TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama dan apabila timbul renjatan (flek)
angka kematian akan cukup tinggi (Nabiel, 2014). DBD merupakan salah
satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari
B. Penyebab
dikenal ada 4 serotipe virus yaitu : dengue 1 (DEN 1) diisolasi oleh Sabin
berbagai daerah di Indonesia dan yang terbanyak adalah tipe 2 dan tipe
8
9
tanda dan gejala penyakit DBD dengan diagnosa klinis dan laboratoris :
1. Diagnosa klinis
diare.
2. Diagnosa laboratoris
lebih.
D. Patofisiologi
demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hyperemia
tipe virus yang berlainan. Berdasarkan hal itu timbulah the secondary
intravascular.
E. Pathway
Resiko perfusi
Resiko Perdarahan jaringan tidak
perdarahan efektif
Mual, muntah
Ketidakefektifan
pola nafas Penekanan intra abdomen Ketidakseimbangan
Nyeri akut nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
NANDA, (2015).
Gambar 1.1 Pathway
14
F. Komplikasi
G. Data Penunjang
1. Darah lengkap
lebih.
2. Kima darah
b. SGOT/SGPT meningkat
c. pH darah meningkat
3. Urinalisis
A. Fokus Pengkajian
Menurut Wijaya dan putri (2013) aspek yang perlu dikaji adalah
sebagai berikut :
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
terjadi antara hari ke-3 dan ke-7, dan anak semakin lemah. Kadang-
persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata terasa pegal, serta
adanya manifestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade III, IV), melena
atau hematemasis.
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada DHF, anak biasanya
5. Riwayat imunisasi
6. Riwayat gizi
Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak
dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko, apabila ada
7. Kondisi lingkungan
yang kurang bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang
di kamar).
8. Pola kebiasaan
terjadi hematuria.
17
istirahatnya kurang.
9. Pemeriksaan fisik
anak adalah :
a. Kesadaran : Apatis
anemis
pendengaran
i. Dada
Perkusi : Sonor
j. Abdomen :
Perkusi : tympani
sendi tulang
kateter
b. Dada
(efusi pleura), rales, ronchi, yang biasanya terdapat pada grade III
dan IV.
c. Abdomen
serta tulang.
dengue adalah :
hipoproteinemia.
e. Identifikasi virus
f. Radiology
muncul adalah :
b. Hipertermi
d. Nyeri akut
f. Resiko syok
h. Resiko perdarahan
21
B. Fokus Intervensi
a. Tekanan systole dan diastole dalam jika ada isi atau laterasi
rentang yang diharapkan 4. Gunakan sarung tangan untuk proteksi
b. Tidak ada ortostatistik hipertensi 5. Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
c. Tidak ada tanda-tanda peningkatan 6. Kolaborasi pemberian analgetik
tekanan intracranial (tidak lebih 7. Monitor adanya tromboplebitis
dari 15 mmHg) 8. Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensor
2. Mendemonstrasikan kemampuan
kognitif yang ditandai dengan :
a. Berkomunikasi dengan jelas dan
sesuai dengan kemampuan
b. Menunjukkan perhatian,
konsentrasi dan orientasi
c. Memproses informasi
d. Membuat keputusan dengan benar
3. Menunjukkan fungsi sensori motori
cranial yang utuh : tingkat kesadaran
membaik, tidak ada gerakan gerakan
involunter
24
6. Plasma, PT, PTT, dalam batas normal 8. Hindari pemberian aspirin dan koagulan
9. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
makanan yang mengandung vit K
30
melainkan juga ukuran dan struktur organ – organ tubuh dan otak.
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan tanda – tanda
kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan sistem organ yang berkembang
yang terjadi pada saat ini, sebelumnya dan berikutnya (Soetjiningsih &
Ranuh, 2014).
changes)
predictable)
usia satu tahun dan merupakan tingkatan paling dasar dalam hidup,
selamat dan aman dalam dunia. Pengasuh yang tidak konsisten, tidak
doubt)
penggunaan toilet adalah bagian yang penting sekali dalam proses ini.
tingkat ini akan merasa aman dan percaya diri, sementara yang tidak
berhasil akan merasa tidak cukup dan ragu-ragu terhadap diri sendiri.
sama sekali dukungan dari orang tua, guru, atau teman sebaya akan
identitas)
itu dengan cara yang sehat dan positif untuk diikuti dalam kehidupan,
dan control dirinya akan muncul dalam tahap ini.Bagi mereka yang
tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya, akan muncul rasa
orang.
yang gagal melalui tahap ini, akan merasa tidak produktif dan tidak
yang tidak berhasil pada fase ini, akan merasa bahwa hidupnya
kepahitan hidup dan putus asa. Mereka yang berhasil melewati tahap
menghadapi kematian.
faktor, yaitu :
1. Faktor Herediter
2. Faktor Lingkungan
38
lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, posisi janin, pengunaan
E. Tes DDST
1. Pengertian
2. Manfaat
39
seperti serebral palsi. Pada anak, tes ini dapat membantu meringankan
perkembangan.
3. Isi DDST
sebagai berikut:
bagian – bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot – otot
c. Bahasa (language)
berenang.
4. Prosedur DDST II
yaitu :
adalah masa balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan
a. Motorik kasar
1) Loncat tali
2) Badminton
3) Memukul
b. Motorik halus
c. Kognitif
masalah
datang
42
d. Bahasa