Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DEMAM

TIFOID
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/3

UPTD PUSKESMAS AKRAM,S.Sos,S.KM,M.Kes


BAREBBO NIP.19630627 198503 1 008
1. Pengertian Penatalaksanaan Demam tifoid adalah penanganan penyakit yang disebabkan
oleh infestasi bakteri Salmonella.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan demam
tifoid sesuai standar terapi
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Barebbo Nomor 74 tentang Penyusunan
Rencana Pelayanan Klinis
4. Referensi Permenkes RI No. 5 Tahun 2014 tentang panduan klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer
5. Prosedur Alat dan Bahan :
a. Alat diagnostic (stetoskop, tensimeter)
b. Family folder/ rekam medis
c. Alat tulis
6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima pasien dengan senyum, salam dan sapa
2. Petugas melakukan anamnese, didapatkan demam naik turun terutama sore
dan malam hari (demam intermiten). Sakit kepala (pusing-pusing) yang
sering dirasakan di area frontal, nyeri otot, pegal-pegal, insomnia,
anoreksia dan mual muntah, dapat disertai gangguan gastrointestinal
berupa konstipasi dan meteorismus atau diare, nyeri abdomen dan BAB
berdarah. Pada anak dapat terjadi terus menerus (demam kontinu) hingga
minggu kedua.
3. Petugas mencuci tangan
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, didapatkan :
 Suhu tinggi
 Bau mulut karena demam lama
 Bibir kering dan kadang pecah-pecah.
 Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue), jarang ditemukan
pada anak
 Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor.
 Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati)
 Hepatosplenomegali
 Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi nadi).
Pemeriksaan fisik pada keadaan lanjut
 Penurunan kesadaran ringan berupa apatis dengan kesadaran seperti
berkabut. Bila klinis berat, pasien dapat menjadi somnolen dan koma
atau dengan gejala-gejala psikosis (organic brain syndrome)
 Pada penderita dengan toksis, gejala delirium lebih menonjol
5. Petugas mencuci tangan.
6. Petugas menganjurkan pemeriksaan :
 Darah perifer lengkap
Hitung lekosit total menunjukkan leukopeni (<500 per mm3),
limfositosis relatif,
7. Petugas menegakkan diagnose klinis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik pemeriksaan lab.
8. Petugas memberikan rencana terapi
 Pirantel pamoat 10 mg/kg BB, dosis tunggal, atau
 Mebendazol, 500 mg, dosis tunggal, atau
 Albendazol, 400 mg, dosis tunggal.
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
9. Petugas pengetahuan kepada pasien dan keluarga akan pentingnya
kebersihan diri dan lingkungan, anatara lain :
 Masing-masing keluarga memiliki jamban keluarga. sehingga kotoran
manusia tidak menimbulkan pencemaran pada tanah disekitar
lingkungan tempat tinggal kita.
 Tidak menggunkan tinja sebagai pupuk
 Menggunakan alas kaki, terutama saat berkontak dengan tanah. Petugas
memberikan rencana terapi dengan tiga prinsip utama
 Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja manusia.
 Menggunakan sarung tangan jika ingin mengelola limbah/sampah.
 Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktifitas dengan
menggunakan sabun.
10. Petugas melengkapi rekam medis, form dan buku register terkait

7. Bagan Alir

Senyum, Lakukan
Cuci tangan
salam, sapa Anamnese

Anjurkan Lakukan
Cuci tangan
pemeriksaan pemeiksaan fisik
mikroskopik
Berikan
pengetahuan
Tegakkan Berikan rencana kepada pasien dan
diagnose klinis terapi keluarga akan
pentingnya
kebersihan diri dan
lingkungan

Lengkapi rekam
selesai medis, form dan
buku register

8. Hal-hal yang perlu Petugas harus sigap dan teliti dalam penatalaksanaan pelayanan
diperhatikan
9. Unit terkait a. Loket Pendaftaran
b. Ruang tindakan
c. Ruang Pelayanan Obat
10. Dokumen terkait a. Buku rekam medik
b. Buku register pemeriksaan Umum
c. Buku register tindakan
d. SPO Pelayanan Obat
11. Rekaman histori
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal muilai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai