Istana yang paling indah adalah keluarga Puisi yang paling bermakna adalah keluarga Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi emak
Selamat pagi abah Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih emak
Terima kasih abah Untuk tampil perkasa bagi kami Putra putri yang siap berbakti
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga Puisi yang paling bermakna adalah keluarga Mutiara tiada tara adalah keluarga Sipnosis lagu:
Keluarga cemara,cemara adalah pohon yang senantiasa dapat
tumbuh setiap saat. Meskipun cuaca panas dan dingin namun daunnya sama sekali tidak pernah gugur, sama halnya dengan keluarga.keluarga sangatlah berarti,mereka orang yang Tuhan hadirkan di kehidupanku, banyak yang terjadi di dalam keluarga yang senantiasa membuat suasana tak selalu harmonis tetapi adanya cinta dan kasih sayang yang tulus membuat keluarga menjadi kuat di atas ujian yang Tuhan berikan. Cemara,di dalam keadaan apa pun tetap dapat tumbuh dan berakar kuat,seperti keluarga biarpun keadaan selalu terselimut ujian tetapi tetap berusaha tumbuh lebih tinggi dari sebelum nya dengan dukungan dan do’a serta kerja keras bersama. Kerangka cerita: -Eksposisi Aku adalah anak yang manja dan sering mengandalkan orang-orang yang ada di sekelilingku sedangkan ibuku sangat lembut dan tegas terhadap diriku. -Konflik bergerak Aku menolak untuk sarapan pagi bersama keluarga. -konflik bergerak Aku sempat merasa bosan akan kehidupan yang sederhana. -Konflik bergerak aku iri melihat temanku yang cerdas dan terpenuhi oleh fasilitas yang serba ada. -Konflik bergerak Aku bercerita kepada ibuku tentang temanku yang memiliki fasilitas yang bagus,seperti “smartphone,dan sebagainya”. -klimaks Ibu menasehatiku tentang sekolah itu untuk mencari ilmu,bukan untuk memamerkan harta melainkan mementingkan pendidikan. -akhir cerita Aku menyadari bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya itu semua dari kasih sayang dan ketulusan yang tercipta antara aku, dan keluargaku. Sinopsis cerita
Bisakah aku menepati janji pada diriku sendiri?
Akankah aku bisa berubah menjadi orang yang tidak iri? Jika bisa, kenapa aku berfikir orang tuaku tidak menyayangiku dengan apa yang ku inginkan tidak selalu diberikan!. Berubah adalah suatu perjuangan yang sangat sulit untuk kubuktikan apakah aku bisa menjadi seorang yang mandiri dan tidak manja lagi,serta tidak mudah iri terhadap orang lain. Keluargaku Hartaku Aku adalah anak yang manja dan selalu mengandalkan orang- orang di sekeliling ku. Aku sangat menyayangi ayah dan ibuku, mereka selalu memberikan yang terbaik untuk ku. Sekilas aku mengingat betapa indahnya dimasa kecilku dulu dikala aku sakit,bahagia,dan sedih.mereka yang selalu ada di samping dan memberi semangat untuk aku bangkit.peluk dan genggam tangan merekalah yang membuat aku sangat nyaman.tetapi terkadang aku merasa sangat takut dikala ayah dan ibu bertengkar,aku hanya bisa terdiam dan menangis. namun aku mengerti kenapa ayah dan ibuku bertengkar,karena sebaik- baiknya keluarga ujian itu selalu menghampiri,aku yakin keluarga ku sangatlah kuat dan tegar dalam keadaan apapun. Saat surya menjelang pagi dan disambut oleh suara merdu sang ayam.semua keluarga ku sudah bersiap untuk melakukan semua kegiatan.ada yang akan pergi berkerja dan pergi untuk kuliah,dan aku juga akan bersekolah. Saat aku masih terlelap tidur dan terbuai oleh mimpiku. Terdengar suara lembut dari seorang wanita paruh baya. “dini, ayo bangun,kan hari ini kamu sekolah,bangun dek”, Suara lembut ibuku membanguniku. Aku masih memeluk bantal guling dan aku menjawab “iya bu” dengan nada agak malas, karena pada saat itu aku masih mengantuk. Tak lamanya aku bergegas mandi terdengar suara ibuku memanggil lagi.”nik sudah belum mandinya? Kalok sudah cepat sarapan nanti terlambat kesekolah!”