Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ETIKA DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

“ ETIKA, ETIKET, MORAL & AKHLAK “

OLEH :
DESY ANYA CLARISSA
NIM : 03031381722081
KELAS : A

Dosen Pembimbing : Ir. Rosdiana Muin, M.T

UNIVERSITAS NEGERI SRIWIJAYA


Jalan Bukit Besar – Palembang
2018/2019
1. Definisi Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa¬kan istilah dari bahasa
Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral
lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang
berlaku.
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak
arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang
menyelidiki penilaian normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang
seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan untuk
menghindari permasalahan-permasalahan di dunia nyata. Kata ‘etika’ dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti : Ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak); Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Istilah lain yang
identik dengan etika, yaitu: Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada
dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su).
Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.Filsuf
Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas¬kan tentang
pembahasan Etika, sebagai berikut: Terminius Techicus, Pengertian etika dalam
hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari
masalah perbuatan atau tindakan manusia.
Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara
dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human
nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau
perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam
pokok perhatiannya, antara lain: Merupakan prinsip-prinsip moral yang
termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality,
including the science of good and the nature of the right) Pedoman perilaku,
yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan
manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of
human actions) Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral
seba¬gai individual. (The science of human character in its ideal state, and
moral principles as of an individual) Merupakan ilmu mengenai suatu
kewajiban (The science of duty).
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yang buruk.
1. Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. Menurut Drs.
Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
2. Menurut Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.
3. Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umumnya
sebagai berikut: Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau
tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya.
Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik
yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etika bersifat absolut, artinya
tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang
salah harus mendapat sanksi. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau
tidaknya orang lain yang hadir.
1. Menurut Maryani & Ludigdo : etika adalah seperangkat aturan atau norma
atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan
masyarakat atau prifesi.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: etika adalah nilai mengenai benar
dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
3. Menurut Aristoteles: di dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia,
Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya
etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan
atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya
membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang
melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan
pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
4. Menurut Kamus Webster: etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
apa yang baik dan buruk secara moral. Menurut Ahli filosofi: Etika adalah
sebagai suatu studi formal tentang moral. Menurut Ahli Sosiologi: Etika adalah
dipandang sebagai adat istiadat,kebiasaan dan budaya dalam berperilaku.
Definisi tentang etika dapat di klasifikasikan menjadi tiga (3) jenis
definisi, yaitu sebagai berikut : Jenis Pertama, Etika dipandang sebagai cabang
filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku
manusia Jenis Kedua, Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang
membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Jenis Ketiga, Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat
normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terh
Pengertian Etika Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
1.Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai “the discipline which can
act as the performance index or reference for our control system”. Etika adalah
refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu
sendiri.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah: Ilmu tentang apa yang
baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Kumpulan asas/nilai
yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai yang benar dan salah yang
dianut masyarakat. Etika terbagi atas dua : Etika umum ialah etika yang
membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak
secara etis.
Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak
dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan. Etika
khusus ialah penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus
misalnya olah raga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir
etika bisnis dan etika profesi (wartawan, dokter, hakim, pustakawan, dan
lainnya).
2. Definisi Etiket
Etiket berasal dari Bahasa Perancis “etiquette” yang artinya adalah sopan
santun. Terdapat beberapa definisi dari kata etiket, seperti Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etiket didefinisikan sebagai tata cara (adat,
sopan santun, dan lain sebagainya dalam rangka memelihara hubungan yang
baik di antara sesama manusia dalam sebuah lingkungan masyarakat.
Etiket juga diartikan sebagai suatu sikap seperti sopan santun maupun
aturan lainnya yang mengatur tentang hubungan di antara kelompok manusia
yang beradab di dalam pergaulan. Etiket merupakan suatu perilaku seseorang
yang dianggap cocok, sopan, pas, serta terhormat yang berkaitan dengan
kepribadian orang tersebut, seperti gaya berbicara, gaya makan, gaya
berpakaian, gaya tidur, gaya duduk, maupun gaya dalam berjalan. Akan tetapi,
karena etiket yang dimiliki seseorang menghubungkannya dengan orang lain,
maka etiket menjadi peraturan sopan santun dalam pergaulan, serta hidup
bermasyarakat. Jadi etiket berkaitan dengan cara suatu perbuatan, adat,
kebiasaan, serta cara-cara tertentu yang menjadi panutan bagi sekelompok
masyarakat dalam berbuat sesuatu.

