Anda di halaman 1dari 10

PEMBENTUKAN PRINSIP-PRINSIP

DAN PENETAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Resume
Disusun sebagai tugas kelompok untuk Mata Kuliah Teori Akuntansi
Dosen Trimanto Setyo Wardoyo

Disusun:
M. Nur Fachruzi Jaya 1402150049
Adli Dzil Ikram 1402154097
Kurnia Risky Pambudi 1402150009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan resume yang berjudul “Pembentukan Prinsip-
prinsip dan Penetapan Kebijakan Akuntansi” dengan tepat waktu.
Dalam proses analisisnya, banyak hal yang menarik yang dapat ditelaah akan
Teori Akuntansi. Terutama pembahasan Metodologi Akuntansi.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada dosen mata kuliah Teori Akuntansi
Bpk. Trimanto Setyo Wardoyo yang telah membimbing kami sehingga dapat
menyelesaikan resume ini dengan baik. Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami sadar makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini untuk ke depannya.
Kami berharap resume ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Bandung, Januari 2018

Kelompok 1
ISI RESUME

A. PENDAHULUAN
Kebijakan akuntansi merupakan kebijakan yang dirumuskan oleh badan
pemerintah, yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Keuangan
yang bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang memberikan cara
dalam hal mengatur aktivitas-aktivitas ekonomi, khususnya mengenai informasi
keuangan.
Pengertian kebijakan akuntansi menurut Elden S Hendriksen diterjemahkan oleh
Marianus Sinaga (1996:109) mengatakan bahwa: “ Kebijakan akuntansi adalah proses
pemilihan metode pelaporan, alternatif, sistem pengukuran dan teknik pengungkapan
tertentu diantara semua yang mungkin tersedia untuk pelaporan keuangan oleh suatu
perusahaan”
Sedangkan kebijakan akuntansi menurut Standar Akuntansi
Keuangan(2002:1)adalah: “ Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip,
dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur yang digunakan manajemen untuk
penyusunan dan penyajian laporan keuangan”.
Proses penetapan kebijakan ekonomi dan sosial dimana suatu kebijakan itu akan
beroperasi. Sasaran pilihan kebijakan akuntansi yang paling tepat akan
menggambarkan realitas ekonomi perusahaan industri secara tepat dalam bentuk
keadaan keuangan dan hasil operasi.
Dengan demikian kebijakan akuntansi mempunyai peranan penting dalam
membantu organisasi perusahaan industri dalam menjalankan kegiatannya, yaitu
mencapai tujuan perusahaan dengan memperoleh pendapatan yang optimal guna
kelangsungan hidup perusahaan.

B. TUJUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Penetapan kebijakan akuntansi menurut penetapan sasaran (good), penggunaan
metode pengukuran, aturan pengungkapan dan bentuk penyajian saja tidak cukup
sebagai sasaran, karena keputusan alternatif akan menimbulkan konsekuensi ekonomi
dan sosial. Beberapa teori akuntansi dapat berfokus pada tujuan khusus, seperti
pendapatan manajemen, akuntansi individu, pasar atau kelompok lain dimasyarakat.
Namun demikian, kebijakan akuntansi nasional harus dipertimbangkan terhadap
kesejahteraan sosial yang lebih luas, termasuk pendapatan kelompok tertentu di
masyarakat.
Faktor-faktor lainnya yang harus dipertimbangkan dalam bentuk kerangka
kebijakan akuntansi hanyalah salah satu informasi keuangan bagi individu. Keputusan
mengenai kebijakan akuntansi harus mempertimbangkan sumber-sumber alternatif
diluar akuntansi yang menyajikan informasi yang tersedia secara lebih efisien dan
dengan biaya yang lebih rendah bagi perusahaan dan investor.
Secara singkat tujuan kebijakan akuntansi berfokus pada para pemakai informasi
keuangan. Akan tetapi hal ini hanya mungkin dilakukan melalui cara umum dengan
menggunakan cara parsial dari teori - teori induktif deduktif atau dari analisa penelitian
dalam bentuk pemrosesan informasi individu. Kesulitannya adalah bahwa pendapatan
individu, badan (perusahaan) dan kelompok tidak dapat dikombinasikan untuk
membentuk suatu pendapatan secara keseluruhan yang unik.
Alternatifnya adalah memfokuskan tujuan kebijakan akuntansi pada konsekuensi
yang menguntungkan dan merugikan ini bukanlah hal yang mudah, tetapi paling tidak
penyeimbang. Ini menetapkan tujuan yang benar bagi penetapan kebijakan akuntansi.

