sesuai (yang ditemukan selama proses pelayanan)
5.2.1. Setiap Panitera Muda memantau setiap proses yang dilakukan dalam lingkup
pekerjaannya. Jika dari proses pekerjaan terdapat pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar maka petugas pada bagian tersebut membuat Corrective Preventive Action
Request (CPAR).
5.2.2. Produk tidak sesuai yang sudah diidentifikasi, selanjutnya dilakukan perbaikan oleh
bagian terkait.
5.2.3. Jika produk tidak sesuai sudah dilakukan perbaikan, Panitera Muda terkait mengecek
untuk memastikan perbaikan sudah dilakukan sesuai dengan persyaratan.

5.3. Tindakan Perbaikan


5.3.1. Jika produk tidak sesuai terjadi pada bagian yang sama, maka Panitera Muda yang
menemukan produk tidak sesuai melaporkan kepada Ketua SAPM, dan Ketua SAPM
melalui Sekretaris SAPM meminta untuk dilakukan tindakan perbaikan dalam formulir
Corrective Preventive Action Request (CPAR).
5.3.2. Jika penyebab ketidaksesuaian yang terjadi berhubungan dengan bagian lain, maka
investigasi dan tindakan perbaikan dilakukan oleh Panitera/Sekretaris/Panitera Muda
yang terkait.
5.3.3. Pelaksanaan tindakan perbaikan dilakukan sesuai dengan SOP Tindakan Perbaikan.

5.4. Tinjauan terhadap Produk Tidak Sesuai


5.4.1. Ketua SAPM melakukan tinjauan terhadap seluruh tindakan perbaikan yang diambil
sehubungan dengan penyelesaian produk tidak sesuai yang berulang seperti pada point
5.3.1, untuk dibahas dalam Tinjauan Manajemen.

6. LAMPIRAN
6.1. Corrective Preventive Action Request (CPAR) (FM/AM/09/01)

41
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/08 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Sebagai panduan dalam melakukan pengukuran hasil survey kepuasan pelanggan sebagai
sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan secara terus menerus.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur tata cara mulai dari pengumpulan kuisioner sampai dengan pengolahan
dan analisa hasil survey kepuasan pelanggan yang telah dilakukan.

3. REFERENSI
3.1 Persyaratan ISO 9001:2015 Klausul 9.1.2
3.2 Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Survey Kepuasan Pelanggan
3.3 Standar SAPM PA/MS Std. 1.5.2

4. DEFINISI
4.1 Pelanggan adalah orang atau organisasi yang menerima produk.
4.2 Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan mengenai tingkat kepuasan
pelanggan terhadap produk dan pelayanan Pengadilan Agama, yang diisi dan
dijawab oleh pelanggan untuk keperluan analisa kepuasan pelanggan.
4.3 Responden adalah orang yang disurvey atau dimintai pendapat mengenai pelayanan
pada organisasi terkait.
4.4 Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi tentang tingkat
kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitif dan
kualitas atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari publik dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhan.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Ketentuan Umum
Data hasil survey kepuasan pelanggan dapat diolah apabila :
- Jumlah kuisioner yang terkumpul dari responden telah memenuhi jumlah yang
ditentukan

42
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/08 12/12/2017 - 12/12/2017

- Jika dalam jadwal yang ditetapkan jumlah kuisioner belum mencapai jumlah
yang ditetapkan, maka survey harus dilanjutkan sampai mencapai jumlah yang
ditetapkan untuk mencapai kevalidan data.

5.2. Pengumpulan Kuisioner


5.2.1. Kuisioner yang telah terisi, dikumpulkan oleh Sekretaris SAPM. Pengisian
kuisioner dilakukan sendiri oleh pelanggan dengan penjelasan dari petugas
atau sebaliknya.
5.2.2. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
I. Perkenalan diri
II. Mengajukan pertanyaan apakah pengunjung telah dilayani dan bersedia
untuk mengisi kuisioner/tidak. Apabila tidak bersedia – ucapkan terima
kasih
III. Berikan keyakinan kepada responden untuk berani mengungkapkan
pendapat, karena survei ini untuk kepentingan masyarakat/instansi, dan
data dijamin keamanannya untuk tidak dikonsumsi oleh petugas secara
langsung
IV. Pengisian jawaban atas pertanyaan dari no. 1 sampai no. 16 dengan cara
melingkari jawaban
V. Penjelasan dan contoh untuk pertanyaan :
Maksud kedisplinan adalah kedisplinan waktu kerja dan tingkah laku
petugas dalam memberikan pelayanan.
Contoh
Petugas melayani sesuai dengan jam yang telah ditentukan, sudah ada
saat buka, dan tidak istirahat/pulang sebelum jam pelayanan berakhir.
VI. Ajukan pertanyaan untuk diisi di kolom DATA MASYARAKAT
(RESPONDEN)
a. Jenis pelayanan
b. Umur
c. Jenis Kelamin : Pria atau Wanita

43
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/08 12/12/2017 - 12/12/2017

d. Pendidikan terakhir : SD kebawah, SLTP, SLTA, D1, D3, D4, S-1


atau S-2 keatas
e. Pekerjaan utama : PNS/TNI/POLRI, Pegawai Swasta,
Wiraswata/Usahawan, Pelajar/Mahasiswa, Lainnya
f. Suku Bangsa : Jawa, Banjar, Sunda, dll
g. Tanggal survei
VII. Ucapkan terima kasih atas waktu dan jawaban yang telah diberikan oleh
responden.
5.2.3. Jumlah minimal responden yang harus dipenuhi mengacu pada :
(“Jumlah unsur” + 1) x 10 = Jumlah responden

5.3. Pengolahan Data


5.3.1. Masukkan data pada format komputer (excell) yang telah ditentukan.
5.3.2. Hitung jumlah nilai dari masing-masing unsur yang ada.
5.3.3. Hitung jumlah Nilai Rata-rata (NRR) dari masing-masing unsur.
5.3.4. Untuk memperoleh nilai SKM unit pelayanan, digunakan pendekatan Nilai
Rata-rata Tertimbang dengan rumus sebagai berikut :

Total dari Nilai Persepsi Per Unsur


IKM = --------------------------------------------------- x Nilai penimbang
Total unsur yang terisi

Dimana nilai penimbang didapatkan dari :

Bobot nilai rata-rata Jumlah bobot


tertimbang = ------------------------
Jumlah unsur

5.3.5. Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-100
maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25,
dengan rumus sebagai berikut :

IKM Unit Pelayanan x 25

44
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/08 12/12/2017 - 12/12/2017

5.3.6. Untuk mengetahui tingkatan nilai IKM yang didapatkan, dapat dilihat pada
tabel dibawah :
NILAI KINERJA
NILAI NILAI MUTU
INTERVAL UNIT
PERSEPS INTERVA PELAYANA
KONVERSI PELAYANA
I L IKM N
IKM N
1 1,00-1,75 25-43,75 D Tidak baik
2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang baik
3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik
4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat baik

5.3.7. Lakukan analisa data dengan menggunakan metode lain apabila masih
dibutuhkan informasi dari hasil evaluasi kepuasan pelanggan.

5.4. Tindak Lanjut


5.4.1. Ambil tindakan perbaikan atau penyempurnaan yang diperlukan untuk
menindaklanjuti hasil survey kepuasan pelanggan untuk menentukan :
 Membahas hal-hal apa yang masih perlu dilakukan
perbaikan/peningkatan (What)
 Strategi/tindak lanjut yang harus dilakukan (How)
 Dimana perbaikan dilakukan (Where)
 Siapa yang bertanggung jawab dalam perbaikan (Who)
 Kapan hal tersebut harus selesai dilakukan (When)
5.4.2. Hasil pengolahan SKM dapat dijadikan acuan untuk melakukan tindakan
perbaikan berdasarkan hasil yang didapatkan dalam melakukan proses
belajar mengajar sehingga didapatkan hasil yang memuaskan baik bagi
pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.
5.4.3. Penanggung jawab terkait harus melakukan pemantauan secara terus
menerus untuk memastikan perbaikan atau penyempurnaan telah
dilakukan dengan efektif.

45
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/08 12/12/2017 - 12/12/2017

6. REKAMAN TERKAIT
6.1. Lembar Kuisioner FM/AM/08/01
6.2. Hasil Analisa Data FM/AM/08/02
6.3. Laporan Survey Kepuasan Masyarakat

46
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP TINDAKAN PERBAIKAN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/09 12/12/2017 - 12/12/2017

1. TUJUAN
Prosedur tindakan perbaikan ini digunakan sebagai pedoman untuk:
1.1 Menganalisis dan memecahkan masalah, serta mencegah kesalahan yang berulang dengan
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang terjadi.
1.2 Menetapkan langkah yang sistematis dalam tindakan perbaikan yang berhubungan dengan mutu.
1.3 Sarana dalam melakukan perbaikan berkelanjutan (continual improvement).

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur tata cara penanganan semua ketidaksesuaian yang berasal dari pelanggan maupun
yang berasal dari proses penyediaan jasa dalam lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu SAPM yang
meliputi identifikasi dan pelaporan, analisis dan investigasi penyebab, hingga penetapan tindakan
perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang telah terjadi.

3. REFERENSI
3.1 Persyaratan SMM SAPM 9001:2015 klausul 10.2
3.2 Persyaratan SMM SAPM 9001:2015 klausul 9.1.3
3.3 Standart SAPM PA/MS Std 1.6.3
4. DEFINISI
4.1 Ketidaksesuaian : kondisi tidak tercapainya persyaratan.
4.2 Perbaikan : Tindakan yang dikenakan pada suatu produk untuk
menghilangkan ketidaksesuaian yang terjadi.
4.3 Tindakan Perbaikan : adalah segala tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang terjadi untuk mencegah terulangnya
ketidaksesuaian.
4.4 Closed Out : adalah suatu kondisi dimana tindakan perbaikan atas
ketidaksesuaian sudah dilakukan dan dinyatakan selesai.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Identifikasi Ketidaksesuaian
5.1.1. Setiap bulan atau sesuai periode tertentu Sekretaris SAPM mendata ketidaksesuaian
yang terjadi maupun potensi ketidaksesuaian yang membutuhkan dilakukan tindakan
perbaikan berdasarkan data capaian Sasaran Mutu, data pengaduan/keluhan
pelanggan, data kejadian produk tidak sesuai, data hasil pengukuran kepuasan
pelanggan, data evaluasi rekanan, Monitoring Risiko, dll.

47
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP TINDAKAN PERBAIKAN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/09 12/12/2017 - 12/12/2017

5.1.2. Setiap data ketidaksesuaian yang bisa dilakukan tindakan perbaikan dicatat oleh
Sekretaris SAPM dalam formulir Corrective Perventive Action Request (CPAR)
dan diserahkan kepada bagian terkait untuk ditindaklanjuti.
5.1.3. Selanjutnya, Sekretaris SAPM mencatat seluruh data yang dimintakan tindakan
perbaikan dalam formulir Monitoring CPAR, yang diserahkan kepada Ketua SAPM
untuk dilakukan pemantauan.

5.2. Tindak Lanjut atas Permintaan Tindakan Perbaikan


5.2.1. Setiap Kepala Sub Bagian/ Panitera Muda/Hakim terkait melakukan investigasi guna
menentukan akar masalah yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian.
5.2.2. Berdasarkan penyebab masalah yang telah diidentifikasi, bersama dengan
Sekretaris/Panitera/Hakim, ditentukan kebutuhan akan tindakan perbaikan untuk
memastikan agar ketidaksesuaian yang sudah terjadi tidak terulang.
5.2.3. Sekretaris/Panitera/Hakim mengkoordinir pelaksanaan tindakan perbaikan dan
Sekretaris/Panitera menentukan target waktu penyelesaian yang akan diambil.
5.2.4. Tindakan perbaikan yang sudah dilakukan dicatat pada formulir Permintaan
Tindakan Perbaikan yang salinannya didistribusikan kepada Ketua
SAPM/Sekretaris SAPM untuk dimonitor pelaksanaan tindakan perbaikannya.
5.2.5. Ketua SAPM/Sekretaris SAPM memperbaharui data pada formulir Monitoring
Tindakan Perbaikan dan memantau pelaksanaan tindakan perbaikan.
5.2.6. Dalam melaksanakan tindakan perbaikan, Kepala Sub Bagian/ Panitera Muda/Hakim
terkait harus memastikan bahwa tindakan yang diambil adalah sesuai dengan
ketentuan dan kebutuhan sehingga efektif dalam menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian.

5.3. Verifikasi Tindakan Perbaikan


5.3.1. Masing-masing Kepala Sub Bagian/ Panitera Muda/Hakim memastikan tindakan
perbaikan dilakukan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan dalam formulir
Corrective Perventive Action Request (CPAR).
5.3.2. Ketua SAPM memantau pelaksanaan tindakan perbaikan melalui Monitoring CPAR.
5.3.3. 1 (satu) minggu setelah tanggal batas waktu yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan
tindakan perbaikan, Ketua SAPM melakukan verifikasi terhadap pelaksanaan
tindakan perbaikan dengan melengkapi formulir Corrective Perventive Action
Request (CPAR).

48
PENGADILAN AGAMA NGAWI

SOP TINDAKAN PERBAIKAN


Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
SOP/AM/09 12/12/2017 - 12/12/2017

5.3.4. Apabila ternyata tindakan perbaikan belum dilakukan, maka Ketua SAPM akan
mengeluarkan Surat Peringatan dan meminta penetapan target waktu pelaksanaan
tindakan perbaikan kembali. Surat Peringatan ditembuskan kepada Ketua
Pengadilan Agama/Wakil Ketua Pengadilan Agama/Sekretaris/Hakim.
5.3.5. Apabila tindakan perbaikan telah dinyatakan efektif, Ketua SAPM/Sekretaris SAPM
melengkapi Monitoring CPAR dengan pernyataan closed out.
5.3.6. Jika hasil tindakan perbaikan belum memuaskan dan belum efektif menghilangkan
ketidaksesuaian maupun penyebab ketidaksesuaian yang telah terjadi, maka masalah
tersebut dibawa ke dalam Tinjauan Manajemen untuk ditetapkan keputusannya oleh
Ketua Pengadilan Agama.
5.3.7. Apabila tindakan perbaikan yang diambil adalah mengubah metode dan tata cara
pelaksanaan proses yang telah ditetapkan, maka Sekretaris SAPM dapat meminta
perubahan pada dokumen yang terkait, sesuai ketentuan pada SOP Pengendalian
Dokumen.
5.3.8. Semua arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan disimpan
oleh Sekretaris SAPM dan Sekretaris/Penitera/Hakim terkait.

