Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PTSB VI

SPESIFIKASI STRUKTUR ATAP

“CLASSICCAL CONCERT HALL”

Disusun Oleh :

Tri Slamet Sutrisno 12.11.0065

Pembimbing : Dr. Ir. Antonius Ardiyanto,MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATHOLIK SOEGIJAPRANATA


SPESIFIKASI SPACE FRAME

SAMBUNGAN
Sambungan sistem Konstruksi Baja Space Frame berupa baut, mur, ring, elektroda las
harus memenuhil persyaratan sebagai berikut:

 Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A370
 Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A325 dan/atau ASTM A490.
 Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama) harus terbuat dari baja tahan korosi
yang memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau tipe-tipe lainnya dari baja tahan
korosi.
 Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding Society AWS D1.069
Code for Welding in Building Construction, dan pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga
ahli las yang memiliki sertifikat 3G.
 Baut-baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36
atau A325.
 Baut dan mur yang tidak di-finishing harus memenuhi ASTM A307 dan berbentuk segi enam
(hexagon bolt type).
 Baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123 dan lapisan seng untuk produksi uliran
sekrup harus memenuhi ASTM A153.

BOLA (Ball Joint)


 Material baja spesifikasi JIS G4051 S45C atau AISI 1045 dengan tegangan leleh 380 N/mm2
 Pembuatan lubang dilakukan dengan menggunakan mesin CNC sehingga dihasilkan
akurasi dengan toleransi ukuran di bawah diameter 0,1mm dan tingkat akurasi sudut lubang
0,2 derajat.
 Diameter bola: 49 mm – 307 mm, bervariasi sesuai dengan desain.
 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961) dan cat

PIPA
 Material baja JIS G3444 STK400 dengan tegangan leleh 235 N/mm2 atau BS1387 dengan
tegangan leleh 195 N/mm2
 Diameter pipa: 1,25” – 12” Panjang sesuai dengan desain.
 Finishing: sand blasting dan cat
KONEKTOR
 Material baja spesifikasi JIS G4051 S45C atau AISI 1045 dengan tegangan leleh 420 N/mm2
 Dikerjakan dengan menggunakan mesin bor CNC (lathe dan 2-spindle drilling machine) dan
mesin tap
 Bentuk konektor ”bottle system” dibuat dengan menggunakan mesin forging
 Ukuran: B032 sampai BI66
 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961) dan cat

BAUT
 Material baja garde 8.8 dengan tegangan leleh 450 N/mm2
 Ukuran disesuaikan dengan desain.
 Baut yang digunakan harus kuat menahan beban dan gaya yang timbul, dan dikhususkan
untuk menahan beban berat (heavy duty fastening/anchor)
 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961)

PELAT SUPORT
 Material baja low carbon steel JIS G3101 SS400 atau AISI 1021 dengan titik leleh 240
N/mm2
 Dimensi disesuaikan dengan desain.
 Dibentuk dengan menggunakan mesin bubut CNC; tingkat akurasi bertoleransi 0,1 mm di
semua dimensi.
 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961) dan cat

SPESIFIKASI SHELL

 Cangkang (Shell) adalah salah satu bentuk dari jenis konstruksi yang luar biasa
 Kata cangkang (shell) diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam yaitu bentuk cangkang
telur, kepiting, keong dsb. Sifat dari bentuk tersebut tipis, kaku, melengkung tapi kokoh,
ditiru manusia dalam pembuatan struktur untuk bangunan yang membutuhkan ruang besar.
 Cangkang (Shell) adalah bentuk struktural berdimensi tiga
yang kaku dan tipis sertamempunyai permukaan lengkung.
 Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan secara merata melalui
permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh elemen strukturnya.

 Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya normal, dengan


demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur.
 Struktur shell diperhitungkan untuk memikul tegangan-tegangan langsung berupa tekan,
tarik dan geser.

