Anda di halaman 1dari 32

2

adalah kegiatan perencanaan,


pembangunan, pemanfaatan,
dan pengendalian, termasuk di
dalamnya pengembangan
kelembagaan, pendanaan dan
sistem pembiayaan, serta peran
masyarakat yang terkoordinasi
dan terpadu

RTRW menjadi pedoman untuk :


a. penyusunan rencana pembangunan jangka Permasalahan perumahan dan kawasan
panjang daerah; permukiman
b. penyusunan rencana pembangunan jangka 1. Backlog
menengah daerah; 2. Rumah liar, perumahan liar
c. pemanfaatan ruang dan pengendalian 3. Permukiman kumuh
pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;
d. mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan antar sektor;
e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk
investasi

RTRW hanya mengatur :


1. Penetapan pusat perkotaan dan pusat pelayanan 1. Bagaimana merumuskan kebijakan
2. Penetapan sistem jaringan prasarana dan strategi pengembangan kawasan
3. Penetapan kawasan lindung permukiman ?
4. Penetapan kawasan permukiman perkotaan dan
2. Bagaimana mengalokasi ruang untuk
permukiman perdesaan (skala provinsi)
5. Penetapan kawasan permukiman perkotaan dan tipologi perumahan dan kawasan
permukiman perdesaan (skala kabupaten) permukiman?
6. Penetapan kawasan perumahan kepadatan 3. Bagaimana mengatur kualitas
rendah, sedang, dan/atau tinggi (skala kota) perumahan?
7. Penetapan indikasi program
Matriks Persandingan Kepmen 9/1999 ttg Pedoman RP4D 4
dengan
Permen 12/2014 ttg Pedoman Penyusunan RP3KP

5
6

PENDAHULUAN
RP3KP Kab. Lima Puluh Kota

Latar Belakang 7

Ketersediaan Permukiman yang Layak

Muncul berbagai permasalahan, antara lain oleh:


1. Kawasan perkotaan Sarimalak dan kawasan perbatasan dengan Kota Payakumbuh
memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, sehingga menuntut penyediaan
fasilitas yang dapat memberikan pelayanan serta penyebaran fasilitas yang merata;
2. Pembangunan perumahan tidak terkendali, sebagaimana ditetapkan dalam RTRW;
3. Penyalahgunaan peruntukan lahan (pelanggaran terhadap rencana tata ruang);
4. Alih fungsi lahan yang cepat dan tidak sesuai dengan peruntukannya.

Memacu terwujudnya keterpaduan prasarana dan sarana kawasan perumahan dan 


permukiman 
Dasar Hukum 8

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok-Pokok Agraria;


2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 41 /PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria
Teknis Kawasan Budi Daya;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
11. Permen PUPR Nomor 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh;
12. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2014 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Daerah Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2012-2032;

Maksud, Tujuan dan Sasaran 9

Maksud
Maksud dari Penyusunan Dokumen RP3KP adalah:
 Menyusun RP3KP sebagai pedoman dan skenario pemerintah daerah
dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang perumahan dan
permukiman.
 Menyusun RP3KP sebagai suatu alat untuk mewujudkan keterpaduan
prasarana dan sarana untuk mendukung kebijakan pengembangan
kawasan perumahan dan permukiman.

Tujuan
Tujuan dari Penyusunan Dokumen RP3KP adalah terlaksananya proses
penyusunan RP3KP, substansi serta penggunaan RP3KP termasuk identifikasi
penataan keterpaduan prasarana dan sarana di bidang perumahan dan
permukiman sebagai suatu dokumen yang dapat dijadikan acuan dalam
pengembangan perumahan di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Maksud, Tujuan dan Sasaran 10

