Anda di halaman 1dari 26

Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan

Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

4.1 Kriteria dan Indikator Penilaian Penentuan Klasifikasi dan


Skala Prioritas Penanganan
Pada bagian ini, pembahasan utama adalah berkaitan dengan hasil penilaian lokasi hasil
verifikasi berdasarkan kondisi kekumuhan (fisik), pertimbangan lain (non-fisik) dan
legalitas lahan.

1. Kondisi Kekumuhan, merupakan upaya untuk menentukan tingkat kekumuhan pada


kawasan kumuh hasil verifikasi dengan menemukan permasalahan kondisi
rumah/gedung beserta kondisi pelayanan prasarana dan sarana kawasan
permukiman;
2. Pertimbangan Lain, merupakan identifikasi terhadap beberapa hal yang bersifat non-
fisik untuk menentukan skala prioritas penanganan kawasan kumuh. Aspek-aspek
yang dinilai dalam pertimbangan lain ini adalah; aspek nilai strategis lokasi, aspek
kependudukan dan aspek kondisi sosial ekonomi dan budaya; dan
3. Legalitas Lahan, merupakan identifikasi terhadap status legalitas lahan pada setiap
kawasan kumuh sebagai dasar yang menentukan bentuk penanganan. Aspek yang
dinilai adalah kejelasan status penguasaan lahan dan kesesuaian dengan rencana tata
ruang.

1 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Keseluruhan proses penilaian ini mengacu pada; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, berikut kriteria dan
indikator yang digunakan untuk menentukan kawasan permukiman kumuh di Kampung
Cinyurup Kelurahan Juhut.

Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut
akan ditentukan untuk menentukan kondisi kekumuhan pada perumahan kumuh dan
permukiman kumuh. Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh meliputi
kriteria kekumuhan ditinjau dari:

A. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung

Kriteria kekumuhan ditinjau dari bangunan gedung mencakup:

1) Ketidakteraturan Bangunan

Ketidakteraturan bangunan merupakan kondisi bangunan gedung pada


perumahan dan permukiman:

a. Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam Rencana Detil Tata Ruang
(RDTR), yang meliputi pengaturan bentuk, besaran, perletakan, dan tampilan
bangunan pada suatu zona; dan/atau
b. tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dan tata kualitas lingkungan dalam
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yang meliputi pengaturan
blok lingkungan, kapling, bangunan, ketinggian dan elevasi lantai, konsep
identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, dan wajah jalan.

2) Tingkat Kepadatan Bangunan yang Tinggi yang tidak Sesuai dengan Ketentuan
Rencana Tata Ruang

Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
rencana tata merupakan kondisi bangunan gedung pada perumahan dan
permukiman dengan:

a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang melebihi ketentuan RDTR, dan/atau


RTBL; dan/atau
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang melebihi ketentuan dalam RDTR,
dan/atau RTBL.

2 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

3) Ketidaksesuaian Terhadap Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Ketidaksesuaian terhadap persyaratan teknis bangunan gedung merupakan


kondisi bangunan gedung pada perumahan dan permukiman yang bertentangan
dengan persyaratan:

a. Pengendalian dampak lingkungan;


b. Pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, di atas
dan/atau di bawah air, di atas dan/atau di bawah prasarana/sarana umum;
c. Keselamatan bangunan gedung;
d. Kesehatan bangunan gedung;
e. Kenyamanan bangunan gedung; dan
f. Kemudahan bangunan gedung.

B. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan

Kriteria kekumuhan ditinjau dari jalan lingkungan mencakup:

1) Jaringan Jalan Lingkungan Tidak Melayani Seluruh Lingkungan Perumahan atau


Permukiman

Jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh lingkungan perumahan atau


permukiman merupakan kondisi sebagian lingkungan perumahan atau
permukiman tidak terlayani dengan jalan lingkungan

2) Kualitas Permukaan Jalan Lingkungan Buruk

Kualitas permukaan jalan lingkungan buruk merupakan kondisi sebagian atau


seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan.

C. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Penyediaan Air Minum

Kriteria kekumuhan ditinjau dari penyediaan air minum mencakup:

1) Ketidaktersediaan Akses Aman Air Minum

Ketidaktersediaan akses aman air minum merupakan kondisi dimana masyarakat


tidak dapat mengakses air minum yang memiliki kualitas tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa.

2) Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Air Minum Setiap Individu Sesuai Standar Yang
Berlaku

3 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu merupakan kondisi


dimana kebutuhan air minum masyarakat dalam lingkungan perumahan atau
permukiman tidak mencapai minimal sebanyak 60 liter/orang/hari.

D. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Drainase Lingkungan

1) Drainase Lingkungan Tidak Mampu Mengalirkan Limpasan Air Hujan Sehingga


Menimbulkan Genangan

Drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air hujan sehingga


menimbulkan genangan merupakan kondisi dimana jaringan drainase lingkungan
tidak mampu mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan
tinggi lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih dari 2 kali setahun.

2) Ketidaktersediaan Drainase

Ketidaktersediaan drainase merupakan kondisi dimana saluran tersier dan/atau


saluran

lokal tidak tersedia.

3) Tidak Terhubung dengan Sistem Drainase Perkotaan

Tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan merupakan kondisi dimana


saluran lokal tidak terhubung dengan saluran pada hierarki diatasnya sehingga
menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan.

4) Tidak Dipelihara Sehingga Terjadi Akumulasi Limbah Padat dan Cair di Dalamnya

Tidak dipelihara sehingga terjadi akumulasi limbah padat dan cair di dalamnya
merupakan kondisi dimana pemeliharaan saluran drainase tidak dilaksanakan
baik berupa:

a. Pemeliharaan rutin; dan/atau


b. Pemeliharaan berkala.

5) Kualitas Konstruksi Drainase Lingkungan Buruk

Kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk merupakan kondisi dimana kualitas


konstruksi drainase buruk, karena berupa galian tanah tanpa material pelapis atau
penutup atau telah terjadi kerusakan.

