PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara berkembang, Indonesia merupakan negara dengan upaya
membangun aspek kehidupan dalam segala bidang, terutama bidang kesehatan.
Sebagai bentuk dalam upaya pembangunan kesehatan, hal utama yang sangat
penting adalah kebersihan diri. Dengan menjaga kebersihan diri kita terhindar dari
berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Kebersihan diri juga merupakan hal
yang sangat penting dan harus diperhatikan, karena kebersihan akan
mempengaruhi bukan saja kesehatan fisik tetapi juga psikologis seseorang.
Kebersihan diri juga sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai individu dan kebiasaan.
Jika seseorang sakit, kebanyakan disebabkan oleh kebersihan diri yang kurang
diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan diri
(personal hygiene) adalah masalah yang kurang penting, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Mubarak dan
Chayatin, 2007).
Dalam dunia keperawatan, personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia. Personal hygiene adalah kebersihan dan kesehatan perorangan
yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun
orang lain (Tarwoto dan Wartonah, 2006). Personal hygiene menjadi penting
karena personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (portal of
entry) mikroorganisme yang ada dimana-mana dan pada akhirnya mencegah
seseorang terkena penyakit (Saryono, 2010).Pentingnya menjaga personal
hygiene ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 3 tentang
kesehatan yang menyatakan bahwa: “Setiap orang wajib ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan
lingkungannya.”
Usia sekolah adalah usia yang rentan terhdap penyakit.Munculnya
sebagian penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, ternyata berkaitan
perilaku hidup bersih. Perilaku hidup bersih dan sehat upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup
bersih dan sehat, melalui pendekatan pimpinan, dan pemberdayaan masyarakat.
Indikator perilaku hidup bersih dan sehat adalah kebersihan diri (personal
hygiene) dalam hal ini meliputi kebersihan tangan, kuku,dan mulut (Riskesdas,
2007).
B. RumusanMasalah
Dari data latarbelakangdiatas ,makarumusanmasalah yang akandikajiadalah :
Adakahpengaruhpembeberdayaan anak denganpeer group terhadappengetahuan
dan sikappersonal hygineanakusia 9-12 tahun di SD Negeri 37 Kota Bengkulu
tahun 2016?
C. TujuanPenelitian
1. TujuanUmum
Mengetahuiadakahpengaruhedukasi melalui peer groupterhadap perubahan
pengetahuan dan sikap personal hygineanaksekolah di SD Negeri 37 Kota
Bengkulu
2. TujuanKhusus
a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan anak tentang Personal
Hygiene sebelum di lakukan Peer Groupdi SD Negeri 37 Kota Bengkulu
Tahun 2016
b. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan anak tentang Personal
Hygienesesudah di lakukan Peer Groupdi SD Negeri 37 Kota Bengkulu
Tahun 2016
c. Mengetahui gambaran sikap anakterhadap Personal Hygiene sebelum
dilakukan Peer Groupdi SD Negeri 37 Kota Bengkulu Tahun 2016
d. Mengetahui gambaran sikap anakterhadap Personal Hygienesesudah
dilakukan Peer Groupdi SD Negeri 37 Kota Bengkulu Tahun 2016
e. Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan anak tentang Personal
Hygiene sebelum dan sesudah di lakukan Peer Groupdi SD Negeri 37
Kota BengkuluTahun 2016
f. Mengetahui perbedaan sikap anak terhadap Personal Hygiene sebelum dan
sesudah di lakukan Peer Groupdi SD Negeri 37 Kota BengkuluTahun
2016
D. Manfaat penelitian
1. Institusi pelayayan kesehatan
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi institusi pelayanan kesehatan
sebagai landasan dalam menyusun dan mengembangkan program pencegahan
penyakit pada anak usia Sekolah dengan meningkatkan personal hygiene.
2. Pelayanan Keperawatan Komunitas
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perawat komunitas untuk
dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan melalui edukasi sebaya
pada anak usia sekolah melalui program pelayanan keperawatan di sekolah
yang belum banyak dikembangkan pada anak usia sekolah dasar.
3. Peneliti Selanjutnya
Agar penelitian ini lebih lengkap penelliti selanjutnya dapat meneliti faktor
lain yang mempengaruhi personal hygiene pada anak.