Anda di halaman 1dari 4

Rangkai kelamin dalam bahasa inggris disebut sex-linkage ialah gen yang terletak pada

kromosom kelamin. Dengan begitu karakter yang ditimbulkan gen ini diturunkan bersama
dengan karakter kelamin.(yatim:2003) Kromosom kelamin pada drosophila(kondisi XY)
1.Jenis betina dari Drosophila melanogaster mempunyai empat pasang kromosom, masing-
masing anggota dari pasangan itu serupa. Pasangan I berbentuk batang dan keduanya dikenal
sebagai kromosom kelamin atau kromosom X. 2.
Jenis jantan mempunyai dua kromosom kelamin, satu berbentuk batang dan lainnya berbentuk
kaitan atau bentuk J kromosom yang berentuk batang disebut “X” dan yang berbentuk kaitan
disebut “Y”. hubungan kromosom ini disebut kondisi “X-Y”. Semua kromosom-kromosom
selain dari komplemen itu disebut autosom(kusdiarti:2006). Gen yang terpaut pada kromosom
x tidak mempunyai alel pada kromosom y, akibatnya penurunan gen terpaut x agak lain
dibandingkan dengan gen autosom. Karena tidak mempunyai alel pada kromosom y, maka gen
terpaut kelamin dapat menunjukkan ekspresinya walaupun dalam keadaan tunggal, baik resesif
maupun dominan (sisunandar:2011).
Morgan berhasil menemukan adanya tautan seks dengan menyilangkan ♀ Drosophila
Melanogaster bermata merah dengan ♂ Drosophila Melanogaster bermata putih. Menghasilkan
F1 100% bermata merah. Kemudian F1dikawinkan dengan sesamanya menghasilkan F2 yaitu
75% bermata merah dan 25% bermata putih. Tetapi semua keturunan F2 yang bermata putih
hanya jantan. Hal ini menunjukkan gen yang menentukan warna mata Drosophila tertaut pada
kromosom x. Berdasarkan hasil di atas, morgan mengambil kesimpulan bahwa generasi yang
menentukan warna putih itu hanya memperlibatkan pengaruh pada lalat jantan saja. lagi pula
gen yang menentukan warna mata terdapat pada kromosom x. (sisunandar:2011) Rumus sidik
jari merupakan salah satu cara identifikasi. Dalam dunia kepolisian, rumus jari digunakan
sebagai cara untuk menidentifikasi seseorang. Karena sidik jari merupakan bentuk yang unik
dan berbeda pada setiap orang, maka rumus sidik jari pun akan berbeda pada tiap orang.
Perumusan sidik jari (classification formula) merupakan pembubuhan tanda pada tiap-tiap
kolom kartu sidik jari yang menunjukkan interprestasi mengenai bentuk pokok, jumlah
bilangan garis, bentuk loop, dan jalannya garis (Soepriyo, 1989).
Gen merupakan segmen segmen DNA, bahwa DNA adalah suatu polimer yang terdiri
dari empat jenis monomer yang berbeda yang dinamkan nukleotida. Penurunan sifat sifat
herediter memiliki basisi molekuler yaitu raplikasi persis DNA, dan menghasilkan salina
salinan gen yang dapat diteruskan dari orang tua ke keturunannya. Pada hewan dan tumbuhan,
pengiriman gen dari generasi ke generasi selanjutnya ini dilakukan oleh sperma dan ovum
(telur yang belum dibuahi). Setelah sperma bersatu (sel telur tunggal) maka gen dari kedua
orang tuanya hadir dalam nucleus dari telur yang telah dibuahi tersebut. DNA dari suatu sel
eukarotik dibagi lagi menjadi kromosom di dalam nucleus tersebut (Campbell, 2000).
Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada suatu alat dimana terdapat
sebuah garis mendatar yang sedemikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis
tersebut, maka dapat kita ketahui apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atau lebih pendek
dari jari manis. Pada kebanyakan orang ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu,
berarati bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis.jari telunjuk pendek disebabkan oleh
gen yang dominan pada orang laki laki dan resesif pada orang perempuan (Suryo, 2004).
Kecuali gen gen terangkai kromosom kelamin dikenal pula gen gen yang dipengaruhi oleh seks
dan gen gen yang dibatasi seks. Maka kita akan mengenal sesuatu sifat yang disebabkan oleh
gen gen yangdipengaruhi seks (sex influenced genes) (Hartati, 2006). Menurut Suryo (2004),
kegiatan ini menjaadi sebagai berikut :
Genotip laki laki Perempuan
TT Telunjuk Pendek Telunjuk Pendek
Tt Telunjuk Pendek Telunjuk Panjang
Tt Telunjuk Panjang Telunjuk Panjang