6. ARSIP TERKAIT
6.1. Corrective Perventive Action Request (CPAR) (FM/AM/09/01)
6.2. Monitoring CPAR (FM/AM/09/02)

49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
2. Sasaran Kerja Pegawai .
Sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah No 46 tahun 2011
tentang penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil, maka disetiap
lembaga pemerintah agar menyusun Sasaran Kinerja Pegawai untuk
mewujudkan penyelenggara tugas pemerintahan dan pembangunan
dimana diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, bertanggung
jawab,jujur dan adil.
Oleh karena itu melalui pembinaan yang dilaksanakan
berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan
pada sistem prestasi kerja. Hasil penilaian prestasi kerja pegawai
dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan penetapan keputusan
kebijakan pembinaan karier yang berkaitan dengan bidang pekerjaan,
bidang pengangkatan dan penempatan, bidang pengembangan, bidang
penghargaan, bidang disiplin.
Sasaran Kinerja ini bertujuan digunakan sebagai pedoman bagi
setiap pegawai, pejabat penilai untuk melaksanakan ketentuan Peraturan
Pemerintah. Adapun Sasaran Kinerja Pegawai Pengadilan Agama Ngawi
pada tahun 2017 terurai sebagai berikut :

251
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
1. Drs. Muslim, S.H., M.H. (Ketua)

252
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
253
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
2. Dra. Hj.Lulu’ Rodiyah (Hakim)

254
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
3. Drs. Suwarto M.H.

255
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
4. Dr. Drs.H.Mudzakkir .M.H.I.(Hakim)

256
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
5. Drs. Muntasir, M.HP (Hakim)

257
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
6. Luthfiyana, S.Ag.S.H (Hakim)

258
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
7. Sutji Eny Lestari, S.H. (Sekretaris)

259
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
260
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
8. Drs. Khusnul Salim (Wakil Panitera)

261
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
9. Inatun, S.H. (Panitera Muda Gugatan)

262
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
13. HidayatMursito (Panitera Muda Hukum)

263
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
14. Arwin Subahar.S.H.(Panitera Muda Permohonan)

264
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
15. Ridwan, S.H. (Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana)

265
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
266
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
16. Agus Widyanto, S.HI (Kasubag Perencanaan, Tehnologi Informasi dan Pelaporan)

267
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
17. Wakid ariyadi S.Sos.S.H.(Kasubag umum dan keuangan)

268
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
269
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
18. Laily Ekawati Fauziyah, S.H. (Panitera Pengganti)

270
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
19. Sutopo, S.H. (Panitera Pengganti)

271
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
20. Khoirurrozi, S.Sy (Panitera Pengganti)

272
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
21. Berti Yussi Ekasari, A.Md (Jurusita Pengganti)

273
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
22. Sofatu Rosidah (Jurusita Pengganti)

274
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
23. Moh.Muchlis Nurhadi (Jurusita Pengganti)

275
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
24. Angkat (Staf)

276
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
277
BAB II | Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
A. Pelayanan Publik yang Prima
1. Akreditasi Penjaminan Mutu (Sertifikat ISO Pengadilan)
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ngawi belum mendapatkan
Akreditasi Penjaminan Mutu (Sertifikat ISO Pengadilan), akan tetapi
pada pertengahan bulan Desember 2017 Pengadilan Agama Ngawi di
tunjuk oleh Pengadilan Tinggi Agama Surabaya untuk mengikuti
program tersebut yang diharapkan mendapat nilai maksimal di awal
tahun 2018.
2. Posbakum
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ngawi tidak mendapatkan
alokasi dana Posbakum.
3. Sidang Keliling/ Pelayanan Terpadu
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ngawi tidak mendapatkan
alokasi Sidang Keliling/ Pelayanan Terpadu .
4. Perkara Prodeo (Pembebasan biaya perkara)
Pengadilan Agama Ngawi pada tahun 2017 mendapat alokasi
Anggaran untuk peningkatan pelayanan masyarakat miskin sejumlah Rp.
6.000.000,- (enam juta rupiah) untuk 20 perkara @ Rp.300.000,-. dari
jumlah tersebut dapat terserap sebesar Rp. 5.056.000,- (lima juta lima
puluh enam ribu rupiah) sehingga masih ada sisa dana Rp. 944.000,-
(sembilan ratus empat puluh empat ribu rupiah).
Dari dana tersebut digunakan untuk membiayai 17 perkara sebab
sampai akhir tahun 2017 Pengadilan Agama Ngawi hanya mendapatkan
pengajuan 17 perkara dari masyarakat pencari keadilan yang kurang
mampu. Adapun rincian perkara yang diselesaiakan melalui prodeo
sebagai berikut :
No. Nomor Perkara Nominal
1) 0122/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
2) 0170/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
3) 0263/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-

278
BAB II | Pelayanan Publik yang Prima
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
4) 0347/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
5) 0392/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
6) 0497/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
7) 1000/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
8) 1040/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
9) 1044/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
10) 1223/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
11) 1231/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
12) 1261/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 150.000,-
13) 1331/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
14) 1422/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
15) 0976/Pdt.G/2017/PA.Ngw (banding) Rp. 300.000,-
16) 1487/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 300.000,-
17) 1796/Pdt.G/2017/PA.Ngw Rp. 256.000,-

279
BAB II | Pelayanan Publik yang Prima
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Bab III
Pembinaan Dan Pengelolaan

A. Sumber Daya Manusia


1. Profil dan Pengembangan (Diklat)
Kedudukan dan peranan Sumber Daya Manusia pada institusi
manapun sangat penting dan menentukan, karena Sumber Daya Manusia
adalah roda penggerak system yang telah dikembangkan oleh institusi
tersebut. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang bisa
bekerjasama, berintegritas tinggi, berwibawa, kuat, cakap, berkualitas,
profesional, berdaya guna dan sadar akan tanggung jawabnya dalam
menggerakkan roda institusi. Oleh karena itu sangatlah penting untuk
mengelola Sumber Daya Manusia dengan tepat dan cermat serta sesuai
dengan bidang tugasnya.
Permasalahan sekarang ini rata- rata di setiap Pengadilan Agama
sangat terbatas Sumber Daya Manusia sehingga banyak terjadi rangkap
jabatan tetapi pekerjaan yang dibebankan harus bisa diselesaikan dengan
tepat. Oleh karena itu untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas kususnya di bidang yudicial telah diambil langkah sebagai
berikut :
1. Mengadakan diskusi secara berkala untuk memecahkan suatu
masalah yang berkaitan dengan hukum.
2. Mengikutkan pelatihan- pelatihan yang diadakan oleh Pengadilan
Tinggi Agama Surabaya maupun Mahkamah Agung RI.
3. Mengadakan rapat dinas dalam rangka pembinaan seluruh pegawai.
4. Mengadakan eksaminasi putusan oleh Ketua Pengadilan.
5. Melakukan pengawasan oleh para Hakim Pengawas Bidang.
a. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial
Yang dimaksud dengan sumber daya manusia teknis yudisial
disini adalah aparatur peradilan yang meliputi Pimpinan, Hakim,

280
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Kepaniteraan dan Kejurusitaan, sedang yang merupakan ujung
tombak hukum dan keadilan di lembaga peradilan berada ditangan
Hakim.
Oleh karena itu upaya peningkatan sumber daya manusia
adalah sangat penting karena itu baik Hakim, Kepaniteraan maupun
Kejurusitaan sangat diperhatikan dalam hal peningkatan sumber
daya manusia karena aparat peradilan tersebut merupakan faktor
pendukung dalam penegakan hukum dan peradilan, dimana
profesionalitas aparat sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan
dan keterampilan aparatnya. Peningkatan sumber daya manusia yang
dimaksud dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pendidikan
dan pelatihan terstruktur dan pengalaman kerja melalui mutasi
terencana.
Dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 94 tahun
2013 mengenai tunjangan pejabat negara dan Peraturan Presiden
Nomor 128 Tahun 2014 tentang tunjangan kinerja untuk lingkungan
Mahkamah Agung dan Peradilan dibawahnya maka naiknya
tunjangan kinerja merupakan tonggak untuk mendorong seluruh
pegawai yang berada dibawah naungan Mahkamah Agung
khususnya Pengadilan Agama lebih keras berusaha memulihkan
kepercayaan publik dan meningkatkan image Pengadilan dengan
kinerja terbaik dan integritas yang solid. Perjalanan agenda
reformasi masih panjang, komitmen dan kerja keras serta kesediaan
berubah adalah kunci sukses implementasinya.
Adapun sumber daya manusia teknis yudisial pada Pengadilan
Agama Ngawi terdiri dari Hakim, sebanyak 6 orang (Ketua, dan 5
hakim), Wakil Panitera 1 orang, Panitera Muda 3 orang, Panitera
Pengganti 3 orang, sedang Jurusita/ Jurusita Pengganti sebanyak 3
orang. Namun ada juga yang merangkap jabatan lainnya.

281
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Pejabat Teknis Yudisial Pengadilan Agama Ngawi Tahun 2017
adalah sebagai berikut :
1. Ketua : 1 orang
2. Wakil ketua : orang
3. Hakim : 5 orang
4. Panitera : orang
5. Wakil panitera : 1 orang
6. Panitera Muda Gugatan : 1 orang
7. Panitera Muda permohonan : 1 orang
8. Panitera muda Hukum : 1 orang
9. Panitera Pengganti merangkap Jurusita : 3 orang
Pengganti
10. Panitera pengganti merangkap Kasubag : 1 orang
Kepegawaian
11. Jurusita Pengganti merangkap Kasubag 1 Orang
Perencanaan, TI dan Pelaporan
12. Jurusita Pengganti : 3 Orang

Adapun nama-nama pejabat tehnis yudisial adalah sebagai berikut :


No NAMA / NIP JABATAN
1 2 3
Drs. Muslim, S.H., M.H.
1. Hakim/Ketua
NIP. 19650529 199203 1 005
Drs. Suwarto, M.H
2. Hakim
NIP.19620907 199003 2 002
Dra. Hj. Lulu’ Rodiyah
3. Hakim
NIP.19630316 199003 2 003
Dr. H. Mudzakkir, M.H.I.
4. Hakim
NIP. 19600212 199203 1 001
Drs. Muntasir, M.HP.
5. Hakim
NIP. 19690129 199303 1 002
Dra. Luthfiyana, S.Ag.S.H.
6. Hakim
NIP.19620705 199403 1 002

282
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Drs.Khusnul Salim
7. Wakil Panitera
NIP. 19640201 199303 1 003
Panitera Muda Gugatan
Inatun.S.H
8. merangkap Jurusita
NIP. 19600405 199403 2 001
Pengganti
Panitera Muda
Arwin Subahar, S.H Permohonan
9.
NIP. 19590716 198303 1 006 merangkap Jurusita
Pengganti
Hidayat Mursito,S.H Panitera Muda Hukum
10.
NIP. 19660327 199503 1 002
Panitera Pengganti
Ridwan,S.H
11. merangkap Kasubag
NIP. 19621005 198903 1 003
Kepegawaian
Panitera Pengganti
Laily Ekawati Fauziyah,S.H
12. merangkap Jurusita
NIP. 19670104 199403 2 003
Pengganti
Panitera Pengganti
Sutopo, S.H.
13. merangkap Jurusita
NIP. 19600901 198803 1 001
Pengganti
Panitera Pengganti
Khoirurrozi, S.Sy
14. merangkap Jurusita
NIP. 19711119 201408 1 001
Pengganti
Jurusita Pengganti
Agus Widyanto, S.H.I. merangkap Kasubag
15.
NIP. 19820816 200912 1 004 Perencanaan, TI dan
Pelaporan
Berti Yussi Ekasari, A.Md Jurusita Pengganti
16.
NIP. 19870326 201101 2 013 merangkap Bendahara
Sofatur Rosidah
17. Jurusita Pengganti
NIP. 19660412 201408 2 001
Moh Muclis Nurhadi
18. Jurusita Pengganti
NIP. 19720715 201408 1 001

b. Pengembangan Sumberdaya Manusia dibidang Tehnis Yudisial


Untuk meningkatkan Sumber daya manusia Pengadilan
Agama Ngawi Tahun 2017 telah mengikutsertakan 11 orang pada
pelatihan-pelatihan/ Pembinaan yang diadakan Mahkamah Agung

283
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Republik Indonesia yang bertempat dilingkungan Pengadilan Tinggi
Agama Jawa Timur Surabaya, antara lain :
No Nama Nama Diklat Tempat Tanggal Pelaksana
1. Dr. H. Mudzakkir, Sosialisasi PTA Surabaya 10 s/d 11 PTA
M.HI. Perma Nomor Maret Surabaya
5 tahun 2016 2017
dan Bimbingan
Teknis
Ekonomi
Syari’ah
2. Drs. Muntasir, M.H.P. Sosialisasi PTA Surabaya 10 s/d 11 PTA
Perma Nomor Maret Surabaya
5 tahun 2016 2017
dan Bimbingan
Teknis
Ekonomi
Syari’ah
3. Luthfiyana, S.Ag., Sosialisasi PTA Surabaya 10 s/d 11 PTA
S.H. Perma Nomor Maret Surabaya
5 tahun 2016 2017
dan Bimbingan
Teknis
Ekonomi
Syari’ah
4. Drs. H. Marwan, Diskusi PTA Surabaya 19 Mei PTA
M.H. Hukum 2017 Surabaya
5. Drs. H. M. Abd. Diskusi PTA Surabaya 19 Mei PTA
Wahid, S.H. Hukum 2017 Surabaya

