Anda di halaman 1dari 2

5.Pengertiaan 1.

evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu


proses yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana
ketersediaan terhadap formularium telah tercapai
2. hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang
memerlukan perbaikan, kebutuhan yang belum terlayani,
kemampuan dalam melakukan program, dampak program terhadap
perubahan prilaku, prestasi kerja, peningkatan mutu.
3. tindak lanjut adalah memperbaiki hal hal yang dipandang lemah,
kurang tepat, kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan
mengembangkan program dengan cara menambah atau merubah
beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau
efektivitas program.
4. petugas farmasi adalah asisten apoteker yang diberi tanggung
jawab dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
5. pasien adalah seorang yang mendapatkan layanan kesehatan.
6. formularium adalah deftar obat yang digunakan oleh puskesmas,
yang berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama obat
generik dikelompokan dalam terapi penyakit disertai dengan
beberapa alternatif nama generik bermereknya sekitar 2-3 item
seiring dengan perkembanganya, formularium diperbaharui setiap
tahun dan ditambahkan/dikuranginya item melalui prosedur
tertentu.
Tujuan untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat dengan kebutuhan
obat.
Kebijakan setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan evaluasi
ketersediaan obat terhadap formularium dipuskesmas harus
mengikuti langkah-langkah SOP.
Prosedur 1. Petugas Farmasi melakukan sampling pengambilan data stock
opname 6 bulan sekali
2. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat yang tersedia
dari stock opname selama 1 tahun terakhir.
3. Petugas Farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia di
puskesmas.
4. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia di
puskesmas (A).
5. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat dipuskesmas
yang tercantum di formularium (Doen 2011).
6. Petugas Farmasi mencatat total jenis obat dipuskesmas yang
tercantum di Formurarium (Doen 2011).
7. petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di puskesmas
yang tercantum di formularium (Doen 2011).
8. petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dengan
membandingkan jumlah obat yang tersedia di puskesmas dengan
jumlah jenis obat yang tercantum di formularium (Doen 2011).
9.petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan oabt
terhadap formularium kepada kepala puskesmas.
10. Kepala Puskesmas menindak lanjuti hasil evaluasi ketersediaan
obat terhadap formularium dengan melaporkan kepada team
perencana kebutuhan oabat terpadau kabupaten melalui kepala
instalasi farmasi kabupaten sebagai sekertaris team.
Diagram alir
Unit terkait 1. Tim mutu Puskesmas
2. Koordinator pelayanan klinis
3. Koordinator administrasi dan manajemen
4. Koordinator upaya puskesmas
5. Kepela Puskesmas
Distribusi 1. Tim mutu Puskesmas
2. Koordinator pelayanan klinis
3. Koordinator administrasi dan manajemen
4. Koordinator upaya puskesmas
5. Kepela Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai