Anda di halaman 1dari 30

PENATALAKSANAAN

INFECTION CONTROL RISK


ASSESSMENT (ICRA)
RENOVASI
PENDAHULUAN

RENOVASI

MELALUI UDARA

DEBU PLAFON/TANAH ASPERGILLUS SP, FUSARIUM


SP, ZYGOMYCETES, DLL

LEGIONELA SP & PATOGEN


Infection Control Risk OPORTUNISTIK MLL AIR
Assesment ( ICRA )
2
PENDAHULUAN
• Aspergillosis invasif memiliki 30 - 95% angka kematian
• Amfoterisin B ginjal (ginjal) toksisitas
• Spesies yang resistan terhadap obat Aspergillus Lentulus
• Aspergillosis adalah penyakit yang mengancam jiwa
terkait dengan konstruksi yang tidak terkendali
STANDAR AKREDITASI RS
Standar PPI 7.5
 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama pembongkaran,
konstruksi dan renovasi
Maksud dan Tujuan PPI.7.5
Rumah sakit menggunakan kriteria risiko yang membahsa dampak dari renovasi atau
kontruksi baru pada persyaratan mutu udara,pencegahan dan pengendalian
infeksi, persyaratan penggunaan, kebisingan, getaran, dan prosedur darurat pada
saat perencanaan pembongkaran, konstruksi atau renovasi.
Elemen Penilian PPI 7.5
1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai dampak renovasi atau
kontruksi baru
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi pada mutu udara dan kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan ditangani.
ICRA PROSES
• Penilaian Risiko Pengendalian Infeksi adalah proses
multidisiplin yang berfokus pada pengurangan risiko dari
infeksi ke pasien, dg perencanaan fasilitas, desain, dan
konstruksi kegiatan.
Dampak kerja
• Pasien
• Mencegah dan / atau meminimalkan dampak proyek

“Menggunakan Matrix" : tools untuk menilai risiko


PRA RENOVASI

1. Sebelum renovasi ada rapat koordinasi antara bagian


Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi dan vendor
2. Komite PPIRS melakukan pengkajian resiko dan
membuat izin renovasi
3. Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi
bangunan Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi
Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak
perencana dan pelaksana proyek.
PRA RENOVASI

4. Pihak pelaksana proyek menutup area kerja, Komite


PPIRS akan memastikan dengan cek list” Renovasi
bagunan “ dan memastikan kontraktor memasang
informasi bahwa area tersebut sedang ada
pembangunan/renovasi / pembongkaran bangunan
sesuai standar K3RS dan PPI
5. Selama proses pembangunan pelaksana proyek wajib
mengenakan APD sesuai K3.
6. Setelah pembangunan selesai Komite PPIRS melakukan
evaluasi kembali melalui cek list renovasi bangunan
SELAMA RENOVASI
Bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan
Unit Sanitasi Lingkungan

• Pengumuman adanya proses renovasi


• Pemantauan aliran udara
• Pemantauan area sekitar renovasi (bebas debu, puing,dll)
• Pembersihan rutin
• Pembersihan akhir secara keseluruhan
AKTIFITAS KONSTRUKSI
• Tipe aktivitas ditentukan dengan :
– banyaknya debu yang ditimbulkan
– potensial terjadinya aerosol air
– lama pekerjaan konstruksi
– Jumlah sistem pendingin ruangan dan ventilasi yang terpadu
• Ada 4 tipe : tipe A, B, C dan D
• Bedasarkan risiko(Rendah, sedang, tinggi dan sangat
tertinggi)
Konstruksi Tipe - A

• Tidak Menimbulkan kontaminan :


• Seperti :
pengecatan (tetapi bukan melakukan plesteran)
dinding penghalang, pekerjaan jaringan listrik,
yang tidak menghasilkan debu atau tidak
membutuhkan pemotongan dinding
Konstruksi Tipe - B

