Anda di halaman 1dari 3

Ardina Nadya Wahyuhermanto

131611133120 1
S1 pendidikan Ners

Fenomena BIGBANG pada diri MaBa

Pada pertemuan Selasa, 4 Oktober 2016 Drs. H. Mohammad Adib, MA menjelaskan


tentang perkembangan ilmu pengetahuan. Dimana ilmu pengetahuan tersebut berasal dari cerita-
cerita rakyat yang belum dapat dibuktikan kebenarannya atau disebut MITOLOGI/MITOS
seperti dongeng, takhayul yang berkembang pada zaman yunani kuno 6 SM. Selanjutnya
MITOLOGI ini pun berkembang seiring dengan perubahan zaman berubah pula pola pikir
manusia. Manusia mulai menemukan pertanyaan atas mitologi-mitologi tersebut, rasa ingin tahu
manusia kemudian mendorong ke tahap DE-MITOLOGI yakni tahap pemikiran secara kritis
akan suatu masalah. Setelah melalui proses tersebut baru kemudian dihasilkan LOGOS atau ilmu
berdasarkan pengetahuan yang didapat manusia atas suatu masalah. Dasar atau induk dari sebuah
ilmu inilah yang disebut dengan FILSAFAT.
FILSAFAT berasal dari kata phylo yang berarti menyenangi dan Sophia yang berarti
bijaksana. Mempelajari filsafat sangat mudah, karena sejatinya setiap hari kita telah berfilsafat.
Filsafat sebagai pandangan hidup dalam menjalan kehidupan apapun. Seperti yang diceritakan
oleh Bapak Adib ketika sebuah karya tulisannya dimuat pada media cetak dan sang penerbit
melakukan kesalahan dalam menulis nama pengarang, lalu teman Bp. Adib berkata bahwa “itu
tidak penting, yang terpenting ialah amplopnya”, kemudian Bp. Adib menanggapi “ada yang
lebih penting lagi yaitu isi amplopnya” pengalaman Bp. Adib tersebut menjelaskan bahwa
seseorang berfikir untuk mencari dasar dari suatu masalah. Dalam kasus mahasiswa
keperawatan, muncul sebuah pertanyaan “Apasih kewajiban seorang perawat?” “Apa yang harus
dilakukan seorang perawat?” ketika muncul pertanyaan di benak manusia maka disanalah ia
sedang berfilsafat mencari dasaran apa yang melandasi pertanyaan mereka. Filsafat seorang
perawat yakni caring. Caring adalah hal yang sangat medasari profesi perawat karena disetiap
tugasnya ia selalu berhubungan dengan merawat pasien, memandikan pasien, mengontrol
penyembuhan pasien.
Orang yang petamakali melakukan filsafat ialah Thales. Thales diberi gelar sebagai bapak
filsafat. Gelar itu diberikan kepada Thales karena telah mengajukan pertayaan yang amat
mendasar, yang jarang diperhatikan orang. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan
berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan segala gejala-gejala yang ada di
Ardina Nadya Wahyuhermanto
131611133120 2
S1 pendidikan Ners