4 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

E. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Air Limbah

Kriteria kekumuhan ditinjau dari pengelolaan air limbah mencakup:

1) Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai dengan Standar Teknis Yang Berlaku

Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku
merupakan kondisi dimana pengelolaan air limbah pada lingkungan perumahan
atau permukiman tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu terdiri dari
kakus/kloset yang terhubung dengan tangki septik baik secara
individual/domestik, komunal maupun terpusat.

2) Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak Memenuhi Persyaratan


Teknis

Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis
merupakan kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah pada perumahan
atau permukiman dimana:

a. Kloset leher angsa tidak terhubung dengan tangki septik;atau


b. Tidak tersedianya sistem pengolahan limbah setempat atau terpusat.

F. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Persampahan

Kriteria kekumuhan ditinjau dari pengelolaan persampahan mencakup:

1) Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis

Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis


merupakan kondisi dimana prasarana dan sarana persampahan pada lingkungan
perumahan atau permukiman tidak memadai sebagai berikut:

a. Tempat sampah dengan pemilahan sampah pada skala domestik atau rumah
tangga;
b. Tempat pengumpulan sampah (TPS) atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada
skala lingkungan;
c. Gerobak sampah dan/atau truk sampah pada skala lingkungan; dan
d. Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) pada skala lingkungan.

2) Sistem Pengelolaan Persampahan Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis

5 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan


kondisi dimana pengelolaan persampahan pada lingkungan perumahan atau
permukiman tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Pewadahan dan pemilahan domestik;


b. Pengumpulan lingkungan;
c. Pengangkutan lingkungan; dan
d. Pengolahan lingkungan.

3) Tidak Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Sehingga

Terjadi Pencemaran Lingkungan Sekitar oleh Sampah, Baik Sumber Air Bersih,
Tanah Maupun Jaringan Drainase

Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan sehingga


terjadi pencemaran lingkungan sekitar oleh sampah, baik sumber air bersih, tanah
maupun jaringan drainase merupakan kondisi dimana pemeliharaan sarana dan
prasarana pengelolaan persampahan tidak dilaksanakan baik berupa:

a. Pemeliharaan rutin; dan/atau


b. Pemeliharaan berkala.

G. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Proteksi Kebakaran

Kriteria kekumuhan ditinjau dari proteksi kebakaran mencakup ketidaktersediaan


sebagai berikut:

1) Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran

Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran yang memenuhi persyaratan


teknis merupakan kondisi dimana tidak tersedianya:

a. Pasokan air yang diperoleh dari sumber alam (kolam air, danau, sungai, sumur
dalam) maupun buatan (tangki air, kolam renang, reservoir air, mobil tangki air
dan hidran);
b. Jalan lingkungan yang memudahkan masuk keluarnya kendaraan pemadam
kebakaran, termasuk sirkulasi saat pemadaman kebakaran di lokasi;
c. Sarana komunikasi yang terdiri dari alat-alat yang dapat dipakai untuk
pemberitahuan terjadinya kebakaran baik kepada masyarakat maupun kepada
Instansi Pemadam Kebakaran; dan/atau
d. Data tentang sistem proteksi kebakaran lingkungan yang mudah diakses.

6 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

2) Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran

Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran yang memenuhi persyaratan teknis


merupakan kondisi dimana tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran yang
meliputi:

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR);


b. Kendaraan pemadam kebakaran;
c. Mobil tangga sesuai kebutuhan; dan/atau
d. Peralatan pendukung lainnya.

Contoh formulasi penilaian lokasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1
Formulasi Penentuan Skala Prioritas Penanganan
Berbagai Kemungkinan Klasifikasi
Nilai Keterangan
A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
Kondisi Kekumuhan
60-80 Kumuh berat X X X X X X
38-59 Kumuh sedang X X X X X X
16-37 Kumuh ringan X X X X X X
Legalitas Lahan
Status lahan
(+) X X X X X X X X X
legal
Status lahan
(-) X X X X X X X X X
tidak legal
Pertimbangan Lain
Pertimbangan
11-15 X X X X X X
lain tinggi
Pertimbangan
6-10 X X X X X X
lain sedang
Pertimbangan
1-5 X X X X X X
lain rendah
Skala Prioritas
1 1 4 4 7 7 2 2 5 5 8 8 3 3 6 6 9 9
Penanganan
Sumber: Lampiran 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018
tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:

1. Berdasarkan kondisi kekumuhan, suatu lokasi merupakan:

a. Kumuh berat bila memiliki nilai 60 – 80;


b. Kumuh sedang bila memiliki nilai 38 – 59; dan
c. Kumuh ringan bila memiliki nilai 16 – 37;

2. Berdasarkan pertimbangan lain, suatu lokasi memiliki:

7 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

a. Pertimbangan lain tinggi bila memiliki nilai 11 – 15;


b. Pertimbangan lain sedang bila memiliki nilai 6 – 10; dan
c. Pertimbangan lain rendah bila memiliki nilai 1 – 5;

3. Berdasarkan kondisi kekumuhan, suatu lokasi memiliki:

a. Status tanah legal bila memiliki nilai positif (+); dan


b. Status tanah tidak legal bila memiliki nilai negatf (-).

Berdasarkan penilaian tersebut, maka dapat terdapat 18 kemungkinan klasifikasi


perumahan kumuh dan permukiman kumuh, yaitu:

1. A1 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi, dan status tanah
legal;
2. A2 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi,
dan status tanah tidak legal;
3. A3 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain sedang,
dan status tanah legal;
4. A4 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain sedang,
dan status tanah tidak legal;
5. A5 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status tanah legal;
6. A6 merupakan lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status tanah tidak legal;
7. B1 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
tinggi, dan status tanah legal;
8. B2 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
tinggi, dan status tanah tidak legal;
9. B3 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
sedang, dan status tanah legal;
10. B4 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
sedang, dan status tanah tidak legal;
11. B5 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status tanah legal;
12. B6 merupakan lokasi kumuh sedang, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status tanah tidak legal;

8 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

13. C1 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain


tinggi, dan status tanah legal;
14. C2 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain
tinggi, dan status tanah tidak legal;
15. C3 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain
sedang, dan status tanah legal;
16. C4 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain
sedang, dan status tanah tidak legal;
17. C5 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status tanah legal; dan
18. C6 merupakan lokasi kumuh rendah, dengan pertimbangan lain
rendah, dan status tanah tidak legal.

