Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Pikiran normal mengacu kepada komponen ide dari aktifitas mental, proses untuk

membayangkan, menilai, mengevaluasi, meramalkan, merencanakan, menciptakan dan

kemauan.Pikiran dibagi menjadi proses (bentuk) dan isi, proses dimaksudkan sebagai cara

dimana seseorang menyatukan gagaan dan asosiasi yaitu bentuk dimana seseorang berpikir.

Sementara isi pikiran dimaksudkan pada apa yang sesungguhnya dipikirkan oleh seseorang,

gagasan, keyakinan, preokupasi, obsesi. 1

Gangguan berpikir umumnya dikenali dari pembicaraan dan tulisan. Hal ini dapat

disimpulkan dari ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas.1

Inti dari gangguan isi pikiran adalah keyakinan dan bentuk pendirian yang abnormal.

Perkembangan dari ketidaknormalan mengenai keyakinan dan pendirian harus

mempertimbangkan kultur seseorang. Keyakinan mungkin kelihatan tidak normal pada satu

kultur atau subkultur mungkin secara umum dapat diterima oleh kultur yang lain. Waham adalah

merupakan salah satu gangguan dari isi pikiran. Ini meliputi hal yang dikatakan oleh pasien atau

hal yang sedang dipikirkna olehnya. Mungkin sesuai atau tidak sesuai dengan “sikap dan tingkah

laku umum”, umpamanya pasien mungkin tidak bertingkah laku bergantung (dependent), namun

dilaporkannya perasaan tidak berdaya, rasa bergantung, membutuhkan bantuan. Informasi ini

mungkin dilaporkannya secara spontan atau setelah ditanyakan kepadanya. 1,2

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Isi Pikiran adalah gangguan buah pikiran atau keyakinan sesorang, dan bukan cara

penyampaiannya.gangguan isi pikir tersebut terdiri dari:

1. Kemiskinan isi pikir: Pikiran yang menghasilkan hanya sedikit informasi dikarenakan

ketidak jelasan, pengulangan yang kosong, atau frase yang tidak dikenal. 2

2. Pikiran bunuh diri (“suicidal though/ideation): mulai dari kadang-kadang memikirkan

tetang bunuh diri sampai terus-menerus memikir tentang bagaimanakah ia dapat membunuh

dirinya.2,3

3. Pikiran hubungan (“ideas of reference”): pembicaraan oranglain, benda-benda atau

kejadian dihubungkan dengan dirinya, umpamanya burung bersiul dianggapnya sebagai

sebuah berita, atau temannya memakai kemeja berwarna merah berarti ia sedanga marah

padanya. (Pasien mungkin sadar bahwa pikirannya itu tidak masuk akal.2,3,4

Yang perlu dibedakan adalah ideas of reference dan delusion of reference. Delusion of

reference merupakan salah satu gejala yang paling menonjol perhatikan pada skizofrenia,

dan mengarah pasien diyakinkan bahwa media,televisi, atau radio berbicara tentang dia / dia

atau berpesan tentang dia / nya. Beberapa kriteria memungkinkan untuk menarik perbedaan

antara ideas of reference dan delusion of reference.4

2
Pertama, ideas of reference memiliki lebih sedikit dampak pada kehidupan pasien dari

delusion of reference. Kedua, tingkat keyakinan yang berhubungan dengan ideas of

reference jauh lebih rendah daripada dengan delusion of reference. Terakhir,ideas of

reference ("tetangga menertawakan saya") terkait dengan keyakinan tingkat masuk akal

yang jauh lebih kuat dari yang yang melekat pada delusion of reference ("koran berbicara

tentang saya").4

4. Pikiran yang aneh sekali.(Pikiran Bizar): isi pikiran yang aneh, eksentrik atau tidak biasa

(tidak usah merupakan waham), umpamanya pikir-pikir tentang orang mat, bila sudah

dikuburkan, bagaimana ia nanti di dalam tanah itu atau: apabila semua lautan menjadi

kering, bagaimanakah dengan semua ikan yang ada didalamnya?.2

5. Fobi: rasa takut yang irasional terhadap sesuatu benda atau keadaan yang tidak dapat

dihilangkan atau ditekan oleh pasien, biarpun diketahuinya bahwa hal itu irasioanl adanya.

