Anda di halaman 1dari 17

Tujuan Laboratorium IPA Terpadu

1. Mendukung pencapaian visi dan misi Untirta yang maju, bermutu, berkarakter, dan
berdaya saing dalam kebersamaan Tahun 2025.
2. Memanfaatkan peran potensi lokal untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Melibatkan peran sivitas akademika dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2Pengelolaan Laboratorium IPA Terpadu

1. Inventarisasi alat dan bahan yang dilakukan secara rutin tiap semester dengan
memperhatikan sirkulasi alat dan bahan setelah kegiatan berlangsung
2. Spesifikasi alat (fisika, kimia, biologi, IPBA) mulai yang sederhana hingga modern.
3. Penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum, observasi, simulasi, penelitian,
maupun pengabdian masyarakat
4. Kesediaan alat dan bahan yang dapat dilihat di labipaterpadu.blogspot.co.id.
5. Peminjaman alat dan bahan yang dapat dilakukan dengan manual atau melalui
labipaterpadu.blogspot.co.id

3Jadwal Penggunaan Laboratorium IPA Terpadu

Layanan laboratorium IPA terpadu meliputi pendidikan, penelitian, maupun pengabdian


masyarakat yang ditentukan berdasarkan program semester penggunaan laboratorium
dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penentuan jadwal praktikum dialokasikan setiap minggu pada saat hari kerja (senin
sampai dengan jumat), dimana 1 hari kerja dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan
18.00.
2. Penentuan jadwal penelitian dialokasikan 3 hari dalam seminggu pada saat hari kerja.
3. Penentuan jadwal pengabdian masyarakat dialokasikan di luar hari kerja (sabtu dan
minggu) atau hari kerja (apabila ruangan tidak digunakan untuk kegiatan praktikum
maupun penelitian) yang dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 13.00.
4. Pelaksanaan kegiatan praktikum maupun penelitian di luar jam kerja memperhatikan
rasio pelaksanaan pengabdian masyarakat tiap minggunya.
PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN PERALATAN LABORATORIUM KIMIA YANG
BAIK DAN BENAR

Juknis DAK SMA-smk 2017,DAK SMA 2017,,produk dak sma 2017,dak smk 2017,dak sma 2017,alat lab ipa
sma,alat lab kimia sma,laboratorium kimia sma,laboratorium kimia smk, bansos alat lab ipa sma, alat lab ipa sma,
peralatan lab ipa sma, alat peraga ipa, alat peraga sma, alat peraga smk, jual alat peraga sma, alat peraga ipa, alat
peraga kimia, alat peraga fisika, alat peraga biologi,Rab alat kimia sma dak 2017, pagu@100juta,Alat Peraga
sma,dak sma 2017
Add caption

Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya atau penelitian. Ruang
dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun
botani. Pada pembelajaran sain termasuk kimia dan biologi di dalamnya keberadaan laboratorium menjadi
sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah
laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah
alat-alat dan bahan praktikum. Laboratorium ialah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan
dilakukan. Bentuknya boleh ruang tertutup (kamar) dan boleh ruang terbuka (kebun). Ruang penunjang
kegiatan dalam melakukan pembelajaran terdiri dari : ruang persiapan, ruang penyimpanan (gudang),
ruang gelap, ruang timbang, dan kebun sekolah atau rumah kaca.
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi
sumber daya. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium
(bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di
laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan
tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat
harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu
tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha
untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.

Isi

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan dilaboratorium kimia
yang dapat dipergunakan berulang – ulang. Contoh alat laboratorium kimia pinset, pembakar spiritus,
thermometer, stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dan mikroskop. Alat yang digunakan
secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti tang, obeng,
pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama.

Keselamatan di laboratorium akan terjamin bila penanganan bahan kimia dilakukan dengan
berpedoman pada rambu-rambu yang ada pada etiket kemasan bahan kimia. Aktivitas di laboratorium
yang menggunakan bahan-bahan kimia tentu tidak lepas dari peralatan yang digunakan sehingga bahaya
tidak hanya disebabkan oleh penanganan bahan yang salah, namun juga dapat terjadi bahaya fisik dari
peralatan yang kita gunakan bila kita tidak berpedoman pada aturan tentang penanganan alat.

A. Macam-Macam Alat Laboratorium IPA

Macam peralatan laboratorium meliputi :

1. Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur, stopwatch, mikrometer
sekrup, dsb.

Gambar 1. Berbagai alat laboratorium yang dapat digunakan untuk mengukur.


2. Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus, dsb.

Gambar 2. Berbagai alat laboratorium yang terbuat dari gelas.

3. Model, seperti model pencernaan, model pernapasan, model kerangka, model indera dan organ
lainnya.

Gambar 3. Berbagai alat laboratorium yang merupakan model dimana model ini biasanya digunankan pada pelajaran
biologi.

4. Bagan, seperti bagan klasifikasi makhluk hidup, bagan metamorfosis pada katak, bagan sistem
pengeluaran manusia, dsb.
Gambar 4. Berbagai alat laboratorium yang merupakan bagan dimana bagan ini biasanya digunankan pada pelajaran
biologi.

5. Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.

Gambar 5. Berbagai alat laboratorium yang berupa rakitan, biasanya ini digunakan pada laboratorium
fisika atau laboratorium tekhnik.

6. Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar bunsen/spiritus, mortar dan alu.

Gambar 6. Berbagai alat bantu dalam laboratorium.