Berdasarkan berbagai klasifikasi tersebut, maka dapat ditentukan skala


prioritas penanganan, sebagai berikut:

1. Prioritas 1 yaitu untuk klasifikasi A1 dan A2;


2. Prioritas 2 yaitu untuk klasifikasi B1 dan B2;
3. Prioritas 3 yaitu untuk klasifikasi C1 dan C2;
4. Prioritas 4 yaitu untuk klasifikasi A3 dan A4;
5. Prioritas 5 yaitu untuk klasifikasi B3 dan B4;
6. Prioritas 6 yaitu untuk klasifikasi C3 dan C4;
7. Prioritas 7 yaitu untuk klasifikasi A5 dan A6;
8. Prioritas 8 yaitu untuk klasifikasi B5 dan B6; dan
9. Prioritas 9 yaitu untuk klasifikasi C5 dan C6.

Tabel 4.2
Skoring Penentuan Kawasan Prioritas pada Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
No Aspek Kriteria Indikator Parameter Nilai
A. Identifikasi Kondisi Kekumuhan
1 Kondisi a. Ketidak teraturan  Tidak memenuhi ketentuan tata 65,2% bangunan pada 3
Bangunan bangunan bangunan dalam RDTR, meliputi lokasi tidak memiliki
Gedung pengaturan keteraturan
bentuk,besaran,perletakan dan
tampilan bangunan pada suatu
zona
 Tidak memenuhi ketentuan tata
bangunan dan tata kualitas
lingkungan dalam RTBL,meliputi
pengaturan blok bangunan,
kapling, bangunan ketinggian dan
evalasi lantai, konsep identitas
lingkungan, konsep orientasi
lingkungan, dan wajah jalan

9 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

No Aspek Kriteria Indikator Parameter Nilai


 KDB melebihi ketentuan RDTR
atau RTBL
 KLB melebihi ketentuan dalam
RDTR atau RTBL
c. Tingkat 60%bangunan memiliki
Kepadatan  Kepadatan bangunan yang tinggi kepadatan tidak sesuai 3
Bangunan pada lokasi yaitu : ketentuan
 Untuk Kota Metropolitan dan kota
besar ≥ 250 unit/Ha
 Untuk kota sedang dan kota kecil
≥ 200 unit/Ha
Kondisi bangunan pada lokasi tidak
memenuhi persyaratan :
 Pengendalian dampak lingkungan
d. Ketidak sesuaian  Pembangunan bangunan gedung
diatas atau dibawah tanah,air dan 70% bangunan pada
dengan
prasarana/sarana umum lokasi tidak memenuhi 3
persyaratan
 Keselamatan bangunan gedung persyaratan teknis
teknis bangunan
(BG)
 Kenyamanan (BG)
 Kemudahan (BG)
 Sebagian lokasi perumahan atau
a. Cakupan 10%area tidak terlayani
permukiman tidak terlayani
pelayanan jalan oleh jaringan jalan 1
dengan jalan lingkungan sesuai
lingkungan lingkungan
Kondisi jalan dengan ketentuan teknis
2
lingkungan  Sebagian atau seluruh jalan
b. Kualitas 20% area memiliki
lingkungan terjadi kerusan
permukaan jalan kualitas permukaan jalan 1
permukaan jalan pada lokasi
lingkungan yang buruk
perumahan atau permukiman
 Masyarakan pada lokasi
perumahan/permukiman tidak
a. Ketidaktersediaa 90% Populasi tidak dapat
dapat mengakses air minum yang
n akses aman air mengakses air minum 5
memiliki kualitas tidak
Kondisi minum yang aman
berwarna,berbau dan tidak
3 penyedian air berasa
minum  Kebutuhan air minum lokasi
c. Tidak
perumahan/permukiman tidak 100% Populasi tidak
terpenuhinya
mencapai minimal sebanyak 60 terpenuhi air minum 5
kebutuhan air
liter/orang/hari yang minimalnya
minum
 Jaringan drainase lingkungan
a. Ketidak tidak mampu mengalirkan
10% area terjadi
mampuan limpasan air sehingga
genangan>30cm, > 2 jam 1
mengalirkan menimbulkan genangan dengan
dan > 2 x setahun
limpasan tinggi lebih dari 30cm selama
lebih dari 2 kali setahun
 Tidak tersedianya saluran
Kondisi
drainase lingkungan pada
Drainase b. Ketidaktersedian 9,3% area tidak tersedian
4 lingkungan perumahanatau 1
lingkungan drainase drainase lingkungan
permukiman yaitu saluran tersier
atau lokal
 Saluran drainase lingkungan tidak
c. Ketidak
terhubung dengan saluran pada
terhubungan 99% drainase lingkungan
hirarki diatasnya sehingga
dengan sistem tidak terhubung dengan 5
menyebabkan air tidak dapat
drainase hirarki di atasnya
mengalir dan menimbulkan
perkotaan
genangan

