Pengertian Teori
Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam yang menyajikan pandangan yang
sistematisfenomena dengan menunjukkan hubungan antara variable yang satu dengan yang
lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
1. Reductionism yang berarti bahwa teori itu dimulai dari asumsi-asumsi dimana teori itu tidak
langsung merujuk ke objek yang diobservasi dan bukan pula pernyataan yang dapat diuji
kebenarannya, tetapi dia merupakan bahan rujukan untuk mengamati fenomena. Ia adalah sejenis
alat yang lebih cepat dapat dirujuk ke fenomena yang diamati.
2. Instrumentalism yang berarti bahwa teori adalah sebuah instrument atau alat menghitung yang
akan digunakan untuk menilai pernyataan tentang suatu observasi. Di sini peranan teori adalah
menjelaskan dan meramalkan.
3. Realism yang berarti bahwa teori adalah sekumpulan proposisi atau dalil yang merupakan
pernyataan suatu kebenaran atau ketidakbenaran tentang dunia nyata, fenomena atau objek.
Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai
berikut.
1. Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya
standar resmi.
3. Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan
laporan keuangan.
1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik akuntansi.
1. Teori akuntansi
2. Faktor politik
3. Kondisi ekonomi
Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan
sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus memiliki dan merumuskan
teori akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan fenomena ekonomi social yang
dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya dari susunan teori akuntansi Negara lain.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:
1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sisial,
teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi
harus memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature dikena
beberapa metode berikut ini.
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan, maka metode
perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan menganalisis praktik
yang ada dan diterima sekarang.
2. Psychological Pragmatic
Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi laporan
keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang ini dapat
juga disebut behavioral accounting.
Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah
berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4. Metode Positive (1970)
Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum.
Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati perilaku atau fenmena
nyata yang tidak ada dalam teori.
a. syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan
seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
b. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini
dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic
menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih
mudah dipahami, realistic, dan berarti.
c. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan
pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan
mempengaruhi perilaku manusia.
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji.
Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan
kebenaran atas suatu teori, yaitu:
a. Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki
wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada
kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang.
Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
b. Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum,
pengamatan, atau pengalaman.
c. Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk
menyelesaikan persoalan secara praktis.
b. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
3. Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan,
pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam
perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan
secara adil.
4. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social
dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga
masyarakat secra keseluruhan.
5. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku
indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan
demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi
nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat
menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung
pada konsekuensi ekonomi.
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori
akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap
akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini
dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca
agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi,
pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari
aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard
Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan
maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar
serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.
Sumber :
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/02/pendekatan-tradisional-dalam-
perumusan.html
18 Februari 2009
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/02/pendekatan-tradisional-dalam-
perumusan.html
harahap, sofyan syafri. 2007. “Teori Akuntansi edisi revisi”. Jakarta: Grafindo