Sasaran
1. tersusunnya dokumen yang dilengkapi dengan rekomendasi dan masukan
teknis dalam rangka pelaksanaan kebijakan teknis penyusunan RP3KP dan
keterpaduan prasarana kawasan di bidang pengembangan kawasan
perumahan dan permukiman.
2. tersedianya data dasar perumahan dan permukiman yang diperhitungkan
sehingga masih dapat digunakan (valid) sampai 20 tahun mendatang;
3. teridentifikasinya masalah perumahan dan permukiman (existing dan
prediksi) serta terindikasinya perkiraan arah perkembangan perumahan dan
permukiman;
4. terakomodasikannya seluruh kebutuhan akan perumahan dan permukiman
yang dijamin oleh kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah
5. terintegrasinya berbagai rencana pembangunan dan peningkatan kawasan
perumahan dan permukiman berikut pengembangan prasarana dan sarana
penunjangnya;
6. tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di
daerah, sebagai bahan masukan bagi penyusunan kebijakan pemerintah
vertical, penyusunan rencana serta program oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, berminat untuk ikut serta/ melibatkan diri sesuai ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ruang Lingkup Wilayah 11

Penyusunan Dokumen
Rencana Pengembangan
Pembangunan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) ini meliputi seluruh
Kabupaten Lima Puluh Kota
terutama Kawasan
Perkotaan Sarilamak
sebagai Ibukota Kabupaten
dan Seluruh kawasan
perkotaan di setiap
Kecamatan di Kabupaten
Lima Puluh Kota yang mana
Kabupaten Lima Puluh Kota
terdiri dari 13 kecamatan,
79 nagari, dan 414 jorong.
Lingkup Substansi RP3KP 12

Jabaran kebijakan pembangunan


perumahan dan permukiman daerah. 01 02
Penyusunan Data Base.

Analisis Karakteristik Sosial Budaya


dan Analisis Kebutuhan Prasarana 05
Sarana dan Utilitas. 03
Arahan Lokasi RP3KP.
04
Indikasi dan Pengaturan Mekanisme
Kelembagaan.

Lingkup Kegiatan RP3KP 13

1. Persiapan
Penyusunan team pelaksana, pembuatan desain strategi pekerjaan
dan rencana operasionalisasi pekerjaan.
2. Inventaris Data (Data primer dan Sekunder)
Survey Instansi dan survey Lapangan
3. Pengolahan Data dan Analisa
Penilaian terhadap fakta-fakta di lapangan yang dilakukan
berdasarkan prinsipprinsip, pendekatan dan metode serta teknik
analisis perencanaan

4. Penyusunan Rencana
Pekerjaan yang dihasilkan dari berbagai konsep dan analisisis serta
kesepakatan sehingga menghasilkan dokumen yang mampu
menjadi acuan dalam pengembangan Perumahan dan Permukiman
14

TINJAUAN KEBIJAKAN
RP3KP Kab. Lima Puluh Kota

KebijakanPerumahandanPermukiman 15

Dokumen
No Visi Misi Sasaran Kebijakan Program/Strategi
Kebijakan
1. RPJMD Kabupaten Terwujudnya Memperkuat Meningkatnya Mendorong Program
Lima Puluh Kota Kabupaten Lima Kelembagaan Kesejahteraan dan percepatan pembangunan
Tahun 2016-2021 Puluh Kota Nagari Untuk Daya Saing Nagari pembangunan Nagari infrastruktur perdesaan
Sejahtera dan Melaksanakan dengan kemandirian
Dinamis “Yang Pembangunan
Mantap” Berbasis Jorong
Berlandaskan
Iman dan Taqwa
Meningkatkan Tertatanya Meningkatkan fasilitas Program
infrastruktur untuk perkembangan dan stimulasi Pengembangan
percepatan perumahan, penyediaan rumah Perumahan
pembangunan permukiman dan sehat serta memenuhi
dan daerah basis kawasan syarat teknis
perjuangan perdagangan bangunan bagi
sesuai dengan tata masyarakat melalui
ruang Kabupaten perbaikan rumah tak
layak huni dan
penyediaan
perumahan oleh
pemerintah maupun
developer
Optimalisasi mitigasi Program lingkungan
dan penanggulangan sehat perumahan
kejadian bencana
Program
Pemberdayaan
Komunitas Perumahan
KebijakanPerumahandanPermukiman 16

