ABSTRAK
Mengkudu (Morinda citrifolia, L) merupakan tanaman yang sejak lama digunakan masyarakat
sebagai bahan makanan sekaligus pengobatan. Salah satu kandungan kimia yang terdapat pada
tanaman mengkudu adalah antrakuinon. Antrakuinon merupakan golongan senyawa turunan
kuinon. Pada penelitian ini dilakukan metode ekstraksi dengan cara maserasi terhadap akar kayu
tanaman mengkudu menggunakan pelarut metanol. Ekstrak yang diperoleh 2,25%. Ekstrak
metanol dipartisi secara berurutan dengan pelarut n-hekasana dan kloroforom yang menghasilkan
fraksi n-heksana 0,19%, fraksi kloroform 0,23% dan fraksi metanol 1,43%. Fraksinasi dilakukan
lebih lanjut terhadap fraksi kloroform mengunakan metode kromatografi vacum cair (KVC),
kromatografi kolom tekan(KKT), dan KLT preparatif. Dari proses fraksinasi diperoleh isolat M.j2
sebesar 2,82 gram. Identifikasi terhadap isolat yang diperoleh dengan cara uji fitokimia
menggunakan larutan KOH 10% menunjukan terbentuknya larutan berwarna merah. Hasil
diperkuat dengan metode KLT mengunakan reagen semprot KOH 10% menunjukan noda warna
merah yang spesipik untuk golongan senyawa antrakuinon.
37
JKK, Tahun 2017, Vol 6(1), halaman 37-41 ISSN 2303-1077
38
JKK, Tahun 2017, Vol 6(1), halaman 37-41 ISSN 2303-1077
mengkudu. Sampel yang sudah di bersihkan kimia baik polar maupun nonpolar yang
selanjutnya dikeringkan pada suhu ruangan terkandung dalam sel (Manan,2006).
selama 1 minggu. Pengeringan bertujuan Maserasi dilakukan dengan cara
untuk mengurangi kadar air dari sampel merendam sampel dalam metanol secara
sehingga mikroorganisme tidak tumbuh dan berulang-ulang selama 3×24 jam. Setiap 24
berinteraksi dengan senyawa yang jam, ekstrak disaring dan ditampung
terkandung dalam sampel. Selain itu, sampel maseratnya. Semua maserat yang diperoleh
yang kering akan mudah di serbukkan. selanjutnya dipekatkan menggunakan rotary
Penyerbukan ini bertujuan untuk memperluas evaporator dan di peroleh sebanyak 67,61
permukaan sampel, sehingga akan gram (2,25%) maserat yang berupa ekstrak
memperluas kontak senyawa-senyawa yang kental metanol berwarna coklat kemerahan.
terdapat dalam sampel dengan pelarut pada
saat proses maserasi sehingga senyawa Fraksinasi
tersebut dapat terekstrak maksimal oleh Ekstrak kental metanol merupakan
pelarut. campuran yang sangat komplek karena di
dalamnya terkandung berbagai komponen
Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari senyawa yang bersifat polar, semi polar, dan
Tanaman Akar Mengkudu (morinda non polar. Fraksinasi meliputi proses partis,
citrifolia, L) kromatografi vakum cair (KVC) dan
Isolasi adalah proses pengambilan kromatografi kolom tekan (KKT).
satu komponen tertentu dalam keadaan
murni dari suatu ekstrak atau campurannya. Partisi
Isolasi meliputi tiga tahap yaitu ektraksi, Partisi didasarkan pada kemampuan zat
fraksinasi, dan pemurnian. terlarut untuk terdistribusi antara dua pelarut
yang tidak saling campur. Partisi bertujuan
Ekstraksi untuk memperoleh campuran yang lebih
Ekstraksi senyawa-senyawa kimia sederhana. Proses partisi ini dilakukan
dalam akar tanaman mengkudu di lakukan menggunakan pelarut yaitu dimulai dari
dengan metode maserasi. Maserasi pelarut yang bersifat non polar (n-heksana),
bertujuan untuk mengambil komponen baik hingga yang lebih polar (kloroform). Ekstrak
secara kualitatif (jenis komponen) maupun kental metanol kemudian dipartisi
secara kuantitatif (jumlah massa masing- menggunakan pelarut dengan tingkat
masing komponen) dari sampel dengan kepolaran yang berbeda. Pertama
mengunakan pelarut organik. Maserasi di menggunakan pelarut n-heksana, kloroform,
lakukan dengan cara merendam sampel dan metanol. Kemudian hasil partisi
dalam pelarut yang sesuai selama jangka dipekatkan menggunakan rotary evaporator
waktu tertentu pada temperatur ruangan. sehingga dihasilkan fraksi n-heksana, fraksi
Ketika proses tersebut berlangsung, pelarut kloroform, fraksi metanol.
memecah dinding dan membran sel yang
mengandung senyawa kimia oleh pelarut. Uji Fitokimia
Dinding sel akan terekstrak sehingga proses Uji fitokimia dilakukan untuk
ekstraksi berlangsung. Sebanyak 3 kg serbuk mengetahui kandungan senyawa metabolit
akar mengkudu di maserasi menggunakan sekunder berdasarkan perubahan warna
pelarut metanol. Metanol merupakan pelarut yang dihasilkan sebagai akibat penambahan
organik yang umum digunakan dalam reagen tertentu. Uji fitokimia pada penelitian
maserasi karena ukuran molekulnya yang ini dilakukan untuk mengetahui adanya
kecil, sehingga memiliki kemampuan untuk senyawa fenol, flavanoid, triterpenoid dan
menembus dan memecah dinding sel antrakuinon.
tumbuhan dan dapat mengekstrak komponen
39
JKK, Tahun 2017, Vol 6(1), halaman 37-41 ISSN 2303-1077
40
JKK, Tahun 2017, Vol 6(1), halaman 37-41 ISSN 2303-1077
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Fajar.K, 2010 Aktifitas Antibakteri
Ektraks Etanol Buah mengkudu
terhadap bakteri Pembusuk daging
(a) (b) segar, Skripsi. Fakultas matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam USN
Gambar 3. (a) Hasil fraksi M.j2 KLT 2 Surakarta.
dimensi; (b) Hasil identifikasi Nurlina., 2008. Karakterisasi Quassinoid
golongan hasil KLT isolat M.j2 dari Fraksi Etil Asetat Buah
dengan KOH 10% Tumbuhan Makasar (Brucea javanica
(L.) Merr.), FMIPA, Universitas
Gambar 3 memperlihatkan bahwa Tanjungpura, Skripsi.
fraksi M.j2 relatif murni, hal ini terlihat dari Rukmana, R., 2002, Mengkudu Budi Daya
kromatogram yang menunjukkan adanya dan Prospek Agribisnis, Kanisius,
noda tunggal berwarna kuning. Hasil Yogyakarta.
analisis tersebut mengindikasikan bahwa Rudiyansyah., 2012, Kimia molekular,
hanya diperoleh 1 senyawa yang relatif Proses dan fungsi Senyawa Alam
murni dari ekstrak kloroform akar tanaman Hayati,diterbitkan
mengkudu (Morinda citrifolia, L) yang dilihat
dari kromatogram yang di hasilkan pada
41