Andai kata seorang laki laki bertelunjuk panjang kawin dengan seorang perempuan
bertelunjuk pendek (keduanya homozigotik), maka semua anaknya laki laki bertelunjuk
panjang, sedangkan semua ank perempuannya bertelunjuk pendek. Semua sifat keturunan atau
kejadian yang diterangkan di muka ditentukan oleh gen gen yang terdapat pada autososm.
Selain gen gen itu dikenel pula gen gen yang terdapat pada kromosom kelamin. Gen gen yang
demikian ini disebut gen gen terangkai kelamin atau dalam bahasa inggrisnya: “sex linkage”.
Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki laki /jantan maupun
perempuan / betiana. Baru dalam keadaan homozigotik reseif, pengaruh dominan ini tidak akan
menampakkan diri dalam fenotip (Suryo, 2004).
Menurut ilmuwan, pertumbuhan jari jari tangan manusia berbeda-beda tergantung
kadar hormon testosteron dan estrogen di dalam rahim saat bayi dikandung ibunya. Kadar
testosteron yang tinggi diyakini mendukung perkembangan bagian otak yang berhubungan
dengan kemampuan matematika dan pandang ruang. Hormone itu pula yang menyebabkan jari
manis tumbuh lebih panjang. Estrogen juga mendorong efek yang sama pada bagian otak
namun yang berhubungan dengan kemampuan verbal. Namun, hormone ini juga mendukung
pertumbuhan jari telunjuk sehingga lebih panjang daripada jari manis
Semua jenis keturunan atau kejadian yang diterangkan di muka ditentukan oleh gen
yang terdapat pada autosom. Selain gen-gen dikenal pula gen-gen yang demikian ini disebut
gen-gen terangkai kelamin. Peristiwa dinamakan rangkai kelamin atau dalam inggrisnya
disebut Sex Lingkange. Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu
laki-laki atau jantan maupun perempuan atau betina. Baru dalam keadaan homozigot resesif
pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotif. Apabila kita meletakkan
tangan kanan atau kanan kiri pada suatu alas yang terdapat suatu garis mendatar sedemikian
rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka kita dapat ketahui apakah jari
telunjuk kita akan lebih panjang atau apakah lebih pendek dari jari manis. Pada kebanyakan
orang jari telunjuk tidak akan mencapai garis tersebut yang mengidentifikasi bahwa suatu
individu-individu mungkin mempunyai kandungan gen absolute yang sama ketidakaktifan
kromosom menciptakan sub populasi dengan membedakan kandungan gen aktif (Suryo, 2008).
Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik
dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk
lingkaran. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat
perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal/pseudo-isochromaticism (Wartamedika,
2007).
Gen yang dibawa oleh kromosm X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta
warna. Muchlis menderita buta warna yang diturunkan dari kakeknya. Memang pada laki-laki
risiko menderita buta warna jauh lebih besar karena pada laki-laki mempunyai satu kromosom
X saja, sedangkan pada wanita mempunyai dua kromosom X sehingga kemungkinan besar
wanita hanya menjadi pembawa sifat(carrier).
Penyakit buta warna pun klasifikasinya bermacam-macam. Secara garis besar dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu monokromasi, dikromasi, dan trikromasi. Penyebabnya bisa
karena delesi, hibridisasi, ataupun penyisipan asam amino pada gen pigmen warna dalam sel
kerucut mata.
Untuk penanganan buta warna, sampai saat ini, belum ditemukan cara untuk
menyembuhkan buta warna turunan. Walaupun demikian, tersedia beberapa cara untuk
membantu penderitanya. Cara tersebut antara lain adalah :
1. Menggunakan kacamata lensa warna. Tujuannya, agar penderita dapat membedakan warna
dengan lebih mudah. Cara ini terbuktif efektif pada beberapa penderita.
2. Menggunakan kacamata dengan lensa yang dapat mengurangi cahaya silau. Biasanya
penderita buta warna dapat membedakan warna lebih jelas jika cahaya tidak terlalu terang atau
menyilaukan.
3. Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna total), penderita dianjurkan
menggunakan kacamata lensa gelap dan mempunyai pelindung cahaya pada sisinya. Suasana
lebih gelap diperlukan karena sel rod, yaitu sel yang hanya bisa membedakan warna hitam,
putih, dan abu-abu, bekerja dengan lebih baik pada kondisi cahaya yang suram(Adira.2009).
Daftar Pustaka
Adira.2009.Buta Warna. (online). http://adiralaff.blogspot.com/2009/10/buta-warna.html.
(diakses 21 november 2013).
Campbell. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hartati. 2006. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan biologi FMIPA UNM.
Kusdiarti,lilik. 2006. Genetika Tumbuhan cetakan ke-5. Yogyakarta: Gajah Mada University
press.
Sisunandar. 2011. Penuntun Praktikum Genetika. Purwokerto : Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Soepriyo, A. 1989. Dermatoglifik ensiklopedi nasional Indonesia 4. Adi:PustakaJakarta
Suryo. 2004. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
Suryo.2008. Genetika Manusia. Yogyakarta : UGM Press
Yatim wildan. 2003. Genetika Cetak Ulang Edisi Ke 5. Bandung: Tarsito

Anda mungkin juga menyukai