 Termasuk dalam klasifikasi Surface Active System dimana gaya bekerja dan disalurkan
melalui seluruh bidang permukaan.

Konsep dari struktur cangkang (shell) dapat dipahami seperti ilustrasi disamping ini:

1. Sehelai kertas dapat melendut karena beban sendiri.


2. Kertas yang digulung dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan.
3. Bentuk silinder juga dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan.
4. Kertas dapat tertekuk (roboh) karena beban yang berat.
5. Penguatan ujung silinder dapat menahan tekukan.

Persyaratan Struktur Cangkang Shell


Suatu struktur shell harus mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut :

1. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or double curved).
2. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya.
3. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan tekanan.

Prinsip pembebanan dalam sebuah shell dapat dibagi :

1. Lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera di sekitar suatu titik.

2. Umum atau Keseluruhan, yang menerangkan bentuk dari permukaan sebagai suatu
keseluruhan. Shell mempunyai variasi bentuk yang tak terhingga.

struktur cangkang dapat dibuat sangat tipis dan mempunyai bentang relatif besar. Perbandingan
bentang-tebal sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan, misalnya tebal 3 in (8 cm) mungkin saja
digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 meter). Cangkang
demikian tipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang
yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang.
RENCANA KERJA DAN SYARAT SPACE FRAME

1. KETENTUAN UMUM
1.1. Pekerjaan mencakup persiapan gambar rencana sehingga diperoleh satu kesatuan
sistem secara menyeluruh.
1.2. Pekerjaan mecakup pengadaan dan pemasangan seluruh sistem rangka sebagaimana
tertera pada gambar dengan cara yang telah ditentukan.
1.3. Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah pemasangan.

2. PEKERJAAN YANG TERKAIT


2.1. Pekerjaan fabrikasi baja.
2.2. Pekerjaan penutup atap dan flashing.
2.3. Pekerjaan talang dan saluran air hujan.
2.4. Pekerjaan cat-walk.
2.5. Pekerjaan insulasi
3. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan berikut ini harus dicakup, tetapi tidak boleh membatasi:
3.1. Fabrikasi spaceframe, kabel
3.2. Pemasangan spaceframe, kabel, membran.
4. JAMINAN MUTU
4.1. Pekerjaan spaceframe harus dilaksanakan oleh perusahaan yang telah memiliki
perencanaan dan peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih.
Perusahaan tersebut telah dikenal dan memiliki pengalaman yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaan sejenis.
4.2. Kecuali bila disebutkan berbeda, semua pekerjaan harus memenuhi peraturan dan
ketentuan yang terkait dan berlaku.

5. PENYERAHAN CONTOH PEKERJAAN


5.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan spaceframe dimulai, Kontraktor diwajibkan
mengajukan gambar kerja (shop drawing) secara detail, mock up sambungan las,
metode pemasangan, dan prosedur inspeksi pekerjaan tahap demi tahap kepada
Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
5.2. Serahkan gambar kerja untuk di-review, lengkap dengan dimensi yang menunjukkan
ukuran dan jarak baja, penumpukkan dan ketebalan, material sekelilingnya untuk
kordinasi, petunjuk konstruksi dan pemasangan serta detail.
5.3. Untuk di-review dan mendapat persetujuan harus diserahkan hal-hal berikut:
 Member / Pipa
 Bola / Ball-joint
 Connector System
 Semua aksesori dan support
 Mock up sambungan antara Member dan Ball-joint

