1 2
M. Junestrada Diem , Daisy Ade Riany Diem
1
Program Studi Manajemen, Universitas Sriwijaya
2
Program Studi Manajemen Industri, STT Wastukancana Purwakarta
daisyar_cici@yahoo.com
muhammadjunestradadiem@yahoo.com
Abstrak
Produk merupakan salah satu unsur yang penting dalam bauran pemasaran. Setiap perusahaan harus
mengembangkan sendiri kebijakan tentang produknya yang mencakup kualitas, ciri khas, merek, pengemasan,
pelayanan, dan lain-lain. Konsumen biasanya memilih produk dan jasa yang memberikan nilai terbaik bagi
mereka. Oleh karena itu, untuk memenangkan dan mempertahankan konsumen, perusahaan harus memahami
kebutuhan dan proses pembelian mereka secara lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh bauran produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli es krim Wall’s. Penelitian
dilakukan pada PT. Rasa Prima Selaras Palembang dan di beberapa outlet/toko yang menjual produk es krim
Wall’s di kota Palembang. Penelitian ini menggunakan riset kausal yaitu mencari hubungan sebab akibat antara
variabel independent (bauran produk) dengan variabel dependent (pengambilan keputusan konsumen untuk
membeli). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan jumlah
responden (sampel) sebanyak 56 pengecer atau outlet/toko. Dari hasil analisis empat variabel yang diteliti
menggunakan metode backward dinyatakan bahwa hanya dua variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen
(pengecer) untuk membeli es krim Wall’s pada PT. Rasa Prima Selaras Palembang yaitu variabel panjang lini
produk dan variabel kedalaman lini produk. Dari dua variabel tersebut, variabel kedalaman lini produk lebih
dominan mempengaruhi keputusan konsumen.
1. PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi adalah pembangunan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan yang
semua bidang usaha untuk meningkatkan pendapatan terpenting akan tercapai pula tujuannya untuk tetap
yang nyata per kapita penduduk dalam periode bertahan hidup.
tertentu. Perusahaan perlu mengadakan pemasaran Sumatera Selatan khususnya kota Palembang
agar barang dan jasa dapat dipergunakan oleh merupakan pasar yang potensial bagi perusahaan
masyarakat. Produk yang dihasilkan tidak akan untuk mengembangkan usahanya terutama bagi
berjalan dengan baik tanpa adanya kegiatan pemasaran perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan
tersebut. Agar produk perusahaan tidak ketinggalan dan minuman. Es krim merupakan salah satu produk
dengan produk perusahaan lainnya yang sejenis, yang digemari masyarakat dan dipilih oleh produsen
termasuk di antaranya berbagai usaha yang bergerak makanan dan minuman untuk dipasarkan ditengah-
di bidang makanan dan minuman, maka upaya yang tengah masyarakat.
harus dilakukan adalah menjalankan fungsi pemasaran Berkembangnya usaha es krim di kota
dengan baik dan berkelanjutan. Palembang dan sekitarnya tergolong cepat dan
PT. Rasa Prima Selaras Palembang merupakan permintaan masyarakat semakin tinggi serta semakin
perusahaan yang ditunjuk oleh PT. Unilever Indonesia canggihnya teknologi menciptakan banyak varian
sebagai produsen es krim untuk menjual produk produk es krim yang dapat ditawarkan kepada
tersebut di wilayah Sumatera Selatan khususnya di konsumen. Oleh sebab itu, fungsi pemasaran perlu
kota Palembang. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa ditingkatkan agar dapat bersaing dengan perusahaan
perusahaan tersebut merupakan salah satu faktor yang memasarkan produk sejenis.
penunjang kebutuhan manusia yaitu makanan ringan Manajemen strategis merupakan salah satu
(snack) dengan kualitas makanan yang baik sehingga faktor krusial dalam meningkatkan eksistensi suatu
konsumen yang membeli merasa puas dan akan organisasi. Menurut Umar (2001), strategi merupakan
membeli lagi serta menjadi pelanggan tetap terhadap tindakan yang bersifat incremental dan terus-menerus,
produk yang dijual perusahaan tersebut. Semakin serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
banyak pembeli, maka semakin banyak
43
apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa Produk merupakan salah satu unsur yang
depan. penting dalam bauran pemasaran. Setiap perusahaan
Selain memiliki strategi, perusahaan juga harus harus mengembangkan sendiri kebijakan tentang
memiliki produk yang baik dan berkualitas. Strategi produknya yang mencakup kualitas, cirri khas, merek,
produk yang dimaksud adalah bauran produk. pengemasan, pelayanan, dan lain-lain. Untuk dapat
Menurut Kotler (2000), bauran produk adalah memasarkan produk dengan baik maka pemasar harus
kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan memahami konsep produk. Konsep produk menurut
penjual tertentu kepada pembeli. Bauran produk Kotler (2000) adalah pernyataan bahwa konsumen
mencakup berbagai aspek yaitu memiliki lebar, akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu. kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik.