C. PROSES PENYUSUNAN PRINSIP-PRINSIP/STANDAR


Proses penyusunan Standar Akuntansi Internasional oleh IASC (International
Accaounting Standards Commitee) adalah sebagai berikut:
1. Panitia Kerja, menangani isu akuntansi yang akan dikembangkan dengan
membuat Kerangka Kerja (point outline).
2. Setelah menerima komentar atas kerangka kerja dari Badan IASC, panitia
Kerja menyusun Konsep Pernyataan Sementara (draft statement of standards).
3. Konsep tersebut direview oleh Badan IASC kemudian diedarkan pada pihak-
pihak terkait.
4. Setelah tanggapan dan komentar atas konsep tersebut, Panitia Kerja menyusun
Konsep Pernyataan Final. Berdasarkan hal tersebut, disusun dan
dikembangkan Konsep Pernyataan Sementara Standar Akuntansi
Internasional (exposure draft).
5. Konsep Pernyataan Final dan Konsep Pernyataan Sementara Standar
Akuntansi Internasional, direview oleh Badan IASC, setelah melakukan revisi
atau perbaikan yang diperlukan, konsep tersebut harus mendapatkan
persetujuan minimal dua pertiga dari anggota Badan IASC. Kemudian
exposure draft dipublikasikan, tanggapan dan komentar dimintakan langsung
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yang biasanya berlangsung dalam
jangka waktu enam bulan.
6. Panitia Kerja, mereview tanggapan dan komentar dan kemudian
mempersiapkan dan menyusun Konsep Pernyataan Final Standar Akuntansi
Internasional.
7. Badan IASC mereview Konsep Pernyataan Final tersebut, dengan melakuakn
revisi yang diperlukan. Setelah itu, Konsep Pernyataan Final harus
mendapatkan persetujuan minimal tiga perempat dari anggota Badan IASC,
dan akhirnya diterbitkan Standar Akuntansi Internasional definitif.

Sedangkan, proses penyusunan standar akuntansi oleh FASB sebagai berikut:


1. FASB, menugaskan staf riset untuk melakukan penelitian, baik rutin maupun
insidental, sesuai dengan program kerja dan kepentingannya. Hasil
penelitiannya untuk sementara waktu disusun dalam naskah diskusi.
2. Setelah naskan tersebut selesai dibahas, kemudian disusun dan dikeluarkan
pernyataan semnetara (exposure draft), untuk disebarkan kepada para anggota
profesi dan pihak-pihak yang berkepentingan, guna dimintakan tanggapan
atau komentar.
3. Tanggapan atau komentar yang masuk, diseleksi sesuai dengan substansi
materinya, dan diikhtisarkan, kemudian dilekukan dengar pendapat.
4. Berdasarkan pernyataan sementara, tanggapan atau komentar yang masuk,
dan hasil dengar pendapat, kemudian disusun dan dikeluarkan pernyataan
resmi yang antara lain adalah SFAC dan SFAS.

