evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu
proses yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana ketersediaan terhadap formularium telah tercapai 2. hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan yang belum terlayani, kemampuan dalam melakukan program, dampak program terhadap perubahan prilaku, prestasi kerja, peningkatan mutu. 3. tindak lanjut adalah memperbaiki hal hal yang dipandang lemah, kurang tepat, kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan mengembangkan program dengan cara menambah atau merubah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program. 4. petugas farmasi adalah asisten apoteker yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. 5. pasien adalah seorang yang mendapatkan layanan kesehatan. 6. formularium adalah deftar obat yang digunakan oleh puskesmas, yang berisi panduan terapi pasien, biasanya berisi nama obat generik dikelompokan dalam terapi penyakit disertai dengan beberapa alternatif nama generik bermereknya sekitar 2-3 item seiring dengan perkembanganya, formularium diperbaharui setiap tahun dan ditambahkan/dikuranginya item melalui prosedur tertentu. Tujuan untuk mengetahui kesesuaian ketersediaan obat dengan kebutuhan obat. Kebijakan setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium dipuskesmas harus mengikuti langkah-langkah SOP. Prosedur 1. Petugas Farmasi melakukan sampling pengambilan data stock opname 6 bulan sekali 2. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat yang tersedia dari stock opname selama 1 tahun terakhir. 3. Petugas Farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia di puskesmas. 4. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia di puskesmas (A). 5. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat dipuskesmas yang tercantum di formularium (Doen 2011). 6. Petugas Farmasi mencatat total jenis obat dipuskesmas yang tercantum di Formurarium (Doen 2011). 7. petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di puskesmas yang tercantum di formularium (Doen 2011). 8. petugas farmasi menghitung tingkat ketersediaan obat dengan membandingkan jumlah obat yang tersedia di puskesmas dengan jumlah jenis obat yang tercantum di formularium (Doen 2011). 9.petugas farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan oabt terhadap formularium kepada kepala puskesmas. 10. Kepala Puskesmas menindak lanjuti hasil evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium dengan melaporkan kepada team perencana kebutuhan oabat terpadau kabupaten melalui kepala instalasi farmasi kabupaten sebagai sekertaris team. Diagram alir Unit terkait 1. Tim mutu Puskesmas 2. Koordinator pelayanan klinis 3. Koordinator administrasi dan manajemen 4. Koordinator upaya puskesmas 5. Kepela Puskesmas Distribusi 1. Tim mutu Puskesmas 2. Koordinator pelayanan klinis 3. Koordinator administrasi dan manajemen 4. Koordinator upaya puskesmas 5. Kepela Puskesmas