Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
A. KANDUNG – EMPEDU
Dalam jabatannya ia menempati kedudukan sebagai hakim, yaitu memberi
keputusan atas pertimbangan-pertimbangan dan pemikiran-pemikiran. Hati
mengadakan pertimbangan, pemikiran atas apa yang terjadi/dihadapi. Kandung
Empedu memberi keputusan, apa yang aka dilakukan. Inilah fungsi utamanya yaitu
sebagai fungsi dalam bidang mental. Dan ia pulalah yang menentukan keberanian
dari seseorang. Bilamana selalu ragu-ragu dan pengecut, Ci kandung Empedu
kurang atau lemah. Dengan melihat keberanian, bisalah ditafsirkan kekuatan Ci
Kandung Empedu.
Hubungan Kandung Empedu dengan Hati (luar-dalam), meyebabkan Kandung
Empedu mempengaruhi tendon yang memegang penaran dalam hubungan gerak
dan kekuatan otot.
Semua organ Fu berisi “cairan” yang keruh, kecuali Kandung Empedu jernih.
Karena itu ia termasuk pula dalam golongan organ istimewa (mengenai organ
istimewa akan dibicarakan khusus). Seperti halnya dengan organ istimewa, maka
Kandung Empedu ini mempunyai sifat menyimpan dan tidak mencurahkan seluruh
isinya. Kedua faktor inilah yang membedakan Kandung Empedu dengan organ Fu
yang lain.
Fenomena patologis penyakit Kandung Empedu:
Mudah lapar dan keempat alat gerak lemas tak bertenaga. Karena mudah lapar,
maka banyak makan, tetapi oto-otot alat gerak tidaklah bertenaga. Hal ini disebkan
karena “panas” dalam lambung ditularkan ke Kandung Empedu.
Rasa penuh dibawah iga (epigastrium) disertai rasa mulut pahit dan sering
menarik nafas dalam, gelisah, sedih-kuatir tak menentu, diikuti pula dengan
demam; gejala ini disebabkan Kandung Empedu dalam keadaan Se dan “panas”.
Dan bila mana Si dan Han (dingin) maka gejalanya: Insomnia, ketakutan, rasa
kuatir, ragu-ragu bertindak, dan merasa pahit dimulut.
Gejala dalam bidang mental: sering menarik nafas dalam, perasaan
mengambang, penuh kekuatiran, kecurigaan terhadap oang lain, merasa ada sesuatu
Perjalanan meridian:
Dimulai dari kantus lateralis mata berjalan ke daerah depan telinga terus ke
bagian dalam batas rambut sebelah temporal, membelok ke belakang telinga lalu ke
bagian depan kepala, kemudian kembali lagi ke bagian belakang kepala dan
meneruskan perjalanannya ke pundak. Dari pundak terus ke punggung bertemu
dengan Meridian Tu di titik Ta Cui (XIV, 14), lalu ke lateral bertemu dengan
Meridian Kandung Kemih dan Meridian Usus Kecil, kemudian bersilang dengan
Meridian San Ciao dan masuk ke dalam fosa supraklaviculer.
Cabang meridian: sebuah cabang keluar dari titik I Fung dan masuk ke dalam
telingan dan keluar melewati titik Ting Kung tiba di kantus lateralis mata. Cabang
lain mulai dari kantus lateralis mata menuju ke titik Ta Ying (III, 5) dari Meridian
Lambung lalau membelok naik terus ke titik Cia Ce (III, 6) bertemu kembali dengan
Meridian Lambung, kemudian meneruskan perjalanannya sepanjang leher dan tiba
dalam fosa supraklavikuler dan bersatu dengan meridian semula.
Sebuah cabang lainnya lagi di mulai pada titil Cu Lin Ci (XI, 41) berjalan
melewati metatarsal I, II berjalan menuju ke ibu jari kaki.
B. LAMBUNG
Fungsi fisiologis Lambung
Merupakan lautan dari makanan-minuman; merupakan penampungan
makanan-minuman yang masuk kedalam badan; merupakan sumber tenaga dari
fungsi pengolahan Fu; melewati pengolahan lambung dibentuk Cing untuk seluruh
organ, Cang dan Fu, sehingga Cang dapat mengembangkan fungsinya, jadi
lambung merupakan sumber tenaga dari cang. Disamping Cing makan Ying, Sie,
Cin-yi dan W\ei semuanya dibentuk dalam lambung, yang mengikuti prosedur
masing-masing kemudian membentuk diri.
Fisiologis Usus Besar
Mengadakan transfortasi ampas makanan dan pembuangan ampas itu. Jadi
fungsinya adalah dalam hal buang air besar. Juga berperan dalam hal buang air
kecil. Usus besar dengan paru-paru menjalin hubungan luar-dalam.
1. CEN CI
a. Di tepi orbita bagian bawah, pada sebuah garis lurus yang melewati
sentrum dari pupil.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu
lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik
awal, ada titik akhir dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka
akan tercipta keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit,
sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul gangguan
kesehatan. Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh adalah
jaringan darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan jaringan meridian
tidak terlihat walaupun nyata. Meridian terbagi menjadi 12 bagian, dan adapun
fungsi meridian antara lain:
1. Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah
2. Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri
3. Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh
4. Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
5. Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya
6. Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh
7. Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang tubuh
lainnya.
Hubungan ini terbentuk menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang
beraksi bersamaan terhadap rangsangan yang berperan dalam pertahanan tubuh.
Akan tetapi, jika ada penyakit masuk ke dalam meridian, maka meridian bisa
menjadi jalur penyakit untuk menyebar dalam tubuh, karena itu kita harus
merangsang titik-titik pada meridian untuk mengusir penyakit.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai seorang calon perawat
mampu melakukan perawatan akupuntur dengan baik dan dilakukan secara
sistematis pada klien dengan berbagai gangguan kesehatan. Selain itu menjaga
kesehatan perlu dilakukan oleh semua umat manusia agar terbebas dai berbagai
macam masalah kesehatan.