10 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

No Aspek Kriteria Indikator Parameter Nilai


Tidak dilaksanakannya pemeliharan
saluran drainase lingkungan pada
d. Tidak 100% area memiliki
lokasi perumahan atau permukiman
terpeliharanya drainase lingkungan yang 5
baik :
drainase kotor dan berbau
 Pemeliharan rutin
 Pemeliharaan berkala
 Kualitas konstruksi drainase
100% area memiliki
e. Kualitas buruk, karena berupa galian
kualitas konstruksi
konstruksi tanah tanpa material pelapis atau 5
drainase lingkungan
drainase penutup maupun karena telah
buruk
terjadi kerusakan
 Pengolahan air limbah pada
lokasi perumahan/permukiman
a. Sitem pengolahan tidak memiliki sitem yang
100% area meiliki sitem
air limbah tidak memadai, yaitu kakus/kloset yang
air limbah yang tidak 5
sesuai dengan tidak terhubung dengan tangki
sesuai standar teknis
standar teknis septik baik secara
individual/domestik, komunal
Kondisi maupun terpusat
5 pengolahan air
Kondisi prasarana dan sarana air
limbah b. Prasarana dan limbah pada lokasi perumahan atau
sarana permukiman dimana :
pengolahan air 100% area memiliki
 Kloset leher angsa tidak
limbah tidak sarpras air limbah tidak 5
terhubung dengan tangki septik
sesuai dengan sesuai persyaratan teknis
persyaratan  Tidak tersedianya sistem
teknis pengolahan limbahsetempat atau
terpusat
Prasarana dan sarana persampahan
pada lokasi
perumahan/permukimantidak
sesuai dengan persyaratan teknis
yaitu :
a. Prasarana dan  Tempat sampah dengan
sarana pemilihan sampah pada skala 100% Area memiliki
persampahan domestik atau rumah tangga Sarpras pengolahan
tidak sesuai  Tempat pengumpulan sampah persampahan yang tidak 5
dengan (TPS) atau TPS 3R memenuhi persyaratan
persyaratan (reduce,reuse,recicle) pada skala teknis
teknis lingkungan
 Grobak sampah atau truk sampah
pada lingkungan
 Tempat pengolahan sampah
Kondisi terpadu (TPST) pada skala
6 pengolahan lingkungan
persampahan Pengolahan persampahan pada
lingkungan
perumahan/permukiman tidak
f. Sistem memenuhi persyaratan sebagai
pengolahan berikut : 100% area memiliki
persampahan  Pewadaan dan pemilihan sistem persampahan 5
yang tidak sesuai domestik tidak sesuai standar
standar teknis
 Pengumpulan lingkungan
 Pengangkutan lingkungan
 Pengolahan lingkungan
k. Tidak Tidak dilakukanya pemeliharaan
terpeliharanya sarana dan prasarana pengolahan
persampahan pada lokasi 100% Area memiliki
sarana dan
perumahan/permukiman, baik : Sarpras yang tidak 5
prasarana
terpelihara
pengolahan  Pemeliharaan rutin
persampahan  Pemeliharaan berkala

11 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

No Aspek Kriteria Indikator Parameter Nilai


Tidak tersedianya prasarana
proteksi kebakaran pada lokasi
yaitu:
a. Ketidaktersediaa  Pasokan air 100% Area tidak
n prasarana
 Jalan lingkungan memiliki prasarana 5
proteksi
 Sarana komunikasi proteksi kebakaran
kebakaran
Kondisi  Data sistem proteksi kebakaran
7 proteksi lingkungan
kebakaran  Bangunan pos kebakaran
Tidak tersedianya sara proteksi
g. Ketidaktersedian kebakaran pada lokasi yaitu ;
 Alat pemadam api ringan (APAR) 100% Area tidak
nya sarana
memiliki prasarana 5
proteksi  Mobil pompa
proteksi kebakaran
kebakaran  Mobil tangga sesuai kebutuhan
 Peralatan pendukung lainya
B. IDENTIFIKASI LEGALITAS LAHAN
Kejelasan terhadap status
penggunaan lahanberupa : Keseluruhan lokasi
 Kepemilikan sendiri, dengan memiliki kejelasan status
bukti dokumen sertifikat hak atas penguasaan lahan, baik (+)
tanah atau bentuk dokumen milik sendiri atau milik
keterangan status tanah lainnya pihak lain
1. Kejelasan Status yang sah, atau
Legalitas
1. Penggunaan  Kepemilikan pihak lain (termasuk
Lahan
Lahan milik adat/ulayat) dengan bukti
Keseluruhan lokasi
izin pemanfaatan tanah dari
berada pada zona
pemegang hak atastanah atau
peruntukan (+)
pemilik tanah dalam bentuk
perumahan/permukiman
perjanjian tertulis antara
sesuai RTR
pemegang hak atas tanah atau
pemilik tanah.
C. IDENTIFIKASI PERTIMBANGAN LAIN
1 Pertimbangan Pertimbangan letak lokasi
Lain perumahan atau permukiman pada : Lokasi terletak pada
1. Nilai Strategis
 Fungsi Strategis kabupaten/kota fungsi strategis 5
Lokasi
 Bukan fungsi strategis Kabupaten/ kota
kabupaten/kota
Pertimbangan kepadatan penduduk
pada lokasi perumahan atau
permukiman pada :
 Rendah yaitu kepadatan
penduduk dibawah 150 jiwa/Ha
 Sedang yaitu kepadatan
Penduduk pada Lokasi
2. Kependudukan penduduk antara 151-200 1
sebesar >122 Jiwa/Ha
jiwa/ha
 Tinggi yaitu kepadatan jumlah
penduduk antara 201-400
jiwa/ha
 Sangat padat yaitu kepadatan
penduduk diatas 400 jiwa/ha
1. Kondisi Sosial, Pertimbanagan potensi yang dimiliki Lokasi memiliki potensi 5
Ekonomi dan lokasi perumahan atau permukiman sosial, ekonomi dan
Budaya berupa : budaya untuk
 Potensi sosial yaitu tingkat dikembangkan atau
partisipasi masyarakat dalam dipelihara
mendukung pembangunan
 Potensi ekonomi yaitu adanya
kegiatan ekonomi tertentu yang
bersifat strategis bagi masyarakat
setempat

12 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

No Aspek Kriteria Indikator Parameter Nilai


 Potensi budaya yaitu adanya
kegiatan atau warisan budaya
tertentu yang dimiliki masyarakat
setempat
Sumber: Hasil Amalisis Tim, 2018

Berdasarkan analisis penentuan prioritas kawasan kumuh Kampung Cinyurup tersebut


dapat disimpulkan penilaian sebagai berikut.