1). Sedangkan etiket hanya berlaku dalam pergaulan saja, artinya etiket hanya
berlaku ketika ada orang lain yang menyaksikan perbuatan yang kita lakukan,
dan ketika tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Contoh :
 Mengangkat kaki ke atas meja, bersendawa, maupun berbicara ketika
sedang makan bersama orang lain dianggap perbuatan (cara makan) yang
tidak sopan dan melanggar etiket dan tidak boleh dilakukan. Akan tetapi
ketika jika perbuatan tersebut dilakukan ketika sedang sendirian (tidak
ada saksi mata) maka cara makan yang demikian itu tidaklah melanggar
etiket dan boleh dilakukan.
 Buang angin ketika sedang bersama orang lain meskipun tidak bersuara
dan tidak berbau merupakan perbuatan yang tidak sopan, akan tetapi jika
buang angin meskipun mengeluarkan suara dan berbau akan tetapi pada
saat itu tidak sedang bersama orang lain, maka hal itu tidaklah melanggak
etiket.

2). Sedangkan Etiket bersifat relative, artinya sesuatu yang menurut suatu
budaya dianggap sebagai hal yang tidak sopan, akan tetapi belum tentu budaya
lain memiliki anggapan yang sama. Bisa saja hal itu dianggap sebagai hal yang
wajar atau hal yang sopan.
Contohnya adalah : seseorang yang memiliki kebiasaan makan tanpa
menggunakan sendok maupun garpu alias makan dengan menggunakan tangan,
bagi sebagian kalangan dianggap sebagai hal yang wajar dan tidak apa-apa
dilakukan. Akan tetapi bagi sebagian kalangan lainnya menganggap hal itu
sebagai perbuatan yang tidak sopan.

3). Sedangkan Etiket berkaitan dengan tata cara dari suatu perbuatan yang harus
dilakukan oleh manusia. Contoh : ketika menyerahkan sesuatu kepada orang
lain, hendaknya perbuatan itu dilakukan dengan menggunakan tangan kanan.
Dan jika perbuatan tersebut dilakukan dengan tangan kiri, maka dianggap telah
melanggar etika.

4). Lain halnya dengan etiket, di mana etiket memandang seseorang dari segi
luarnya (secara lahiriyah), artinya meskipun seseorang selalu berpegang pada
etiket, akan tetapi ia bisa saja bersifat munafik.
Contoh :
 Akhir-akhir ini banyak sekali serigala berbulu domba, di luar tampak
baik, akan tetapi di dalam hatinya menyimpan berbagai macam niat
buruk.
 Sekarang ini, banyak sekali orang-orang yang memiliki penampilan serta
tutur kata yang baik, akan tetapi ternyata hal itu digunakan untuk
mengelabuhi orang lain agar niat dan tindak kejahatnya bisa berhasil.

ETIKET :
 Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau
berkelompok dengan manusia lain.
 Berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal.
 Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di
sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan.
 Etiket berasal kata dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu
kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis
mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi un¬tuk kalangan para
elite kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah
ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus
dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara
bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta perilaku
yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
 Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu
merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar
manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah
tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota
masyarakat yang baik dan menyenangkan.
3. Definisi Moral
Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam
berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai
moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan
Agama. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku
manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) merupakan istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral
dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah
hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena
banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang
yang sempit.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai
ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Masa remaja adalah
masa yang tak pernah terlupakan, dan merupakan masa yang paling indah. Jika
masa itu terlewatkan maka ia akan merasa rugi setidaknya begitulah kata anak-
anak remaja sekarang ini.
Karena ingin mendapatkan kesenangan di masa remaja, banyak anak-
anak remaja mengorbankan uangnya hanya untuk sekedar berfoya-foya merusak
dirinya karena tingginya perasaan ingin tahu serta dorongan dari teman-
temannya dan mereka tidak menyadari betapa sakitnya orangtua melihatnya.

Anda mungkin juga menyukai