6. PENYIMPANAN, PENGIRIMAN, dan PENANGANAN


6.1. Material dikirim dalam kemasan asli dari pabrik pembuatnya, yang mencantumkan
nama pabrik pembuatnya, seri batch-nya, dan informasi petunjuk lainnya.
6.2. Lindungi dan simpan material di area yang kering dan sejuk. Ganti material yang
rusak, patah, gompal, robek, dll atau tidak pas untuk dipakai, selama pengiriman
ataupun penyimpanan, dimana biaya ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana pekerjaan
ini.
6.3. Pengiriman material ke lokasi pekerjaan pada hari pemasangannya dan material
tambahan harus disimpan di lokasi pekerjaan untuk pemasangan hari berikutnya.
6.4. Beri tanda semua material yang dipasang oleh kontraktor pelaksana pekerjaan ini.
Material yang tergores atau pecah akibat pemasangan yang salah, penanganan atau
penyimpanan yang ceroboh harus diganti atas biaya Kontraktor sendiri.
6.5. Material, yang menurut Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manajemen
Konstruksi, mengalami distorsi, harus diganti tanpa pembebanan biaya pada Pemberi
Tugas.

7. KORDINASI
7.1. Melakukan kordinasi dengan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan lain bila diperlukan
sehingga pekerjaan penutupan atap dapat diselesaikan dengan tepat.
7.2. Melakukan pemeriksaan menyeluruh dari Gambar dan Spesifikasi untuk menentukan
lingkup pekerjaan, material yang diperlukan, kondisi dari bersinggungan dengan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor lain dan harus benar-benar memenuhi
semua persyaratannya.
7.3. Permukaan space frame akan diinspeksi atas segala hal yang dapat menyebabkan
pemasangan dan hasil pekerjaan yang tidak memuaskan. Berikan pemberitahuan
tertulis kepada Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manajemen
Konstruksi mengenai segala kondisi yang bervariasi dari Dokumen Kontrak ini
dan/atau hal-hal yang dapat menyebabkan pekerjaan tidak dapat dilaksanakan
dengan baik dan sesuai jadwal. Sebelum melanjutkan pekerjaan, harus diperoleh
keputusan dari Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manajemen
Konstruksi mengenai tindakan perbaikan pada pemukaan tersebut.
7.4. Lakukan pemeriksaan dan kordinasi pekerjaan ini dengan pekerjaan lain untuk
memastikan bahwa angkur, ground, conduit elektrikal, kabel dan pekerjaan mekanikal
yang akan dipasang pada atau dibelakang pekerjaan ini telah dipasang, diuji, dan
disetujui sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan ini.

8. PERSYARATAN KHUSUS
8.1. Pekerjaan harus dilakukan oleh Kontraktor spesialis. Peserta Lelang wajib
mengajukan proposal berupa desain space frame, metode pelaksanaan, serta
dilampirkan dengan Surat Dukungan dari Kontraktor Spesialis yang bersangkutan.
8.2. Kontraktor diwajibkan untuk dapat menunjukkan surat dukungan dari perusahaan
dimaksud dan dilengkapi dengan bukti pendukung peralatan-peralatan yang dimiliki
dan atau yang dibutuhkan, termasuk daftar personil tenaga ahli tukang las (welder).
8.3. Tukang las (welder) yang mengerjakan pekerjaan pengelasan harus mempunyai
welder qualification minimal 3G yang dikeluarkan oleh badan resmi. Segala mutu hasil
pekerjaan sebanding dengan standar-standar hasil pekerjaan ahli/tukang internasional
yang baik.

9. PRODUK
9.1. Konstruksi Space Frame.
9.2. Material
Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru dan
harus disertai sertifikat dari pabrik.
9.3. Sambungan Baja
Pengikat-pengikat/sambungan konstruksi baja berupa baut, mur, ring,
elektroda las harus memenuhil persyaratan sebagail berikut:
 Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari baja karbon yang
memenuhi persyaratan ASTM A370
 Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja karbon yang
memenuhi persyaratan ASTM A325 dan/atau ASTM A490.
 Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama) harus terbuat dari
baja tahan korosi yang memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau tipe-
tipe lainnya dari baja tahan korosi.
 Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding Society
AWS D1.069 Code for Welding in Building Construction, dan pengelasan harus
dilaksanakan oleh tenaga ahli las yang memiliki sertifikat 3G.
 Baut-baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi
persyaratan ASTM A36 atau A325.
 Baut dan mur yang tidak di-finishing harus memenuhi ASTM A307 dan
berbentuk segi enam (hexagon bolt type).
 Baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123 dan lapisan seng untuk
produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTM A153.