Tabel 4.3
Skoring Hasil Penilaian Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
No Penilaian Jumlah Skoring
A Identifikasi Kondisi Kekumuhan 73
B Identifikasi Legalitas Lahan (+)
C Identifikasi Pertimbangan Lain 11
Sumber: Hasil Amalisis Tim, 2018

Tabel 4.4
Skala Prioritas Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Berbagai Kemungkinan Klasifikasi
Nilai Keterangan
A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
Kondisi Kekumuhan
60-80 Kumuh berat X
38-59 Kumuh sedang
16-37 Kumuh ringan
Legalitas Lahan
Status lahan
(+) X
legal
Status lahan
(-)
tidak legal
Pertimbangan Lain
Pertimbangan
11-15 X
lain tinggi
Pertimbangan
6-10
lain sedang
Pertimbangan
1-5
lain rendah
Skala Prioritas
1
Penanganan
Sumber: Hasil Amalisis Tim, 2018

Berdasarkan tabel skala prioritas tersebut di atas, maka Kawasan Kampung Cinyurup
masuk dalam klasifikasi lokasi kumuh berat, dengan pertimbangan lain tinggi dan status
lahan legal. Berdasarkan Klasifikasi tersebut pula, dapat ditentukan skala prioritas
penanganan Kawasan Kampung Cinyurup adalah sebagai Prioritas 1.

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, selanjutnya lokasi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh dapat dikelompokkan dalam berbagai klasifikasi sebagaimana
ditunjukkan dalam tabel berikut.

13 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Skoring Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Nilai Tingkat Kekumuhan
No. Aspek Kriteria
Kampung Cinyurup
Identifikasi Kondisi Kekumuhan
1 Kondisi a. Ketidak Teraturan Bangunan 3
Bangunan b. Tingkat Kepadatan Bangunan 3
Gedung c. Kualitas Bangunan yg tidak Memenuhi Syarat 3
2 Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 1
Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan Lingkungan 1
3 Kondisi a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum (Kualitas) 5
Penyediaan Air
b. Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Air Minum (Kuantitas) 5
Minum
4 a. Ketidakmampuan mengalirkan Limpasan air (genangan) 1
b. Ketidaktersediaan drainase 1
Kondisi Drainase c.Ketidakterhubungan dengan sistem drainase perkotaan 5
Lingkungan
d. Tidak Terpeliharanya drainase 5
e. Kualitas Konstruksi Darinase 5
5 Kondisi a. Sistem Pengelolaan Air Limbah tdk sesuai standar teknis 5
Pengelolaan Air
b. Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis 5
Limbah
6 a.Prasarana dan Sarana persampahan tdk sesuai dgn persyaratan teknis 5
Pengelolaan
b. Sistem Pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis 5
Persampahan
c.Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan 5
7 Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana proteksi Kebakaran 5
Kebakaran b. Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran 5
Jumlah 73
71 – 95 Kumuh Berat
45 – 70 Kumuh Sedang
19 – 44 Kumuh Ringan
Pertimbangan Lain
1 Nilai Strategi Lokasi 5
2 Kependudukan 1
3 Sosial Ekonomi dan Budaya 5

14 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Nilai Tingkat Kekumuhan


No. Aspek Kriteria
Kampung Cinyurup
Jumlah 11
11 – 15 Pertimbangan lain tinggi
6 – 10 Pertimbangan lain sedang
1–5 Pertimbangan lain rendah
Identifikasi Legalitas Lahan
(+) Status Lahan Legal
(-) Status Lahan Tidak Legal
Klasifikasi A1
Skala Prioritas 1
Sumber: Hasil Amalisis Tim, 2018

15 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

4.2 Perumusan Kebutuhan Penanganan Berdasarkan Isu dan


Permasalahan Permukiman Kumuh
4.2.1 Analisis Perkembangan Penduduk

Berdasarkan hasil analisis proyeksi penduduk di Kawasan Permukiman Kumuh Kmapung


Cinyurup Kelurahan Juhut selama kurun waktu 3 tahun terlihat bahwa rata-rata laju
pertumbuhan penduduk relatif meningkat dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk
0,0282 atau 10 jiwa hingga 11 jiwa per tahunnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
dan grafik dibawah ini.

Tabel 4.6
Analisis Proyeksi Penduduk Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut
Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan
Tahun Jumlah KK*)
(jiwa) Penduduk
2016 1687 337
2017 1699 340 0,006898824
2018 1706 342 0,004103165
Prediksi
2023 1754 439 0,031356899
2028 1803 451 0,027176927
2033 1853 463 0,026983270
2038 1905 476 0,027296588
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Keterangan: *) Asumsi Jumlah KK 4 orang

Gambar 4.1
Grafik Perkembangan Penduduk Kampung Cinyurup 2018 – 2038

Sumber: Hasil Analisis, 2018

Kepadatan penduduk Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut 20 tahun yang
akan datang akan mengalami kenaikan yaitu 136 jiwa/Ha dan termasuk ke dalam kategori
kepadatan penduduk sedang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

16 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Tabel 4.7
Analisis Proyeksi Kepadatan Penduduk
Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut
Jumlah Penduduk Luas Wilayah (Ha) Kepadatan Penduduk
Tahun
(jiwa) (jiwa/Ha)
2016 1687 14 121
2017 1699 121
2018 1706 122
Prediksi
2023 1754 14 125
2028 1803 129
2033 1853 132
2038 1905 136
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Gambar 4.2
Grafik Kepadatan Penduduk Kampung Cinyurup 2018 – 2038

Sumber: Hasil Analisis, 2018

4.2.2 Prediksi Kebutuhan Perumahan/Bangunan

Kebutuhan bangunan perumahan di Kampung Cinyurup 20 tahun yang akan datang adalah
sebanyak 134 unit rumah tipe sedang (luas 36 m 2) berdasarkan jumlah KK. Kebutuhan
lahan untuk rumah adalah 4.833 m2 atau 4,83 Ha.