6. Hidayat Mursito, Diskusi PTA Surabaya 19 Mei PTA


S.H. Hukum 2017 Surabaya

7. Drs. H. Marwan, Pembinaan Pendopo Sabha 24 s/d 26 Mahkamah


M.H. oleh Wakil Swagata Juli 2017 Agung
Ketua Banyuwangi
Mahkamah
Agung Bidang
Yudisial

284
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
8. Drs. H. M. Abd. Pembinaan Pendopo Sabha 24 s/d 26 Mahkamah
Wahid, S.H. oleh Wakil Swagata Juli 2017 Agung
Ketua Banyuwangi
Mahkamah
Agung Bidang
Yudisial
9. Sutji Eny Lestari, Pembinaan Pendopo Sabha 24 s/d 26 Mahkamah
S.H. oleh Wakil Swagata Juli 2017 Agung
Ketua Banyuwangi
Mahkamah
Agung Bidang
Yudisial
10. Drs. H. Marwan, Diskusi PTA Surabaya 28 PTA
M.H. Hukum Agustus Surabaya
Penerapan 2017
Perma No. 1
Tahun 2016
tentang
Mediasi
11. Drs. Khusnul Salim Consulting Hotel 03 s/d 04 PTA
Dalam Rangka FAIRFIELD by November Surabaya
Peningkatan MARRIOT 2017
Pengawasan 4 Surabaya
Lingkungan
Peradilan Se
Jawa Timur
12. Sutji Eny Lestari, Consulting Hotel 03 s/d 04 PTA
S.H. Dalam Rangka FAIRFIELD by November Surabaya
Peningkatan MARRIOT 2017
Pengawasan 4 Surabaya
Lingkungan
Peradilan Se
Jawa Timur
13. Hj. Inatun, S.H. Consulting Hotel 03 s/d 04 PTA
Dalam Rangka FAIRFIELD by November Surabaya
Peningkatan MARRIOT 2017
Pengawasan 4 Surabaya
Lingkungan
Peradilan Se
Jawa Timur

285
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
14. Moh Muclis Nurhadi Consulting Hotel 03 s/d 04 PTA
Dalam Rangka FAIRFIELD by November Surabaya
Peningkatan MARRIOT 2017
Pengawasan 4 Surabaya
Lingkungan
Peradilan Se
Jawa Timur
15. Drs. Khusnul Salim Bimbingan Bess Resort 14 s/d 15 PTA
Teknis SIPP Lawang Malang Desember Surabaya
Versi 3.2.0 Anggun 2017
Sejahtera
Residence
Lawang, Malang
16. Sidiq Nur Iman Bimbingan Bess Resort 14 s/d 15 PTA
Teknis SIPP Lawang Malang Desember Surabaya
Versi 3.2.0 Anggun 2017
Sejahtera
Residence
Lawang, Malang

c. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial


Yang dimaksud dengan Sumber daya manusia teknis non
yudisial disini adalah aparatur peradilan yang mengelola di bidang
organisasi dan administrasi (Kesekretariatan), yang memberikan
pelayanan kepada aparat peradilan yang sifatnya ke dalam (pegawai)
dan juga keluar yang menyangkut pelayanan masyarakat bersifat
umum. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dilakukan langkah-langkah antara lain pendidikan formal,
pendidikan dan pelatihan terstruktur dan pengalaman kerja melalui
mutasi terencana. Salah satu upaya peningatan tersebut Pengadilan
Agama Ngawi telah mengembangkan dan meningkatkan pola kerja
yang dinamis dan efektif serta turut serta dalam pelatihan baik di
bidang kepegawaian, keuangan, bagian umum serta teknologi
informasi. Selain hal tersebut di atas dalam pengembangan ilmunya
selalu diadakan diklat di tempat kerja (DDTK), metting dan
pengkajian. Pada Pengadilan Agama Ngawi tenaga Non Tehnik

286
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Yudisial terdiri dari Ketua 1 orang, Sekretaris 1 orang, Kepala Sub.
Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan, Kepala
Sub. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, Kepala
Sub. Bagian Umum dan Kepala Sub. Bagian Keuangan, masing-
masing sebanyak 1 orang, , Bendahara Pengeluaran 1 (satu) orang,
Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai 1 (satu) orang dan
sebagai Bendahara Penerimaan / PNBP 1 (satu) orang dan staf
Umum sebanyak 1 orang termasuk petugas keamanan dan cleaning
servis. Adapun tenaga honorer yang membantu administrasi di
kepaniteraan sebanyak 7 orang.
Adapun pejabat pejabat non tehnis yustisial sebagai berikut :
1. Drs. Muslim, S.H.,
1 M.H.
: Ketua
NIP. 19650529 199203 1 005
2. Sutji Eni Lestari.S.H.
3
: Sekretaris
NIP. 19671204 1992 03 2 002
3. Ridwan,S.H Kasubag Kepegawaian,
NIP. 19621005 198903 1 003 : Organisasi dan Tata
Laksana
4. Wakid Ariyadi, S.Sos., S.H. Kasubag Umum dan
:
NIP. 19790829 200212 1 001 Keuangan
5. Agus Widyanto, S.H.I Kasubag Perencanaan,
:
NIP. 19820816 2009121 004 TI dan Pelaporan

d. Pengembangan Sumber daya Manusia Non Tehnis Yustisial


Untuk meningkatkan Ketrampilan serta menambah ilmu
pengetahuan Pengadilan Agama Ngawi telah mengirim/ mengikuti
sertakan pelatihan/ Diklat yang diadakan oleh Instansi-instansi yang
terkait sebanyak 5 orang, antara lain :

287
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
No Nama Nama Diklat Tempat Tanggal Pelaksana
1. Berti Yussi Ekasari, Diklat Kantor 19 s/d 24 PTA
A.Md. Bendahara Pusat Maret Surabaya
Wilayah Jawa Pengemban 2017
Timur gan dan
Pemberdaya
an
Pendidikan
dan Tenaga
Kependidik
an
Kewargane
garaan dan
Ilmu
Pengetahua
n Sosial
2. Drs. Muslim, S.H., Pengarahan oleh Mahkamah 30 Mahkamah
M.H. Pimpinan Agung RI Agustus Agung
Mahkamah 2017
Agung terkait
dengan PDTT
3. Sutji Eny Lestari, Pengarahan oleh Mahkamah 30 Mahkamah
S.H. Pimpinan Agung RI Agustus Agung
Mahkamah 2017
Agung terkait
dengan PDTT
4. Agus Widyanto, Pengarahan oleh Mahkamah 30 Mahkamah
S.HI. Pimpinan Agung RI Agustus Agung
Mahkamah 2017
Agung terkait
dengan PDTT
5. Sutji Eny Lestari, S.H Penyusunan dan Hotel 07 s/d 09 PTA
Penyempurnaan Garden September Surabaya
RKAKL DIPA Palace 2017
BUA (01) Surabaya
Tahun 2018
6. M. Anas Penyusunan dan Hotel 07 s/d 09 PTA
Zainurrohman, Penyempurnaan Garden September Surabaya
S.Kom RKAKL DIPA Palace 2017
BUA (01) Surabaya
Tahun 2018

288
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
7. Agus Widyanto, S.H.I Diklat SAKIP Balai Diklat 29 Badan
Pekerjaan Oktober LITBANG
Umum s/d 03 DIKLAT
Surabaya November KUMDIL
2017 MA-RI
8. Drs. Muslim, S.H., Pembinaan Bess Resort 15 PTA
M.H. Pelaksanaan Lawang Desember Surabaya
SAPM Malang 2017
Anggun
Sejahtera
Residence
Lawang,
Malang
9. Sutji Eny Lestari, S.H Bimbingan Bess Resort 14 s/d 15 PTA
Teknis Lawang Desember Surabaya
Kesekretariatan Malang 2017
Anggun
Sejahtera
Residence
Lawang,
Malang

2. Mutasi :
Pada tahun 2017 telah dilakukan berbagai mutasi kepegawaian
mutasi kenaikan pangkat, mutasi gaji berkala, mutasi jabatan intern,
mutasi tempat tugas.
a. Mutasi kenaikan pangkat sebanyak 2 pegawai, dan telah teralisasi 2
orang.
SURAT
NO NAMA/NIP GOL KEPUTUSAN TMT Ket
NOMOR Tanggal
1. Drs. Muntasir, M.HP. (IV/c) 00071/KE 19-09- 01-10-
NIP. 196901291993031002 P/AA/150 2017 2017
01/17
2. Dr. Drs. H. Mudzakkir, (IV/c) 00071/KE 19-09- 01-10-
M.HI. P/AA/150 2017 2017
NIP. 196002121992031006 01/17

289
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
b. Mutasi kenaikan gaji berkala sebanyak 10 pegawai, dan telah
terealisasi semua.
SURAT
NO NAMA/NIP GOL KEPUTUSAN TMT Ket
NOMOR TGL
1 2 3 4 5 6 7
1. Drs. H. Marwan, M.H. (IV/c) W13- 27-01- 01-03-
NIP. 196306131993031002 A25/0288 2017 2017
/KP.04.2/I
/2017
2. Drs. H.M.Abd. Wahid, S.H. (IV/c) W13- 26-01- 01-03-
NIP. 195705041983031005 A25/0267 2017 2017
/KP.04.2/I
/2017
3. Drs.
1 Muntasir, M.HP. (IV/b) W13- 26-01- 01-03-
NIP. 196901291993031002 A25/0260 2017 2017
/KP.04.2/I
/2017
4. Dr. Drs. H. Mudzakkir, (IV/b) W13- 05-07- 01-08-
M.HI. A25/1687 2017 2017
NIP. 196002121992031006 /KP.04.2/
VII/2017
5. Drs.
3 Khusnul Salim (III/d) W13- 26-01- 01-03-
NIP. 196402011993031003 A25/0270 2017 2017
/KP.04.2/I
/2017
6. Sutji
4 Eny Lestari, S.H. (III/d) W13- 26-01- 01-03-
NIP. 196712041992032007 A25/0269 2017 2017
/KP.04.2/I
/2017
7. Hidayat
5 Mursito, S.H. (III/d) W13- 26-01- 01-03-
NIP. 196603271995031002 A25/0271 2017 2017
/KP.04.2/I
/2017
8. Hj.
6 Inatun, S.H. (III/d) W13- 26-01- 01-03-
NIP. 196004051994032001 A25/0272 2017 2017
/KP.04.2/I
/2017
9. Agus
7 Widyanto, S.HI. (III/b) W13- 23-10- 01-12-
NIP. 198208162009121004 A25/2784 2017 2017
/KP.04.2/
X/2017
10. Berti Yussi Ekasari, A.Md. (II/d) W13- 13-12- 01-01-
NIP. 198703262011012013 A25/1384 2016 2017
/KP.04.2/
XII/2016

290
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
c. Mutasi jabatan intern sebanyak 3 pegawai.
Surat Keputusan
No Nama / NIP GOL
Instansi / Nomor Tanggal
nihil nihil nihil

d. Mutasi tempat tugas adalah pegawai yang dimutasi keluar atau masuk
dari atau ke Pengadilan Agama Ngawi dan untuk tahun 2017 terdapat
2 orang pegawai mutasi keluar.
 Mutasi Masuk
Surat Keputusan
No Nama / NIP GOL
Instansi / Nomor Tanggal
1. Nihil nihil nihil nihil

 Mutasi Keluar
Surat Keputusan
No Nama / NIP GOL
Instansi / Nomor Tanggal
1. Drs. H. Marwan, M.H. (IV/c) PA. Blitar 20-07-
NIP. 196306131993031002 820/DjA/KP.04.6/SK/07/2017 2017

2. Drs. H.M.Abd. Wahid, S.H. (IV/c) PA. Tuban 20-07-


NIP. 195705041983031005 849/DjA/KP.04.6/SK/07/2017 2017

3. Promosi :
Pada tahun 2017 Ketua Pengadilan Agama Ngawi kelas I.B telah
dipromosi menjadi Wakil Ketua Pengadilan Agama Blitar Kelas I.A
yaitu atas nama Drs. H. Marwan, M.H.

4. Pensiun
Pengadilan Agama Ngawi untuk tahun 2017, ada 1 orang pensiun
Surat Keputusan
No Nama / NIP GOL
Instansi / Nomor Tanggal
1. H. Slamet Rijadi, S.H. (III/c) BAKN. 000260/ 11-10-
NIP. 195703271983031005 KEP/AV/13001/16 2016

291
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
5. Cuti
Sebagaimana peraturan pegawai bahwa setiap pegawai Negeri
Sipil mempunyai hak cuti yang meliputi : cuti tahunan, cuti besar, cuti
sakit, cuti karena alasan penting, di Pengadilan Agama Ngawi pada
tahun 2017 pegawai yang mengajukan cuti sebanyak 16 orang,
No Nama Dari tanggal Sampai keterangan
1. Dra. Hj. Lulu’ Rodiyah 25 Jan 2017 27 Jan 2017 3 hari kerja
2. M. Zubaidi, S.H. 18 Jan 2017 31 Jan 2017 10 hari kerja
3. Drs. H.M. Abd. Wahid, 09 Feb 2017 13 Feb 2017 3 hari kerja
S.H
4. Wakid Ariyadi, S.Sos., 13 Maret 2017 15 Maret 2017 3 hari kerja
S.H.
5. DR. Drs. H. Mudzakkir, 10 April 2017 13 April 2017 4 hari kerja
M.HI.
6. Hj. Inatun, S.H. 10 April 2017 10 April 2017 1 hari kerja
7. Ridwan, S.H. 08 Mei 2017 18 Mei 2017 8 hari kerja
8. Dra. Hj. Lulu’ Rodiyah 12 Mei 2017 16 Mei 2017 3 hari kerja
9. Drs. Khusnul Salim 02 Mei 2017 08 Mei 2017 5 hari kerja
10. Drs. Khusnul Salim 09 Mei 2017 19 Mei 2017 8 hari kerja
11. Drs. H. Marwan, M.H. 31 Juli 2017 20 Sept 2017 36 hari kerja
12. Luthfiyana, S.Ag., S.H. 21 Juli 2017 15 Sept 2017 39 hari kerja
13. Dra. Hj. Lulu’ Rodiyah 18 Juli 2017 21 Juli 2017 4 hari kerja
14. Hj. Inatun, S.H. 29 Sept 2017 03 Okt 2017 3 hari kerja
15. DR. H. Mudzakkir, 04 Okt 2017 06 Okt 2017 3 hari kerja
M.HI.
16. Beri Yussi Ekasari, 30 Okt 2017 01 Nov 2017 3 hari kerja
A.Md.