Fobi itu dapat mengakibatkan kompulsi, umpamanya fobi kotor atau fobi kuman

menimbulkan kompulsi cuci-cuci tangan. Ini perlu dibedakan dari kecemasan yang

mengambang (“free-floating anxiety”) atau kecemasan terhadap keadaan umum, misalnya

takut akan jatuh sakit, takut gagal dalam usahanya.2,5

Fobia terbagi menjadi dua yaitu fobia spesifik dan fobia kompleks:5,6

a. Fobia spesifik adalah kecemasan tentang satu objek, situasi atau kegiatan. Ini umumnya

termasuk binatang atau serangga, seperti laba-laba atau ular, atau lingkungan, seperti

takut ketinggian atau badai. Kadang-kadang fobia spesifik melibatkan situasi, seperti

3
terbang atau menggunakan eskalator, atau berada dalam situasi yang dapat menyebabkan

acara ditakuti seperti muntah atau tersedak.

Fobia spesifik juga bisa menjadi takut darah, intervensi medis seperti suntikan, atau

cedera. Orang dengan darah-cedera fobia mungkin pingsan di hadapan darah atau

cedera, menyusul penurunan denyut jantung dan tekanan darah. Tanggapan vasovagal ini

menyebabkan pingsan biasanya tidak terjadi dengan gangguan kecemasan lain sebagai

seseorang detak jantung dan tekanan darah biasanya meningkat sebagai tingkat kenaikan

gairah mereka.5,6

b. Fobia kompleks melibatkan beberapa kecemasan. Agoraphobia yang dapat mencakup

takut pada ruang terbuka, banyak, tempat umum, memasuki toko atau bepergian

sendirian di bentuk transportasi adalah fobia yang kompleks. Agoraphobia sering terjadi

dengan gangguan panik, yang, seperti fobia adalah gangguan kecemasan. Seringkali

agoraphobia termasuk kecemasan tidak mampu melarikan diri ke tempat yang aman

(biasanya rumah). Fobia Sosial, contoh kedua fobia kompleks adalah takut situasi sosial

atau kinerja, seperti pesta atau berbicara di depan umum. Orang dengan fobia sosial

takut bahwa mereka akan berperilaku dengan cara yang tidak dapat diterima atau

memalukan yang akan menyebabkan orang lain untuk menghakimi mereka negatif.

Dalam kasus di mana fobia seseorang melibatkan situasi atau objek yang sulit,

penghindaran mereka dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi terbatas dan

kadang-kadang depresi. Dalam kasus agoraphobia, orang bisa menjadi hampir House-

Bound.5,6

4
6. Kompulsi: Menurut Steketee dan Barlow (Durand & Barlow, 2006), kompulsi dapat

berbentuk perilaku (misalnya mencuci tangan, memeriksa keadaan) atau mental

(memikirkan tentang kata-kata tertentu dengan urutan tertentu, menghitung, berdoa dan

seterusnya). Kompulsi adalah perilaku berulang atau tindakan mental yang orang merasa

didorong untuk melakukan dalam menanggapi sebuah obsesi. Perilaku yang bertujuan untuk

mencegah atau mengurangi tekanan atau situasi yang ditakuti.

Dalam kasus yang paling parah, pengulangan konstan ritual dapat mengisi hari, membuat

rutinitas normal tidak mungkin.2,7,8 Beberapa contoh misalnya:

a. Membersihkan Untuk mengurangi rasa takut yang nyata atau membayangkan kuman,

kotoran, atau bahan kimia akan "mengotori" mereka beberapa menghabiskan berjam-jam.7

b. Mengulangi untuk menghilangkan kecemasan, beberapa mengucapkan nama atau frase,

atau mengulangi perilaku beberapa kali. Mereka tahu pengulangan ini tidak akan benar-

benar menjaga terhadap cedera tetapi takut bahaya akan terjadi jika pengulangan tidak

dilakukan. 7

c. Memeriksa untuk mengurangi takut merugikan diri sendiri atau orang lain dengan,

misalnya, lupa untuk mengunci pintu atau mematikan kompor gas, beberapa

mengembangkan memeriksa ritual.7 Beberapa juga berulang kali menelusuri mengemudi

rute.7

5
d. Pemesanan dan mengatur untuk mengurangi ketidaknyamanan, beberapa ingin menaruh

benda, seperti buku dalam urutan tertentu, atau mengatur barang-barang rumah tangga

