PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan. Namun
tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitia adalah metode eksperimen. Terutama
dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode penelitian
eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu
segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan
dengan variabel, karakteristik, tujuan, langkah-langkah penelitian, serta validitas dalam
penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini
yang berjudul “Penelitian Eksperimen” akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen
beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen (http://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-
experimen.html )
Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk
menjawab pertanyaan. Penelitian eksperimen, tentu saja dimaksudkan untuk menguji suatu
hipotesis. Karena itu, setelahnya masalah dibatasi dengan tegas, peneliti perlu mengembangkan
hipotesis yang akan di ujinya. Dalam pengujian dimaksud hipotesisnya boleh jadi bisa diterima
tapi bisa juga ditolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis itu, tergantung pada hasil observasi
terhadap hubungan variabel pada objek eksperimen.
(http://sucifitrianti.blogspot.com/2013/10/makalah-penelitian-eksperimen.html)
Menurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh
peneliti. Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang dilakukan dengan melakukan manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati yang
bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi.
Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan dibedakan
menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di luar laboratorium. Sehubungan
dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa, penelitian yang paling banyak dilakukan adalah
di luar laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh
penelitian di luar laboratorium. Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok dilakukan
dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan dua alasan sebagai berikut:
a) metode pengajaran yang lebih tepat disetting secara alami dan dikomparasikan di dalam keadaan
yang tidak biasa;
b) penelitian dasar dengan tujuan menurunkan prinsip umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau
perlakuan terhadap subjek penelitian dan menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh
tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain atau yang sama sekali tidak diberikan
tindakan dengan kondisi yang terkendali.
Menurut John W. Creswell (2008) sebelum melakukan penelitian eksperimen, kita harus
memahami karakteristik yang ada pada penelitian eksperimen, yaitu:
(http://ismetis.blogspot.com/2013/10/metode-penelitian-eksperimen.html)
1. populasi dipilih secara acak;
2. memiliki variabel kontrol;
3. treatment (tindakan);
4. hasil dapat diukur dengan instrument penelitian;
5. membandingkan kelompok variabel;
6. validitas terukur.
Tiga unsur penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian ini, yaitu:
a) Variabel kontrol,
Variabel kontrol adalah inti dari metode eksperimen, karena variabel kontrol inilah yang akan
menjadi standar dalam melihat apakah ada perubahan, maupun perbedaan yang terjadi akibat
perbedaan perlakuan yang diberikan.
b) Manipulasi,
Dalam penelitian ini, yang dimanipulasi adalah variabel independent dengan melibatkan
kelompok-kelompok perlakuan yang kondisinya berbeda.
c) Pengamatan.
Setelah peneliti menerapkan perlakuan eksperimen, harus mengamati untuk menentukan apakah
hipotesis perubahan telah terjadi (Observasi).
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik penelitian
eksperimen adalah antara lain :
1) Manipulasi Variabel
Bila kita melakukan eksperimen, maka secara sengaja kita mengintervensi terjadinya
hubungan kausal. Situasi (variabel bebas) yang diasumsi sebagai penyebab munculnya gejala
(variabel terikat) secara sengaja dimaniulasi variabel itu dilakukan dengan menempatkan subjek
pada situasi tersebut, dan mencegah kemungkinan munculnya faktor lain yang dapat mencemari
situasi itu.
2) Kontrol
Kesimpulan tentang hubungan kausal antara variabel bebas dan variabel terikat dengan
valid, bila dilakukan pengontrolan pengaruh variabel lain terhadap variabel terikat. Pengontrolan
ini menggunakan apa yang disebut ctengan kelompok kontrol. Dalam berbagai segi, keberadaan
kelompok kontrol sarna dengan kelompok eksperimen. Satu-satunya perbedaan adalah, pada
kelompok eksperimen diberi perlakuan (treatment), sedangkan pada kelompok control tidak ada
perlakuan. Dengan demikian, bila muncul gejala yang berbeda antara kedua kelompok, maka itu
dianggap sebagai pengaruh perlakuan atau treatment effect.
