Berdasarkan hasil surveilans dari kejadian DBD di kabupaten kapuas di dapat grafik
kecenderungannya seperti gambar di bawah ini :
Farmakologi
36. Seorang mahasiswa kedokteran melakukan pertukaran pelajar pada daerah pedesaan di
Korea Selatan. Meskipun sebelumnya telah mendapat terapi chemoprofilaksis berupa
mefloquine, mahasiswa tersebut terkena demam dan menggigil dalam periode siklik
tertentu, dan akhirnya didiagnosa malaria. Pengobatan dimulai dengan pemberian
chloroquine, namun tidak memberikan respon. Mengapa pengobatan tersebut tidak
memberikan respon?
Anak perempuan berusia 7 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan badan kurus.
Keluhan tersebut disertai perut buncit dan mudah menangis (cengeng). Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda-tanda vital baik, konjungtiva sedikit pucat. Pada pemeriksaan mikroskopik tinja
dijumpai telur cacing dengan ukuran 60x45 m, memiliki 3 lapis dinding telur (albumin, hyalin, dan
lipoid). Parasit apakah penyebabnya?
a. Ancylostoma duodenale
b. Necator americanus
c. Ascaris lumbricoides
d. Tricuris trichiura
e. Strongyloides stercoralis
1. Masa waktu telur cacing di atas hingga menjadi bentuk infektif, adalah:
a. 2 minggu
b. 3 minggu
c. 4 minggu
d. 5 minggu
e. 6 minggu
3. Laki-laki 5 tahun datang dengan keluhan diare, BAB berdarah, pada pemeriksaan feses
dijumpai telur cacing dengan gambaran seperti tong (barrel-shaped) dan terdapat
mucoid plug pada kedua ujungnya. Habitat dari infeksi cacing tersebut terdapat di:
a. Duodenum
b. Jejenum
c. Ileum
d. Colon
e. Alveolus
4. Infeksi pada kasus di atas dapat menyebabkan komplikasi:
a. Ileus obstruktif
b. Malnutrisis
c. Prolapsus ani
d. Hemorrhoid
e. Perforasi usus
6. Perempuan 18 tahun MRS dengan keluhan BAB > 8x/hari selama 2 hari, konsistensi tinja
encer, lendir. TD: 100/60, N: 100/i, P: 20x/menit, S: 36,80C.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan mata anemis sedikit, mulut kering, jantung dan
paru normal, turgor munurun, bising usus meningkat. Pada pemeriksaan tinja
ditemukan tropozoit yang berisi eritrosit. Kuman penyebabnya adalah:
a. Rotavirus
b. Vibrio cholerae
c. Leptospirosis sp
d. Entamoeba hystolitica
e. Enterotoxogenic E.Coli
11.
a.
b.
c. Ancylostoma duodenale
d. Toxoplasma gondii
e. Trichinella spiralis
17. Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis deep mikosis sebagai berikut, kecuali:
a. Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%
b. Pemeriksaan kultur
c. Pemeriksaan histopatologis
d. Pemeriksaan radiologis
e. Pemeriksaan lampu wood
PARASITOLOGI
1. Seseorang dicurigai menderita taeniasis. Cara diagnosis yang paling “reliable” untuk
taeniasis:
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan makroskopik tinja
c. Pemeriksaan mikroskopik tinja
d. Perianal swab
e. Metode QDP
2. Infestasi Taenia solium lebih riskan daripada infestasi Taenia saginata, oleh karena:
a. T.solium menghisap darah
b. Scolex T.solium berkai-kait
c. Telur T.solium bisa menetas di usus
d. Larva T.solium bisa tumbuh dijaringan
e. Sistiserkus T.solium bisa tumbuh di jaringan tubuh manusia
3. Cacing Taenia saginata menular dari sapi kepada manusia sehingga dinamai juga “beef
tapewormi”. Suatu hal mengenai cacing itu:
a. Sejatinya adalah cacing binatang