"begitu", atau secara simetris, atau memiliki hal-hal yang sempurna.7

e. Penimbunan untuk mengurangi ketidaknyamanan, beberapa memegang surat kabar,

majalah, pakaian, kertas, dan memo, sehingga mereka membentuk tumpukan, dan

mengganggu rumah tangga. 7

f. Dorongan Mental Menanggapi mengganggu pikiran obsesif, beberapa diam-diam berdoa

atau mengatakan frase untuk mengurangi kecemasan atau mencegah peristiwa masa depan

yang ditakuti..7

7. Obsesi: isi pikiran yang kukuh (“persistent”) timbul, biarpun tidak dikehendakinya, dan

diketahuinya bahwa hal itu tidak wajar atau tidak mungkin. Obsesi adalah pikiran yang

berulang dan terus-menerus, impuls, atau gambar yang menyebabkan emosi negatif seperti

kecemasan atau jijik. Gangguann pada Obsesi dan kompulsi dikenal sebagai Gangguan

Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) yang merupakan kondisi dimana

individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang

sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk

dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Orang

dengan OCD mengakui bahwa pikiran, impuls, atau gambar adalah produk dari pikiran

mereka dan berlebihan atau tidak masuk akal. Namun pikiran-pikiran mengganggu tidak

6
dapat diselesaikan dengan logika atau penalaran. Kebanyakan orang mencoba untuk

mengabaikan atau menekan obsesi tersebut atau menetralisir mereka dengan beberapa

pemikiran atau tindakan lainnya. Obsesi umum termasuk kekhawatiran berlebihan tentang

kontaminasi atau kerusakan, kebutuhan untuk simetri atau ketepatan, atau pikiran seksual

atau agama terlarang.2,7,8

8. Preokupasi

Merupakan pikiran terpaku hanya pada sebuah idea saja, yang biasanya berhubungan

dengan keadaan yang bernada emosional yan kuat. Ini belum merupakan, tetapi dapat

menjadi obsesi.2

9. Pikiran yang tidak memadai (“inadequate”):

Merupakan Pikiran yang eksentrik, tidak cocok dengan banyak hal, terutama dalam

pergaulan dan pekerjaan seseorang.2

10. Waham

Waham adalah keyakinan palsu, didasarkan kepada kesimpulan yang salah tentang

eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang kultural, yang tidak

dapat dikoreksi dengan suatu alasan.

Defenisi ini untuk memisahkan waham-waham yang merupakan indikator dari

penyakit jiwa dari jenis-jenis lain keyakinan yang dipegang kuat yang ditemukan diantara

orang-orang yang sehat.Jadi pikiran waham hanya dapat dimengerti atau dievaluasi dengan

7
sedikitnya beberapa pengetahuan dari hubungan interpersonal pasien; seperti keterlibatan

mereka terhadap agama atau kelompok politik. 1,2

Gambaran Waham

1.Waham menurut konsep dasarnya 1,9

• Waham sistematis: Keyakinan yang palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau

peristiwa tunggal, melibatkan situasi yang menurut pikiran dapat terjadi dikehidupan

nyata.

• Waham yang kacau (Bizarre Delusion): Keyakinan palsu yang aneh, mustahil dan sama

sekali tidak masuk akal tidak berasal dari pengalaman hidup pada umumnya.

2.Waham berdasarkan klasifikasinya 1,9

Dalam defenisi waham, menegaskan bahwa keyakinan harus dipegang teguh.