3) Penugasan Random
Dalam konteks eksperimen, perandoman dilakukan dalam dua kegiatan, yaitu dalam
memilih subjek yang menjadi sampel (pemilihan random atau random selection), dan dalam
menugaskan setiap subjek yang menjadi sampel ke dalam salah satu dari kelompok eksperimen
atau kelompok kontrol, yang disebut dengan penugasan random alau random assignment.
Pemilihan random berfungsi membuat kelompok subjek yang menjadi sampel itu representatif
terhadap populasi. Adapun fungsi penugasan random adalah agar sebelum pelaksanaan
eksperimen, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol keadaannya sama (homogen),
sehingga bila setelah eksperimen terjadi perbedaan pada kedua kelompok itu, perbedaan yang
terjadi adalah pengaruh dari perlakuan.
4) Treatment (Perlakuan)
Eksperimen pada intinya sama dengan observasi. Perbedaan antara keduanya terletak pada objek
yang diamati. Pada observasi yang bukan eksperimen, objek yang diamati telah ada, sedangkan
pada eksperimen objek yang diamati itu diciptakan situasi munculnya oleh peneliti.
Memunculkan objek pengamatan itu adalah melalui perlakuan atau treatment.
O1: hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan O2: hasil pengukuran satu grup yang
tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakuan: O1 – O2.
Ketiga bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan untuk penelitian akan banyak variabel
luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah.
Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian, pengaruh perlakuan dianalisis
dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada perbedaan yang signifikan antara grup
eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
2. Rancangan Secara Acak dengan Tes Awal dan Tes Akhir dengan Kelompok Kontrol ( The
Pretest - Posttest Control Goup Design)
Dalam rancangan ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian
diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Bagan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
Latar Belakang
Sejak diberlakukan, Undang-undang RI No 20 tahun 2003 yang ditindak lanjuti tingkat
satuan pendidikan, maka sejak itu sekolah diberi otonomi untuk mengembangkan sendiri
kurikulumnya. Berkenaan dengan itu pemerintah memberikan wewenang penuh kepada BSNP
(Badan Standar Nasional Pendidikan) untuk menjalankan standar pendidikan (standar isi, standar
proses, standar penilaian, standar prasarana).
Khusus untuk guru diberi kewenangan pada standar isi, standar proses, standar prasarana,
standar penilaian. Standar isi termasuk di dalamnya materi, standar kompetensi, dan kompetensi
dasar. Pada standar proses dijelaskan mengenai silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Standar penilaian dijelaskan tentang jenis dan tekhnik penilaian. Standar prasarana
menyangkut media dan sumber serta bahan belajar.
Sejalan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) diatas dalam implementasi KTSP
khusus untuk SMK 2 dalam mata pelajaran matematika ditetapkan KKM rata-rata 65 dengan
pertimbangan intake, daya dukung dan kompleksitas materi matematika. Namun sesuai data dari
guru matematika dalam tiga tahun terakhir, nilai ulangan semester kelas X Busana sangat jauh
dari standar KKM. berikut data rata-rata nilai ulangan semester sebelum diadakan remedial :
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Semester
Kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro
1. 2008/2009 52
2. 2009/2010 55
3. 2010/2011 50
BAB III
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian di SMK Negeri 2 Bungoro Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang akan diteliti adalah peserta didik kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro,
jumlah populasi hanya ada satu kelas (30 peserta didik)
2. Sampel
Tekhnik Sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel juga merupakan populasi (peserta didik
kelas X Busana SMK Negeri 2 Bungoro).
Variabel Penelitian
1. Strategi pembelajaran aktif sebagai Variabel bebas atau indevendent (x)
2. Hasil belajar matematika (kognitif, afektif, psikomotor) peserta didik kelas X Busana SMK
Negeri 2 Bungoro sebagai Varibel tidak bebas atau devendent (Y)
Defenisi Operasional Variabel
1. Strategi pembelajaran aktif di defenisikan sebagai cara yang digunakan oleh guru matematika di
SMK Negeri 1 Bungoro Kec. Bungoro Kab. Pangkajene dan kepulauan untuk menyampaikan
materi pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran dengan membagi siswa
kedalam 4 – 5 kelompok diskusi untuk.
