Tugas Etika Dan Komunikasi Efektif
Tugas Etika Dan Komunikasi Efektif
OLEH :
DESY ANYA CLARISSA
NIM : 03031381722081
KELAS : A
1). Sedangkan etiket hanya berlaku dalam pergaulan saja, artinya etiket hanya
berlaku ketika ada orang lain yang menyaksikan perbuatan yang kita lakukan,
dan ketika tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Contoh :
Mengangkat kaki ke atas meja, bersendawa, maupun berbicara ketika
sedang makan bersama orang lain dianggap perbuatan (cara makan) yang
tidak sopan dan melanggar etiket dan tidak boleh dilakukan. Akan tetapi
ketika jika perbuatan tersebut dilakukan ketika sedang sendirian (tidak
ada saksi mata) maka cara makan yang demikian itu tidaklah melanggar
etiket dan boleh dilakukan.
Buang angin ketika sedang bersama orang lain meskipun tidak bersuara
dan tidak berbau merupakan perbuatan yang tidak sopan, akan tetapi jika
buang angin meskipun mengeluarkan suara dan berbau akan tetapi pada
saat itu tidak sedang bersama orang lain, maka hal itu tidaklah melanggak
etiket.
2). Sedangkan Etiket bersifat relative, artinya sesuatu yang menurut suatu
budaya dianggap sebagai hal yang tidak sopan, akan tetapi belum tentu budaya
lain memiliki anggapan yang sama. Bisa saja hal itu dianggap sebagai hal yang
wajar atau hal yang sopan.
Contohnya adalah : seseorang yang memiliki kebiasaan makan tanpa
menggunakan sendok maupun garpu alias makan dengan menggunakan tangan,
bagi sebagian kalangan dianggap sebagai hal yang wajar dan tidak apa-apa
dilakukan. Akan tetapi bagi sebagian kalangan lainnya menganggap hal itu
sebagai perbuatan yang tidak sopan.
3). Sedangkan Etiket berkaitan dengan tata cara dari suatu perbuatan yang harus
dilakukan oleh manusia. Contoh : ketika menyerahkan sesuatu kepada orang
lain, hendaknya perbuatan itu dilakukan dengan menggunakan tangan kanan.
Dan jika perbuatan tersebut dilakukan dengan tangan kiri, maka dianggap telah
melanggar etika.
4). Lain halnya dengan etiket, di mana etiket memandang seseorang dari segi
luarnya (secara lahiriyah), artinya meskipun seseorang selalu berpegang pada
etiket, akan tetapi ia bisa saja bersifat munafik.
Contoh :
Akhir-akhir ini banyak sekali serigala berbulu domba, di luar tampak
baik, akan tetapi di dalam hatinya menyimpan berbagai macam niat
buruk.
Sekarang ini, banyak sekali orang-orang yang memiliki penampilan serta
tutur kata yang baik, akan tetapi ternyata hal itu digunakan untuk
mengelabuhi orang lain agar niat dan tindak kejahatnya bisa berhasil.
ETIKET :
Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau
berkelompok dengan manusia lain.
Berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal.
Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di
sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan.
Etiket berasal kata dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu
kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis
mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi un¬tuk kalangan para
elite kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah
ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus
dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara
bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta perilaku
yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu
merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar
manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah
tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota
masyarakat yang baik dan menyenangkan.
3. Definisi Moral
Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam
berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai
moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan
Agama. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku
manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) merupakan istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral
dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah
hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena
banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang
yang sempit.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai
ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Masa remaja adalah
masa yang tak pernah terlupakan, dan merupakan masa yang paling indah. Jika
masa itu terlewatkan maka ia akan merasa rugi setidaknya begitulah kata anak-
anak remaja sekarang ini.
Karena ingin mendapatkan kesenangan di masa remaja, banyak anak-
anak remaja mengorbankan uangnya hanya untuk sekedar berfoya-foya merusak
dirinya karena tingginya perasaan ingin tahu serta dorongan dari teman-
temannya dan mereka tidak menyadari betapa sakitnya orangtua melihatnya.