Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah yang bersifat metode deskriptif dan menggunakan desain

cross-sectional. Penelitian deskriptif yaitu mutu penelitian yang dilakukan terhadap

sekumpulan objek dengan tujuan menggambarkan suatu keadaan secara objektif.

Cross-sectional adalah suatu desain penelitian dimana data dikumpulkan pada satu

waktu tertentu, setiap subjek studinya hanya satu kali pengamatan selama penelitian

(Notoadmojo, 2007).

3. 2 Waktu dan Lokasi Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah tanggal 25 Oktober 2016 sampai 24 juni 2017.

3.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak yang menderita

kejang demam di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam tahun 2015 sampai 2016

34
35

penderita yang rawat inap dan rawat jalan terdaftar pada bagian rekam medis yaitu

sebanyak 72 orang.

3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien anak yang didiagnosis mengalami

kejang demam di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Penentuan besar sampel dalam

penelitian ini dilakukan secara total sampling, yaitu sebanyak menjadikan seluruh

populasi yang memenuhi kriteria menjadi sampel untuk dimasukkan kedalam

penelitian.

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah diambil dari rekam medis berupa: Jenis

kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks, jenis kelamin, usia, faktor

pencetus, riwayat kejang demam pada keluarga, suhu di RSUD Deli Serdang Lubuk

Pakam tahun 2015 sampai 2016.

3.4.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekskulsi adalah riwayat trauma kepala, kejang epilepsy dan kejang infeksi

intrakranial (Meningitis, Ensefalitis).


36

3.5. TeknikPengumpulan Data

Data diperoleh melalui data sekunder yaitu rekam medis pasien. Awal

pengumpulan data dilakukan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam untuk mencatat

nomor registrasi: Jenis kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks, jenis

kelamin, usia, faktor pencetus, riwayat kejang demam pada keluarga, suhu.

Selanjutnya data yang telah dikumpulkan di tabulasi dalam bentuk tabel untuk

kemudian diserahkan pada bagian rekam medis untuk dilakukan pencarian rekam

medis yang sesuai. Setelah rekam medis didapatkan, dilakukan pencatatan variabel

yang dibutuhkan yaitu :Jenis kejang demam simpleks dan kejang demam kompleks,

jenis kelamin, usia, faktor pencetus, riwayat kejang demam pada keluarga, suhu.

3.5.1 Variabel dan Definisi Operasional

1. Jenis kejang demam

1) Definisi adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh

(suhu rectal > 38oC) disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

Klasifikasi kejang demam: kejang demam sederhana (<15 menit),

kejang demam kompleks (>15 menit).

2) Alat ukur: Data sekunder dari rekam medis

3) Hasil ukur:

a. Sederhana

b. Kompleks

4) Skala ukur: Nominal


37

2. Jenis kelamin

1) Definisi adalah identitas seksual saat lahir laki-laki dan perempuan

2) Alat ukur: Data sekunder dari rekam medis

3) Hasil ukur:

a. Laki-laki

b. Perempuan

4) Skala ukur : Nominal

3. Usia

1) Definisi adalah lama waktu bayi atau anak yang di hitung sejak dilahirkan

sampai tercatat dalam rekam medis

2) Alat ukur: Data sekunder dari rekam medis

3) Hasil ukur:

a. 6-11 bulan

b. 1-2 tahun

c. 3-5 tahun

4) Skala Ukur: Nominal

4. Faktor Pencetus

1) Definisi adalah faktor yang bisa menyebabkan suatu terjadinya penyakit

2) Alat ukur: Data sekunder dari rekam medis

3) Hasil ukur:

a. ISPA
38

b. Pneumonia

c. Broncopneumonia

d. Gastroentritis

e. Dll

4) Skala ukur: Nominal

5. Riwayat kejang demam pada keluarga

1) Definisi adalah uraian tentang segala sesuatu yang telah dialami

(dijalankan) anak maupun keluarga yang mengalami kejang demam

2) Alat ukur: Data sekunder dari rekam medis

3) Hasil ukur:

a. Ya

b. Tidak

4) Skala ukur: Nominal

6. Suhu

1) Definisi adalah suhu tubuh saat demam pertama kali mulai dirasakan oleh

pasien yang diukur dengan menggunakan thermometer yang tertulis

direkam medis

2) Alat ukur: data sekunder dari rekam medis

3) Hasil ukur:

a. 37 o C-38,4 o C

b. 38,5 o C-39 o C
39

c. >39,1 o C

4) Skalaukur: Interval

3.6. Cara kerjaPenelitian

1. Melakukan survey lokasi penelitian di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

2. Peneliti mengajukan surat persetujuan kepada Komite Etik Penelitian Fakultas

Kedokteran Universitas Methodist Indonesia dan surat pengantar agar

dilakukan penelitian

3. Memberikan surat pengantar untuk melakukan penelitian kepada Direktur di

RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

4. Kemudian peneliti melakukan observasi pada rekam medis

5. Pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi

6. Data yang di kumpul dilanjutkan dengan melakukan analisis data sehingga

diperoleh hasil data.

3.7. Analisis Data

Metode statistic untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah

statistik univariat.

3.7.1 Statistik Univariat

Statistik univariat adalah prosedur untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik dari setiap variabel penelitian. Pada penelitian, analisa dengan metode

univariat digunakan untuk memperoleh data variabel yang akan diteliti pada kejang
40

demam. Analisis univariat ini digunakan untuk menghitung presentase dari penderita

kejang demam, yang dilihat dari Jenis kejang demam simpleks dan kejang demam

kompleks, jenis kelamin, usia, faktor pencetus, riwayat kejang demam pada keluarga,

suhu (Notoadmojo, 2007).

3.8 Teknik Pengolahan Analisa Data

Untuk memperoleh data dilakukan teknik-teknik pengolahan analisa data

sebagai berikut (Notoadmojo, 2007):

A. Editing (Pengeditan Data)

Langkah ini dilakukan peneliti untuk memeriksa kembali kelengkapan data

yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian maka dilakukan

penyusunan data

B. Coding (Pengkodean)

Koding adalah mengalokasikan menurut macamnya jenis penelitian ke

dalam bentuk yang lebih ringkas agar lebih mudah dan sederhana

C. Data Entry (Memasukkan Data)

Data yang telah dikelompokkan kemudian peneliti mengisi kartu kode

sesuai dengan tujuan penelitian

D. Tabulasi

Setelah mendapatkan hasil perhitungan akan di buat tabel distribusi

frekuensi sesuai dengan variabel penelitian.


41

E. Cleaning(Pembersihan Data)

Apabila semua data yang diambil sudah selesai dimasukkan, perlu dicek

kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan, ketidak

kelengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.

Anda mungkin juga menyukai