292
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
B. Penyelesaian Perkara
1. Jumlah sisa perkara yang diputus
Pengadilan Agama Ngawi pada tahun 2016 sisa tundakan perkara
yang belum diputus sebanyak 469 perkara terdiri dari 4 perkara
permohonan dan 465 perkara gugatan. Adapun sisa perkara tersebut
sebagian besar karena pemanggilannya melalui mass media dan
pemanggilannya melalui delegasi (tabayun) sehingga tidak
memungkinkan untuk disidangkan dalam waktu dekat karena para pihak
harus dipanggil, adapun rincian alasan penundaan sebagaimana uraian di
bawah ini.

Data Sisa Perkara

Tabayun = 101 Pkr (21,53 %)

28% 22%
Mass Media = 199 Pkr
(42,43%)
PNS = 18 Pkr (3,84 %)

4% 42%
5 Bulan = 18 Pkr (3,83%)
4%
Panggil Intern = 132 Pkr
(28,14%)

Grafik (panggilan intern, via mass media, tabayun dan menunggu surat ijin dari atasan bagi PNS di
Pengadilan Agama Ngawi)

Dari sisa tersebut di atas ada 199 perkara (42,43%) yang


pemanggilannya melalui mass media, sedang yang ditunda menunggu
Surat Ijin dan/ atau Surat Keterangan dari atasan/ PNS ada 18 perkara
(3,84%), adapun pemanggilannya melalui Pengadilan Agama di luar
Yurisdiksi Pengadilan Agama Ngawi/ Tabayun ada 101 perkara
(21,53%) serta pemanggilan intern sebanyak 132 perkara (28,14%),
sedang perkara yang belum diputus lebih dari 5 bulan sebanyak 18

293
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
perkara (3,83%), perkara yang ditunda karena ditegor biayanya kurang
ada 1 perkara (0,21%).
Pada tahun 2017, sisa Perkara Pengadilan Agama Ngawi yang
belum diputus tahun 2016 sebanyak 469 perkara semuanya dapat diputus
dan diselesaikan. Sehingga penyelesaian sisa perkara yang belum diputus
dapat terealisasi 100%.
Oleh karena itu, untuk merealisasi penyelesaian sisa perkara
mencapai (100 %) dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kwalitas SDM dengan DDTK pada Jurusita/ Jurusita
Pengganti sehingga dalam melaksanakan pemanggilan tidak ada lagi
kesalahan dan akan memperlancar proses persidangan.
b. Meningkatkan pelayanan dengan koordinasi lebih intensif dengan
lembaga pemerintahan khususnya mengenai pemberian ijin
perceraian PNS.

2. Jumlah perkara yang diputus tepat waktu


Pengadilan Agama Ngawi pada tahun 2016 sisa perkara yang
belum selesai sebanyak 469 perkara terdiri dari (perkara gugatan 465
perkara dan perkara permohonan 4 perkara), sedang pada tahun 2017
menerima perkara sebanyak 1933 perkara yang terdiri dari 1840 perkara
gugatan dan 93 perkara permohonan. Sehingga jumlah perkara yang
ditangani sebanyak 2402 perkara. Adapun perkara yang diputus pada
tahun 2017 sebanyak 2000 perkara (83,26%) yang terdiri dari 94 perkara
permohonan dan 1906 gugatan, sehingga sisa tundakan perkara yang
belum diputus sebanyak 402 perkara (16,74%) terdiri dari 3 perkara
permohonan dan 399 perkara gugatan.

294
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
2000
1500
1000
500
0

Sisa tahun Terima


2016 Putus
2017 Sisa 2017
2017

Grafik (grafik Perkara diterima ,diputus dan sisa Pengadilan Agama Ngawi)

Sisa Tahun 2016 G(465 Pkr) P (4 Pkr)

Terima 2017 G (1840Pkr) P (93 Pkr)

Putus 2017 G (1906 Pkr) P (94Pkr)

Sisa 2017 G (399 Pkr) P (3 Pkr)

3. Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding,


kasasi dan PK
Pengadilan Agama Ngawi pada tahun 2017 berhasil memutus
2.000 perkara yang terdiri dari 1.906 perkara gugatan dan 94 perkara
permohonan. dimana dari 2.000 perkara yang diputus, yang mengajukan
upaya hukum berupa banding sebanyak 5 Perkara, kasasi 0 perkara dan
PK 0 perkara.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa terdapat 1995 putusan di
Pengadilan Agama Ngawi yang tidak mengajukan upaya hukum baik
banding, kasasi maupun PK. Oleh karena itu tingkat kepatuhan
masyarakat pencari keadilan terhadap putusan di Pengadilan Agama
Ngawi cukup tinggi yakni sebesar 99,75 %. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hampir semua putusan Pengadilan Agama Ngawi dapat
memenuhi rasa keadilan bagi para pencarinya.

295
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
4. Jumlah perkara perdata yang berhasil di mediasi
Pada tahun 2017, Majelis Hakim Pengadilan Agama Ngawi telah
memerintahkan para pihak berperkara untuk melaksanakan mediasi pada
petugas mediator sebanyak 287 perkara. Dari jumlah tersebut semuanya
telah dapat dilayani dengan baik. Akan tetapi tingkat keberhasilan
penyelesaian perkara melalui mediasi masih rendah yaitu hanya 2
perkara saja yang berhasil di damaikan. Sehingga tingkat keberhasilan
hanya sekitar 0,69 %.
Dari data di atas perlu diambil langkah-langkah sebagai solusi
alternatif yang salah satunya mengadakan evaluasi secara berkala antara
Pimpinan Pengadilan Agama dengan Mediator. Sehingga dapat dicapai
satu pemahaman antara pimpinan Pengadilan Agama Ngawi dengan para
Mediator yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan
penyelesaian perkara perdata melalui mediasi.

5. Jumlah perkara anak yang berhasil melalui diversi


Perkara pidana anak bukan merupakan Tupoksi Pengadilan Agama
Ngawi, sehingga pada perkara ini tingkat keberhasilannya 0 perkara.

C. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana


Usaha peningkatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan
Agama ditempuh dengan jalan meningkatkan semua aspek kegiatan dalam
organisasi yang meliputi organisasi, kelembagaan, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan fasilitas kerja lainnya.
Kelancaran, ketertiban dan kesempurnaan dalam melaksanakan tugas
Peradilan Agama, sebagaian besar ditentukan oleh kelancaran dan
ketertiban jalannya administrasi perkantoran dari masing-masing unit kerja
yang berada didalamnya.
Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam administrasi
perkantoran tersebut selalu diperlukan adanya sarana dan prasarana kantor

296
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
yang dapat menjamin pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
Dalam rangka menuju tertib administrasi perlengkapan perlu
memperhatikan tahapan-tahapan dalam siklus perlengkapan meliputi :
perencanaan dan penentuan kebutuhan, penyimpanan, pemeliharaan,
penghapusan serta terselenggaranya pengendalian terhadap kekayaan negara
salah satunya dengan pengadministrasian yang lebih tertib dan akuntable
melalui aplikasi SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan
Informasi Barang Milik Negara) yang telah dijalankan oleh Pengadilan
Agama Ngawi selaku UAKPB (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang)
dan laporannya dikirim secara periodik per semester ke Pengadilan Tinggi
Agama Surabaya selaku UAPPB-W (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Barang Wilayah).
1. Sarana dan Prasarana Gedung
Sarana dan Prasarana gedung meliputi pengelolaan aset tetap
barang milik negara yang terdiri dari tanah, gedung bangunan kantor
permanen dan rumah negara permanen.
Adapun pengelolaannya tersebut di Pengadilan Agama Ngawi meliputi:
- Pelaksanaan OFBI tanah, bangunan kantor permanen telah dilakukan
oleh Tim OFBI Pengadilan Agama Ngawi.
- Pengadministrasian tanah, bangunan kantor permanen ke dalam
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK BMN).
- Pembuatan KIB (Kartu Inventaris Barang) bangunan kantor permanen
sebanyak 3 KIB, serta tanah negara sebanyak 4 KIB.
- Melaksanakan pencatatan atas barang persediaan untuk Semester I,
dan Semester II Tahun 2017 ke dalam Aplikasi Barang Persediaan
Tahun 2017.
Sedangkan pengelolaan tanah, bangunan kantor permanen di
Pengadilan Agama Ngawi meliputi :

297
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
- Luas tanah saat ini yang ditempati seluas : 3.497 m2, sedang bangunan
dua lantai luas 1.600 m2.
- Pengembangan Nilai Aset, untuk pengembangan nilai aset gedung
bangunan kantor pemanen pada tahun 2017 tidak mengalami
peningkatan.
- Penghapusan gedung bangunan kantor permanen, selama tahun 2016
tidak ada penghapusan bangunan gedung kantor.
a. Pengadaan
Pengadilan Agama Ngawi untuk Tahun Anggaran 2017 tidak
mendapatkan belanja modal Pengadaan Gedung.
b. Pemeliharaan
Dalam Tahun Anggaran 2017 Pengadilan Agama Ngawi
mendapatkan belanja Perawatan gedung kantor. Belanja biaya
Pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya sebesar Rp.
109.460.000,- (seratus sembilan juta empat ratus enam puluh ribu
rupiah) dan terialisasi sebesar Rp. 109.459.910,- (seratus sembilan
juta empat ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus sepuluh
rupiah), hal ini digunakan untuk perbaikan gedung, perawatan
halaman dan perbaikan-perbaikan lainnya/ termasuk ruang arsip.
c. Penghapusan
Dalam Tahun Anggaran 2017 Pengadilan Agama Ngawi tidak
ada penghapusan gedung dan bangunan.

2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung


Sarana dan prasarana fasilitas gedung meliputi pengelolaan aset
tetap barang milik negara berupa peralatan dan mesin serta aset tetap
lainnya. Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan
dinas bermotor, alat elektronik, dan seluruh inverntaris kantor.
Sedangkan aset tetap lainnya adalah aset tetap yang mencakup aset tetap
yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok tanah, peralatan

298
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
dan mesin, gedung dan bangunan, yang diperoleh dan dimanfaatkan dan
dalam kondisi siap pakai. Barang milik negara yang termasuk dalam
kategori ini adalah koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak
kesenian/kebudayaan.
Pengelolaan peralatan inventaris kantor di Pengadilan Agama
Ngawi antara lain meliputi :
- Pelaksanaan OFBI (Opname Fisik Barang Inventaris) untuk
peralatan kantor telah dilakukan oleh Tim OFBI Pengadilan Agama
Ngawi.
- Pembuatan DIR (Daftar Inventaris Ruangan) sebanyak 12 ruangan
SABMN (Sistem Akuntansi Barang Milik Negara) dan SIMAK
BMN (Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang
Milik Negara).
- Pembuatan KIB (Kartu Inventaris Barang) kendaraan dinas bermotor
roda 2 sebanyak 6 buah dan untuk kendaraan roda empat sebanyak 2
buah.
- Pelabelan nomor inventaris peralatan kantor.
Adapun pengelolaan aset lainnya/ bahan-bahan pustaka
dilingkungan Pengadilan Agama Ngawi, meliputi :
a). Pengadministrasian buku-buku di perpustakaan, yang kegiatannya
meliputi:
- Untuk bahan pustaka yang baru diterima dengan membubuhi
stempel instansi pada halaman judul, halaman terakhir, dan halaman
rahasia, serta membubuhi stempel inventarisasi pada halaman balik
judul dibagian yang tidak ada tulisan atau gambar.
- Membuat kartu buku dan kantong buku serta menempelkannya pada
setiap buku baru.
- Untuk bahan perpustakaan yang sudah ada dengan mendaftar semua
bahan pustaka ke dalam buku induk perpustakaan, memberi nomor
klasifikasi pada setiap bahan pustaka, memberi label dan menata

299
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
bahan pustaka kedalam rak pepustakaan.
- Melayani para peminjam buku.
b). Pengadministrasian aset-aset lainnya, meliputi :
Adanya penerimaan bahan-bahan pustaka di Pengadilan Agama
Ngawi dari :
- Mahkamah Agung Republik Indonesia 13 buku.
- Komisi Yudisial berupa buletin 1 buku.
a. Pengadaan
Pada Tahun Anggaran 2017 ini Pengadilan Agama Ngawi
mendapatkan dana untuk pengadaan sarana prasarana fasilitas
gedung sebesar Rp. 322.500.000,-. (tiga ratus dua puluh dua juta
lima ratus ribu rupiah). Dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian Pengadaan Pagu Realisasi
1. Teknologi Informasi 5.000.000,- 4.994.000,-
2. Alat Pengolah Data dan 12.500.000,- 11.990.000,-
Komunikasi
3. Peralatan dan Fasilitas 200.000.000,- 199.980.000,-
Perkantoran
4. Alat Pengolah Data dan 105.000.000,- 105.000.000,-
Komunikasi Pendukung
SIPP

b. Pemeliharaan Prasarana
Pada Tahun Anggaran 2017 ini Pengadilan Agama Ngawi
mendapatkan dana dari DIPA untuk biaya perawatan :
- kendaraan bermotor roda 4 sebanyak 2 unit sebesar Rp.
58.760.000,- terealisasi Rp. 58.760.000,- ( 100%).
- Kendaraan bermotor roda 2 sebanyak 6 unit sebesar Rp.
4.500.000,- terealisasi Rp 4.496.975,- ( 99,93%).
- Belanja perawatan sarana gedung sebesar Rp. 43.180.000,-
terealisasi Rp 43.177.000,-.( 99,99%).

300
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
c. Penghapusan
Pada Tahun 2017 Pengadilan Agama Ngawi tidak melaksanakan
penghapusan sarana dan prasarana fasilitas gedung.