Dokumen
No Visi Misi Sasaran Kebijakan Program/Strategi
Kebijakan
Terwujudnya Peningkatan dan Program
Pembangunan pengembangan Pembangunan Jalan
Sarana dan sarana prasarana dan Jembatan
Prasarana di daerah basis
daerah basis perjuangan
perjuangan
Program
Pembangunan saluran
drainase/gorong-
gorong

2. RTRW Kabupaten Terwujudnya Meningkatkan Mewujudkan Pengembangan Menetapkan hierarki


Lima Puluh Kota masyarakat kerjasama Kabupaten Lima pusat-pusat simpul-simpul
2012-2032 madani melalui pembangunan Puluh Kota Sebagai pelayanan secara pertumbuhan ekonomi
pemerintahan dan partisipasi Sentra Agribisnis berhirarki dan wilayah terutama yang
yang amanah masyarakat dan Pariwisata bersinergis antara berfungsi sebagai
dalam dalam yang Berdaya pusat pusat agribisnis, dan
membangun pembangunan Saing Didukung pengembangan di pariwisata yang
Kabupaten Lima daerah Pengembangan perkotaan sarilamak berbasis ekowisata
Puluh Kota Infrastruktur yang dan perkotaan
Maju, Sinergis dan kecamatan serta
Bekelanjutan pengembangan
sistem permukiman
nagari berbasis
agribisnis dan
pariwisata

KebijakanPerumahandanPermukiman 17

Dokumen
No Visi Misi Sasaran Kebijakan Program/Strategi
Kebijakan
Pengembangan Mengoptimalkan
kelengkapan tingkat penanganan
prasarana wilayah dan pemanfaatan
dan prasarana persampahan guna
lingkungan dalam menciptakan
mendukung lingkungan yang sehat
pengembangan dan bersih
sentra produksi
pertanian, industri
pertanian, ekowisata
dan pusat
permukiman secara
terpadu dan efisien
18

GAMBARAN UMUM WILAYAH


RP3KP Kab. Lima Puluh Kota

Kondisi GeograsfisdanAdministrasi 19

Secara geografis Kabupaten Lima Puluh Kota


terletak pada 0º25’28,71’’ LU - 0º22’14,52’’ LS Kab. Kampar
dan 100º15’44,10’’ BT - 100º50’47,80’’ BT. Prov. Riau

Luas wilayah mencapai 3.354,30 Km2


atau setara dengan 7,94% dari daratan
Kab. Pasaman

Provinsi Sumatera Barat.


Kab. Rokan Hulu

2,97% 2,81% 1,84%


Prov. Riau

21,23% 11,77% 2,21%

12,43%
21,57%

3,17%
8,77%
2,50%
Kab. Agam
4,67% 4,08% Kota
Payakumbuh Akabiluru Payakumbuh
Luak Lareh Sago Halaban Kota
Situjuah Limo Nagari Harau Bukittinggi
Guguak Mungka
Suliki Bukik Barisan
Gunuang Omeh Kapur IX
Pangkalan Koto Baru Kab. Tanah Datar Kab. Sijunjung
Topografi, JenisTanah, Hidrologi, Klimatologi danGeologi 20

Peta Topografi/Kemiringan Peta Jenis Tanah Peta Daerah Aliran Sungai


Luas Ketinggian Kab. Lima Puluh Kota Jenis Tanah di Wil Utara dan Selatan Kab Kab Lima Puluh Kota dilalui 2 aliaran
sebesar 44823,6563 Ha dengan jenis Lima Puluh Kota yakni Glei Humus dan Wil sungai yakni DAS Kampar Kanan bagian
kemiringan 25%-40% dan kemiringan Tengah yakni Allvial dan Podsolik utara dan DAS Kuantan bagian selatan
>40%