Namun keyakinan mungkin saja tidak benar-benar dipegang sebelum atau sesudah

waham telah terbentuk sepenuhnya. Walaupun beberapa waham telah terbentuk

sepenuhnya dalam pikiran pasien dan dengan keyakinan yang kuat waham lainnya

berkembang lebih secara berangsur-angsur. Dengan cara yang sama selama proses

penyembuhan daripenyakitnya seorang pasien mungkin melewati tahap dimana

peningkatan keraguan tentang keyakinannya sebelum akhirnya menolak keyakinan itu

sebagai suatu hal yang palsu. Fenomena ini disebut waham parsial. Adalah cara yang

sangat aman menggunakan istilah waham parsial (hanya jika itu dikenali sebelumnya

sebagai waham komplit atau dengan melihat ke belakang) untuk mendapat perkembangan

lebih lanjut menuju waham komplit. Waham parsial terkadang ditemukan selama tingkat

dini skizofrenia.

8
3. Menurut Onsetnya 1,9

Waham juga dikategorikan dalambentuk primer dan sekunder

• Waham Primer (autochthonous)

Merupakan salah satu waham yang muncul secara tiba-tiba dan dengan

keyakinan penuh namun tanpa peranan perilaku kejiwaan kearah itu. Contoh:

Seorang pasien mungkin secara tiba-tiba dan penuh keyakinan bahwa dia sedang

mengalami perubahan kelamin, tanpa pernah memikirkan hal itu sebelumnya dan

tanpa ada ide atau kejadian sebelumnya yang dapat dimengerti atas kesimpulan

tersebut. Keyakinan datang di dalam pikiran secara tiba-tiba dibentuk penuh dan

dalam bentuk keyakinan sempurna. Agaknya hal tersebut merupakan ekspresi

langsung dari proses patologi penyebab penyajit jiwa-satu gejala primer. Tidak

semua waham primer dimulai dengan suatu ide, suatu mood waham atau persepsi

waham juga dapat muncul tiba-tiba dan tanpa pendahuluan untuk menjelaskan hal

tersebut. Tentu saja pasien untuk mengingat saat-saat tepat dari sesuatu yang tidak

biasa dan sering mempengaruhi keadaan jiwa dan untuk alasan ini, merupakan hal

yang sulit untuk meyakini apa yang disebut primer.

• Waham Sekunder

Dimana keyakinan waham dapat dijelaskan atau dinilai sebagai perluasan

dari keyakinan kultur atau mood. Waham sekunder dapat dimengerti saat

diperoleh dari beberapa pengalaman yang tidak wajar sebelumnya. Akhirnya

mungkin menjadi beberapa jenis, seperti halusinasi (Contoh seseorang yang

mendengar suara-suara mungkin akan menjadi percaya bahwa ia telah diikuti)

9
suatu mood (contoh seseorang yang sebelumnya mengalami depresi mungkin

percaya bahwa orang-orang berpikir ia tidak berharga) atau existing delusion

(contoh seseorang dengan waham bahwa ia telah kehilangan seluruh uangnya

akan mempercayai bahwa ia akan dipenjara karena tidak bayar hutang). Beberapa

waham sekunder kelihatannya memiliki sebuah fungsi integratif membuat

pengalam asli menjadi lebih dapat dimengerti pasien seperti contoh pertama

diatas. Yang lainnya kelihatan sebaliknya menambah rasa penyiksaan atau

kegagalan seperti pada contoh ketiga.

4. Pengalaman Waham Lainnya. 1,9

•Mood Waham

Saat seorang pasien pertama kali mengalami sebuah waham, ia juga

memiliki sebuah respon emosional dan mengartikan lingkungannya dengan cara

yang baru. Kadang-kadang kejadiannya terbalik. Pengalaman pertama merupakan

sebuah perubahan mood, seringkali sebuah perasaan cemas dengan prasangka

bahwa beberapa kejadian menakutkan akan terjadi dan kemudian waham terjadi.

Di Jerman, perubahan mood ini disebut washtimmung, sebuah istilah yang

biasanya diartikan sebagai mood waham.Dengan kata lain mood waham

(Atmosfir waham) adalah suatu keadaan yang membibungkan, suatu perasaan

yang aneh atau gaib atau ganjil sedang terjadi melibatkan pasien tapi dengan cara

yang tidak spesifik.

10
• Persepsi Waham

Mengacu kepada pengalaman dari penafsiran sebuah persepsi yang normal

dengan pengertian waham, yang mana hal ini memiliki makna pribadi yang begitu

besar bagi pasien.