3. Administrasi Umum
Administrasi umum meliputi kegiatan surat menyurat,
perlengkapan rumah tangga dan perpustakaan yang telah dilakukan
oleh Pengadilan Agama Ngawi
Kegiatan pengelolaan administrasi umum tahun 2017 telah
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pengelolaan surat menyurat
1) Menerima, membuka, menyortir, mengarahkan, mendisposisi
atau mencatat dan mengagendakan surat-surat masuk sebanyak
4.159 pucuk surat.
2) Mencatat, mengagendakan surat-surat keluar sebanyak 3.419
pucuk surat,
b. Pengelolaan perlengkapan
1) Merekap laporan pengadaan barang inventaris Pengadilan
Agama Ngawi.
2) Mengelola inventaris aset Negara.
3) Mengelola laporan mutasi barang dilaporkan ke Pengadilan
Tinggi Agama Surabaya tiap-tiap semester.
c. Pengelolaan administrasi umum
Kegiatan administrasi umum Pengadilan Agama Ngawi,
pengelolaan surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga dan
perpustakaan. Pengelolaan yang dilaksanakan dalam tahun 2017
adalah sebagai berikut:
1) Pengelolaan kegiatan surat menyurat meliputi surat-surat yang
masuk sebanyak 4.159 pucuk surat dengan klasifikasi sebagai
berikut

301
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
NO KODE SURAT BANYAKNYA
SURAT
1 2 3
1. HK 4003
2. HM 41
3. KP 19
4. KU 24
5. OT 20
6. KS 8
7. PP 13
8. PL 22
9. PS 9
JUMLAH 4.159
2) Pengelolaan mengirim surat-surat keluar sebanyak 3.419 surat
kepada instansi yang dituju.
NO KODE SURAT BANYAKNYA SURAT
1 2 3
1 HK 3.138
2 HM 71
3 KP 83
4 KU 8
5 OT 20
6 KS 6
7 PP 9
8 PL 19
9 PS 5
JUMLAH 3.326

302
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
D. Pengelolaan Keuangan
Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam
penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu
diselenggarakan secara profesional, berbuka, dan dapat dipertanggung
jawabkan, sebagaimana disebutkan dalam penjelasan umum Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
Pengelolaan keuangan di Pergadilan Agama Ngawi yang meliputi
kegiatan penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan
anggaran diupayakan sesuai dan selaras dengan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam undang-undang tersebut di atas.
Pengelolaan keuangan di Pengadilan Agama Ngawi secara umum
diselenggarakan oleh Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran dan
Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan selaku pelaksana tehnis, namun
secara khusus telah dibentuk Pejabat Pengelola Keuangan yang terdiri dari
Kuasa Pengguna Anggaran yang dijabat oleh Sekretaris, Pejabat Pembuat
Komitmen yang dijabat oleh Kepala sub Bagian Perencanaan, Teknologi
Informasi dan Pelaporan, Pejabat Penanda Tangan SPM / Penguji SPP yang
dijabat oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Bendahara
Pengeluaran dan Bendahara Penerima.
Pengadilan Agama Ngawi pada tahun Anggaran 2017 mempunyai dua
DIPA yang terdiri dari DIPA 01 Badan Urusan Administrasi dan DIPA 04
dari BADILAG MAHKAMAH Agung RI.
Pengelolaan keuangan dalam rangka pelaksanaan APBN dapat
diklasifikasikan ke dalam 8 (delapan) kategori jenis belanja, sebagaimana
ketentuan pada bagan akun standar, namun yang digunakan hanya 3 (tiga)
jenis belanja (dalam DIPA 01), yaitu :
1. Belanja Pegawai
Belanja pegawai yakni kompensasi dalam bentuk uang maupun barang
yang diberikan kepada pegawai pemerintah, sebagai imbalan atas

303
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
pekerjaan yang telah dilakukan. Belanja pegawai meliputi belanja
pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain :
untuk gaji dan tunjangan, honorarium, vakasi, dan lembur. Honorarium
yang berkaitan dengan pembentukan modal tidak termasuk dalam
belanja pegawai.
a. Pagu
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Berdasarkan usulan dalam Rencana Kerja Anggaran
Kementrian/Lembaga (RKA-KL) tahun anggaran 2017 yang
diusulkan pada tahun 2016, untuk belanja pegawai Pengadilan
Agama Ngawi memerlukan dana sebesar Rp. 3.516.369.000,- (tiga
milyard lima ratus enam belas juta tiga ratus enam puluh sembilan
ribu rupiah) dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun
anggaran 2017, dan mendapatkan pagu dana sebesar Rp.
3.516.369.000,- (tiga milyard lima ratus enam belas juta tiga ratus
enam puluh sembilan ribu rupiah) (100%). Selama tahun 2017
tersebut DIPA Pengadilan Agama Ngawi tidak pernah mengalami
revisi.
b. Realisasi
Dari pagu belanja pegawai Pengadilan Agama Ngawi dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2017 sebesar
Rp. 3.516.369.000,- (tiga milyard lima ratus enam belas juta tiga
ratus enam puluh sembilan ribu rupiah) tersebut, anggaran yang
terserap sesuai dengan SPM/SP2D yang telah diterbitkan adalah
sebesar Rp. 3.171.649.638,- (tiga milyard seratus tujuh puluh satu
juta enam ratus empat puluh sembilan ribu enam ratus tiga puluh
sembilan rupiah). Dari total anggaran yang telah terealisasi tersebut
di atas, maka total pagu yang terserap sebesar 90,2%.
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang diterima, dan anggaran yang telah

304
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
terealisasi / terserap, maka dari total anggaran masih terdapat sisa
sebesar Rp. 344.719.362 (tiga ratus empat puluh empat juta tujuh
ratus sembilan belas ribu tiga ratus enam puluh dua rupiah).
Yang secara keseluruhan dapat dilihat sebagaimana dalam matrik
terlampir.
2. Belanja Barang
Belanja barang, yakni berupa pengeluaran untuk pengadaan
barang dan jasa yang habis dipakai dalam kurun waktu satu tahun
anggaran termasuk di dalamnya adalah pemeliharaan dan perjalanan,
sesuai dengan standart biaya yang dikeluarkan oleh Kementerian
Keuangan R.I.
Perhitungan dari penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan
standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap
pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas
dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).
Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang
tidak mengikat.
a. Pagu
Berdasarkan usulan dalam Rencana Kerja Anggaran
Kementrian/lembaga (RKA-KL) tahun anggaran 2017 yang
diusulkan pada tahun 2016 untuk belanja barang Pengadilan Agama
Ngawi memerlukan dana sebesar Rp. 722.791.000,- (tujuh ratus dua
puluh dua juta tujuh ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) dan
mendapatkan dana anggaran sebesar Rp. 722.791.000,- (tujuh ratus
dua puluh dua juta tujuh ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) atau
bila dibandingkan antara usulan dalam RKA-KL untuk tahun 2016
dengan DIPA 2017, maka dikabulkan 100%.
b. Realisasi Anggaran
Dari pagu belanja barang Pengadilan Agama Ngawi dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2017 sebesar

305
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Rp. 722.791.000,- (tujuh ratus dua puluh dua juta tujuh ratus
sembilan puluh satu ribu rupiah) tersebut, anggaran yang terserap
sesuai dengan SPM/SP2D yang telah ditebitkan sebesar Rp.
718.576.797,- (tujuh ratus delapan belas juta lima ratus tujuh puluh
enam ribu tujuh ratus sembilan puluh tujuh rupiah) (99,42%).
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang diterima, dan anggaran yang telah
terealisasi/terserap, maka dari total anggaran belanja barang masih
ada sisa sebesar Rp. 4.214.203,- (empat juta dua ratus empat belas
ribu dua ratus tiga rupiah) atau sebesar 0,58%.
3. Belanja Modal
Belanja modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembentukan modal, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan
pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung pembentukan
modal.
a. Pagu Anggaran
Pengadilan Agama Ngawi pada tahun 2017 mendapat pagu belanja
modal dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN
tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 322.500.000,- (tiga ratus dua puluh
dua juta lima ratus ribu rupiah).
b. Realisasi Anggaran
Dari pagu belanja barang Pengadilan Agama Ngawi dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2017 sebesar
Rp. 322.500.000,- (tiga ratus dua puluh dua juta lima ratus ribu
rupiah) tersebut, anggaran yang terserap sesuai dengan SPM/SP2D
yang telah diterbitkan sebesar Rp. 321.704.000,- (tiga ratus dua
puluh satu juta tujuh ratus empat ribu rupiah) (99,75%).
c. Sisa Anggaran
Berdasarkan pagu anggaran yang diterima, dan anggaran yang telah
terealisasi/terserap, maka dari total anggaran belanja modal masih

306
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
ada sisa sebesar Rp. 796.000,- (tujuh ratus sembilan puluh enam ribu
rupiah) atau sebesar 0,25%.
Adapun dalam DIPA 04 dari 8 (delapan) kategori jenis belanja, pada
bagan akun standar, yang digunakan hanya 1 (satu) jenis belanja, yaitu
belanja barang berupa bantuan pembebasan biaya perkara dengan rincian
sebagai berikut :
Pada tahun Aggaran 2017 Pengadilan Agama Ngawi mendapat dana
pembebasan biaya perkara sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) yang
dan dapat terserap sesuai dengan SPM/SP2D yang telah diterbitkan sebesar
Rp. 5.056.000,- (lima juta lima puluh enam ribu rupiah) (84,27%).

E. Dukungan Teknologi Informasi.


Pada era Globalisasi saat ini suatu Lembaga tanpa didukung
Teknologi Informasi tentu tidak akan berjalan dengan maksimal apalagi
lembaga Peradilan dimana untuk memberikan pelayanan Informasi yang
prima, transparan dan akuntable kepada masyarakat pencari keadilan maka
sarana tersebut sangat dibutuhkan begitu juga Sumber Daya Manusia yang
ada harus trampil dalam mengoperasikannya. Aplikasi yang digunakan pada
Pengadilan Agama Ngawi sama dengan yang digunakan oleh Pengadilan
Agama lainnya yaitu memakai Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP) yang merupakan Pola Bindalmin yang dikompoterisasikan,
sebagaimana dinstruksikan oleh MAHKAMAH AGUNG RI. Adapun
semua instrumen Pola Bindalmin, pengambilan data sudah terinput dalam
aplikasi tersebut, mulai dari pendaftaran perkara, berita acara sidang,
putusan, pelaporan perkara, aplikasi Keuangan Perkara semua bisa terakses
sehingga dengan aplikasi ini sangatlah memperingan beban tugas kita.
Adapun Perangkat Keras yang dimiliki saat ini berupa Pc Unit sejumlah 28
unit dan laptop sejumlah 11. Sedang Perangkat lunak berupa software dan
jaringan internet yang cepat.
Dengan adanya dukungan baik Perangkat Keras (Pc. Unit dan Laptop)

307
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
maupun Perangkat lunak yang dimiliki Pengadilan Agama Ngawi sudah
cukup memadai sehingga program Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP) dapat bekerja dengan maksimal, yang efeknya berimbas pada
Publikasi Perkara (one daya one publish) yang telah dicanangkan khususnya
perkara Ekonomi Syariah dapat dijalankan dengan baik.

F. Regulasi Tahun 2017


Untuk mewujudkan terciptanya peningkatan kinerja yang akuntabel
dan berkualitas dan dapat mengidentifikasi kelemahan yang ada serta dapat
memberikan saran perbaikan, maka Pengadilan Agama Ngawi selama pada
tahun 2017 ini membuat suatu pedoman sebagai dasar pelaksanaan tugas
dan sebagai bentuk implementasi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi .
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada area :
1. Manajemen Perubahan
Area ini bertujuan untuk merubah secara sisimatis dan konsisten dari
sistim dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja
individu/unit untuk menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran
Reformasi Birokrasi. Adapun sasarannya adalah meningkatnya
komitmen pimpinan dan pegawai, terjadinya pola pikir dan budaya kerja
dan menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan
timbulnya resistensi terhadap perubahan.
2. Perundang-Undangan
Area ini bertujuan meningkatkan effektifitas pengelolaan peraturan
perundangan-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian/ Lembaga.
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah : menurunnya tumpang tindih
dan disharmonisasi peraturan perundang- undangan yang dikeluarkan
oleh kementerian/ lembaga, meningkatnya effektifitas pengelolaan
peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu untuk pengukuran
sasaran dengan membuat SOP sebagai pedoman pelaksanan sesuai
dengan SK Ketua PA Ngawi No. W13-A25/29/OT.01.3/I/2017 tanggal

308
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
03 Januari 2017, dengan revisi terakhir tanggal 12 Desember 2017.
3. Penataan Penguatan Organisasi
Area ini bertujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas sistem
organisasi secara profesional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
tugas masing-masing sehingga organisasi menjadi tepat fungsi dan tepat
ukuran. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah : menurunnya
tumpang tindih tugas dan fungsi internal dan meningkatnya kapasitas
organisasi dalam melaksanakan tugas pokok. Oleh karena itu Pengadilan
Agama Ngawi dalam pelaksanaannya dibuatkan Job Discription sesuai
dengan SK Ketua PA Ngawi No. W13-A25/31/OT.00/I/2017 Tgl. 03
Januari 2017 dan sesuai dengan struktur organisasi.
4. Penataan Tata Laksana
Area ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem,
proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,efesien dan terukur pada
suatu organisasi. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah :
meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan, meningkatnya efisiensi dan
efektifitas proses manajemen pemerintahan serta meningkatnya kinerja
di pemerintah. Oleh karena itu Pengadilan Agama Ngawi dalam
implementasinya dalam organisasi telah menggunakan aplikasi baik
SIPP untuk pelayanan perkara, SIKEP dan e-PUPNS untuk
kepegawaian, SIMAK BMN untuk barang milik negara serta SPIP, APIP
dan SAIBA untuk keuangan, untuk menertibkan pelaksanaannya maka
ditunjuk TIM TI sebagai kordinator, sedang untuk pengukuran
pencapaian adalah dengan terbangunnya IKU dan survey CAPAIAN
KERJA sebagaimana wujud dari PERJANJIAN KERJA yang tertuang
dalam LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH setiap tahun.
5. Penataan Sistem Manajemen SDM
Area ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM Aparatur
yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi yang berbasis

309
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan
kesejahteraan yang sepadan. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur.
b. Meningkatnya transparasi dan akuntabilitas pengelolaan SDM
aparatur pada masing-masing lembaga.
c. Meningkatnya disiplin SDM Aparatur, meningkatnya efektifitas
manajemen SDM dan meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur.
Pengadilan Agama Ngawi dalam mewujudkannya adalah dengan
menertibkan SIKEP sehingga akan memudahkan pihak yang berwenang
dalam pelaksanaan mutasi karena kewenangan mutasi rekrutmen ada
pada Mahkamah Agung, sedangkan untuk meningkatkan disiplin
pegawai diterapkan dengan absensi melalui finger dan dikordinasi oleh
Wakil Ketua sebagai Ketua Pengawas bidang beserta TIM ABSENSI.
6. Penguatan Akuntabilitas
Area ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas
kinerja lembaga. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah :
meningkatnya kinerja lembaga dan meningkatnya akuntabilitas lembaga
dengan dasar pengukuran terwujudnya sistem yang mampu mendorong
tercapainya kinerja organisasi yang terukur serta peningktan kualitas
laporan. Dalam hal ini Pengadilan Agama Ngawi untuk pelaksanaannya
adalah adanya IKU dan menerapkan sistem pelaporan yang berbasis TI,
untuk itu supaya pelaksanaan terkordinasi dibentuk TIM TI dan
dibuatkan Surat Keputusan Ketua PA Ngawi No. W13-
A25/19/HM.02.3/I/SK/2017 Tanggal 03 Januari 2017
7. Penguatan Pengawasan
Area ini bertujuan meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang
bersih dan bebas KKN, adapun target yang ingin dicapai adalah:
a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara.
b. Meningkatnya efektifitas pengelolaan keuangan negara.
c. Meningkatnya status opini BPK tehadap pengelolaan negara.

