Pengertian Kredit Sindikasi adalah Stanley Hurn dalam bukunya syndicated loan memberikan defenisi mengenai kredit sindikasi atau syndicated loan adalah : “A syndicated loan is a loan made by two or more lending institutions, on similar terms and conditions, using common documentation and administered by a common agent.” Sutan Remy, op.cit, hal. 2 dikutip dari Stanley Hurn, Syndicated Loans, 1990, hal.1 Pinjaman atau kredit yang diberikan secara bersama oleh lebih dari satu bank kepada debitur tertentu. Kredit yang diberikan secara sindikasi dapat berupa Kredit Investasi (KI) ataupun Kredit Modal Kerja (KMK). 1. Dasar Hukum Kredit Sindikasi Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Kredit sindikasi, adalah: 1. UU No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan (LNRI Tahun 1967 No. 34, Tambahan LNRI No. 2842). 2. UU No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral (LNRI Tahun 1968 No. 68, Tambahan LNRI No. 2865). 3. Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 tentang Lembaga Keuangan sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-38/MK/IV/1/1972 tanggal 18 Januari 1972 dan No. KEP- 562/KMK-011/1982 tanggal 1 September 1982. 4. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia SK No. 6/44/Kep/Dir/UPK/1973. 2. Ciri-ciri Utama Kredit Sindikasi Menurut Sutan Reny Syahdeny dalam bukunya kredit sindikasi menyebitkan bahwa ada beberapa ciri-ciri utama dari suatu kredit sindikasi yang perlu diketahui: a. Terdiri atas lebih dari satu pemberian kredit Kredit sindikasi selalu diberikan oleh lebih dari satu pemberi kredit sebagai peserta dari sindikasi kredit. Menyangkut jumlah pesertanya kredit sindikasi dibagi menjadi dua: 1. Club Loan: kredit yang diberikan oleh beberapa bank saja. Biasanya mengandung pengertian bahwa jumlah kredit yang diberikan oleh bank-bank anggota club bank itu sama besarnya seklaipun tidak selalu demikian. 2. Consortium Loan: jumlah kredit yang besarnya tidak mungkin diberikan dalam bentuk club transaction atau club deal maka kredit diberikan oleh lebih banyak bank. b. Besarnya jumlah kredit Apabila suatu bank merasa bahwa beresiko terlalu besar memenuhi seluruh permintaan suatu nasabah tertentu untuk dipikul sendiri, sekalipun batas maksimum pemberian kredit (BMPK) dari bank tersebut belum terlampaui (UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan dan PAKFEB 1991), maka bank akan membentuk suatu sindikasi untuk dapat membiayai nasabahnya tersebut. c. Jangka waktu Pada umumnya kredit sindikasi berjangka waktu panjang (long term) lebih dari 5 tahun, sekalipun tidak ada alasan diberikan juga dalam jangka waktu pendek (short term). d. Bunga Pada umumnya bunga kredit sindikasi bersifat mengambang (floating rate) yang disesuaikan setiap jangka waktu tertentu, misal 3 bulan sekali. Bagi kredit yang diberikan dalam mata uang asing (forein currency), bunga ditetapkan dengan mengambil patokan LIBOR (london Interbank Offered Rate) atau SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate) atau bunga antar bank lainnya ditambah tingkat bunga tetap tertentu yang ditetapkan. Untuk bunga kredit sindikasi rupiah ditentukan dengan mengambil patokan dari JABOR (Jakarta Interbank Offered Rate). e. Setiap kali hanya satu tingkat suku bunga bagi nasabah Tingkat bunga kredit sindikasi dari masing-masing bank peserta sindikasi yang diberikan kepada nasabahnya tidak sama besarnya. Namun apabila beberapa bank dalam satu sindiaksi memberika kredit kepada satu nasabah yang sama berdasarkan perjanjian kredit sindikasi maka akan sulit pelaksanaannya apabila tingkat bunga yang diberikan berbeda-beda. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan weight average interest rate calculation method sbb: misalkan diberikan kredit sindikasi dalam mata uang dolar amerika serikat, total syndicate Loan US $ 100.000.000 f. Tanggung jawab berbagi Masing-masing bank peserta sindikat hanya bertanggungjawab untuk bagian jumlah kredit yang menjadi komitmennya. g. Dokumentasi kredit Dokumentasi kredit (loan documentation) yang sama bagi semua peserta sindikasi merupakan ciri yang paling penting dari suatu kredit sindikasi yang merupakan dasar bagi administrasi kredit sindikasi tersebut selama jangka waktunya. Penunjukkan satu bank sebagai agen untuk bertindak sebagai kuasa dari bank-bank peserta sindikasi dengan tugas mengadministrasikan kredit setelah perjanjian kredit tersebut di tandatangani. h. Publisitas Keharusan bagi kredit sindikasi untuk dipublikasikan/ diketahui oleh umum. 3. Unsur-unsur Penting Dalam Kredit Sindikasi Dalam kredit sindikasi ada hal-hal yang perlu diketahui calon nasabah debitur: a. Kredit sindikasi melibatkan lebih dari satu lembaga pembiayaan dalam suatu fasilitas sindikasi b. Kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang sama bagi masing-masing peserta sindikasi dengan terbentuknya satu perjanjian kredit antara nasabah dan semua bank peserta sindikasi. c. Hanya ada satu dokumentasi kredit yang menjadi pegangan bagi semua bank peserta sindikasi secara bersama-sama. d. Sindikasi ini diadministrasikan oleh satu agen yang sama bagi semua peserta sindikasi. 