Oleh sebab itu, suatu perusahaan yang Konsumen biasanya memilih produk dan jasa
bergerak di bidang makanan dan minuman diharapkan yang memberikan nilai terbaik bagi mereka. Oleh
memiliki strategi produk yang baik sehingga karena itu kunci untuk memenangkan dan
perusahan tersebut dapat diminati oleh orang banyak, mempertahankan konsumen adalah memahami
mendapat keuntungan, dan bertahan hidup di pasaran. kebutuhan dan proses pembelian mereka secara lebih
Menurut Schiffman dan Lazar (2007), proses baik, maka suatu perusahaan dapat memposisikan
pengambilan keputusan konsumen dapat dipandang dirinya sebagai perusahaan yang menyediakan nilai
sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan yang tinggi ke pasar sehingga perusahaan tersebut
satu sama lain yaitu: tahap masukan (input), tahap memiliki keunggulan.
proses, dan tahap keluaran (output)”. Pentingnya mutu produk untuk bersaing di
dalam pasar global memerlukan pengembangan suatu
2. LANDASAN TEORI filosofi organisasi dan proses manajemen untuk
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang meningkatkan mutu. Mutu adalah tanggung jawab
sangat penting dalam penentuan keberhasilan setiap orang di dalam organisasi, dimana keunggulan
perusahaan dalam upaya pencapaian tujuannya. Oleh bersaing bergantung pada keberhasilan pengembangan
karena itu pengelolaan pemasaran yang tepat mutu produk. Hanya produk dengan kualitas
mendapatkan perhatian yang serius dari perusahaan- terbaiklah yang dapat memenuhi kebutuhan dan
perusahaan yang telah menyadari akan arti dan keinginan sasaran serta memenangkan persaingan
pentingnya pengelolaan pemasaran yang baik. pasar.
Konsep pemasaran dijadikan proses dalam Menurut Kotler (2000) bauran produk
pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. mencakup berbagai aspek yaitu: memiliki lebar,
Kebutuhan dan keinginan manusia terdiri dari produk, panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu. Adapun
penetapan harga, persiapan tempat, dan pengertian keempat aspek tersebut adalah:
mempromosikan barang (Tjiptono, Chandra, dan 1. Lebar suatu bauran produk mengacu pada
Adrina, 2008). Kebutuhan dan keinginan manusia beberapa banyak lini produk yang berbeda dimiliki
tersebut perlu dikombinasikan dengan tepat dan perusahaan tersebut.
optimal agar tercapai penjualan yang maksimal. 2. Panjang suatu bauran produk mengacu pada
Kombinasi dari keempat variabel yang saling jumlah seluruh barang dalam bauran tersebut.
terhubung dan membentuk sebuah paket utuh akan 3. Kedalaman suatu bauran produk mengacu pada
menentukan derajat kesuksesan progam pemasaran berapa banyak jenis yang ditawarkan masing-
yang dijalankan itulah dikenal dengan bauran masing produk dalam lini tersebut.
pemasaran (Bloom dan Boone, 2006). 4. Konsistensi bauran produk mengacu pada
Bauran pemasaran dilakukan oleh manager seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam
pemasaran berdasarkan pasar sasaran dan penentuan penggunaan akhir, ketentuan produksi, saluran
posisi produk di pasar sasaran. Kombinasi yang serasi distribusi, atau hal-hal lainnya.
antara variabel-variabel bauran pemasaran Dengan menggunakan parameter tersebut
dilaksanakan dengan baik apabila setiap variabel perusahaan mengharapkan dapat memenuhi kebutuhan
memperoleh tingkatan dan porsi yang tepat dan konsumen sehingga kepuasan konsumen pun dapat
seimbang sesuai dengan posisi produk dan pasar meningkat, apabila konsumen puas maka
sasaran. menimbulkan consumer loyalty yang dapat
Menurut Kotler (2000), bauran pemasaran meningkatkan pendapatan perusahaan. Hal tersebut
adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan dapat terjadi apabila konsumen telah menentukan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya pilihannya apakah bertahan atau loyal kepada
dalam pasar sasaran. Sedangkan menurut Lamb perusahaan tersebut atau tidak malah berpindah ke
(2001), bauran pemasaran merupakan paduan strategi perusahaan sejenis lainnya, itulah keputusan
produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang konsumen yang tidak dapat ditentukan oleh siapapun
bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan juga.
pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang Keputusan konsumen merupakan semua proses
dituju. yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah,
mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih
44
di antara pilihan pembelian (Mowen dan Minor, Penelitian ini menggunakan riset kausal yaitu
2001). Keputusan konsumen untuk membeli produk mencari hubungan sebab akibat antara variabel
yang ditawarkan merupakan tujuan dari kegiatan independent (bauran produk) yang mencakup berbagai
pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. aspek yaitu lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi
Menurut Mahmudah (2013), perilaku konsumen dengan variabel dependent (keputusan konsumen
adalah perilaku yang ditunjukkan dalam mencari, untuk membeli). Metode penelitian yang digunakan
menukar, menggunakan, menilai, dan mengatur dalam penelitian ini adalah survei menggunakan
barang atau jasa yang mereka anggap akan kuesioner dan wawancara. Populasi dalam penelitian
memuaskan kebutuhan mereka ini adalah seluruh pengecer atau outlet/toko yang
Supaya keputusan dapat diambil oleh menjual es krim Wall’s dari PT. Rasa Prima Selaras
konsumen dan terjadi proses yang akan menghasilkan Palembang. Teknik pengambilan sampel yang
suatu keputusan membeli, seorang pemasar harus digunakan adalah non probability sampling dengan
memahami perilaku pembeli dari datangnya penentuan jumlah responden (sampel) sebanyak 56
rangsangan dari luar sehingga memutuskan untuk pengecer atau outlet/toko. Teknik analisis yang
membeli dan rangsangan lain berpengaruh juga digunakan dalam penelitian ini adalah metode
terhadap rangsangan pemasaran, oleh sebab itu kuantitatif dan metode kualitatif yaitu dengan
dibutuhkan waktu untuk dapat sampai pada keputusan menggunakan regresi dan korelasi yang dapat dihitung
membeli. Hal ini dapat diartikan bahwa rangsangan menggunakan program SPSS dan metode kualitatif
pemasaran lebih dapat dikendalikan oleh pemasar di yaitu dengan menganalisis variabel-variabel yang
pasar dibandingkan dengan rangsangan faktor lainnya. mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli
Dalam memahami proses-proses pengambilan es krim Wall’s. Adapun tahapan penelitian adalah
keputusan pembelian produk oleh konsumen, kita sebagai berikut:
harus memahami bagaimana perilaku konsumen di
dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan atau mengkonsumsi
produk tersebut. Setiap konsumen melakukan berbagai
keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan
beragam produk dan merek dalam periode tertentu.
Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas
kehidupan seringkali harus dilakukan oleh konsumen
setiap hari.
Konsumen melakukan keputusan setiap hari
atau periode tanpa menyadari bahwa mereka telah
mengambil keputusan. Disiplin perilaku konsumen
berusaha mempelajari bagaimana konsumen
mengambil keputusan dan memahami faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat dalam
pengambilan keputusan tersebut. Menurut Schiffman
dan Lazar (2007), proses pengambilan keputusan
konsumen dapat dipandang sebagai tiga tahap yang
berbeda namun berhubungan satu sama lain: tahap
masukan (input), tahap proses, dan tahap keluaran
(output)”. Tahapan-tahapan tersebut yang biasa
ditempuh oleh seorang konsumen dalam rangka
pengambilan keputusan terhadap keputusan
mengkonsumsi suatu produk. Dalam suatu proses
keputusan konsumen tidak akan berhenti hanya
sampai proses konsumsi, konsumen akan melakukan
proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah
dilakukannya. Hal demikan disebut sebagai evaluasi
alternatif pasca konsumsi dan hasil dari proses
evaluasi pasca konsumsi adalah konsumen merasa
puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk yang
telah dilakukannya. Kepuasan akan mendorong
konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk
tersebut dan sebaliknya perasaan tidak puas akan Gambar 1. Metodologi Penelitian
menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan
pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. METODOLOGI PENELITIAN
45
Besarnya pengaruh variabel keputusan dan konsistensi lini adalah sebagai berikut:
konsumen dan variabel lebar, panjang, kedalaman,
Tabel 1. Correlations: Metode Backward Pada Tabel 2 dapat dilihat telah dilakukan
penyingkiran variabel yang tidak signifikan karena
nilai signifikannya di atas 0,05. Pada model 2
ternyata yang disingkirkan terlebih dahulu adalah
variabel lebar dan pada model 3 variabel yang
disingkirkan adalah variabel konsistensi.
46
Tabel 4. Coefficients(a) Metode Backward
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
47
5. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
48