310
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang.
Untuk itu Pengadilan Agama Ngawi dalam implementasi pada area ini
adalah dengan melaporkan keuangan DIPA maupun Keuangan Perkara
secara rutin dan berkala dan memasukan dalam Aplikasi KOMDANAS
di Website Mahkamah Agung sedang untuk perkara dengan aplikasi
infoperkara.badilag.net dan secara internal telah ditunjuk Pengawas
Bidang sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama W13-
A25/04/PS.01/SK/I/2017 Tgl. 03 Januari 2017 dengan revisi terakhir
W13-A25/469/PS.01/SK/IX/2017 Tgl. 26 September 2017.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Area ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat. Adapun sasaran yang ingin dicapai
adalah :
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (cepat, murah, biaya ringan).
b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standarisasi
pelayanan internasional.
d. Meningkatnya indek kepuasan terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik. .
Pengadilan Agama Ngawi untuk pengukuran pelaksanaan pada area ini
telah melalukan survey kepuasan publik dan merencanakan melakukan
survey secara berkala untuk menanggulanggi keluhan masyarakat,
disamping itu dengan adanya meja Informasi yang membantu
masyarakat untuk memberikan informasi secara langsung juga
menyediakan touch screan yang bisa diakses sendiri sehingga tidak perlu
antri. Begitu juga SMS Gateway sangat bermanfaat karena masyarakat
tidak perlu datang maupun telpon jika memerlukan informasi yang
dibutuhkan. Petugas Meja Pengaduan sangat membantu masyarakat
apabila mengalami permasalahan terkait pelayanan, pada tahun 2016
melakukan inovasi dengan adanya PETUGAS CEPAT TANGGAP yang
selalu siap membantu masyarakat dalam pelayanan perkara.

311
BAB III | Pembinaan dan Pengelolaan
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Bab IV
Pengawasan .

A. Internal
Pengawasan merupakan salah satu fungsi pokok managemen untuk
menjaga dan mengendalikan agar tugas-tugas yang harus dilaksanakan
dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana dan aturan,
karena pengawasan itu intinya adalah pengendalian, dan pengendalian itu
sendiri mengandung dua aspek yang tidak dapat dipisahkan yaitu
pengawasan dan pembinaan. Dengan demikian Pengawasan di lingkungan
Peradilan mempunyai landasan yang sangat kuat, karena merupakan salah
satu unsur manajemen yang harus dijalankan dengan sungguh - sungguh
agar organisasi berjalan dan berkesinambungan. Di dalam lingkungan
peradilan pengawasan internal mencakup 2 (dua) jenis pengawasan yaitu,
pengawasan melekat dan pengawasan fungsional.
1. Pengawasan Melekat
Di dalam pengawasan melekat ini bersifat sebagai pengendalian
yang terus menerus dilakukan oleh atasan terhadap bawahan secara
preventif dan represif agar tugas-tugas bawahan berjalan secara efektif
dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundangan
yang berlaku.
Di Pengadilan Agama Ngawi pengawasan melekat dilakukan
oleh Ketua Pengadilan Agama Ngawi dengan cara terus-menerus me
mantau/mengawasi pelaksanaan tugas sehari-hari serta mengadakan
rapat-rapat pembinaan secara periodik, sebagaimana Keputusan Ketua
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/096/SK/X/2006
tanggal 19 Oktober 2006 tentang tanggung jawab dalam melaksanakan
pengawasan adalah Ketua Pengadilan.Oleh karena itu untuk mencapai
hasil pengawasan yang maksimal ketua Pengadilan Agama Ngawi telah
menunjuk Hakim pengawas bidang yang betugas membantu pimpinan

312
BAB IV | PENGAWASAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
untuk mengawasi bawahannya sesuai dengan bidang tugas masing-
masing untuk melaksanakan pengawasan setiap semester dilaporkan
kepada Ketua Pengadilan Agama Ngawi dengan tembusan Ketua
Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, yang penunjukkannya
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama W13-
A25/04/PS.01/SK/I/2017 Tgl. 03 Januari 2017 dengan revisi terakhir
W13-A25/469/PS.01/SK/IX/2017 Tgl. 26 September 2017 tentang
penunjukan Hakim Pengawas Bidang, yakni :
1. Dra. Hj. Lulu’ Rodiyah Koordinator
Pembina Utama Muda, IV/c Pengawas
Hakim Madya Utama
NIP. 19630316 199003 2 003
2. Drs. Suwarto, M.H. Bidang Bidang Manajemen, meliputi :
Pembina Utama Muda, IV/c Administrasi 1. Program Kerja dan
Hakim Madya Utama Perkara Pelaksanaan Pencapaian
NIP. 19620907 199203 1 002 Target.
2. Pengawasan dan
Pembinaan Panitera
Pengganti dan Jurusita
Pengganti.
Bidang Administrasi Perkara
1. Prosedur Penerimaan
Perkara Tingkat Pertama,
Banding, Kasasi dan
Peninjauan Kembali
2. Register Perkara Gugatan,
Permohonan, Banding,
Kasasi, Peninjauan
Kembali dan Register Surat
Kuasa
3. Dr. Drs. H. Mudzakkir, M.HI Bidang Bidang Administrasi
Pembina TK. I, IV/d Administrasi Persidangan dan Pelaksanaan
Hakim Madya Muda Persidangan Putusan
NIP. 19600212 199203 1 002 dan 1. Sistem Pembagian Perkara
Pelaksanaan dan Penentuan Majelis
Putusan Hakim.

313
BAB IV | PENGAWASAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
2. Administrasi Tabayun dan
Administrasi Mediasi.
3. Minutasi Perkara.
4. Pelaksanaan Putusan
(Eksekusi) dan Register
Akta Cerai.
Bidang Kinerja Pelayanan
Publik meliputi :
1. Meja Informasi dan
Pengaduan Masyarakat.
2. Kecepatan dan Ketepatan
Penangan Perkara
4. Drs. Muntasir, M.HP. Bidang Bidang Manajemen
Pembina TK. I, IV/b Administrasi 1. Keuangan Perkara (Buku
Hakim Madya Muda Perkara Jurnal Keuangan Perkara,
NIP. 19690129 199303 1 002 Buku Induk Keuangan
Perkara, buku HHK, buku
HHK Lainnya dan Buku
biaya proses).
2. Pelaporan perkara.
3. Upload Putusan/ Penetapan
4. Kearsipan Perkara .
5. Luthfiana, S.Ag., S.H. Bidang Bidang Administrasi Umum
Pembina, IV/a Administrasi 1. Perencanaan (RKA-KL)
Hakim Madya Pratama Umum 2. Teknologi Informasi
NIP. 19720816 199503 2 001 (Website, SIPP, Simak
BMN, Persediaan, SAIBA,
SIKEP, PNBP On Line,
Simari, Komdanas, Sirup
dan Simantap).
3. Pelaporan (Laporan
Tahunan dan LKjIP.
4. Keuangan (DIPA).
1. Pemeliharaan/ Perawatan
Inventaris
2. Tingkat Ketertiban,
kedisiplinan, ketaatan,
kebersihan dan kerapian
kantor.

314
BAB IV | PENGAWASAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
3. Kepegawaian (administrasi
kepegawaian, kedisiplinan
dan absensi pegawai)
4. Organisasi tata laksana
(penyusunan dan
pemeliharaan file
kepegawaian dalam bentuk
Soft Copy dan Hard Copy)
5. Perpustakaan, tertib
persuratan dan
perkantoran.

2. Pengawasan Fungsional
Istilah pengawasan fungsional digunakan secara resmi untuk
pertama kalinya dalam Instruksi Presiden Nomor 15 tahun 1983
.Adapun definisi secara lengkap sebagaimana Instruksi Presiden Nomor
1 tahun 1989 pada pedoman umum angka 1 huruf c adalah
pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan secara fungsional
baik intern pemerintah maupun ekstern pemerintah yang dilaksanakan
terhadap pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
agar sesuai dengan rencana dan peraturan perundang- undangan yang
berlaku.
Adapun pengawasan fungsional Pengadilan Agama Ngawi dalam
melaksanakan tugas-tugasnya diawasi langsung oleh Pengadilan Tinggi
Agama Surabaya. Pemeriksaan dimaksud untuk mengetahui sejauh
mana Pengadilan Agama Ngawi dalam tertib administrasi, organisasi
financial Peradilan, terselenggaranya managemen Peradilan yang baik
dan benar serta memberikan pembinaan secara langsung. Pemeriksaan
tersebut sangatlah berarti karena kinerja Pengadilan Agama Ngawi bisa
diukur dari hasil pemeriksaan tersebut dan secara langsung bisa
diketahui kekurangan – kekurangan dalam pelaksanaan tugas, dan
hasilnya baik walaupun tentunya masih ada kesalahan- kesalahan yang
harus diperbaiki.

315
BAB IV | PENGAWASAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
3. Pengawasan Rutin
Pengadilan Agama Ngawi dalam melaksanakan pengawasan rutin
terhadap masing-masing Pejabat/bagian terkait dilakukan baik langsung
oleh Ketua Pengadilan maupun Hakim Pengawas Bidang, juga diawasi
oleh Hakim Pengawas Pengadilan Tinggi Agama Surabaya maupun
dari Hakim pengawas Mahkamah Agung RI.
Didalam pengawasan rutin ini Ketua Pengadilan Agama Ngawi
juga membuka pengaduan masyarakat melalui kotak saran atau email
pa.ngawi@gmail.com, dengan tujuan untuk perbaikan pelayananan
maupun meningkatkan etos kerja pegawai.
Selain bentuk pengawasan sebagaimana terurai diatas sebagai
upaya meningkatkan disiplin pegawai, absensi yang digunakan
memakai fingerprint maupun manual sehingga baik kedatangan
maupun pulangnya pegawai bisa dilihat dari absensi manual secara
langsung dan dicocokan dengan hasil prin out setiap bulan, sebagai
wujud implementasi dari KMA Nomor : 071/KMA/SK/V/ 2008 dan
SK Sekretaris MARI Nomor : 35/SK/IX/2008.

B. Evaluasi
Sebagai realisasi dari fungsi pengawasan, Pengadilan agama Surabaya
telah mengadakan upaya Evaluasi sebagaimana tindak lanjut dari surat
Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/006/SK/III/1994 tentang Pengawasan
dan Evaluasi atas hasil Pengawasan oleh Pengadilan Tingkat Banding dan
Tingkat Pertama dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengadakan sosialisasi kepada seluruh aparat Pengadilan Agama
Ngawi tentang Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor : KMA/096/SK/X/2006 tanggal 19 Oktober tentang Tanggung
jawab Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan
Tingkat Pertama dalam melaksanakan Tugas Pengawasan. Keputusan
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :

316
BAB IV | PENGAWASAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
080/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di
lingkungan Peradilan dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor : 145/SK/VIII/2007 tentang
memberlakukan Buku IV Pedoman Pelaksanaan Pengawasan di
lingkungan Badan-Badan Peradilan.
2. Mengadakan sosialisasi tentang Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia, Nomor : KMA/104A/SK/XII/2006 tanggal 22
Desember 2006 tentang Pedoman Perilaku Hakim.
3. Mengadakan sosialisasi hasil rapat pembinaan, rapat kerja daerah dan
rapat kerja nasional baik yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi
Agama Surabaya maupun Mahkamah Agung Republilk Indonesia.
4. Hakim Pengawas bidang yang telah di tunjuk oleh Ketua Pengadilan
Agama Ngawi telah melakukan pemeriksaan secara komperhensif
tentang tugas pokok dilingkungan kepaniteraan dan kesekretariatan
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dengan tata cara sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan Hakim Pengawas Bidang dilakukan setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
b. Setelah melakukan pemeriksaan masing-masing hakim pengawas
bidang membuat laporan hasil pengawasan yang dituangkan dalam
bentuk berita acara pemeriksan dan dilampiri hasil temuan hakim
pengawas serta rekomendasi tindak lanjut untuk mengatasi
hambatan yang ditemukan.
c. Berita acara pemeriksaan dan hasil temuan serta rekomendasi
tersebut,diserahkan kepada Wakil Ketua selaku koordinator dan
selanjutnya diteruskan kepada Ketua Pengadilan Agama Ngawi
untuk dievaluasi.
d. Ketua Pengadilan Agama Ngawi setelah melakukan evaluasi atas
hasil temuan hakim pengawas bidang, memberikan tindak lanjut
dengan memerintahkan kepada masing-masing atasan langsung

317
BAB IV | PENGAWASAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
pejabat atau petugas yang melaksanakan perkerjaan itu agar segera
melakukan perbaikan-perbaikan dengan skala prioritas.
e. Temuan-temuan yang tidak dapat segera diatasi dijadikan bahan
pembuatan rencana kerja tahun berikutnya.
5. Menindak lanjuti pengaduan masyarakat baik yang mengenai tingkah
laku aparat peradilan maupun mengenai jalannya peradilan,
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Ngawi Nomor : W13-
A25/06/HM.00//SK/I/2017 tanggal 03 Januari 2017, menunjuk Drs.
Suwarto, M.H. Hakim Pengadilan Agama Ngawi sebagai Petugas
Hubungan Masyarakat dan Pejabat yang bertugas menangani
pengaduan masyarakat pencari keadilan.

