Anda di halaman 1dari 4

DISENTRI BASILER DAN

DISENTRI AMUBA
Nomor Dokumen :
SOP/ /PKM-VP/ VII/2018
Nomor Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS dr. Toni Hermawan


VILLA PERTIWI NIP.197307042006041009

1. Pengertian Disentri Basiler dan Disentri Amuba merupakan tipe diare


yang berbahaya dan seringkali menyebabkan kematian
dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit ini
dapat disebabkan oleh bakteri disentri basiler yang
disebabkan oleh shigellosis dan amoeba (disentri amoeba).
2. Tujuan Sebagai acuan penetapan langkah - langkah untuk
melaksanakan penanganan atau penatalaksanaan pertama
pada Disentri Basiler dan Disentri Amuba.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang Layanan Klinis.
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kessehatan Primer.
5. Alat dan Bahan 1. Persiapan Alat dan Bahan
a. ATK
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
6.Langkah-langkah Langkah-langkah
a. Petugas melakukan Anamnesa.
1) Pasien memiliki sakit perut terutama sebelah kiri
dan buang air besar encer secara terus menerus.
2) Diare bercampur lendir dan darah.
3) Biasanya terdapat gejala muntah dan sakit kepala.
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
1) Febris.
2) Nyeri perut pada penekanan di bagian sebelah kiri.
3) Terdapat tanda-tanda dehidrasi.
4) Tenesmus.

c. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil


anamnesa dan pemeriksaan fisik.
1) Diagnosis diferensial :
a) Infeksi Eschericiae coli
b) Infeksi Escherichia coli Enteroinvasive (EIEC)

1/2
c) Infeksi Escherichia coli Enterohemoragik
(EHEC)
2) Komplikasi
a) Hiponatremia berat.
b) Hipoglikemia berat.
c) Komplikasi intestinal seperti toksik megakolon,
prolaps rektal, peritonitis dan perforasi dan hal
ini menimbulkan angka kematian yang tinggi.
d) Komplikasi lain yang dapat timbul adalah bisul
dan hemoroid.

d. Petugas memberikan penatalaksanaan.


1) Tatalaksana :
a) Mencegah terjadinya dehidrasi.
b) Tirah baring.
c) Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi
dengan cairan rehidrasi oral.
d) Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat
diberikan cairan melalui infus atau dedukasi
untuk dirujuk.
e) Diet, diberikan makanan lunak sampai frekuensi
BAB kurang dari 5kali/hari, kemudian diberikan
makanan ringan biasa bila ada kemajuan.
2) Farmakologis :
a) Menurut pedoman WHO, bila telah terdiagnosis
shigelosis pasien diobati dengan antibiotik. Jika
setelah 2 hari pengobatan menunjukkan
perbaikan, terapi diteruskan selama 5 hari. Bila
tidak ada perbaikan, antibiotik diganti dengan
jenis yang lain.
b) Pemberian antibiotik seperti
3) siprofloksasin 2x 500 mg selama 5 hari atau
a) Trimetropim sulfametoxazole (kotrimoksazole)
selama 5 hari dengan dosis sebagai berikut :
i. Anak umur 6 minggu - 5 bulan 2x120 mg
ii. Anak umur 6 bulan - 5 tahun 2x 240 mg
iii. Anak umur 6 tahun - 12 tahun 2x480 mg
iv. Dewasa 2x960 mg
b) untuk disentri amuba diberikan anti amuba
2/2
metronidazole 500mg 3x sehari selama 3-5
hari
e. Pasien dirujuk apabila mengalami :
1) Penurunan kesadaran akibat gangguan
hemodinamik
2) Muntah berlebihan.
3) Tidak ada perbaikan setelah pengobatan selama 3
hari.
4) Terdapat tanda-tanda dehidrasi.
f. Konseling dan Edukasi
1) Penularan disentri amuba dan basiler dapat dicegah
dan dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri
yang bersih seperti membersihkan tangan dengan
sabun, suplai air yang tidak terkontaminasi,
penggunaan jamban yang bersih.
2) Keluarga ikut berperan dalam mencegah penularan
dengan kondisi lingkungan dan diri yang bersih
seperti mencuci tangan dengan sabun, suplai air
yang tidak terkontaminasi, penggunaan jamban yang
bersih.
3) Keluarga ikut menjaga diet pasien diberikan
makanan lunak sampai frekuensi berak kurang dari
5 kali/hari, kemudian diberikan makanan ringan
biasa bila ada kemajuan.
7. Bagan alir -
8. Hal-hal yang perlu
-
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Pemeriksaan Lansia
3. Pelayanan Tindakan
10. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Resep
11.Rekaman historis
perubahan

ISI
NO YANG DIUBAH TGL. MULAI DIBERLAKUKAN
PERUBAHAN

3/2
4/2

Anda mungkin juga menyukai