• Memori Waham

Adalah ingatan dari suatu kejadian adalah waham yang nyata

5. Waham Berdasarkan Temanya 1,9

Waham dikelompokkan menurut temanya. Pengelompokan ini berguna karena

ada beberapa penyesuaian antara tema dan bentuk-bentuk utama penyakit jiwa.

• Waham Kejar

Sebuah waham dengan tema utama bahwa pasien diserang, diganggu, ditipu,

disiksa atau dilawan komplotan.

• Waham Referensi

Keyakinan bahwa objek, kejadian atau orang memiliki sebuah makna pribadi bagi

pasien. Umumnya dalam bentuk negatif diturunkan dari ide referensi, dimana seseorang

secara salah merasa bahwa ia sedang dibicarakan orang lain.

• Waham Kebesaran

Menunjukkan kepentingan, kemampuan, kekuatan, pengetahuan

atau identitas yang berlebihan atau hubungan khusus dengan dewa atau orang terkenal.

11
• Waham rasa bersalah dan Ketidakberhargaan

Ditemukan lebih sering pada penyakit depresi dan terkadang disebut waham

depresi. Tema-tema yang khas adalah kesalahan yang kecil dari hukum pada masa yang

lalu akan ditemukan dan membawa malu pada pasien, atau kesalahannya akan membawa

ganti rugi pada keluarganya.

• Waham Nihilistik

Merupakan keyakinan tentang ketiadaan beberapa orang atau sesuatu. Tapi

pengertian ini diperluas hingga termasuk ide-ide pesimis bahwa karier pasien berakhir, ia

akan mati, tidak memiliki uang atau bahwa dunia adalah merupakan sebuah malapetaka.

Waham nihilistik dihubungkan dengan derajat ekstrim dari mood depresi.

• Waham Somatik

Keyakinan palsu yang menyangkut fungsi tubuh pasien. Dimana pasien memiliki

suatu cacat fisik atau kondisi medis umum.

• Waham Agama

Waham yang berisi nilai agama, lebih sering terjadi pada abad 19 daripada masa

sekarang, agaknya mencerminkan bagian terbesar bahwa agama dijalankan dalam

kehidupan orang-orang biasa dimasa lalu. Suatu keyakinan agama yang tidak biasa dan

dipegang dengan kuat ditemui diantara anggota kelompok agama minoritas, dapat

12
disarankan untuk berbicara kepada anggota yang lain sebelum menentukan apakah ide-

ide itu abnormal atau tidak.

• Waham Cemburu

Keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih

pasien adalah tidak jujur.

•Waham Seksual atau Cinta (Erotomania)

Keduanya jarang terjadi namun jika terjadi hal ini sering terjadi pada wanita.

Waham mengenai hubungan seksual seringkali sekunder pada halusinasi somatik yang

dirasakan pada genital.Seorang wanita dengan waham cinta percaya bahwa ia dicintai

oleh pria yang biasanya tak dapat digapai, dari golongan status sosial yang lebih tinggi

dan kepada siapa dia belum pernah bicara.

• Waham Pengendalian

Keyakinan bahwa tindakan, perasaan dan kemauan adalah benar-benar berasal

dan dipengaruhi atau diatur oleh orang atau kekuatan dari luar.

a. Penarikan Pikiran (thought witdrawal)

Keyakinan bahwa pikirannya telah ditarik keluar

b. Penanaman Pikiran (thought insertion)

Keyakinan bahwa beberapa pikirannya adalah bukan miliknya telah ditanamkan

kedalam pikirannya oleh kekuatan dari luar.

c. Penyiaran Pikiran (thought broadcasting)

13
Keyakinan bahwa pikirannya telah diketahui oleh yang lain, seolah-olah setiap

orang dapat membaca pikirannya.

d. Pengendalian pikiran (thought control)

Keyakinan bahwa pikiran pasien dikendalikan oleh orang atau tenaga lain.