318
BAB IV | PENGAWASAN
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
Bab V
Penutup

A. Kesimpulan
1. Penyelesaian perkara tahun 2017 pada tingkat pertama telah memenuhi
target dan berhasil dengan baik, sisa pada tahun 2016 sebanyak 469
perkara, ditambah penerimaan pada tahun 2017 sebanyak 1.933 perkara,
sehingga jumlah yang ditangani sebanyak 2.402 perkara dan telah
berhasil diselesaikan sebanyak 2.000 perkara (83,26%), sisanya
sebanyak 402 perkara (16,74%). Jika dibandingkan dengan tahun lalu
yaitu pada tahun 2016, perkara yang diterima 2042 perkara dan sisa
tahun 2015 sebanyak 469 perkara sehingga jumlahnya 2.511 perkara,
sedang yang diputus sebanyak 2.042 perkara (81.32%), sisanya 469
perkara (18.68%). Dengan demikian perkara yang ditangani tahun 2017
mengalami penurunan sejumlah 109 perkara dan perkara yang diputus
turun 42 perkara jika dibandingkan tahun 2016, walaupun apabila
diprosentase ada selisih kenaikan penyelesaian perkara 1.94 % dari tahun
lalu, oleh karena itu penyelesaian perkara sudah sesuai dengan target
meskipun penerimaan perkara lebih sedikit dari tahun lalu dan perkara
yang diputus mengalami penurunan, adapun sisa perkara yang belum
dapat diselesaikan sejumlah 402 perkara (16,74 %) tersebut sebagian
besar karena pemanggilannya melalui mass media dan tabayun
/pemanggilan melalui Pengadilan Agama diluar yurisdiksi.
Pelaksanaan tugas di bidang administrasi perkara, telah dilaksanakan
dengan tertib sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor : KMA/032/SK/IV/2006 tentang
Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
Peradilan dan telah direvisi tahun 2013, walaupun masih ada kesalahan-
kesalahan kecil yang perlu diperbaiki/disempurnakan.

319
BAB V | Penutup
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
2. Program prioritas pembaruan di Pengadilan Agama Ngawi meliputi :
a. Penyelesaian perkara
b. Manajemen SDM
c. Pengawasan / Pengaduan
d. Pengelolaan website
e. Pelayanan Meja Informasi
f. Pelayanan Publik
g. Implementasi SIPP dan “Justice for all” yang meliputi perkara
prodeo.
2. Pelaksanaan tugas pembinaan dan fungsi pengawasan baik dalam bidang
administrasi dan teknis yustisial, tingkah laku dan perbuatan hakim,
pegawai maupun administrasi umum telah dilaksanakan dengan baik dan
berjalan secara efektif serta masih perlu ditingkatkan lagi.
3. Penatausahaan bagian kepegawaian telah memakai Aplikasi SIMPEG,
keuangan memakai sistem aplikasi Keuangan : SAIBA, SAS, RKA-KL
dan umum yakni sistem aplikasi PERSEDIAAN, SIMAK-BMN, dan
SIMAN telah dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan pedoman
pelaksanaan walaupun dalam beberapa hal masih perlu ditingkatkan.
4. Jumlah pegawai di Pengadilan Agama Ngawi masih sangat jauh dari
standart untuk ukuran Klas 1B, sehingga banyak pegawai yang
menduduki rangkap jabatan. Untuk tahun 2017 ada beberapa pegawai
yang dimutasi sementara rekruitmen pegawai jumlahnya kurang
memadai, sehingga bisa disimpulkan bahwa rekrutmen pegawai baru
dengan kebutuhan tidak seimbang padahal tuntutan penyelesaian
pekerjaan semakain besar, untuk itu dalam menyikapi keadaan seperti
itu dituntut adanya kemauan dan kemampuan serta dedikasi yang tinggi
dalam melaksanakan tugasnya.
6. Penerapan administrasi umum dan arsip dinamis telah berjalan dengan
baik meskipun hanya ditunjang dengan sarana yang kurang memadai,
karena prasarana untuk menyimpan instrumen arsip dinamis tidak ada.

320
BAB V | Penutup
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
7. Pengelolaan keuangan terdiri dari Perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan secara garis besar telah dilaksanakan tepat waktu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
8. Secara kumulatif nilai capaian akhir Kebijakan Pengadilan Agama
Ngawi tahun 2017 telah berhasil dengan baik.

B. Saran
1. Kepada Pimpinan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Pimpinan
Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dimohon mengupayakan
penambahan pegawai/jurusita pengganti maupun Panitera Pengganti
agar tidak terjadi rangkap jabatan dan untuk memperlancar penyelesaian
perkara.
2. Kepada Pimpinan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Pimpinan
Pengadilan Tinggi Agama Surabaya dimohon mengupayakan
peningkatan anggaran rutin dan modal khususnya kendaraan bermotor
untuk roda empat untuk menunjang pelaksanaan operasional tugas
sehari-hari.
3. Kepada Pimpinan Mahkamah Agung RI dan Pimpinan Pengadilan
Tinggi Agama Surabaya, dimohon mengupayakan peningkatan
anggaran rutin untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi
aparat peradilan serta pagu anggaran pada mata anggaran perjalanan
dinas bisa sesuai dengan kebutuhan.
4. Pembinaan, pengawasan dan motivasi pegawai perlu ditingkatkan
dengan memperbanyak Diklat kepada pegawai sesuai dengan
sasarannya.
Demikian Laporan Pelaksanaan Tugas Pengadilan Agama Ngawi
Tahun 2017, realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Ngawi yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari
semua unsur yang terkait mulai dari pimpinan, para hakim, pejabat struktural
dan fungsional serta seluruh staf yang telah berupaya seoptimal mungkin untuk

321
BAB V | Penutup
Laporan Tahunan Pengadilan Agama Ngawi – Tahun 2017
MATRIK STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
DI PENGADILAN AGAMA NGAWI
TAHUN 2017

No Unit Kerja Jumlah Terdiri Dari Keterangan


I Teknis
1. Ketua 16 1. SOP Layanan Sidang Diluar 1. SOP/AP/03
Gedung
2. SOP Penetapan Majelis 2. SOP/AP/06
Hakim
3. SOP Pelayanan Pemanggilan 3. SOP/AP/17
Saksi
4. SOP Pelayanan Mohon 4. SOP/AP/18
Bantuan Pemeriksaan Saksi ke
Pengadilan Agama Lain
5. SOP Permohonan Bantuan 5. SOP/AP/19
Pemeriksaan Saksi Dari
Pengadilan Agama Lain
6. SOP Pelayanan Mohon 6. SOP/AP/21
Bantuan Pemeriksaan
Setempat Dari Pengadilan
Agama Lain
7. SOP Pelayanan Mohon 7. SOP/AP/22
Bantuan Pemeriksaan
Setempat Ke Pengadilan
Agama Lain
8. SOP Pelayanan Pembebasan 8. SOP/AP/53
Biaya Perkara Tingkat
Pertama
9. SOP Pelayanan Pembebasan 9. SOP/AP/54
Biaya Perkara Tingkat
Banding
10. SOP Pelayanan Pembebasan 10. SOP/AP/55
Biaya Perkara Tingkat Kasasi
11. SOP Pelayanan Permohonan 11. SOP/AP/56
Eksekusi Riil
12. SOP Pelayanan Permohonan 12. SOP/AP/57
Eksekusi Pembayaran
Sejumlah Uang
13. SOP Pelayanan Permohonan 13. SOP/AP/58
Eksekusi Selain Putusan
Pengadilan Agama Dengan
Lelang
14. SOP Pelayanan Mohon 14. SOP/AP/60
Bantuan Eksekusi Dari
Pengadilan Agama Lain
15. SOP Pelayanan Permohonan 15. SOP/AP/61
Konsinyasi
16. SOP Pelayanan Permohonan 16. SOP/AP/62
Isbat Rukyah Hilal
2. Wakil Ketua 9 1. SOP Manajemen Resiko 1. SOP/AM/01
Pengadilan Agama
2. SOP Pengendalian Dokumen 2. SOP/AM/02
3. SOP Pengendalian Rekaman/ 3. SOP/AM/03
Arsip/ Catatan Mutu
4. SOP Komunikasi 4. SOP/AM/04
5. SOP Self Asessment 5. SOP/AM/05
6. SOP Tinjauan Manajemen 6. SOP/AM/06
7. SOP Pengendalian Produk/ 7. SOP/AM/07
Layanan Tidak Sesuai
8. SOP Survey Kepuasan 8. SOP/AM/08
Masyarakat
9. SOP Tindakan Perbaikan 9. SOP/AM/09

3. Hakim 6 1. SOP Penetapan Hari Sidang 1. SOP/AP/09


2. SOP Pelayanan Mediasi 2. SOP/AP/14
3. SOP Pelayanan Penundaan 3. SOP/AP/16
Sidang
4. SOP Pemeriksaan Setempat 4. SOP/AP/20
5. SOP Pelayanan Ikrar Talak 5. SOP/AP/33
6. SOP Pelayanan Perkara 6. SOP/AP/41
Ekonomi Syariah memenuhi
syarat dengan pemeriksaan
sederhana

4. Panitera 16 1. SOP Penunjukan Panitera 1. SOP/AP/07


Pengganti
2. SOP Penunjukan 2. SOP/AP/08
Jurusita/Jurusita Pengganti
3. SOP Permohonan Bantuan 3. SOP/AP/11
Panggilan/ Pemberitahuan Ke
Pengadilan Agama Lain
4. SOP Pelayanan Teguran 4. SOP/AP/23
Panjar Biaya Perkara yang
Menambah Panjar
5. SOP Prosedur Pelayanan 5. SOP/AP/24
Teguran Panjar Biaya Perkara
yang Tidak Menambah Panjar
6. SOP Pelayanan Sita Jaminan 6. SOP/AP/25
7. SOP Pelayanan Sita Buntut 7. SOP/AP/26
8. SOP Pelayanan Pengembalian 8. SOP/AP/29
Sisa Panjar
9. SOP Pelayanan Penyerahan 9. SOP/AP/30
Salinan Putusan Kepada Para
Pihak
10. SOP Pelayanan Penyerahan 10. SOP/AP/34
Produk Pengadilan
11. SOP Pelayanan Pengiriman 11. SOP/AP/37
Salinan Putusan Yang Sudah
Berkekuatan Hukum Tetap ke
KUA
12. SOP Pelayanan Permintaan 12. SOP/AP/38
Salinan Putusan/ Penetapan
13. SOP Pelayanan Mohon 13. SOP/AP/59
Bantuan Eksekusi ke
Pengadilan Agama Lain
14. SOP Pengelolaan ATK 14. SOP/AP/69
Perkara
15. SOP Pelayanan Pengelolaan 15. SOP/AP/70
Keuangan Perkara
16. SOP Pelayanan Pengelolaan 16. SOP/AP/71
Sisa Panjar

5. Panitera Muda Hukum 9 1. SOP Layanan Informasi 1. SOP/AP/01


2. SOP Layanan Pos Bantuan 2. SOP/AP/02
Hukum
3. SOP Penerimaan Perkara 3. SOP/AP/04
4. SOP Pelayanan Pembayaran 4. SOP/AP/05
Panjar Biaya Perkara
5. SOP Pelayanan Pengembalian 5. SOP/AP/31
Kutipan Akta Nikah
6. SOP Pelayanan Penyampaian 6. SOP/AP/36
Salinan Putusan Kepada Para
Pihak
7. SOP Pengarsipan 7. SOP/AP/63
8. SOP Pelaporan 8. SOP/AP/64
9. SOP Pengaduan 9. SOP/AP/65

6. Panitera Muda Gugatan 18 1. SOP Pelayanan Perkara Yang 1. SOP/AP/32


Berkekuatan Hukum Tetap
2. SOP Pelayanan Penyerahan 2. SOP/AP/35
Akta Cerai
3. SOP Pelayanan Penyampaian 3. SOP/AP/36
Salinan Putusan Kepada Para
Pihak
4. SOP Pelayanan Akta Cerai 4. SOP/AP/39
pada Cerai Gugat
5. SOP Pelayanan Akta Cerai 5. SOP/AP/40
pada Cerai Talak
6. SOP Pelayanan Penerimaan 6. SOP/AP/42
Perkara Dalam Ekonomi
Syariah Dengan Acara
Sederhana Tidak Memenuhi
Syarat
7. SOP Pelayanan Keberatan 7. SOP/AP/43
Dalam Perkara Upaya Hukum
Perkara Sederhana Dalam
Ekonomi Syariah telah
Melewati Batas Waktu
8. SOP Pelayanan Pengajuan 8. SOP/AP/44
Keberatan dalam perkara
upaya Hukum Perkara
Sederhana dalam Ekonomi
Syariah yang memenuhi Batas
Waktu
9. SOP Pelayanan Banding 9. SOP/AP/45
10. SOP Pelayanan Kasasi 10. SOP/AP/46
11. SOP Pelayanan Kasasi yang 11. SOP/AP/47
tidak Memenuhi Syarat
Formal dengan Alasan
Melebih Batas Waktu
12. SOP Pelayanan Kasasi yang 12. SOP/AP/48
tidak Memenuhi Syarat
Formal dengan Alasan Tidak
Mengajukan Memori Kasasi
13. SOP Pelayanan Peninjauan 13. SOP/AP/49
Kembali
14. SOP Pelayanan Prodeo 14. SOP/AP/50
Tingkat Pertama
15. SOP Pelayanan Prodeo 15. SOP/AP/51
Tingkat Banding
16. SOP Pelayanan Prodeo 16. SOP/AP/52
Tingkat Kasasi
17. SOP Pelayanan Permohonan 17. SOP/AP/66
Perceraian PNS, TNI dan
POLRI
18. SOP Pelayanan Permohonan 18. SOP/AP/67
Pendaftaran Surat Kuasa
Khusus