9.4. Bola / Balljoint


 Material baja spesifikasi JIS G4051 S45C atau AISI 1045 dengan tegangan
leleh 380 N/mm2
 Pembuatan lubang dilakukan dengan menggunakan mesin CNC sehingga
dihasilkan akurasi dengan toleransi ukuran di bawah diameter 0,1mm dan
tingkat akurasi sudut lubang 0,2 derajat.
 Diameter bola: 49 mm – 307 mm, bervariasi sesuai dengan desain.
 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961) dan cat
9.5. Pipa
 Material baja JIS G3444 STK400 dengan tegangan leleh 235 N/mm2 atau
BS1387 dengan tegangan leleh 195 N/mm2
 Diameter pipa: 6” – 8”
 Panjang sesuai dengan desain.
 Finishing: sand blasting dan cat
9.6. Konektor
 Material baja spesifikasi JIS G4051 S45C atau AISI 1045 dengan tegangan
leleh 420 N/mm2
 Dikerjakan dengan menggunakan mesin bor CNC (lathe dan 2-spindle drilling
machine) dan mesin tap
 Bentuk konektor dibuat dengan menggunakan mesin forging

9.7. Baut
 Material baja garde 8.8 dengan tegangan leleh 450 N/mm2
 Ukuran disesuaikan dengan desain.
 Baut yang digunakan harus kuat menahan beban dan gaya yang timbul, dan
dikhususkan untuk menahan beban berat (heavy duty fastening/anchor)
 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961)

9.8. Pelat Suport


 Material baja low carbon steel JIS G3101 SS400 atau AISI 1021 dengan titik
leleh 240 N/mm2
 Dimensi disesuaikan dengan desain.
 Dibentuk dengan menggunakan mesin bubut CNC; tingkat akurasi bertoleransi
0,1 mm di semua dimensi.
 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961) dan cat
9.9. Lapisan Akhir/ Finishing:
 Proses Sand Blast dengan lapisan akhir Cat dengan warnanya ditentukan
kemudian, sebagaimana disetujui Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi.
 Aksesoris dan Penguat: segala bahan/material serta alat yang diperlukan untuk
kesempurnaan pemasangan dan hasil akhir dari pekerjaan ini.

10. PELAKSANAAN
10.1. Desain
 Kontraktor Spesialis membuat perhitungan beban dan desain space frame
secara menyeluruh dengan menggunakan sistem perencanaan dan
perhitungan secara komputerisasi dengan menggunakan program khusus
yang telah teruji yang diperuntukkan untuk desain spaceframe.
 Kontrakstor Spesialis harus terlebih dahulu mengajukan desain serta metode
pelaksanaan dan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan Manjemen Konstruksi sebelum desain mulai difabrikasi.
10.2. Fabrikasi
 Unit dibuat sesuai dengan desain yang telah disetujui.
 Fabrikasi komponen-komponen space frame dengan menggunakan peralatan
dan material sebagaimana diajukan oleh Kontraktor Spesialis dan disetujui
Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manjemen Konstruksi.

10.3. Sistem Konstruksi


 Struktur space frame terbentuk dari batang-batang (member/pipa) yang saling
berhubungan pada simpul penghubung (bola/balljoint). Batang terbuat dari baja
hitam sedangkan node berbentuk seperti bola berulir yang terbuat dari baja
bermutu tinggi. Pemasangan bata pada bola dilakukan dengan memutar baut
pada ulirnya.
 Struktur yang terbentuk akan dihubungkan ke kolom pemikul atau struktur
pendukung lainnya dengan menggunakan angkur tarik dan tekan melalui bola
baja khusus yang dilas ke plat besi pemikul. Kemudian bearing plate diangkur
ke kolom beton dengan menggunakan angkur besi bulat, sehingga
menghasilkan hubungan yang serasi. Sifat tumpuan dapat berupa pin-
joint/fixed joint sesuai dengan kriteria desain.
 Lubang yang terjadi akibat pengangkuran harus diisi dengan grouting bermutu
tinggi.
 Pengelasan dilakukan dengan menggunakan mesin las otomatis. Pada bagian
yang dilas harus dibuat rata dan halus dengan menggunakan gerinda. Ukuran
sesuai dengan diameter dan tebal pipa.
10.4. Pemasangan
 Pemasangan harus terlebih dahulu melakukan kordinasi dengan Kontraktor
pekerjaan lain yang terkait, seperti kontraktor spesialis tata cahaya,
kontraktorspesialis penutup atap dan aksesori atap lainnya.
 Pemasangan harus dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
 Pemasangan angkur dan support harus dilakukan pada posisi dan
elevasi yang benar.
 Sebelum dimulai pemasangan space frame, diperiksa sekali lagi posisi
support untuk memastikan jarak antar support dan Elevasi sudah benar.
 Methode pemasangan harus mengikuti methode dari pabrik Space
frame yang sudah dibuat. Kalau ada perubahan methode pemasangan,
harus dibicarakan dengan pihak pabrik.

 Semua pipa-pipa dan bola harus terpasang pada posisi akhir yang
benar, dengan bantuan scaffolding atau mini tower sebagai penahan
sementara pada saat pemasangan.

 Semua truss harus terpasang lurus, sesuai posisi dan elevasinya.

 Pada saat melaksanakan partial pemasangan / pengangkatan pakai


crane, harus diperhatikan kemungkinan terjadinya moment atau
tegangan yang tidak terduga, hal ini harus diperhitungkan atau dicegah.
 Jika diperlukan, dipakai member sementara sebagai penahan untuk
membuat truss yang sedang diangkat tetap stabil.Pengencangan baut
harus dilakukan dengan benar, sehingga baut masuk sesuai dengan
rencana dan tidak terjadi celah pada pertemuan dengan permukaan
bola.

 Setelah semua komponen space frame terpasang dengan baik,


dilakukan final inspeksi pada setiap sambungan, untuk mencari dan
memperbaiki sambungan yang kurang kencang.

 Kontraktor harus menguji keseluruhan sistem dengan ”tes beban” disaksikan


oleh Pemberi Tugas/Kontraktor Perencana/Kontraktor Manjemen Konstruksi
untuk memastikan bahwa struktur space frame mampu menahan beban.

 Apabila hasil pengujian tidak memuaskan, Kontraktor bertanggung jawab untuk


memperbaiki keseluruhan hasil pekerjaan sehingga Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan Manjemen Konstruksi puas.

 Kontraktor harus memberikan jaminan bahwa seluruh pekerjaan tidak cacat


untuk jangka waktu selama minimal 10 (sepuluh) tahun atau sebagaimana
ditetapkan oleh Konsultan Manjemen Konstruksi.

 Kontraktor harus melakukan kordinasi dengan kontraktor pekerjaan lain


sehingga hasil pekerjaan tidak mengganggu dan tidak terganggu oleh
pelaksanaan pekerjaan lain.

 Kontraktor wajib bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan seperti


yang diatur dalam undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi

 Kontraktor bertanggung jawab menyediakan Alat Pelindung Diri bagi para


pekerjanya dan tersedianya SIO dan SIA untuk operator Alat Berat, Alat Angkat
dan sejenisnya

 Kontraktor bertanggung jawab membersihkan bekas/sisa hasil pekerjaan serta


memperbaiki pekerjaan lain yang rusak/cacat akibat pelaksanaan pekerjaan ini.

Anda mungkin juga menyukai