PENDAHULUAN
terletak pada proses tumbuh kembang anak sejak dalam pembuahan sampai
Unsur gizi merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan SDM
yang berkualitas yaitu manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Gangguan gizi
kurang pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik, tetapi
Status gizi merupakan indikator kesehatan yang penting karena anak usia
di bawah 5 tahun merupakan kelompok yang rentan terhadap kesehatan dan gizi.
Jika gizi kurang tidak tertangani maka dikhawatirkan akan berkembang menjadi
gizi buruk. Masalah gizi kurang dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor
konsumsi pangan dan penyakit infeksi. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh
pola asuh, ketersediaan pangan, faktor sosial ekonomi, budaya dan politik. Secara
perlahan kekurangan gizi akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu,
bayi, dan balita, serta rendahnya umur harapan hidup. Selain itu, dampak
1
Gizi kurang tidak terjadi tiba-tiba, tetapi diawali dengan kenaikan berat
badan balita yang tidak cukup. Perubahan berat badan balita dari waktu ke waktu
merupakan petunjuk awal perubahan status gizi balita. Dalam periode 6 bulan,
bayi yang berat badannya tidak naik 2 kali berisiko mengalami gizi kurang 12,6
kali dibandingkan balita yang berat badannya naik terus. Bila frekuensi berat
badan tidak naik lebih sering, maka risiko akan lebih besar.3
Prevalensi nasional Gizi Buruk pada Balita adalah 5,4%, dan Gizi Kurang
pada Balita adalah 13,0%. Keduanya menunjukkan bahwa baik target Rencana
maupun target Millenium Development Goals pada 2015 (18,5%) telah tercapai
Buruk dan Gizi Kurang diatas prevalensi nasional, yaitu Nanggroe Aceh
Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Nusa Tenggara Barat,
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, kasus gizi buruk dan gizi kurang
di Indonesia sebanyak 19,6% dari balita di Indonesia, dimana untuk provinsi Aceh
balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang yaitu sebanyak 26,3% dari
jumlah total keseluruhan kasus, dimana 18,4% dari kasus tersebut adalah balita
gizi kurang. Di Puskesmas Lhoksukon terdapat sasaran jumlah balita 2.843, gizi
baik 2.788 (91,93%), gizi kurang 53 (2%) sedangkan gizi buruk 2 (0,07%).4