D. PROSES PENETAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Terdapat enam pertimbangan dalam proses penetapan kebijakan akuntansi,
meliputi:
(1) Berkaitan dengan masalah siapa yang dituju dan bagaimana kedudukan yang
dituju terhadap organisasi atau badan usaha. Pihak yang dituju adalah investor,
kreditor, dan pemakai lain yang tidak mempunyai akses informasi kecuali dari
informasi laporan keuangan;
(2) Berkaitan dengan aspek karakteristik dan keterbatasan informasi yang
melandasi tujuan pelaporan keuangan. Makin banyak jenis dan kuantitas informasi
yang dianggap bermanfaat makin besar pula kos untuk menyediakan informasi
tersebut. Informasi akan dipertimbangkan untuk masuk ke dalam laporan keuangan
apabila manfaatnya melebihi kos penyediaan;
(3) Dimaksudkan untuk menentukan kualifikasi minimal para pemakai sehingga
suatu informasi dapat dipahami oleh pemakai tanpa harus disertai penjelasan rinci.
Kualifikasi minimal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan penentu kebijakan
akuntansi di jajaran penyusun standar atau badan usaha;
(4) dan (5) Informasi yang dapat dipahami akan dipakai apabila terdapat
kebermanfaatan terhadap keputusan pemakai. Kebermanfaatan memiliki kriteria yang
ditentukan melalui kulaitas informasi spesifik keputusan, meliputi: kualitas primer
yang terdiri dari relevance, reliability, verifiability, dan representational faithfulness;
dan kualitas sekunder yang terdiri dari comparability, consistency, dan neutrality;
(6) Walaupun kualitas di atas terpenuhi, namun diperlukan kriteria penentu untuk
menyaring informasi mana yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan dan mana
yang harus dilaporkan dalam laporan yang lain, yaitu materiality.