4. Proses Pembentukan Sindikasi a. Pembentukan Arrangers Arranger merupakan bank-bank yang membentuk sindikasi kredit tersebut dengan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi menjadi landers bagi penerima kredit yang memerlukan kredit. b. Penunjukkan Lead Manager dan Pembentukan Managing Group Lead manager adalah salah satu bank dari arranger yang bertugas sebagai lead manager sindikasi kredit. c. Penyampaian Offer dan Penerimaan Mandate Mandat adalah kewenangan yang diberikan oleh calon penerima kredit kepada arranger (lead Manager) atau kepada arranggers (managing group) untuk membentuk suatu sindikasi kredit yang terdiri dari bank-bank yang akan menyediakan pembiayaan yang dibutuhkan oleh calon penerima kredit. Sebelum lead manager membentuk sindikasi maka lead manager terlebih dahulu harus mendapatkan mandat dari calon penerima kredit tersebut. d. Penyiapan information memorandum dan perjanjian kredit Setelah penerimaan mandat lead manager kemudian bertanggung jawab untuk menyiapkan dua perangkat dokumen hukum. Dokumen information memorandum yang memuat rincian mengenai pinjaman yang dimaksud dan informasi mengenai financial condition dan business profile dari calon penerima kredit. Dokumen yang kedua yakni perjanjian kredit sindikasi (syndicate loan agreement) yang merupakan perjanjian antara sindikasi dengan penerima kredit dan antara bank-bank sindikasi itu sendiri yang biasanya disiapkan oleh external lawyer dari lead manager. e. Penunjukkan agent bank Setelah perjanjian kredit sindikasi ditandatangani penyedia dana (bank-bank sindikasi) mentransfer jumlah dana yang desepakati sebagai kredit ke dalam suatu rekening khusus yng diatur oleh agent bank. Agent bank merupakan kuasa dari bank- bank anggota sindikasi. Kemudian agent bank akan mentransfer seluruh dana kepada penerima kredit sesuai perjanjian kresit sindikasi. f. Upacara penandatanganan penjanjian kredit sindikasi (loan signing ceremony) g. Palaksanaan publisitas atas terbentuknya sindikasi kredit tersebut dan pemberian kredit sindikasi kepada penerima kredit. 5. Manfaat Kredit sindikasi a. Manfaat bagi bank: - untuk mengatasi amsalah batas maksimum pemberian kredit (BMPK) tanpa kehilnagan nasabah karena pindah ke bank lain - untuk penyebaran resiko b. manfaat bagi nasabah: - nasabah cukup berhubungan dengan satu bank saja - memungkinkan nasabah memupuk record dengan bank lain - menambah kredibilitas nasabah 6. perjanjian Kredit Sindikasi a. Isi perjanjian sindikasi: 1. Jumlah kresit dan self financing 11. Conditions precedent penerima kredit 12. Representations and warranties 2. Jangka waktu kredit 13. Covenants (perjanjian) 3. Mata uang dari kredit dan - Affirmative covenants angsurannya - Negative covenant 4. Tujuan penggunaan kredit - Financial covenants 5. Penarikan kredit (drawdown) - Financial information 6. Tingkat bunga covenants 7. Angsuran oleh penerima kredit - Asset diposal covenants 8. Pelunasan kredit sebelum jangka - Merger control covenants waktunya (prepayment) - Pari passu covenants 9. Tugas-tugas agent bank 14. Sharing clauses 10. Jaminan (idemnity) bagi agent 15. Default dan cross defailt bank 16. Choice of law and jurisdiction
Letter of Credit (L/C)
Menurut Ramlan Ginting, secara harfiah L/C dapat di terjemahkan sebagai surat hutang atau surat piutang atau surat tagihan, tetapi sbenarnya L/C lebih merupakan suatu janji akan dilakukannya pembayaran, apabila dan setelah terpenuhi syarat-syarat tertentu. Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negerim (kepada pemesan/importir). A. Pelaku L/C 1. Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang mengajukan aplikasi L/C. 2. Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C. 3. Issuing bank atau opening adalah bank pembuka L/C. 4. Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank tidakPelaku L/C bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara. 5. Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran. 6. Paying bank adalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk melakukan pembayaran dan beneficiary berkewajiban 7. Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll). B. Pihak-pihak dalam L/C 1. Pemohon (Applicant). 2. Bank Penerbit (Issuing Bank). 3. Penerima (Beneficiary). 4. Bank Penerus (Advising Bank). 5. Bank yang ditunjuk (Nominated Bank). 6. Bank Penegosiasi (Negotiating Bank). 7. Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank). C. Dokumen-dokumen dalam L/C a. Full set of Bill of Lading (Konosemen) g.Consular Invoice b. Commercial Invoice (Faktur h.Brochure/leaflet Perdagangan) i. Surveyor Report c. Packing List j. Manufacture’s Certificate d. Weight note k. Certificate of Origin e. Measurement list l. Processing License f. Insurance Certificate m.Instruction Manual