2. Hasil belajar peserta didik aspek kognitif dengan menggunakan strategi pemelajaran aktif dalam
pembelajaran diukur melalui tes pada proses pembelajaran dan tes hasil belajar (pretes dan
postes) matematika dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 item kemudian dibandingkan
dengan KKM yaitu 65.
3. Hasil belajar aspek afektif adalah nilai atau skor yang dicapai peserta didik setellah mengikuti
pembelajaran dengan mengggunakan strategi pembelajaran aktif, diukur melalui lembar
observasi dan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan yang terdiri 15 item kemudian dibandingkan
dengan kategori penilaian sikap.
4. Hasil belajar aspek afektif adalah nilai atau skor yang dicapai peserta didik setellah mengikuti
pembelajaran dengan mengggunakan strategi pembelajaran aktif, diukur melalui lembar
observasi dan tes hasil belajar dalam essay tes yang terdiri 5 item, kemudian dibandingkan
dengan kategori penilaian aspek psikomotor.
Desain Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan yaitu dalam bentuk Eksperimen (experiment
designs) desain ini adalah “one group pretest-posttest “ yaitu desain penelitian dengan
melakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti menguji perubahan–
perubahan (kognitif, afektif dan psikomotor) yang terjadi pada observasi kedua (posttest
).Adapun bentuk rancangan tersebut adalah:
01 X 02
Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan
sesudah eksperimen .Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut Pretest, dan
observasi sesudah eksperimen (O2 ) disebut posttest.
Dan dikembangkan menjadi :
K1 X K2
A1 X A2
Ps1 X Ps2
Keterangan :
- X : Perlakuan berupa pembelajaran Strategi Pembelajaran Aktif
- K1 : Kemampuan Kognitif peserta didik sebelum penelitian
- A1 : Kemampuan afektif peserta didik sebelum penelitian
- Ps1 : Kemampuan Psikomotorik peserta didik sebelum penelitian
Teknik Pengumpulan data
1. Instrument penelitian
Untuk mendapatkan data mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini digunakan
instrument pada ketiga aspek yaitu :
a) Aspek Kognitif
Dengan menggunakan tes hasil belajar peserta didik dalam bentuk tes objektif ( pilihan ganda )
yang dimana sebelum digunakan dalam penelitian, peneliti terlebih dahulu melekukan analisis
Butir soal. Dalam menganalisis butir soal peneliti menganalisis secara kuantitatif dengan
penekatan klasik yang menelaah dari segi:
2. Tingkat kesukaran
Dalam mengguji tingkat kesukaran soal pretes dan postess digunakan rumus sbagai berikut:
Tingkat Kesukaran (TK) = Jumlah siswa yang menjawab benar : jumlah siswa yang mengikuti
tes (Depdiknas, 2008:9)
Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda sooal digunakan rumus korelasi point biserial.
a. Aspek afektif secara teknis dilakukan melalui dua hal yaitu : laporan sikap dan pernyataan diri
oleh peserta didik yang dilakukan dalam bentuk tes objektif ( pilihan ganda ) yang terdiri dari 15
Nomer.
b. Aspek psikomotorik dengan menggunakan tes hasil belajar tes hasil belajar peserta didik dalam
bentuk tes tertulis ( essay ) sebanyak 1 item.
Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang didapatkan adalah data Primer yang diperoleh dari lembar observasi pemahaman
belajar siswa, peneliti atau guru.Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari subjek
penelitian berupa
1. Data skor hasil belajar
b. Sumber Data
1. Guru SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep Tahun Pelajaran 2011 -2012 berupa data hasil
ulangan semester sebelum dilakukan pengulangan.
2. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Bungoro berupa tes hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen merupakan
metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis
yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering
dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.
Dalam penelitian eksperimen dikenal tiga kelompok variabel yaitu variabel eksperimen
(variabel yang diberikan treatment/tindakan), variabel kontrol atau pembanding dan variabel luar
(extraneous variable) yaitu variabel pengganggu yang sulit untuk diprediksi dan dikendalikan
tetapi mempengaruhi hasil penelitian. Karakteristik penelitian eksperimen yaitu adanya
manipulasi variabel, control, penugasan random, treatment (perlakuan).
Karakteristik penelitian eksperimen antara lain manipulasi variabel, control, penugasan
random, treatment (perlakuan).