E. BADAN PENYUSUN STANDAR


Beberapa badan penyusun standar, yaitu:
1. AICPA (American Institute of Certified of Public Accountants)
AICPA adalah organisasi profesi akuntan publik berijazah dan terdaftar,
yang melakukan praktek di Amerika. Cikal bakal terbentuknya AICPA
dimulai di tahun 1882 dengan nama Institute Accountants and Bookeepers.
Kemudian berubah menjadi American Association of Public Accountants di
tahun 1886. Selanjutnya pada tahun 1917 berubah menjadi American Institute
of Accountants (AIA) yang sekarang dikenal sebagai AICPA.
Tugas utama AICPA antara lain: (1) menilai, merumuskan, dan
menetapkan konsep dan standar akuntansi yang berlaku umum dan
pengembangannya; (2) menilai, merumuskan, dan menetapkan norma
pemeriksaan (standar profesi audit), dan pengembangannya; (3)
penyelenggara ujian akuntansi untuk memperoleh gelar CPA (Certified Public
Accountants).
Pada awal 1932, AICPA bekerja sama dengan Bursa Efek New York
untuk membuat beberapa prinsip dasar yang kemudian timbul daftar mengenai
Accepted Accounting Principles yang berguna untuk mengembangkan
penyusunan dan pelaporan keuangan perusahaan. Pekerjaan ini kemudian
dilanjutkan oleh CAP (Commitee on Accounting Procedure) sebagai komisi
bentukan AICPA.
a. CAP
CAP adalah Komisi Prosedur akuntansi dibawah AICPA.
Dibentuk tahun 1938 dengan tugas utama melakukan penelitian yang
hasilnya diterbitkan dalam bentuk Accounting Research Bulletins
(ARB), yang memuat pernyataan komisi dengan maksud
mempersempit perbedaan perlakuan akuntansi dan pelaporan
keuangan serta mengurangi prektik akuntansi yang tidak lazim.
Karena adanya kritik terhadap CAP yang dianggap kurang responsif
atas beberapa masalah akuntansi, maka pada tahun 1959 CAP
digantikan oleh APB (Accounting Principles Board).
b. APB
Didirikan dengan tujuan memberikan penggarisan resmi
mengenai prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang dalam
pelaksanaannya didukung oleh Divisi Riset yaitu Accounting
Research Division (ARD). Hasil kerja APB berupa pernyataan resmi
yang terdiri dari 31 APB Opinion dan 4 APB Statement. Sedang
produk ARD berupa Accounting Research Studies (ARS).
APB dibubarkan pada tahun 1973 karena adanya kritik dan
tekanan dari institusi eksternal, sehingga dibentuklah Accounting
Standard Executive Commitee (AcSEC) yang mempunyai wewenang
menyampaikan pendapat dan nasehat atas nama AICPA di bidang
akuntansi keuangan. AcSEC menerbitkan Statement on Position
(SOPs) yang menguraikan dan menjelaskan kontroversial masalah
akuntansi. Sehubungan dengan hal tersebut, AICPA membentuk dua
komisi lain, yaitu Trueblood Commitee, yang bertugas merumuskan
tujuan pelaporan keuangan, dan Wheat Commitee, yang bertugas
membentuk organisasi independen baru di luar AICPA yang
kemudian terbentuklah FASB (Financial Accounting Standards
Board).
2. FASB
Didirikan tahun 1973, bertugas merumuskan dan menetapkan standar
akuntansi keuangan dan pelaporannya, termasuk perumusan kerangka
konseptual sebagai pedoman untuk mengarahkan pengembangan akuntansi
keuangan di masa yang akan datang. Produk FASB adalah pernyataan resmi
yang terdiri dari:
 SFAS (Statement of Financial Accounting Standards)
Berisi standar akuntansi keuangan mengenai perlakuan atas
suatu transaksi tertentu yang merupakan pedoman dalam praktik
akuntansi.
 SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts)
Berisi konsep fundamental akuntansi keuangan dan
pelaporannya sebagai kerangka acuan untuk mengarahkan
pengembangan akuntansi keuangan dan pelaporannya di masa yang
akan datang. Terdiri dari SFAC No. 1 – 6.
 Interpretation adalah penjabaran lebih lanjut terhadap hal yang
belum jelas atau interpretasi atas beberapa materi dari SFAS.
 Technical Bulletin adalah publikasi teknis sebagai perluasan.
3. AAA (American Accounting Association)
AAA, sebelumnya dikenal sebagai American Association of University
Instructors in Accounting, yang didirikan tahun 1918. kemudian menjadi
AAA pada tahun 1935. Tugas utamanya mendorong penelitian untuk disebar
luaskan. Media publikasi periodiknya, berupa jurnal triwulanan bernama (1)
Accounting Review, (2) Accounting Horizon, yang biasanya memuat
pemikiran konseptual akuntansi dengan maksud antara lain agar digunakan
sebagai bahan acuan untuk pengembangan lebih lanjut.
Produk AAA antara lain Seni Monograp Akuntansi dan hasil studi
lainnya oleh komisi khusus AAA, yaitu:
A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), oleh Commitee to
Prepare a Statement of Basic Accounting Theory pada tahun 1966.
Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance (SOATATA),
oleh Commitee on Concepts and Stabndards for External Financial Reports
pada tahun 1977.
4. IASC (International Accounting Standards Committee)
IASC adalah Komisi Internasional yang membidangi akuntansi untuk
mengembangkan Standar Akuntansi Internasional yang didirikan tahun 1973
dan berkantor pusat di London, Inggris. IASC bekerja untuk mendukung dan
melayani kepentingan pihak yang terkait dengan pasar modal dengan
spektrum internasional.
5. IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)
IAI adalah organisasi profesi akuntan yang bebas dan tidak terikat pada
perkumpulan apapun, didirikan di Jakarta tahun 1957. Tujuan IAI antara lain:
 Mengembangkan penelitian, pendidikan, dan pelatihan serta
pemasyarakatan teori dan praktik profesi dan jasa lain yang terkait
dengan akuntansi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan lingkungannya.
 Meningkatkan kecakapan dan tanggung jawab prodfesi tiap anggota.
Sejak berdirinya, IAI telah menyusun dan merevisi prinsip atau standar
sebagai berikut:
 Prinsip Akuntansi Indonesia 1973, 1984.
 Standar Akuntansi Keuangan 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, 2004,
2006.
 Standar Profesional Akuntan Publik.

Anda mungkin juga menyukai