Kebutuhan perumahan/bangunan di kawasan permukiman kumuh Kampung Cinyurup ini


direncanakan di lokasi yang memiliki tingkat kepadatan penduduk dan kepadatan
bangunan yang rendah agar distribusi penduduk dan bangunan merata sehingga sesuai
dengan rencana kepadatan penduduk dan kondisi lahan. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel hasil analisis proyeksi kebutuhan perumahan sebagai berikut.

17 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Tabel 4.8
Perkiraan Kebutuhan Perumahan/Bangunan
Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup 2018 – 2038
Jumlah Jumlah Rumah Kebutuhan Rumah
Tahun Jumlah KK*)
Penduduk (jiwa) (unit) (unit)
2016 1687 337 337 -
2017 1699 340 340 -
2018 1706 342 342 -
Prediksi
2023 1754 439 439 97
2028 1803 451 451 109
2033 1853 463 463 121
2038 1905 476 476 134
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Gambar 4.3
Grafik Kebutuhan Rumah Kampung Cinyurup 2018 – 2038

Sumber: Hasil Analisis, 2018

4.2.3 Analisis Kebutuhan Prasarana Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu prasarana dasar permukiman yang harus tersedia guna
menunjang standar kehidupan layak manusia. Maka akses dan pemenuhan kebutuhan
akan air bersih yang berkelanjutan merupakan hal pokok bagi setiap penduduk guna
meningkatkan mutu hidupnya. Sumber air bersih di Kawasan Permukiman Kumuh
Kampung Cinyurup didapat dari sumber Mata Air Hulu Cadas, Mata Air Hulu Gintung, dan
curug. Pelayanan kebutuhan air bersih dari istem perpipaan PDAM belum menjangkau
Kampung Cinyurup.

Penggunaan air untuk keperluan domestik diperhitungkan dari jumlah penduduk di


daerah perdesaan yang terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS). Berdasarkan standar SNI
19-6728.1-2002 mengenai Sumber Daya Air Spasial, untuk penduduk perkotaan
diperlukan 120L/hari/kapita, sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut:

Kebutuhan air penduduk (L/Thn) = Σ penduduk x 365 x 120 liter

Prediksi/proyeksi kebutuhan air bersih di Kampung Cinyurup menggunakan standar


sebagai berikut:

18 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Tabel 4.9
Kriteria Perencanaan Air Bersih
Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (jiwa)
500.000 s/d 100.000 s/d 20.000 s/d
> 1.000.000 < 20.000
Uraian 1.000.000 500.000 100.000
Kota
Kota Besar Kota Sedang Kota Kecil Desa
Metropolitan
1. Konsumsi Unit Sambungan
> 150 150 – 120 90 – 120 80 – 120 60 – 80
Rumah (SR) ( liter/org/hari )
2. Konsumsi Unit Hidran (HU)
20 – 40 20 – 40 20 – 40 20 – 40 20 – 40
( liter/org/hari )
3. Konsumsi unit non domestik
a. Niaga Kecil (liter/unit/hari)
600 – 900 600 – 900 600
b. Niaga Besar (liter/unit/hari)
1000 – 5000 1000 – 5000 1500
c. Industri Besar
0.2 – 0.8 0.2 – 0.8 0,2 – 0,8
(liter/detik/ha)
0.1 – 0.3 0.1 – 0.3 0,1 – 0,3
d. Pariwisata (liter/detik/ha)
4. Kehilangan Air ( % ) 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30
1.15 – 1.25 1.15 – 1.25 1.15 – 1.25 1.15 – 1.25 1.15 – 1.25
5. Faktor Hari Maksimum
* harian * harian * harian * harian * harian
1.75 – 2.0 1.75 – 2.0 1.75 – 2.0 1.75 1.75
6. Faktor Jam Puncak
* hari maks * hari maks * hari maks * hari maks * hari maks
7. Jumlah Jiwa Per SR (Jiwa ) 5 5 5 5 5
8. Jumlah Jiwa Per HU ( Jiwa ) 100 100 100 100 – 200 200
9. Sisa Tekan Di penyediaan
10 10 10 10 10
Distribusi ( Meter)
10. Jam Operasi ( jam ) 24 24 24 24 24
11. Volume Reservoir ( % Max
15 - 25 15 - 25 15 - 25 15 - 25 15 - 25
Day Demand )
50 : 50 50 : 50
12. SR : HU s/d s/d 80 : 20 70 : 30 70 : 30
80 : 20 80 : 20
13. Cakupan Pelayanan ( % ) 90 90 90 90 70
Sumber: PU Cipta Karya

Berdasarkah hasil analisis maka jumlah kebutuhan air bersih di Kawasan Permukiman
Kumuh Kampung Cinyurup 20 tahun yang akan datang adalah

Tabel 4.10
Perkiraan Sambungan Rumah Tangga (SR)
Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup
No Prediksi Kebutuhan Air Bersih 2023 2028 2033 2038
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 1754,00 1803,00 1853,00 1905,00
Tingkat Pelayanan Air Bersih untuk
2 70,00 70,00 70,00 70,00
perdesaan (%)
3 Jumlah Terlayani (jiwa) 1228,00 1262,00 1297,00 1334,00
Konsumsi Air Rata-rata untuk kota kecil dan
4 70,00 70,00 70,00 70,00
perdesaan (l/jiwa/hari)
5 Jumlah Pemakaian (l/hari) 85946,00 88347,00 90797,00 93345,00
6 Jumlah Kebutuhan Air (l/detik) 0,99 1,02 1,05 1,08
Sumber: Hasil Analisis, 2018

19 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Tabel 4.11
Perkiraan Hidran Umum Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup
No Prediksi Kebutuhan Air Bersih 2023 2028 2033 2038
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 1754,00 1803,00 1853,00 1905,00
Tingkat Pelayanan Air Bersih untuk kota
2 30,00 30,00 30,00 30,00
kecil/perdesaan (%)
3 Jumlah Terlayani (jiwa) 526,00 541,00 556,00 572,00
Konsumsi Air Rata-rata untuk kota kecil dan
4 30,00 30,00 30,00 30,00
perdesaan (l/orang/hari)
5 Jumlah Pemakaian (l/hari) 15786,00 16227,00 16677,00 17145,00
6 Jumlah Kebutuhan Air (l/detik) 0,18 0,19 0,19 0,20
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Tabel 4.12
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup
No Prediksi Kebutuhan Air Bersih 2023 2028 2033 2038
1 Domestik (l/detik) 0,99 1,02 1,05 1,08
Kebutuhan
Non Domestik 30% dari Domestik
2 Air 0,30 0,31 0,32 0,32
(l/detik)s
3 Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik (l/detik) 1,29 1,33 1,37 1,40
4 Kebocoran 25% (l/detik) 0,25 0,26 0,26 0,27
5 Total Kebutuhan Air Bersih (l/detik) 1,53 1,58 1,63 1,67
Sumber: Hasil Analisis, 2018

4.2.4 Analisis Prediksi Timbulan Limbah

Perhitungan perkiraan timbulan air limbah dilakukan dengan menggunakan faktor reduksi
rata-rata pemakaian air bersih. Asumsi yang digunakan dalam memprediksi timbulan air
limbah di Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup adalah sebagai berikut:

 Timbulan Lumpur tinja (human waste) sebesar 0,7 lt/orang/hari;


 Faktor reduksi yang digunakan untuk timbulan air limbah sebesar 0,8;
 Jumlah penduduk pendukung untuk kebutuhan 1 truk tinja sebesar 20.000 KK;
 Jumlah penduduk pendukung untuk Septic Tank Komunal sebesar 100 jiwa; dan
 Jumlah penduduk pendukung untuk penyediaan MCK sebesar 1.000 jiwa.

Berdasarkan analisis diatas maka dapat diketahui kebutuhan sarana dan timbulan air
limbah di Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup 20 tahun yang akan datang
adalah sebesar 4957,20 liter/org/hari serta kebutuhan jumlah sarana air berupa MCK 2
unit, SPAL 159 unit dan septiktank komunal sebesar 19 unit. Selengkapnya dijelaskan pada
tabel-tabel berikut.

Tabel 4.13

20 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Prediksi Timbulan Air Limbah Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup


No Prediksi Kebutuhan Air Limbah 2023 2028 2033 2038
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 1754,00 1803,00 1853,00 1905,00
2 Timbulan (Human Waste) 0,7 (l/org/hari) 1227,80 1262,10 1297,10 1333,50
3 Cakupan Pelayanan Individual 70% 859,46 883,47 907,97 933,45
4 Cakupan Kolektif 1% 12,28 12,62 12,97 13,34
Cakupan Truk Tinja Swasta 21% 257,84 265,04 272,39 280,04
5
Pemerintah 14% 171,89 176,69 181,59 186,69
6 Cakupan IPLT 28% 343,78 353,39 363,19 373,38
7 Total Kebutuhan Air Bersih (l/org/hari) 3564,00 3672,00 3780,00 3888,00
Timbulan Limbah Domestik Cair 75%
8 2673,00 2754,00 2835,00 2916,00
(l/org/hari)
Timbulan Limbah Cair Non Domestik 70%
9 1871,10 1927,80 1984,50 2041,20
(l/org/hari)
10 Total Limbah Cair (l/org/hari) 4544,10 4681,80 4819,50 4957,20
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Tabel 4.14
Prediksi Jumlah Sarana Air Limbah Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup
No Prediksi Kebutuhan Air Limbah 2023 2028 2033 2038
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 1754,00 1803,00 1853,00 1905,00
2 Jumlah KK 439 451 463 476
Sarana Air Limbah
3 Kebutuhan MCK (1 MCK setiap 1000 jiwa) (unit) 1 1 1 2
4 Kebutuhan SPAL (1 SPAL setiap 3 KK) (unit) 146 150 154 159
Septiktank Komunal (1 septiktank setiap 100
5 17 18 18 19
jiwa) (unit)
Sumber: Hasil Analisis, 2018

4.2.5 Analisis Prediksi Timbulan Sampah

Berdasarkan hasil analisis maka perkiraan timbulan sampah dan kebutuhan sarana
persampahan pada Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup 20 tahun yang akan
datang yaitu sebesar 8.286,75 liter/org/hari sedangkan kebutuhan sarana persampahan
adalah sebagai berikut:

1. Gerobak Sampah = 11 unit;


2. Container = 1 unit;
3. Arm Roll Truk = 1 unit; dan
4. Dump Truk = 1 unit.

Tabel 4.15

21 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Prediksi Jumlah Timbulan Sampah Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup


No Prediksi Kebutuhan Persampahan 2023 2028 2033 2038
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 1754,00 1803,00 1853,00 1905,00
Domestik (3 l/org/hari) 5262,00 5409,00 5559,00 5715,00
Timbulan Non Domestik (0,6 l/org/hari) 1052,40 1081,80 1111,80 1143,00
2
Sampah Fasos Fasum (25% dari
1315,50 1352,25 1389,75 1428,75
Domestik) (l/org/hari)
3 Jumlah Timbulan Sampah (l/org/hari) 7,63 7,84 8,06 8,29
4 Jumlah Timbulan Sampah (m3/hari) 7629,90 7843,05 8060,55 8286,75
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Tabel 4.16
Prediksi Jumlah Sarana Persampahan
Kawasan Permukiman Kumuh Kumuh Kampung Cinyurup
No Prediksi Kebutuhan Persampahan 2023 2028 2033 2038
1 Jumlah Penduduk (jiwa) 1754,00 1803,00 1853,00 1905,00
2 Gerobak Sampah (1 m3) (unit) 10 11 11 11
3 Container (6 m3) (unit) 1 1 1 1
4 Transper Depo (200 m3) (unit) 0 0 0 0
5 Arm Roll Truk (6 m3) (unit) 1 1 1 1
6 Dump Truk (8 m3) (unit) 1 1 1 1
Sumber: Hasil Analisis, 2018

