I Kerusakan integritas Setelah dilakukan askep 6x24 jam Wound healing Wound care
jaringan meningkat: 1. Catat karakteristik luka:tentukan ukuran
Dengan criteria dan kedalaman luka, dan klasifikasi
Luka mengecil dalam ukuran dan peningkatan pengaruh ulcers
granulasi jaringan 2. Catat karakteristik cairan secret yang
keluar
3. Bersihkan dengan cairan anti bakteri
4. Bilas dengan cairan NaCl 0,9%
5. Lakukan nekrotomi K/P
6. Lakukan tampon yang sesuai
7. Dressing dengan kasa steril sesuai
kebutuhan
8. Lakukan pembalutan
9. Pertahankan tehnik dressing steril ketika
melakukan perawatan luka
10. Amati setiap perubahan pada balutan
11. Bandingkan dan catat setiap adanya
perubahan pada luka
12. Berikan posisi terhindar dari tekanan
2 Infeksi 1. Pantau tanda dan gejala infeksi primer &
sekunder
Setelah dilakuan tindakan keperawatan selama 3 x
2. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
24 jam infeksi bisa teratasi dengan kriteria hasil :
tindakan keperawatan
a. Tanda – tanda infeksi hilang/ berkurang
3. Pertahankan teknik aseptik untuk setiap
b. Jumlah leukosit darah dalam batas normal
tindakan
c. Suhu tubuh pasien dalam batas normal
4. Lakukan perawatan luka setiap hari
5. Amati keadaan luka dan sekitarnya dari
tanda – tanda meluasnya infeksi
6. Berikan antibiotik sesuai program.
3 Nyeri akut Setelah dilakukan askep selama 3 x 24 jam Manajemen nyeri :
tingkat kenyamanan klien meningkat, dan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dibuktikan dengan : komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
klien dapat melaporkan nyeri pada petugas, durasi, frekuensi, kualitas dan 2faktor -
frekuensi nyeri, ekspresi wajah, dan faktor presipitasi.
menyatakan kenyamanan fisik dan psikologis, 2. Observasi reaksi nonverbal dari
TD 120/80 mmHg, N: 60-100 x/mnt, RR: 16- ketidaknyamanan.
20x/mnt 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
Skala Nyeri ≤ 3 mengetahui pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
4. Kaji faktor - faktor lingkungan yang
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan.
5. Kurangi faktor - faktor presipitasi nyeri.
6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologis/non farmakologis)..
7. Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi,
distraksi dll) untuk mengetasi nyeri..
8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
9. Evaluasi tindakan pengurang nyeri
10. Kolaborasi dengan dokter bila ada
komplain tentang pemberian analgetik tidak
berhasil.
11. Monitor penerimaan klien tentang
manajemen nyeri.
Administrasi analgetik :.
1. Cek program pemberian analgetik; jenis,
dosis, dan frekuensi.
2. Cek riwayat alergi..
3. Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian
dan dosis optimal.
4. Monitor TTV sebelum dan sesudah
pemberian analgetik.
5. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat
nyeri muncul.
6. Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan
gejala efek samping.
Implementasi