Perlengkapan pendukung (perkakas) yang diperlukan selama bekerja di laboratorium IPA, seperti
:

1. Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung goni basah.

2. Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester, obat luka)
3. Alat kebersihan seperti sapu, pengki/serokan sampah, lap pel, sikat tabung reaksi.
4. Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.

Gambar 7. Berbagai alat laboratorium yang merupakan perkakas pendukung.

Alat di laboratorium IPA berdasarkan bahan pembuatnya, meliputi kelompok :

1. Alat optik (kaca), seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus.

2. Alat dari logam, seperti kasa asbes, peralatan bedah dsb.

3. Alat dari kayu, seperti rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi dsb

4. Alat dari plastik, seperti botol zat kimia dsb.

5. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksi dari ijuk, sumbat gabus dan mortar dari porselain.
Gambar 8. Berbagai alat laboratorium yang dikelompokkan berdasarkan bahan pembuatnya .

B. Penataan alat dan bahan

Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium agar tertata
dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan
maupun kemudahan dalam pemeliharaan

Yang harus diketahui sebelum melakukan penataan:

- Mengenali alat dan fungsinya

- Mengenali sifat bahan

- Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian

- Keperangkatan

- Nilai/harga alat

- Kualitas alat tersebut dan kelangkaannya

- Bahan dasar penyusun alat

- Bentuk dan ukuran alat


- Bobot/berat alat

C. Cara Menyimpan Alat Laboratorium IPA

Alat yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan khusus sesuai
sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan
menyimpan alat di laboratorium IPA dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan
kerja serta dapat menimbulkan penyakit.

Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat menentukan
keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Cara menyimpan alat laboratorium IPA dengan memperhatikan
bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan
alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh
pengguna/praktikan.

Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka
sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat
yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus
dan buku inventaris laboratorium IPA.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat yaitu :

1. Bahan dasar pembuatan alat

2. Bobot alat

3. Kepekaan alat terhadap lingkungan

4. Pengaruh alat yang lain

5. Kelengkapan perangkat alat dalam suatu set

Penataan dan penyimpanan alat / bahan didasarkan pada :

1. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan.

2. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam
penyimpanan dan pengambilannya.

Dasar dari penyimpanan alat, yaitu :

1. Jenis Alat, misalnya gelas kimia, corong, cawan petri, lumpang dan alu

2. Jenis bahan pembuat, misalnya kaca, porselin, logam dan kayu


3. Percobaan, misalnya laju reaksi, kesetimbangan, dll

4. Seberapa sering alat digunakan

- Yang sering digunakan misalnya: gelas kimia

- Yang jarang digunakan misalnya: lumpang & alu

Penyimpanan alat dan bahan

- Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat yang mahal
harganya penyimpanannya dipisah

- Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan percobaannya

- Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus.

- Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul percobaan atau dapat dilakukan
berdasarkan atas bahan alat

Gambar 9. Salah satu cara penanganan dan penggunaan alat laboratorium.


Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti :

1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan


2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
3. Menjaga kebersihan alat
4. Menyimpan alat

Gambar 10. Berbagai alat laboratorium yang disimpan pada lemari alat.

Tata letak dan pengaturan perabot laboratorium IPA

- Prinsip keamanan

Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal
harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan
akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.

- Prinsip Kemudahan

Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan
menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
- Prinsip Keleluasaan

Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang
ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

- Prinsip Keindahan

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan
dan bahan pembuat alat :

1. Pengelompokan alat – alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti : Gaya dan Usaha
(Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alat – alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti : Anatomi, Fisiologi,
Ekologi dan Morfologi.
3. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti : logam, kaca,
porselen, plastik dan karet.

Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok bahan
yang banyak digunakan.
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci .
Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen,
plastik dan karet

Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :

1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang
selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi
bahu.
5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah
menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai
maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat – alat yang boleh diambil oleh siswa
dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di
bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang dapat diletakkan di meja demonstrasi
adalah : kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi.
Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan
bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut :
1. Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat
dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha
untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles,
memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan
bahan kimia bereaksi.

Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas
dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan
dan keracunan.

2. Air dan Asam – Basa

Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan
basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan
berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut
tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya
ledakan.

3. Suhu

Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu
terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.

4. Mekanis

Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. gangguan
mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.

5. Cahaya

Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung.
Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya
disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.

6. Api

Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen
tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya
penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan
kebakaran tersebut.
Langkah – Langkah Penyimpanan

1. Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan

2. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada

3. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas

4. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium, keadaan alat dan
bahan diatas.

Kesimpulan

Untuk memberdayakan laboratorium diperlukan beberapa keterampilan. Salah satu keterampilan


tersebut adalah dapat menata, mengadministrasikan, dan menginventarisasi alat dan bahan.

Pengelolaan laboratorium kimia berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium
(bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang
menjaga keberlanjutan fungsinya.

Penataan dan penyimpanan alat didasarkan pada keadaan laboratorium yang ditentukan oleh
fasilitas, susunan laboratorium, keadaan alat, dan kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan
kemudahan dicari dan dicapai, serta keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya. Berdasarkan
keadaan alat, maka alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering
alat tersebut digunakan, atau jenis percobaan.

Alat dan bahan yang ada hendaknya diletakkan ketempat semula setelah selesai digunakan dan
dibersihkan sehingga tetap awet dan tidak mengundang terjadinya bahaya

Anda mungkin juga menyukai