. Aku pun keluar dari kamar dan menuju ke meja makan, disana sudah berkumpul ayah dan ke 3 kakakku yang sedang menikmati sarapan pagi yang di buat oleh ibuku.tetapi aku menolak untuk sarapan dan buru-buru membereskan buku untuk kesekolah, ibuku sangat perhatian sehingga ibu membawakan aku bekal untuk aku makan saat di sekolah nantinya. Dinginnya pagi menyelimuti tubuhku saat aku berangkat sekolah mengendarai motor dengan perlahan dan melamun tiba-tiba aku berfikir .kapan aku bisa seperti temanku yang memiliki fasilitas yang lengkap dan bagus,aku sudah bosan dengan kesederhanaan yang aku jalani selama ini. Tak sadar lamunku membawaku sampai di sekolah. Bel berbunyi dan jam pelajaran di mulai, kami di beri tugas untuk kami mengerjakan bersama. “nik,mana LKS mu?”Tanya temanku. “ini di atas meja”.jawab padanya. Tak lama di dalam fikirku timbul lagi rasa iri kepada temanku,”dia cerdas dan dia juga terlahir di dalam keluarga yang tergolong kaya yang memiliki toko dan dua mobil serta apa yang ia mau pasti diberikan berbeda denganku tidak seperti mereka. Saat hari menjelang sore,aku pulang kerumah dengan sikap yang diam dan tidak semangat. “Assalamuallaikum bu”salam ku sambil berjalan ke kamar. “waallaikumsallam”jawab ibuku. Setelah aku berganti pakaian ibu ku bertanya kepadaku saat melihat wajahku tidak bersemangat. “Dini,kenapa diam saja?kamu sakit!”Tanya ibuku. “tidak bu,aku tidak sakit”jawabku kepada ibu. Saat itulah aku bercerita kepada ibuku tentang teman-temanku yang memiliki fasilitas yang bagus dari orang tua mereka seperti”smartphone”. ibu ku menjawab apa yang aku ceritakan dengan nada lembutnya. “nik,kamu sekolah itu untuk mencari ilmu bukan untuk memamerkan hartan,kamu dari keluarga yang sederhana tetapi bersyukurlah kita masih bisa berkecukupan dan bisa menyekolahkan kamu dan kakak-kakak mu bagi ibu dan ayah itu sangat cukup tidak perlu rumah mewah,kendaraaan dan pakaian yang bagus. dan bagi kami sekolah kalian itu yang terpenting, memang ibu dan ayah mu tidak sepenuhnya bisa memberikan kalian barang-barang yang kalian mau,tetapi ibu dan ayah mu berusaha memberikan kalian ilmu dengan kalian sekolah. Harta akan habis jika tidak ada ilmu dan pendidikan, sedangkan dengan pendidikan harta akan terkumpul dan tidak akan habis seiring waktu. Aku hanya terdiam dan kedua mataku mulai berkaca-kaca akan jawab ibuku dengan nada lembutnya. ”benar apa kata ibu, teman-temanku semuanya kaya tetapi mereka tidak sebahagia aku bisa berkumpul dengan keluaga setiap saat,orang tua mereka jarang sekali di rumah karena merka sibuk untuk mencari harta padahal anak tidak membutuhkan harta yang banyak melainkan kasih sayang dari kedua orang tua mereka.aku baersyukur terlahir di tengah- tengah keluarga yang sederhana tetapi aku selalu mendapatkan kasih sayang setiap saat dan saling memperhatikan satu sama lain. Mulai beranjak dewasa aku berusaha untuk merubah semua kebiasaaan buruk ku,aku mulai berjanji pada diriku sendiri; “Aku bukanlah Dini kecil lagi yang selalu manja dan bergantung pada orang lain,dimana aku selalu mengadu dan mengeluh kepada ayah dan ibuku” “Aku tidak akan menyerah dalam keadaan apapun dan akan aku akan membuktikan dimana Dini yang manja berubah menjadi dini yang dewasa dan mandiri” Itu janjiku pada diriku sendiri,walaupun itu sangat sulit sekali untuk ku kerjakan banyak sekali guncangan yang menghampiriku untuk menghancurkan semangatku.tetapi aku percaya ada Tuhan yang menemaniku dan keluargaku yang selalu mendukung dan itu yang membuat ku untuk tidak menyerah.. Dari keluarga sederhana inilah aku mendapatkan kasih sayang yang begitu luar biasa dari orang tuaku dan saudaraku,belum tentu semua orang bisa memiliki kasih dan sayang yang besar seperti yang aku dapatkan saat ini. Jadi keluarga adalah harta yang paling berharga dalam hidupku,tidak semua orang memiliki keluarga seperti yang aku miliki.dari sinilah aku mengerti arti kebahagiaan sesungguhnya,itu semua karena kebahagiaan dan ketulusan yang tercipta antara aku,ayah,ibu dan ke 3 kakakku.terimakasih ayah ,ibu dan juga kakakku, aku sayang kalian semua.keluargaku tercinta. Tentang pengarang Namaku Dini Ayu Puspita, aku lahir di baturaja pada tanggal 29 september 2000.aku anak ke4 dari ayah dan ibuku yang ayahku bernama supono dan ibuku bernama sulastri.ayahku adalah seorang petani dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. Aku memiliki 3 kakak, 1 perempuan dan 2 laki-laki . 1 di antara mereka sudah menikah dan 2nya lagi masih melanjutkan di perguruan tinggi. Aku bersekolah dari SDN 31 OKU,dan lanjut ke SMP N 14 oku dan saat ini aku masih bersekolah di SMA N 02 OKU. Aku memiliki memiliki beberapa hobi yaitu,menulis puisi,memasak dan bemain voli. aku sangat suka dengan mie ayam,pada saat ada waktu luang aku dan teman ku sering makan mie ayam bersama.