dalamnya tidak bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Thales mengajukan
pertanyaan yang amat mendasar, yaitu “Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?” dan ia sendiri
menjawab air. Menurut Thales Air adalah dasar suatu kehidupan dimana semuanya
membutuhkan air. Manusia memerlukan air, hewan memerlukan air, tumbuhan pun
akan.membutuhkan air. Karena pertanyaannya itulah yang mengangkat Thales menjadi filosof
pertama di dunia. Selain sebagai filsof , Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi dan
politik.
Pertayaan selanjutnya, bagaimana dengan proses pembentukan muka bumi ini? Apakah
bumi memang sudah langsung berbentuk bulat? Bagaimana dengan bintang dan planet lain?
Pertanyaan tersebut membuat kita untuk kembali berfilsafat mencaritahu dasar dari pembentukan
bumi. Pertanyaan ini dijawab oleh ilmuwan Belgia Abbè Georges Lemaitre pada tahun 1927
yang disebut dengan teori BIGBANG. BIGBANG yakni ledakan atau dentuman dahsyat yang
menyebabkan pembentukan alam semesta. Alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat
yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Semua galaksi di alam semesta akan
memuai dan menjauhi pusat ledakan. Pada teori BIGBANG, alam semesta berasal dari ledakan
sebuah konsentrasi materi tunggal milyaran tahun yang lalu secara terus menerus berkembang
sehingga lama kelamaan menjadi lebih dingin seperti sekarang. Fenomena BIGBANG ini dapat
diibaratkan sebagai proses pembentukan mahasiswa. Mahasiswa baru, dulunya berasal dari siswa
SMA yang masih belum dapat mandiri secara total. Dalam proses perubahan karakter untuk
menjadi Mahasiswa ini sebenarnya telah terjadi fenomena BIGBANG dalam diri mereka
masing-masing. Adanya benturan dari karakteristik SMA dengan tuntutan karakter mahasiswa,
ini terjadi pada semester-semester awal saat mahasiswa baru masih beradaptasi dengan
lingkungan baru yang 100% berbeda dengan SMA. mahasiswa dituntut untuk mengerjakan tugas
dengan tepat waktu dan mencari sumber informasi sendiri yang kebanyakan didapat dari jurnal
atau text book lainnya yang tidak dijual umum. BIGBANG karakteristik inilah yang akan
membuat mahasiswa baru menjadi mahasiswa yang sesungguhnya. Layaknya proses
pembentukan bumi yang awalnya panas dan mulai mendingin dan memadat lalu terdapat
kehidupan, seperti mahasiswa baru yang pada semester awal merasakan tidak betah menjadi
mahasiswa namun kemudian akan mendingin dan mereda dengan berjalannya waktu, ketika kita
Ardina Nadya Wahyuhermanto
131611133120 3
S1 pendidikan Ners

dapat mengikuti alur perkulihan dengan baik maka proses belajar kita akan berjalan dengan
lancar dan kita dapat merasakan kehidupan mahsiswa dalam pandangan yang bahagia.
Pengumpamaan teori BIGBANG dengan kehidupan mahasiswa baru pada awal semester
inilah yang dapat mencerdaskan pikiran saya dan menuntut saya untuk lebih berkembang dalam
berfikir. Bp. Adib juga menanamkan satu jargon yang mencerahkan jiwa saya dan membuat saya
mempunyai harapan lagi dalam belajar yakni “ Aku Takpernah Menyerah”. Beliau berkata
bahwa kita tidakboleh menjalani perkuliahan ala kadarnya saja. Kita harus menikmati dan
berjuang pada proses agar mendapatkan produk sesuai yang kita harapkan.
Galileo Galilei pernah merasakan ketika timbul pertanyaan dalam hidupnya mengenai
pengamatannya diatas loteng memandang bintang-bintang yang ternyata berotasi. Ia berfilsafat
dan akhinya menemukan teorinya sendiri bahwa bumi ialah bulat dan mengelilingi matahari
sebagai pusat tata surya. Ia mencoba untuk mengemukakan teorinya ini, namun Ia malah
dianggap sebagai orang sesat karena menentang tanggapan Aristoteles dan keyakinan gereja. Ia
dipaksa untuk meminta maaf, namun karena Ia berpegang teguh pada teorinya maka Ia
bersikeras tidak mau untuk meminta maaf. Sampai akhirnya Ia dipenjara dan dihukum mati.
Masa ini (3 SM – 6 M) juga disebut sebagai abad kegelapan karena pada abad ini, jika ada
pendapat yang berbeda maka akan langsung dianggap salah.
Galileo Galilei tidak menyerah pada gagasannya walaupun harus mendapat hukuman
mati sekalipun. Ia merasa lebih terhormat jika mati dengan pendiriannya tersebut. Seperti
seharusnya kita yang jangan pernah menyerah dan mengeluh ketika menghadapi apapun. Terus
selalu mengembangkan ilmu agar menjadi mahasiswa yang unggul dan bermoral tinggi.
Exellence with morality!

Anda mungkin juga menyukai