7. Panitera Muda 5 1. SOP Pelayanan Perkara Yang 1. SOP/AP/32


Permohonan Berkekuatan Hukum Tetap
2. SOP Pelayanan Penyampaian 2. SOP/AP/36
Salinan Putusan Kepada Para
Pihak
3. SOP Pelayanan Permohonan SOP/AP/67
Perceraian PNS, TNI dan SOP/AP/66
POLRI 3.
4. SOP Pelayanan Permohonan 4. SOP/AP/67
Pendaftaran Surat Kuasa
Khusus
5. SOP Pelayanan Permohonan 5. SOP/AP/68
Isbat Nikah Volunter

8. Panitera Pengganti 1 1. SOP Kegiatan Persiapan 1. SOP/AP/13


Persidangan
2.
9. Jurusita/ JSP 5 1. SOP Pemanggilan Para Pihak 1. SOP/AP/10
2. SOP Permohonan Bantuan 2. SOP/AP/12
Panggilan/ Pemberitahuan
Dari Pengadilan Agama Lain
3. SOP Pemanggilan Mediasi 3. SOP/AP/15
4. SOP Pelayanan Sita Harta 4. SOP/AP/27
Bersama Tanpa Perkara
5. SOP Pemberitahuan Isi 5. SOP/AP/28
Putusan

II Non Teknis
1. Sekretaris 3 1. SOP Pendelegasian 1. SOP/AS/13
Wewenang
2. SOP Pertanggunjawaban 2. SOP/AS/26
Anggaran
3. SOP Penyusunan SAKIP 3. SOP/AS/30

2. Kepala Sub Bagian 14 1. SOP Pelaksanaan Orientasi 1. SOP/AS/01


Kepegawaian dan Ortala dan Sosialisasi Penyampaian
Tugas, peran dan
tanggungjawab
2. SOP Pengembangan Pegawai 2. SOP/AS/02
3. SOP Ijin Belajar dan Tugas 3. SOP/AS/03
Belajar
4. SOP Pengelolaan Pegawai 4. SOP/AS/04
5. SOP Pengelolaan Kartu 5. SOP/AS/05
Pegawai, Pensiun dan BPJS
6. SOP Pengelolaan Absensi 6. SOP/AS/06
Pegawai
7. SOP Pengajuan Cuti Pegawai 7. SOP/AS/07
8. SOP Pengelolaan Kenaikan 8. SOP/AS/08
Pangkat
9. SOP Kenaikan Gaji Berkala 9. SOP/AS/09
10. SOP Pengelolaan Ijin 10. SOP/AS/10
Perkawinan dan Perceraian
Bagi Pegawai
11. SOP Pengelolaan Pensiun 11. SOP/AS/11
Pegawai
12. SOP Pemberian Nilai Pada 12. SOP/AS/12
Pegawai
13. SOP Pemberian Penghargaan 13. SOP/AS/14
Kepada Pegawai
14. SOP Pelaporan Harta 14. SOP/AS/15
Kekayaan Pegawai dan
Pejabat Negara
15.
3. Kepala Sub Bagian Umum 11 1. SOP Pengelolaan Tata Naskah 1. SOP/AS/16
dan Keuangan Dinas
2. SOP Administrasi Persuratan 2. SOP/AS/17
(Surat Masuk dan Surat
Keluar)
3. SOP Pengelolaan Arsip Aktif 3. SOP/AS/18
dan In Aktif
4. SOP Penatausahaan Aset 4. SOP/AS/19
5. SOP Penatausahaan 5. SOP/AS/20
Persediaan
6. SOP Pemeliharaan 6. SOP/AS/21
Lingkungan dan Keamanan
7. SOP Pelaksanaan Kehumasan 7. SOP/AS/22
dan Keprotokolan
8. SOP Pengelolaan 8. SOP/AS/24
Perpustakaan
9. SOP Pencairan Anggaran 9. SOP/AS/25
10. SOP Penatausahaan PNBP 10. SOP/AS/27
11. SOP Penyusunan Laporan 11. SOP/AS/28
Keuangan

4. Kepala Sub Bagian, 5 1. SOP Pemberian Informasi 1. SOP/AS/23


Perencanaan TI dan
Pelaporan
2. SOP Penyusunan Rencana 2. SOP/AS/29
Program dan Anggaran
3. SOP Penyusunan SAKIP 3. SOP/AS/30
4. SOP Penyusunan Laporan 4. SOP/AS/31
5. SOP Pengelolaan TI 5. SOP/AS/32
Matrik Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Di Pengadilan Agama Ngawi
Tahun 2017

No Sasaran Kerja Pegawi Jumlah Keterangan


Kegiatan
Tahun 2017
I PA Ngawi
1. Ketua 40
2. Wakil Ketua - kosong
3. Hakim 14
4. Panitera - kosong
5. Wakil Panitera 14
6. Panitera Muda Gugatan 10
7. Panitera Muda Hukum 12
8. Panitera Muda Permohonan 10
9. Panitera Pengganti 11
10. Juru Sita/JSP 4
11. Sekretaris 21
12. Kasubbag. Perencanaan, IT dan Pelaporan 13
13. Kasubbag. Kepegawaian, Organisasi dan 19
Tatalaksana
14. Kasubbag. Umum dan keuangan 25
16. Staf Kasubbag. Umum dan keuangan 24
Matrik Sumber Daya Manusia (SDM)
Di Pengadilan Agama Ngawi
Tahun 2017

No. Nama Jabatan *Keterangan


I PA Ngawi
1. Drs. Muslim, S.H., M.H. Ketua
2. - Wakil Ketua
3. 1) Dra. Hj. Lulu’ Rodiyah. Hakim
2) Drs. Suwarto, M.H.
3) Dr. Drs. H. Mudzakkir, M.HI.
4) Drs. Muntasir, M.HP.
5) Luthfiana, S.Ag., S.H.
4. - Panitera
5. Drs. Khusnul Salim Wakil Panitera
6. Hj. Inatun, S.H. Panitera Muda Gugatan
7. Hidayat Mursito, S.H. Panitera Muda Hukum
8. Arwin Subahar, S.H. Panitera Muda
Permohonan
9. 1) Drs. Khusnul Salim Panitera Pengganti
2) Arwin Subahar, S.H.
3) Hidayat Mursito, S.H.
4) Hj. Inatun, S.H.
5) Laily Ekawati Fauziyah, S.H.
6) Ridwan, S.H.
7) Sutopo, S.H.
8) Khoirurrozi, S.Sy.
10. 1) Sutopo, S.H. Juru Sita/JSP
2) Arwin Subahar, S.H.
3) Hj. Inatun, S.H.
4) Laily Ekawati Fauziyah, S.H.
5) Ridwan, S.H.
6) Agus Widyanto, S.HI.
7) Sofatu Rosidah
8) Khoirurrozi, S.Sy.
9) Berti Yussi Ekasari, A.Md.
10) Moh. Muclis Nurhadi
11. Sutji Eny Lestari, S.H. Sekretaris
12. Agus Widyanto, S.HI. Kasubbag. Perencanaan, IT
dan Pelaporan
13. Ridwan, S.H. Kasubbag. Kepegawaian,
Organisasi dan Tatalaksana
14. Wakid Ariyadi, S.Sos., S.H. Kasubbag. Umum dan
keuangan
15. ALIF SYARIFUDIN, S.H. Staf Kasubbag.
Kepegawaian, Organisasi
dan Tatalaksana
16. 1) Muhamad Anas Zainurrohman, S.Kom. Staf Kasubbag. Umum dan
2) Chalwan Syafingi, S.HI. keuangan
3) Angkat
4) H. Umbar Muchsid
5) Sudarsono
17. 1) Rubani Staf Panitera Muda Hukum
2) Dendi Murtadlo
18. 1) Sudarminto Staf Panitera Muda
2) Santosa Budi Raharjo, A.Md Permohonan
19. 1) Siddiq Nur Iman Staf Panitera Muda Gugatan
DATA KEADAAN PERKARA
DI PENGADILAN AGAMA NGAWI
TAHUN 2017

Keadaan Perkara

Pada Wilayah Hukum Pengadilan Agama Ngawi

No Nama Perkara Masuk Perkara Yg diputus Sisa Perkara Keterangan


I Pengadilan Agama Ngawi
1. Pidana ...... 0 0 0
2. Pidana Khusus 0 0 0
3. Perdata 2.402 2.000 402
4. dst
DATA KENDARAAN DINAS
DI PENGADILAN AGAMA NGAWI
TAHUN 2017

Kendaraan Dinas

Kondisi
Tahun
No Uraian Rusak Rusak Pemegang SIP Keterangan
Perolehan Baik
Ringan Berat
I Kendaaan Roda 4
1 Kijang KF40 STD 1998 √ Sekretaris
2 Kijang innova E XW41 2007 √ Ketua

II Kendaraan Roda 2
Kasubbag Umum dan
1 1994
GL MAX 125 √ Keuangan
Kasubbag Umum dan
2
MCB 97 WIN 2001 √ Keuangan
Kasubbag Umum dan
3
Supra/NF 125SD 2006 √ Keuangan
Kasubbag Umum dan
4
Megapro/GL 160D 2008 √ Keuangan
5 Megapro/GL 160D 2008 √ Wakil Ketua
6 Megapro/GL 160D 2008 √ Wakil Panitera
DATA RUMAH DINAS
DI PENGADILAN AGAMA NGAWI
TAHUN 2017

Rumah Dinas

Kondisi
No Uraian Jumlah Rusak Rusak Keterangan
Baik
Ringan Berat
I Rumah Dinas
1 Ketua -
2 Wakil Ketua -
3 Hakim -
4 Panitera -
5 Sekretaris -
DATA SARANA PRASARANA
DI PENGADILAN AGAMA NGAWI
TAHUN 2017

Matrik Sarana dan Prasarana

No Uraian Jumlah Keterangan


I Ruangan
1 Ruang Ketua 1
2 Ruang Wakil Ketua 1
3 Ruang Hakim 1
4 Ruang Panitera 1
5 Ruang Kepaniteraan 1
6 Ruang Sidang 1 1
7 Ruang Tamu 1
8 Ruang Kasir 1
9 Ruang Tunggu 1
10 Ruang Kesekretariatan 1
11 Ruang Panitera Pengganti 1
12 Ruang Perpustakaan 1
13 Ruang Arsip 1
14 Ruang Sekretaris 1
15 Ruang Server 1
16 Ruang Mediasi 1
17 Ruang Sidang Utama 1
18 Ruang Laktasi 1
19 Ruang Jurusita 1
II Fasilitas Perkantoran
1 Lemari Kayu 21
2 Rak Kayu 10
3 Filing Cabinet Kayu 10
4 Brandkas 3
5 Papan Visual/Papan Nama 2
6 Mesin Absensi 2
7 Meja Kerja Kayu 34
8 Kursi Besi/Metal 75
9 Kursi Kayu 35
10 Sice 7
11 Meja Komputer 8
12 Meja Resepsionis 1
13 A.c. Split 12
14 Kipas Angin 2
15 Televisi 3
16 Tape Recorder 1
17 Unit Power Supply 5
18 Kaca Hias 2
19 Mimbar Podium 1
20 Lambang Instansi 1
21 Uninterruptible Power Supply 3
22 Camera Digital 1
23 Gps Receiver 1
24 Telephone (pabx) 1
25 Pesawat Telephone 2
26 Facsimile 1
27 Internet 1
28 Komputer Jaringan Lainnya 1
29 P.C. Unit 28
30 Laptop 11
31 Printer 22
32 Scanner 1
33 Server 1
34 Router 1
35 Monografi 16
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2017
PENGADILAN AGAMA NGAWI
No Keterangan Jumlah/Nilai %
1 Kesesuaian Layout : Sesuai / Tidak Sesuai
2 Laporan Pelayanan Meja Informasi :
Permohonan Diterima : 427
Permohonan Ditangani : 427
Sisa : -
3 Laporan Pengaduan :
Pengaduan Diterima : -
Ditangani : -
Sisa : -
4 Keadaan Perkara :
Jml Sisa Akhir 2016 : 469
Jml Diterima 2017 : 1.933
Jumlah : 2.402
Jml Perkara Putus : 2.000
Jml Sisa Perkara : 402 16,74%
Jumlah Perkara Minutasi : 2.000
5 Keadaan Keuangan DIPA :
DIPA 01
Belanja Pegawai (51) :
Pagu : 3.516.369.000,00
Realisasi : 3.171.649.638,00
Sisa : 344.719.362,00 9,80%
Belanja Barang (52) :
Pagu : 722.791.000,00
Realisasi : 718.576.797,00
Sisa : 4.214.203,00 0,58%
Keterangan Rincian Bel.Pemeliharaan
a. Pemeliharaan Gedung 109.460.000,00
b. Pemeliharaan Rumah Dinas -
c. Pemeliharaan Roda 4 58.760.000,00
d.Pemeliharan Roda 2 4.500.000,00
e. Pemeliharaan Peralatan&mesin Lainya 43.180.000,00
Belanja Modal (53) :
Pagu : 322.500.000,00
Realisasi : 321.704.000,00
Sisa : 796.000,00 0,25%
Keterangan Rincian Bel. Modal
a. Pengadaan Teknologi Informasi : 5.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai