PENYUSUN:
YULIANA (325150042)
I. LATAR BELAKANG
Pertanian merupakan salah satu pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah
dengan memanfaatankan sumber daya lahan dan peningkatan ketersediaan lahan. Usaha
ini ditempuh karena adanya kecenderungan penurunan jumlah lahan produktif yang telah
ada dan perubahan status pemanfaatan lahan untuk keperluan lain. Sementara itu, bahan
pangan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui ekstensifikasi pertanian, yakni
dengan meningkatkan fungsi lahan yang telah ada dan usaha mencetak sawah baru serta
dengan melengkapi prasarana sistem pengairan pertanian. Untuk itu dilakukan usaha
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang dapat menjamin tersedianya air
pertanian dan terairinya lahan kering yang selama ini belum termanfaat.
Daerah irigasi didaerah Tk.II Kabupaten Pesisir Selatan adalah Daerah Irigasi
Batang Indrapura. Daerah Irigasi ini telah dibangun semenjak tahun 1980, yang telah
mempunyai bendung sepanjang 51 m dengan jembatan inspeksi diatasnya yang dapat
menghubungkan daerah dikiri dan kanan bendung . Sejak itu, secara berangsur-angsur
bendung ini telah dilengkapi dengan jaringan utama /sekunder dan jaringan
tersier berikut bangunan serta jalan inspeksi dan juga saluran pembuang/drainase dan
perpanjangan jalan inspeksi.
Sesuai dengan perencanaan, bendung ini direncanakan dapat mengairi lahan
seluas 6,018 ha. Namun dari kondisi saat ini, baru seluas 1,840 ha yang dapat terairi.
Masalah yang dihadapi dalam pengoperasian bendung dan jaringan ini adalah masih
belum sepenuhnya saluran yang ada dapat mengaliri air dari bendung. Keadaan ini
disebabkan oleh kondisi saluran yang ada masih memerlukan bangunan-bangunan
pelengkap lainnya. Disamping itu belum adanya jaringan sekunder dan jaringan tersier
lainnya yang dapat mencapai lahan yang lain dalam daerah irigasi yang dimaksud baik
lahan yang telah menjadi sawah maupun lahan yang akan dicetak sawah baru.
Dengan memperhatikan keadaan diatas, maka pihak proyek melalui Dinas
Pengairan Departemen pekerjaan Umum memandang perlu melakukan usaha
rehabilitasi jaringan yang telah ada dan pembangunan saluran baru guna untuk
memperlancar pendistribusian air, sehingga dapat memenuhi sasaran, sesuai dengan
perencanaan awal. Mengingat setiap kegiatan pembangunan akan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, baik berupa dampak positif yang menguntungkan
maupun dampak negatif yang dapat menurunkan kualitas lingkungan, maka terhadap
kegiatan pembangunan dan pengoperasian jaringan irigasi batang indrapura,
diperlakukan suatu studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
2. Tahap Konstruksi
a. Sumber dampak :
Kegiatan tahap ini meliputi kegiatan persiapan, mobilisasi alat berat dan material
bangunan, mobilisasi tenaga kerja, pembersihan dan pembukaan lahan, rehabilitasi
jalan, pemanfaatan bahan galian. Pada kegiatan pelaksanaan, pengeringan lokasi
kegiatan, pekerjaan galian di badan sunga dan saluran, pengerukan dan penggalian
saluran pembawa dan pembuangan tanah galian di sekitar lokasi kegiatan.
b. Faktor lingkungan yang dipantau :
- Penyerapan tenaga kerja local
- Erosi dan tanah longsor
- Kualitas udara dan air
c. Tolok ukur :
- Penyerapan tenaga kerja local
- Potensi erosi dan tanah longsor
- Penurunan kualitas udara dan air
d. Metoda pemantauan :
Metoda yang dipakai adalah survei dan wawancara kepada masyarakat, kontraktor dan
pekerja konstruksi.
e. Periode pemantauan :
Pemantauan akan dilakukan setiap enam bulan sekali.
f. Pelaksana dan biaya pemantauan :
Kegiatan pemantauan proyek irigasi dan penyandang dana pada tahap ini adalah Dinas
Pertanian Daerah Tk II dan Dept PU Bidang Pengairan Sumbar.
g. Pengawasan pemantauan :
Untuk kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Daerah Tk II dan akan
mendapatkan pengawasan dari Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan
Umum.
3. Tahap Pasca Konstruksi ( Operasional )
a. Sumber dampak :
Kegiatan pengoperasian irigasi ini akan menyebabkan dampak lingkungan berupa
meningkatnya pemakaian zat-zat kimia seperti insektisida dalam mengendalikan hama
dan penyakit tanaman, terbuka lahan usaha bekerja bagi penduduk dalam menggarap
lahan yang tersedia dan kemungkinan terjadinya benturan / konflik dalam pemakaian
air oleh sesama petani.
b. Komponen lingkungan yang dipantau :
- Penyerapan tenaga kerja untuk kegiatan pemeliharaan
- Pemantauan kualitas air sungai dan tanah
c. Tolok ukur :
- Tingkat penyerapan tenaga kerja
- Kualitas air dan tanah
d. Lokasi pemantauan :
Pemantauan dilakukan di sekitar aliran irigasi dan tanah-tanah pertanian.
e. Perioda pemantauan :
Pemantauan akan dilakukan setiap enam bulan sekali.
f. Pelaksana dan biaya pemantauan :
Kegiatan pemantauan proyek irigasi dan penyandang dana pada tahap ini adalah Dinas
Pertanian Daerah Tk II dan Dept PU Bidang Pengairan Sumbar.
g. Pengawasan pemantauan :
Untuk kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Daerah Tk II dan akan
mendapatkan pengawasan dari Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan
Umum.
C. URAIAN KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Tahap pra-kontruksi
Pada tahap ini dilakukan penyelidikan lapangan guna untuk menentukan kelayakan
teknis dan kelayakan ekonomis yang telah menghasilkan kerangka acuan, teknis
pelaksanaan proyek dengan anggaran pembiayaannya, penentuan lokasi, pengukuran
secara detail dan penentuan desain. Kemudian pembebasan lahan yang terkena rencana
kegiatan.
2. Tahap konstruksi
a. Persiapan
Pada tahap ini, kegiatan proyek melakukan kegiatan :
- Mobilisasi alat-alat berat dan material bangunan
- Mobilisasi tenaga kerja
- Pembersihan dan pembukaan lahan
- Pembuatan, pengoperasian direksi
- Rehabilitasi jalan
- Pemanfaatan bahan galian
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan konstruksi merupakan kegiatan dilokasi bendung dan
saluran. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan :
- Dilokasi bendung , pekerjaan dilokasi bendung meliputi pekerjaan :
a. Pengeringan lokasi kegiatan
b. Pekerjaan galian dibadan sungai dan saluran
c. Pembuatan bendung dan bangunan pelengkap
d. Mobilitas material bangunan
- Disaluran pembawa dan pembuang
a. Pengerukan dan penggalian saluran pembawa
b. Penggerukan/penggalian saluran pembuang, meliputi penggerukan tanah
untuk keperluan saluran pembuang
c. Pembuangan tanah galian disekitar lokasi kegiatan
3. Tahap pasca kontruksi
Kegiatan pada tahap ini adalah operasional dan pemeliharaan terhadap
pembangunan irigasi dengan saluran induk indrapura kanan dan kiri dengan panjang
15 km, panjang saluran sekunder 45 km, panjang saluran tersier 14,173 km dan dengan
saluran-saluran draenase pada daerah irigasi indrapura yang mengalir kesungai dengan
panjang 54,073 km, yang meliputi pada 11 desa dalam kecamatan pancung soal.
