Kelas : C / R-003
2. Firi Panja
3. Miko Pratama
Prinsip Teori
Perencanaan suatu wilayah selalu terikat dengan masalah Pencitraan, baik itu foto udara
maupun citra satelit. Dalam perencanaan tersebut, kita dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal
mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta ataupun membuat peta. Gambaran
sebagian atau seluruh muka bumi disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu.
Georeferensi, Digitasi dan Editing merupakan suatu tahapan yang mampu digunakan
dalam memahami lebih jauh mengenai peta. Bagaimana peta itu dibuat, dibaca dan disesuaikan
dengan keadaan bentuk permukaan bumi. Pembuatan peta juga dimaksudkan sebagai hubungan
dengan ruang spasial. Dengan adanya peta, maka persebaran lokasi dapat ditemukan dengan jelas
melalui Gambaran visual
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari dan melakukan
Georeferensi, Geodesi dan Editing pada Peta JPEG Mendalo Darat
Pelaksanaan Praktikum
1. Hasil Praktikum
a. Georeferencing
Sebelum sesudah
b. Geodesi
1.) Titik
2.) Garis
3.) Polygon
4.) Sesudah didigitasi
c. Editing
Sebelum Sesudah
2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami menggunakan Peta JPEG Mendalo Darat dengan
aplikasi apikasi Arcgis dengan 3 proses tahapan, yaitu Georeferencing, Digitasi dan
Editing. Proses pertama yang kami lakukan adalah Georeferencing yang mana objek
berupa data raster atau image yang belum mempunyai acuan koordinat kedalam system
koordinat dan proyeksi tertentu. Proses georeferencing ini memerlukan titik control yaitu
titik yang diketahui posisi permukaan bumi dan juga lengkap dengan koordinatnya(lintang
dan bujur). Proses atau tahapan kedua yang kami lakukan ialah Digitasi,yaitu
mengkonversi fitur pada peta spasial kedalam format digital, Kami mengambil ataupun
menggunakan data yang sudah di Georeferencing sebelumnya. Dari hasil Peta JPEG
Mendalo darat tadi kita dapat melihat berbagai properties yang berada di Kawasan tersebut
dengan membedakan 3 Bagian utama yaitu Titik, Garis dan Polygon dengan masing-
masing contoh tersebut adalah Sarana Ibadah sebagai Titik, Sungai sebagai Garis dan
Kawasan Unja sebagai Polygon. Pada tahap ketiga yaitu melakukan Editing, Dalam proses
pembuatan data spasial seringkali mengalami kesalahan sehingga perlu dilakukan proses
editing data untuk memperbaiki data yang salah. Kami melihat secara zoom in Polygon
yang telah kami buat pada proses digitasi dengan melihat kesalahan yang terdapat pada
proses sebelumnya, sehingga nantinya akan perlu dilakukan Editing untuk meminimalisir
kesalahan yang terjadi.
Kesimpulan
Proses georeferencing ini memerlukan titik control yaitu titik yang diketahui posisi
permukaan bumi dan juga lengkap dengan koordinatnya(lintang dan bujur).
Digitasi secara umum didefinisikan sebagai proses konversi data analog kedalam format
digital. Objek-objek tertentu yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra
satelit dapat diubah kedalam format digital
Dalam proses pembuatan data spasial seringkali mengalami kesalahan sehingga perlu
dilakukan proses editing data untuk memperbaiki data yang salah.
Saran
Sebaiknya diberikan tujuan yang jelas dalam melakukan kegiatan ini, agar mempermudah dalam
proses pembuatan pembahasan dalam laporan nantinya.
Daftar Pustaka