• Skala kecil, durasi aktivitas pendek yang


dapat menghasilkan debu minimal
• Seperti : memotong dinding atau langit-
langit dimana migrasi debu dapat dikontrol
Konstruksi Tipe - C
• Aktivitas yang menghasilkan debu dari tingkat
moderat sampai tinggi atau membutuhkan
penghancuran atau pemusnahan komponen
kerangka gedung
• Seperti :
melakukan plesteran dinding untuk dicat atau pelapisan
dinding
mengangkat penutup lantai, papan langit-langit
konstruksi dinding baru
membuat akses kerja minor atau pekerjaan listrik di atas
langit-langit
pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dalam satu shift
Konstruksi Tipe - D

• Penghancuran mayor dan proyek bangunan


• Seperti :
aktivitas yang membutuhkan kerja shift yang
berkelanjutan
membutuhkan penghancuran besar atau
pengangkatan system kabel yang lengkap
konstruksi baru
BERDASARKAN RISIKO RENOVASI

Berdasarkan kelompok risiko yang telah


ditetapkan oleh tim pengendalian infeksi, maka
renovasi bangunan dibagi menjadi :
• Risiko rendah
• Risiko sedang
• Risiko tinggi
• Risiko sangat tinggi
FOCUS AREA- INFECTION CONTROL RISK GROUPS

RISIKO RENDAH
• Area kantor
• Tanpa pasien/ area resiko rendah yang tidak
terdaftar dimanapun
RISIKO SEDANG
• Admissions • Neurophysiology
• Cardiac Rehab • Off site outpatient
• Clinical Laboratories, clinics
(except Microbiology • Orthotics/Prosthetics
and Virology) • Outpatient Rehab
• DME Room – Dirty • Physical Therapy
Echocardiography • Preadmissions
• Main Kitchen
• Linen Building
RISIKO TINGGI
Apheresis Lab • Nuclear Medicine
• Blood Bank • Outpatient Surgery
• Breast Center/Clinic • Orthopaedics
• Cafeteria • Pharmacy – locations that do not
• Central Processing - Dirty prepare intravenous meds
• Clin Labs Microbiology Lab • PACU
• Clin Labs Virology Lab • Postpartum
• Emergency Department • Pulmonary Care
• Lab collection areas • Radiology/MRI/CT/
• Labor & Delivery Ultrasound
• Laundry Storage • Respiratory Care
• Newborn Nursery
RISIKO SANGAT TINGGI
• Surgery/OR • NICU
• Sterile Processing • NSICU
• Cardiac Cath/EP Lab • PICU, PIMCU
• Dialysis Center • Pharmacy – location that
• Endoscopy prepare intravenous
• Fertility processing medIs
• Fertility procedure • Radiation Therapy
• MICU, MIMCU • Bronchoscopy Lab
• Cancer Institute
PENILAIAN LEVEL RISIKO
Kelompok Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Pasien Risiko

Risiko Rendah Level I Level II Level II Level III Or level IV

Risiko Medium Level I Level II Level III Level IV

Risiko Tinggi Level I Level II Level III Or level IV Level IV

Risiko Sangat Level II Level III Or level IV Level III Or level IV Level IV
Tertinggi
Tindaklanjut Konstruksi Level I
Selama pekerjaan konstruksi

Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat


meminimalisir debu dari aktivitas konstruksi.
Jika lokasi berada di langit-langit ruangan
Segera mengganti/menggeser papan langit-
langit yang salah posisi.
Tindaklanjut Konstruksi Level II
SELAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI

• Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan


dari tempatnya ke udara.
• Semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu pada
saat memotong
• Tutup pintu yang tidak dipakai dengan selotip.
• Memblok dan menutup ventilasi udara.
• Letakkan keset di pintu masuk dan pintu keluar dari area
konstruksi.
• Lepaskan atau lakukan isolasi system HVAC di area kerja (jika ada)
Tindaklanjut Konstruksi Level II
SETELAH PEKERJAAN SELESAI

