PENDAHULUAN
Penggunaan gagasan “berkemajuan” sebagai gerakan Muhammadiyah telah membumi sejak
diangkatnya menjadi tema Muktamar Muhammadiyah di Makasar. Gagasan ini pula yang
kemudian diturunkan oleh Nasyiatul ‘Aisyiyah menjadi sebuah tema pada Muktamar ke XIII di
Yogyakarta pada tanggal 25–28 Agustus 2016 yaitu “Gerakan Perempuan Muda
Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa”. Gagasan ini sesungguhnya bukanlah sesuatu hal
yang baru, karena sejak awal berdirinya Muhammadiyah (1912) telah menegaskan bahwa
Islam sebagai agama yang berkemajuan sebagaimana yang terkandung dalam surat Al-Maun.
Bahkan Muhammadiyah pada saat itu juga telah memikirkan kaum perempuan agar memiliki
pendidikan yang dibuktikan dengan didirikannya pengajian yang diampu oleh Ny. Ahmad
Dahlan.
Berkemajuan merupakan spirit dan gerak nafas persyarikatan Muhammadiyah, itu artinya
Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai organisai otonom Muhammadiyah harus ikut serta dalam
menyemai benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadialan, kemaslahatan, kemakmuran dan
keutamaan hidup secara dinamis. Nasyiatul ‘Aisyiyah sebagai organisasi yang bergerak di
bidang keperempuanan memiliki peran strategis dalam memajukan dunia perempuan
khususnya di kalangan perempuan muda. Dengan mengusung gerakan berkemajuan, Nasyiatul
‘Aisyiyah merasa perlu untuk ikut serta dan berkiprah di kalangan domestik maupun publik,
baik di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, keagamaan, hukum dan bahkan politik.
Gerakan ini menjadi penting karena masih banyak fakta yang menunjukkan ketidak
berpihakannya kepada kaum perempuan begitu juga anak.
Di bidang ekonomi, Nasyiatul ‘Aisyiyah perlu berjuang dengan keras dan terus menerus
berfikir dan bertindak dari tingkat wilayah hingga tingkat ranting dan komunitas, untuk ikut
mewujudkan kemandirian ekonomi sesuai cita-cita Muhammadiyah dan terlebih untuk bangsa.
Karena, kemandirian ekonomi takkan lepas dari pemberdayaan masyarakat dan gerakan
berjama’ah sebagai basis kemandirian dan kekekuatan strategis.
Dalam rangka mewujudkan peran serta organisasi bagi masyarakat yang lebih luas dan
kontekstual, serta tercapainya cita – cita organisasi, maka sangatlah penting bagi pimpinan dan
anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk menyusun rencana stategis dengan mempertimbangkan
perubahan yang mungkin terjadi baik internal maupun eksternal, sehingga Nasyiatul ‘Aisyiyah
dapat mempertahankan eksistensinya di masa depan. Rencana strategis dan program ini,
nantinya akan menjadi petunjuk arah bagi Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam menapaki perjalanannya
dan merupakan landasan bagi anggota pimpinan Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam merencanakan
kegiatan dan melaksanakan aksi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Menjelang satu Abad Nasyiatul ‘Aisyiyah berupaya untuk menjaga dan meningkatkan
eksistensinya baik di Indonesia maupun di kancah internasional, untuk itu Nasyiatul ‘Aisyiyah
Jawa Timur selayaknya dapat menerjemahkan pencanangan program program strategis
menjadi detail program yang lebih riil untuk dapat dijadikan acuan bagi tingkatan pimpinan di
bawahnya. Melalui Musyawarah Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Jawa Timur yang kesebelas ini,
Musyawarah Wilayah adalah permusyawaratan tertinggi organisasi tingkat wilayah yang akan
diikuti oleh anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah se-Jawa timur. Melalui musyawarah ini diharapkan
akan diperoleh kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan anggota serta
perkembangan situasi yang ada. Kebijakan-kebijakan ini juga nantinya akan memperkuat peran
dan kedudukan perempuan muda dalam mewujudkan kemandirian bangsa Indonesia
sebagaimana tema yang telah diusung di Musyawarah Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah XI yaitu
“Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa”
LANDASAN PEMIKIRAN
1. Anggaran Dasar Nasyiatul ‘Aisyiyah BAB VI Pasal 26
2. Anggaran Rumah Tangga Nasyiatul ’Aisyiyah BAB IX Pasal 58 – 62
AGENDA MUSYWIL
Agenda Musyawarah Wilayah 11 meliputi:
1. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Jawa Timur Periode
2012-2016
2. Pemilihan Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Jawa Timur dan penetapan ketua
Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Jawa Timur Periode 2016-2020
3. Penyusunan dan Penetapan Program Kerja Nasyiatul ‘Aisyiyah Periode 2016-2020
4. Rekomendasi-rekomendasi
TARGET
1. Meningkatnya wawasan kader Nasyiatul ‘Aisyiyah tentang Gerakan Perempuan Muda
Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa
2. Dilaporkanya Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Jawa Timur
periode 2012-2016
PESERTA
Musywil 11 akan dihadiri oleh 678 Kader-kader Nasyiatul ‘Aisyiyah dari Jawa Timur dengan
rincian sebagai berikut:
Peserta Musyawarah Wilayah Nasyaitul ‘Aisyiyah Jawa Timur adalah :
1. Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah 33 orang
2. Utusan Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (Ketua, Sekertaris, 152 orang
Anggota), 38 PDNA x 4 orang
3. Utusan Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (Ketua, Sekertaris, 464 orang
atau Penggantinya), 232 PCNA x 2 orang
4. Wakil-wakil cabang yang diambil dari ranting dengan ketentuan 33 orang
sebagai berikut :
1-7 Ranting diwakili 1 orang, 8-14 Ranting diwakili 2 orang, 15-
21 Ranting diwakili 3 orang, 22-28 Ranting diwakili 4 orang,
Diatas 29 Ranting diwakili 5 orang
5. Peninjau 6 orang
RANGKAIAN KEGIATAN
1. Musyawarah Kerja Wilayah 2
2. Seminar “Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa”
3. Pemeriksaan IVA Gratis
4. Stand Pashmina (Pelayanan Kesehatan Remaja Milik Nasyi’ah)
5. Educare Nasyiah
6. Bazar Pengusaha Nasyiah
SUSUNAN ACARA
Terlampir
ANGGARAN DANA
Terlampir
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun sebagai pedoman dan acuan dasar kerja panitia pelaksana
kegiatan serta dapat menjadi bahan pertimbangan pihak terkait yang akan memberikan bantuan
demi suksesnya pelaksanaan kegiatan ini.
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Ketua Sekretaris
SC (Steering Committee)
Ketua : Hadiatul Hikmah
Sekretaris : Siti Fatimah
Bendahara : Zuyyina Fihayati
Konsumsi : Fuadah
Faridah