b. Sejatinya adalah cacing manusia
c. Menular kepada manusia dengan telur
d. Menular kepada manusia dengan scolex
e. Habitatnya usus besar (kolon)
4. Trophozoit Toxoplasma gondii dalam tubuh manusia dapat dijumpai di:
a. Sel jaringan otak
b. Sel darah merah
c. Rongga usus manusia
d. Saluran kemih
e. Saluran kelamin
5. Ookista Toxoplasma gondii dapat dijumpai pada pemeriksaan:
a. Tinja manusia
b. Tinja anjing
c. Tinja tikus
d. Tinja gondii (tupai)
e. Tinja kucing
6. Toxoplasma gondii adalah parasit zoonotik. Satu hal mengenai parasit ini:
a. Sejatinya adalah parasit binatang tupai
b. Sejatinya adalah parasit manusia
c. Dapat menular denga kista, ookista dan tachyzoit
d. Tachyzoit dapat menginfeksi eritrosit
e. Dapat menular dengan makan ikan mentah
7. Parasit maralia yang ditularkan nyamuk melalu air liurnya:
a. Gametosit
b. Merozoit
c. Sporozoit
d. Tropozoit
e. Schizont
8. Parasit malaria yang menular kepada nyamuk dari darah manusia:
a. Gametosit
b. Merozoit
c. Schizont
d. Tropozoit
e. Sporozoit
9. Parasit malaria menyebabkan serangan demam pada penderita :
a. Gametosit
b. Tropozoit.
C.Tropozoit Cincin
d. Sxhizont yang pecah
e. Sporozoit
10. Cacing filarial limfatik dalam darah dijumpai dalam stadium:
a. Telur
b. Embrio
c. Larva dewasa
d. Cacing dewasa
e. Cacing dewasa muda
11. Cacing filaria limfatik dikatakan dapat menyebabkan penyakit kaki gajah, karena:
a. Habitat cacing dewasanya di kaki
b. Elephantiasis harus pada kaki
c. Peradangan jaringan oleh mikrofilaria
d. Edema oleh karena penyumbatan pembuluh darah
e. Edema oleh karena penymbatanb aliran limfe
12. Cacing schistosoma japonicum menulari manusia dengan cara:
a. Telur cacing mencemari makanan/minuman
b. Mirasidium cacing mencemari makanan/minuman
c. Cercaria cacing menembus kulit
d. Termakan keong hospes perantara
e. memakan daging binatang hospes reservoir
13. Cacing tambang yang mengisap darah pada manusia:
a. ancylostoma duodenale
b. Ancylostoma caninum
c. Ancylostoma braziliense
d.. SDB (Semua Di atas benar)
e. B dan C
14. Infeksi ancylosmiasis dapat menyebabkan komplikasi:
a. Perforasi usus
b. Anemia hipokrom
c. Ileus obstruktif
d. Malnutrisi
e. Prolapsus recti
15. Cacing tambang yang menyebabkan creeping eruption pada manusia:
a. Necator americanus
b. Ancylostoma braziliense
c. Ancylostoma caninum
d. SDB
e. B dan C
16. Infeksi ascaris dapat menyebabkan komplikasi:
a. Anemia hipokrom
b.Prolapsus recti
c.Hemorrhoid
d. Appendicitis akut
e. Dysentri
17. Hal-hal mengenai Ancylostomo duodenale, sbb:
a. Infeksi dengen termakan telur
b. Infeksi dengan larva
c. Diagnosis dengan menemukan telur pemeriksaan tinja
d. SDB
e. B dan C
18. Infeksi trixhuriasis dapat menyebabkan komplikasi:
a. ileus obstruktif
b. malnutrisi
c. Prolapsus rekti
d. Hemorrhoid
e. Perforasi usus
19. Infeksi enterobiasis dapat menyebabkan ko4rmplikasi:
a. malnutrisi
b. Dysenteri
c. Hemorrhoid
d. Perforasi usus
e. Salpingitis
20. Recurrence (long term relapse) pada malaria disebabkan oleh:
a. trophozoid plasmodium masih ada di darah
b. gametosit plasmodium masih ada di darah
c. schizont plasmodium masih ada di hepar
d. gamet plasmodium masih ada doin hepar
e. sporozoid plasmodium masih ada di hepar
21. Splenomegaly pada malaria terjadi karena:
a. peradangan limpa
b. hyperplasia sel-sel limpa
c. oedema organ limpa
d. pembendungan aliran darah limpa
e. pembendungan aliran darah limfe
22. Immune/semi-immune terhadap malaria terjadi karena:
a. tinggal di daerah endemic malaria
b. mantan penderita malaria
c. resipen darah mantan penderita malaria
d. sering digigit nyamuk
e. SDB
23. Parasite yang menular melalui hubungan kelamin:
a. taenia so ilium
b. entaemoeba histolyca
c. ancylostoma duodenale
d. toxoplasma gondii
e. trichnella spiralis
24. Cacing yang telurnya matang di tanah adalah:
a. enterobius vermicularis
b. taenia saginata
c. fasciolidae
d. strongyloides stercoralis
e. trchinella spiralis
25. Quality-adjusted life years merupakan outcame yang terdapat dalam analisi
farmaoekonomi secara:
a. cost-minimisation analysis
b. cost-benefit analysis
c. cost-effectiveness analysis
d. cost-utility analysis
e. cost-equivalent analysis
26. obat antiviral mempunyai berbagai mekanisme kerja yang mempengaruhi replikasi virus
pada sel tubuh manusia salah satunya adalah dengan menghambat pelepasan virus dari
sel host. Pernyataan yang tidak benar tentang mekanisme penghambatan ini adalah…
a. bekerja dengan menghambat neuramidase
b. sering digunakan dalam pengobatan infeksi virus influenza
d. tidak menghambat fusi virus pada sel host
e. tidak menghambat sintesis RNA
27. Pernyataan yang salah tentang interferon:
a. merupakan protein yang secara fisiologis diproduksi oleh tubuh ketika terjadi infeksi
virus
b. menghambat ekspresi protein virus
c. bekerja dengan menghambat neuraminidase sehingga menghambat pelepasan virus
d. mempunyai aktifitas antiviral yang luas
e.terdapat bermacam-macam tipe interferon
28. neuraminidase inhibitor merupakan jenis antiviral yang bekerja dengan cara
a. entry inhibitor
b. inhibiton of uncoating
c. inhibition of RNA syntessis
d. inhibition of assembly of viruses
e. inhibition of viral release
29. antiviral memiliki perbedaan yang mendasar terhadap antibiotic yaitu:
a. antiviral memiliki selektifitas yang lebih rendah dibandingkan antimoikroba
b. toksisitas antiviral pada umumnya lebih rendah dinbandingkan antibiotic
c. jenis antibiotic lebih sedikit dibandingkan dengan antibiotic
d. antibiotic memiliki jalur ekskresi yang berbeda dengan antiviral
e. antibiotic memiliki jalur pemberian obat yang berbeda dengan antiviral
30. ribavirin bekerja dengan cara:
a. inhibition of uncoating
b. inhibition of RNA synthesis
c. inhibition of genome replication
d. inhibition of assembly of viruses
e. inhibition of viral release
31. obat yang menunjukkan allergic cross-reaction dengan antibiotic adalah:
a. diphenoxylate
b. octreotide
c. psyllium.
d. sulfasalazine
e. aspirin
32. Mekanisme yang mendasari perpindahan multiple drug resistance terhadap suatu
antibiotic dari satu bakteri ke bakteri yang lainnya adalah
a. adaptasi
b. penurunan biovailabilitas
c. Transfer Gen
d. Mutasi
e. evolusi
33. Penicilin bekerja dengan cara menghambat
a. sintesis protein
b. Topoisomerase
c. Dihydropteroate synthase
d. sintesis dinding sel
e. menghambat transkripsi DNA
34. Ototoksitas dan nefrotoksisitas merupakan efek samping yang menjadi karakteristik
pada antibiotic golongan
a. Aminoglycosidews
b. β-Lactam
c. Chloramphenicol
d. Fluoroquinolones