• Bersihkan permukaan kerja dengan desinfektan


• Kumpulkan limbah konstruksi dengan container yang
tertutup rapat sebelum dibawa/dikirim
• Lakukan pengepelan basah dan atau vacuum dengan
vacuum HEPA filter sebelum meninggalkan area kerja
(jika ada)
• Hentikan isolasi system HVAC pada area kerja (jika ada)
Tindaklanjut Konstruksi Level III
SELAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI
 Cabut atau lakukan isolasi system HVAC pada area yang sedang dikerjakan untuk
mencegah kontaminasi dari system saluran.
 Lengkapi semua Penghalang kritikal, seperti lembaran penutup, triplek, plastic,
untuk menutup area dari area non kerja atau melakukan implementasi dengan
metode control cube (kereta dorongan dengan penutup plastic dan penghubung
tertutup pada area kerja dengan vakum HEPA untuk melakukan vakum sampai ke
pintu keluar)sebelum konstruksi dimulai.
 Jaga tekanan negative udara dalam area kerja menggunakan HEPA yang dilengkapi
dengan unit filtrasi udara (jika ada)
 Kumpulkan limbah konstruksi sebelum pengiriman pada container yang tertutup
rapat.
 Tutup sambungan/reseptakel pengiriman atau kereta. Tutup rapat dengan selotip
kecuali sudah ada penutupnya.
Tindaklanjut Konstruksi Level III
SETELAH PEKERJAAN SELESAI
 Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang
selesai telah diinspeksi oleh K3RS dan PPIRS dan secara
keseluruhan telah dibersihkan oleh ISP.
 Lepaskan pembatas material secara hati-hati untuk meminimalisasi
penyebaran debu dan debris sisa-sisa konstruksi.
 Vakum area kerja dengan vakum HEPA filter (jika ada)
 Area dilakukan pengepelan basah dengan desinfektan.
 Hentikan isolasi sistem HVAC pada area yang sedang dikerjakan
(jika ada)
Tindaklanjut Konstruksi Level IV
SELAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI
 Lakukan isolasi sistem HVAC pada area dimana sedang dikerjakan untuk
mencegah kontaminasi sistem saluran.
 Berikan penghalang yang lengkap, seperti sheetrock/lembaran penutup, triplek,
plastic, untuk menutup area kerja dari area non kerja atau melakukan
implementasi metode control cube (kereta dorongan dengan penutup plastic
dan penghubung tertutup pada area kerja dengan vakum HEPA untuk melakukan
vakum sampai ke pintu keluar)sebelum konstruksi dimulai.
 Jaga tekanan negative udara dalam area kerja menggunakan HEPA yang
dilengkapi dengan unit filtrasi udara (jika ada)
 Tutup lubang, pipa-pipa, sambungan-sambungan, dan bolongan-bolongan
dengan benar
Tindaklanjut Konstruksi Level IV
SETELAH PEKERJAAN SELESAI
Lepaskan pembatas material dengan hati-hati untuk
meminimalisasi penyebaran debu dan debris sisia-sisa
konstruksi.
Kumpulkan limbah konstruksi dengan container yang
tertutup rapat sebelum dikirim.
Tutup sambungan/reseptakel pengiriman atau kereta.
Tutup rapat dengan selotip kecuali sudah ada
penutupnya.
Vakum area kerja dg vakum HEPA filter jika ada
Tindaklanjut Konstruksi Level IV
SELAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI
 Buat anteroom, semua petugas melewati ruangan ini sehingga
mereka bisa divakum terlebih dahulu menggunakan pembersih
vakum HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat
memakai baju pelindung atau penutup tubuh yang dapat dilepas
setiap saat mereka meninggalkan area kerja.
 Setiap petugas yang memasuki area kerja harus memakai pelindung
alas kaki/sepatu. Pelindung sepatu harus diganti setiap petugas
keluar dari area kerja.
 Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang
selesai telah diinspeksi oleh K3RS dan PPIRS dan secara keseluruhan
telah dibersihkan
Tindaklanjut Konstruksi Level IV
SETELAH PEKERJAAN SELESAI

 Area dilakukan pengepelan basah dengan


desinfektan
 Hentikan isolasi sistem HVAC pada area yang
sedang dikerjakan
KESIMPULAN
• ICRA Renovasi dilakukan setiap ada renovasi di RS
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• ICRA melibatkan Komite PPIRS,K3RS,IPSRS,
Sanitasi RS
• Pemantauan dilakukan sebelum renovasi, selama
renovasi dan setelah renovasi

Anda mungkin juga menyukai