7 tahun lalu, awal sebuah pertemuan, tanpa rasa tanpa kisah unik.
Tidak ada gambaran kembang api. Tidak ada gerakan slow motion pada saat mengambil buku.
Tidak ada lonjatan dopamine seperti yang di gambarkan orang jatuh cinta pada umumnya.
Datar.
Waktu terus berlalu, dan kami menjadi sepasang pemuda pemudi dengan kehidupan normal.
Kisah cinta kami pun tidak sempurna, penuh sesak dengan kisah naik turun, dekat jauh, ada dan tidak
ada.
Mungkin tidak se tragis romeo dan Juliet, tidak seindah habibi dan ainun, ataupun se menyedihkan surti
dan tejo.
Dia orang yang pemarah, penuh dengan ambisi, terkadang egois, dan ada bebrapa sifat buruk lainnya.
Tapi
Dia seorang penyemangat, seorang wanita tangguh yang tidak terlalu suka dengan zona nyaman, wanita
yang bukan hanya melihat hasil tapi mencintai proses.
Wanita yang membuat saya terperana, yang mengajarkan saya mengapa orang bijak mengatakan
“cintailah pasanganmu dari kekurangannya”.
Agar kami selalu belajar apa itu menang dan apa itu kalah.
Berjuang seumur hidup bersama, menjalankan proses bersama, untuk menikmati hasil bersama