4.2.6 Kebutuhan Penanganan Skala Kawasan

Program penangananan permukiman kumuh Kampung Cinyurup untuk mencapai target


100-0-100 pada tahun yang akan datang, maka diperlukan konsep dan strategi
penanganan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kawasan atau
dilihat dari skala prioritas masing-masing kawasan. Konsep penanganan yang
menjadi fokus utamanya yaitu pada 7 (tujuh) indikator yang digunakan dalam
menilai suatu kawasan diantaranya: bangunan, jalan lingkungan, air bersih,
drainase, limbah, persampahan dan proteksi kebakaran. Untuk lebih jelas mengenai
konsep penanganan permukiman kumuh Kampung Cinyurup dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Tabel 4.17
Kebutuhan Penanganan Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup

22 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Kawasan Aspek yang Kebutuhan Penanganan


Permasalahan
Kumuh Diamati Pencegahan Peningkatan
Kampung - 178 unit bangunan/
Cinyurup rumah yang tidak
memiliki keteraturan
- 164 unit bangunan
memiliki kepadatan
tidak sesuai ketentuan - Perbaikan
- Perumusan
(luas kawasan dengan Lingkungan
aturan bangunan
kepadatan ≥ 250 - Pelebaran Jalan
- sosialisasi
Bangunan unit/Ha untuk kota - Peningkatan
mengenai
Gedung besar dan ≥ 200 unit/Ha KDB
kesehatan
untuk kota sedang - Perbaikan
lingkungan
/Kecil) Lingkungan
perumahan
- 191 unit bangunan yang
tidak memenuhi syarat
teknis bangunan
(kecukupan luas,
keamanan, kenyamanan,
kesehatan,kemudahan)
- Luas area yang belum
terlayani prasarana jalan
lingkungan (jalan
lingkungan atau gang
- Penyusunan
dengan struktur
regulasi terkait
beton/paving/aspal) Peningkatan
Jalan Keluar Masuknya
yaitu 1,4 Ha Kualitas
Lingkungan Kendaraan
- Panjang jalan dengan perkerasan
dengan Bobot
pemukaan jalan rusak
yang berat
(yang sudah terstruktur
aspal/paving
block/beton) yaitu 875
meter
Air Minum - 308 jiwa penduduk yang Sosialisasi Menambah
tidak terakses air mengenai jaringan PAM
minum yang berkualitas kesehatan air
(air bersih tidak berbau bersih
dan tercemar)
- 342 jiwa penduduk yang
belum terpenuhi
kebutuhan air minum
secara kualitas (60
liter/hari)

23 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Kawasan Aspek yang Kebutuhan Penanganan


Permasalahan
Kumuh Diamati Pencegahan Peningkatan
- Luas area yang terkena
genangan (Genangan
dengan >30cm, >2 jam, >
2x per tahun) adalah 1,4
Ha
- Luas area yang tidak
terlayani/tidak tersedia
saluran/drainase
lingkungan yaitu 13,1 Ha
- Panjang saluran - Menyusun
drainase yang tidak dokumen teknis
tersedia yaitu 15.450 pengelolaan
Peningkatan
meter sistem drainase
kualitas dan
- Panjang saluran permukiman
Drainase kuantitas
drainase yang tidak - Sosialisasi
Lingkungan prasarana
terhubung dengan kepada
drainase
sistem drainase kota masyarakat
lingkungan
yaitu 15.600 meter mengenai system
- Panjang saluran drainase
drainase yang tidak lingkungan
dipelihara (drainase
lingkungan kotor dan
berbau) yaitu 15.600
meter
- Panjang saluran
drainase dengan kualitas
konstruksi buruk
memiliki panjang 15.600
meter
Pengelolaan - Luas area yang sistem - Menyusun Pembuatan septic
Air Limbah pengolahan air dokumen teknis tank comunal,
limbahnya tidak sesuai pengelolaan air IPAL
dengan standar teknis limbah
yang berlaku yaitu 14 Ha permukiman
- Luas area yang - penyuluhan
prasarana dan sarana terkait sanitasi
pengolahan air
limbahnya tidak
memenuhi persyaratan
teknis yaitu 14 Ha

24 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Kawasan Aspek yang Kebutuhan Penanganan


Permasalahan
Kumuh Diamati Pencegahan Peningkatan
- 14 Ha luas area yg tidak
memiliki sarpras
persampahan sesuai
syarat teknis dengan
pendekatan 3R (Reuse, - Menyusun
Reduce, Recyclcle dokumen teknis
- 14 Ha luas area dengan pengelolaan
Peningkatan
sistem pengolahan sampah
kualitas dan
sampah yang tidak perkotaan
Pengelolaan kuantitas
standar (pewadahan, - Peningkatan
Persampahan pelayanan
pengumpulan, pengetahuan
pengelolaan
pengangkutan dan masyarakat
persampahan
pengolahan terkait
- 14 Ha luas area yang pengolahan
sarana dan prasarana sampah
pengolahan sampahnya
tidak terpelihara baik
melalui pemeliharaan
rutin maupun berkala
- Menyusun
dokumen teknis
- 14 Ha luas area yang
RISPK
tidak memiliki sistem
- Sosialisasi dan
pengamanan secara aktif Pembuatan
Sistem edukasi
dan pasif system
Proteksi masyarakat
- 14 Ha luas area yang proteksi
Kebakaran mengenai
tidak memiliki pasokan kebakaran
pencegahan dan
air untuk kebutuhan
penanggulangan
proteksi kebakaran
bencana
kebakaran
Sumber: Hasil Analisis, 2018

25 | B a b I V I d e n ti fi k a s i T i n g k a t K e k u m u h a n d a n K e b u t u h a n P e n a n g a n a n
Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Antara

Anda mungkin juga menyukai