Untuk pengoperasian dan pemeliharaan dilaksanakan oleh instansi dan personil
yang telah ditunjuk yang dalam hal ini Dinas PU Sub Dinas Pengairan,
kantor pengamat pengairan wilayah V cab. Dinas pengairan pesisir selatan dn petani
pemakai air (P3A). sarana penunjang untuk realisasi tahap kegiatan ini, telah diatur dan
ditetapkan dalam rencana anggaran biaya tahun anggaran 1992/1993.
Sebagai tujuan dari pada pemeliharaan adalah untuk tetap mempertahankan umur
ekonomis proyek selama 40 tahun dan optimasi irigasi semaksimal dan seefisien
mungkin.
I. KESIMPULAN
Kegiatan yang dilakukan pada pembangunan irigasi dan bendungan adalah sebagai
berikut :
1. Tahap pra-kontruksi
Pada tahap ini dilakukan penyelidikan lapangan guna untuk menentukan kelayakan
teknis dan kelayakan ekonomis yang telah menghasilkan kerangka acuan, teknis
pelaksanaan proyek dengan anggaran pembiayaannya, penentuan lokasi,
pengukuran secara detail dan penentuan desain. Kemudian pembebasan lahan yang
terkena rencana kegiatan.
2. Tahap konstruksi
a. Persiapan
Pada tahap ini, kegiatan proyek melakukan kegiatan :
- Mobilisasi alat-alat berat dan material bangunan
- Mobilisasi tenaga kerja
- Pembersihan dan pembukaan lahan
- Pembuatan, pengoperasian direksi
- Rehabilitasi jalan
- Pemanfaatan bahan galian
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan konstruksi merupakan kegiatan dilokasi bendung dan
saluran. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan :
- Dilokasi bendung
Pekerjaan dilokasi bendung meliputi pekerjaan :
a. Pengeringan lokasi kegiatan
b. Pekerjaan galian dibadan sungai dan saluran
c. Pembuatan bendung dan bangunan pelengkap
d. Mobilitas material bangunan
- Disaluran pembawa dan pembuang
a. Pengerukan dan penggalian saluran pembawa
b. Penggerukan/penggalian saluran pembuang, meliputi penggerukan tanah
untuk keperluan saluran pembuang
c. Pembuangan tanah galian disekitar lokasi kegiatan
c. Tahap pasca kontruksi
Kegiatan pada tahap ini adalah operasional dan pemeliharaan terhadap
pembangunan irigasi dengan saluran induk indrapura kanan dan kiri dengan
panjang 15 km, panjang saluran sekunder 45 km, panjang saluran tersier 14,173
km dan dengan saluran-saluran draenase pada daerah irigasi indrapura yang
mengalir kesungai dengan panjang 54,073 km, yang meliputi pada 11 desa
dalam kecamatan pancung soal.
Untuk pengoperasian dan pemeliharaan dilaksanakan oleh instansi dan
personil yang telah ditunjuk yang dalam hal ini Dinas PU Sub Dinas Pengairan,
kantor pengamat pengairan wilayah V cab. Dinas pengairan pesisir selatan dn
petani pemakai air (P3A). sarana penunjang untuk realisasi tahap kegiatan ini,
telah diatur dan ditetapkan dalam rencana anggaran biaya tahun anggaran
1992/1993.
Sebagai tujuan dari pada pemeliharaan adalah untuk tetap mempertahankan
umur ekonomis proyek selama 40 tahun dan optimasi irigasi semaksimal dan
seefisien mungkin.
II. SARAN
1. Lakukan identifikasi dampak yang telah terjadi maupun yang akan terjadi.
2. Usahakan melakukan pemantauan daerah terlebih dahulu sebelum melakukan
pembangunan, apakah layak atau tidak didirikan.
3. Usahakan dalam pembangunan tidak akan merugikan masyarakat.