6. Menurut Ciri lainnya 1,9

Waham Terbagi

Waham tidak hanya terdapat pada individu yang terisolasi, gangguan

waham dapat terjadi pada pasangan (folie a deux) dan pada famili (folie en

famille)

Maradon de Montyel membagi folie a deux kedalam tiga kelompok.

a. Folie impose

Bentuk gangguan yang paling sering dan klasik, orang yang dominan

mengembangkan suatu sistem waham dan secara progresif menanamkan

siswam waham tersebut kedalam orang yang biasanya lebih muda dan lebih

pasif.

b. Folie Simultanee

Sistem waham yang serupa dikembangkan secara terpisah pada dua orang

yang berhubungan erat. Perpisahan kedua orang tersebut tidak menyebabkan

perbaikan pada keduanya.

c. Folie communiquite

Orang yang dominan terlibat dalam mengakibatkan sistem waham yang

mirip pada orang yang tunduk, tetapi orang yang tunduk mengembangkan

14
sistem wahamnya sendiri, yang tidak menghilang setelah perpisahan kedua

pihak.

d.Folie Induite (Heinz Lehmann menambahkan yang keempat):

Satu orang dengan waham memperluas wahamnya dengan mengambil

waham dari orang kedua. Waham terbagi biasanya terjadi dimana orang yang

dominant biasanya menderita skizofrenia atau gangguan psikotik simpleks.

Pada 25% orang yang tunduk memiliki kecacatan fisik termasuk ketulian,

penyakit serebrovaskuler atau kecacatan lain yang meningkatkan

ketergantungan orang yang tunduk terhadap yang dominan.

7. Kesesuaian antara Waham dengan mood 1,9

• Waham sejalan dengan mood: Waham dengan isi yang sesuai dengan mood.

• Waham yang tidak sejalan dengan mood: Waham dengan isi yang tidak

mempunyai hubungan dengan mood atau merupakan mood netral.

15
BAB III

KESIMPULAN

Pikiran normal mengacu kepada komponen ide dari aktifitas mental, proses untuk

membayangkan, menilai, mengevaluasi, meramalkan, merencanakan, menciptakan dan

kemauan.Pikiran dibagi menjadi proses (bentuk) dan isi, proses dimaksudkan sebagai cara

dimana seseorang menyatukan gagaan dan asosiasi yaitu bentuk dimana seseorang berpikir.

Sementara isi pikiran dimaksudkan pada apa yang sesungguhnya dipikirkan oleh seseorang,

gagasan, keyakinan, preokupasi, obsesi.

Inti dari gangguan isi pikiran adalah keyakinan dan bentuk pendirian yang abnormal.

Perkembangan dari ketidaknormalan mengenai keyakinan dan pendirian harus

mempertimbangkan kultur seseorang. Keyakinan mungkin kelihatan tidak normal pada satu

kultur atau subkultur mungkin secara umum dapat diterima oleh kultur yang lain. Gangguan isi

pikiran terdiri dari, kebesaran, pikiran bunuh diri, ideas of reference, pikiran bizarre, fobi,

kompulsi, obsesi, pikiran tidak memadai, preokupasi dan waham.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Maramis, W.F.2005.Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi kesembilan.Airlangga University

Press.Surabaya.

2. Elvira.Sylvia D.2010. Buku Ajar Psikiatri. Edisi kedua. Badan Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

3. Sadock. James,B. et al. 2007. Kaplan & Saddock Synopsis of Psikiatry: Behavioral

Sciences/Clinical Psyciatry. Edisi Kesepuluh. Lippincott Williams & Wilkins.

4. Francheschu,P. 2007. Theory Cognitive distortions: personalization. University of

Corsica.

5. Palmer,Prof, S. 2008. Phobias-What, Who, Why, and How To Help. The British

Psyicological Society. Leicester United Kongdom.

6. Wilson. B. 2005. Healhty Minds, Healthy Lives: Fobhia. American Psyciatric

Association.

7. Wilson. B. 2005. Healhty Minds, Healthy Lives: Obsessive-Compulsive Disorder.

American Psyciatric Association.

8. Anggraeni M. Perilaku Obsesif Kompulsif Disorder pada Peserta Penurunan Berat

Badan. Universitas Brawijaya.

9. Camellia Vita. Waham Secara Klinik. Tidak Diterbitkan.Universitas Sumatera Utara.

17
18

Anda mungkin juga menyukai