D. Tata Cara Pembayaran Dengan L/C
1. Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank di luar negeri. Tata cara pembayaran dengan L/C. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini disebut sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary. 2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan bill of lading. 3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir. 4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir. E. Jenis-jenis L/C Dilihat dari kekuatannya: 1. Revocable L/C Adalah L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak Jenis-jenis L/C oleh opener atau oleh issuing bank tanpa memerlukan persetujuan dari beneficiary. 2. Irrevocable L/C Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka berlaku (validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut dan opening bank tetap menjamin untuk menerima wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut. Pembatalan mungkin juga dilakukan, tetapi harus atas persetujuan semua pihak yang bersangkutan dengan L/C tersebut. 3. Irrevocable dan Confirmed L/C L/C ini diangggap paling sempurna dan paling aman dari sudut penerima L/C (beneficiary) karena pembayaran atau pelunasan wesel yang ditarik atas L/C ini dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun oleh advising bank, bila segala syarat-syarat dipenuhi, serta tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable. Dilihat dari persyaratannya: 1. Clean Letter of Credit Dalam L/C ini tidak dicantumkan syaratsyarat lain untuk penarikan suatu wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumendokumen lainnya, bahkan pengambilan uang dari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa. 2. Documentary Letter of Credit Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus dilengkapi dengan dokumendokumen lain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C. 3. Documentary L/C dengan Red Clause Jenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak untuk menarik sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C. L/C ini merupakan kombinasi open L/C dengan documentary L/C. 4. Revolving L/C L/C ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Misalnya, untuk jangka waktu enam bulan, kredit tersedia setiap bulannya US$ 1.200, berarti secara otomatis setiap bulan (selama enam bulan) kredit tersedia sebesar US$ 1.200, tidak peduli apakah jumlah itu dipakai atau tidak. Dan Jenis-jenis lainnya. F. UCP 600 UCP 600 (“Uniform Customs & Practice for Documentary Credits”) adalah versi terakhir untuk pedoman umum internasional (best practice) transaksi LC yang diterbitkan oleh ICC (International Chamber of Commerce). UCP 600 berlaku efektif sejak 1 Juli 2007 menggantikan pedoman sebelumnya (UCP 500). Sejak tanggal tersebut diharapkan semua bank yang UCP 600 menerbitkan LC baru mengacu pada UCP 600. L/C diterbitkan oleh bank penerbit atas permintaan pemohon. Kontrak penerbitan L/C terdiri dari 2 dokumen, format (form of apllication/ documentary credit application of credit) permintaan penerbitan L/C yang baku (standar) secara internasional dan perjanjian jaminan kerugian (security Agreement). Form of application biasanya meliputi hal-hal berikut: a. Nama dan alamt lengkap penerima b. Jumlah dan mata uang L/C c. Tipe L/C d. Cara pembayaran L/C e. Pihak tertarik wesel dan jangka waktu wesel f. Uraian barang termasuk rincian jumlah dan harga per unit g. Rincian-rincian dokumen yang dipersyaratkan h. Tempat pengiriman barang, tempat muat dan tujuan abrang i. Cara pembayaran biaya angkut barnag j. Alih kapal diperkenankan atau tidak k. Pengiriman sebagian-sebagian diperkenankan atau tidak l. Tanggal pengiriman terakhir m. Batas waktu pengajuan dokumen untuk pembayaran, akseptasi, negosiasi, dan pembayaran kemudian n. Tanggal dan tempat jatuh tempo L/C o. L/C dapat dialihkan atau tidak p. Cara penerusan L/C Hal-hal yang dimuat dalam permintaan penerbitan L/C juga merupakan hal yang dimuat dalam L/C.