Peta Curah Hujan Peta Geologi


Curah hujan terbanyak di Kab Liam 4 jenis struktur geologi Kab Lima Puluh
Puluh Kota umumnya pada bulan april Kota yakni kwarter, neogene,
& nopember parmeocarbon, tuva vulkan

Potensi BencanaAlam 21

Rawan Bencana Gempa Rawan Bencana Longsor


Analisis geomorfologi citra Landsat menunjukkan sesar
aktif memotong 4 kecamatan, yaitu Situjuah Limo Nagari,
Suliki, Gunuang Omeh, Harau, dan Bukit Barisan

Rawan Bencana Banjir Rawan Bencana Kekeringan


PenggunaanLahan 22

Luas Lahan (Ha) Menurut Jenis Penggunaan 
Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2016
Persentase Guna lahan terbesar
No Jenis Penggunaan Lahan Luas Lahan
(%) Kabupaten Lima Puluh Kota
1. Hutan Lindung 114.667 34,19 pada tahun 2016 adalah areal
2. Hutan Suaka Alam & Wisata 20.673 6,16
penggunaan lain yaitu sebesar
3. Hutan Produksi 36.465 10,87
- Hutan Produksi Tetap 4.962 1,48 163.625 Ha atau 49% dari total
- Hutan Produksi Terbatas 20.127 6,00 lahan.
- Hutan Dapat dikonversi 11.376 3,39
4. Areal Penggunaan Lain 163.625 48,78 Dari pengelompokan areal
A. Lahan Basah 25.641 7,64
penggunaan lainnya dibagi
- Sawah Irigasi Produktif 14.090 4,20
- Sawah Irigasi tak Produktif 6.641 1,98 lagi pada dua sub bagian
- Sawah Non Irigasi 1.555 0,46 yaitu Lahan Basah dan Lahan
- Rawa 221 0,07 Kering.
- Kolam/Tebat/Embung 1.320 0,39 0,39
- Waduk/Danau 1.814 0,54 Dari data yang ada,
B. Lahan Kering 137.984 41,14
penggunaan untuk lahan
- Perkebunan 38.150 11,37
- Permukiman/Pekarangan 7.790 2,32 kering yang terbesar adalah di
- Industri 171 0,05 bidang Perkebunan yaitu
- Pertambangan 395 0,12 sebesar 38.150 Ha, sedangkan
- Lahan Terlantar/Semak 54.525 16,26
- Penggunaan Lain 36.953 11,02
penggunaan terkecil yaitu
Jumlah 335.430 100,00 untuk lahan industri yaitu 171
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017
Ha.

PrasaranaPerkotaan 23

A. Jaringan Jalan
Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai di suatu
wilayah, tentunya dapat menjadi salah satu faktor pendukung penting bagi
jalur distribusi barang dan jasa, serta pemasaran berbagai produksi yang
dihasilkan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan, Kondisi Dan 
Status Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2016
Status Pemerintahan Yang
No Uraian Berwenang (Km) Jumlah
Nasional Provinsi Kabupaten
A. Jenis Permukaan
1 Aspal 80.90 124.55 534.7 740.15
2 Beton - - - -
3 Kerikil - - 325.85 325.85
4 Tanah - - 266.75 266.75
Jumlah 80.90 124.55 1,127.3 1,332.75
A. Kondisi Jalan
1 Baik 80.90 124.55 444.11 649.56
2 Sedang - - 128.74 128.74
3 Rusak - - 240.9 240.9
4 Rusak Berat - - 313.55 313.55
Jumlah 80.90 124.55 1,127.3 1,332.75
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017
24

B. Jaringan Listrik C. Jaringan Air Bersih


Banyaknya jenis pelanggan perusahaan listrik Permintaan untuk konsumsi air bersih setiap
negara pada Kabupaten Lima Kota tercatat 4 tahunnya terus mengalami peningkatan.
unit yaitu rumah tangga, pemerintah, sosial dan Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh jumlah
perusahaan. penduduk yang meningkat tiap tahunnya
serta membaiknya ekonomi masyarakat
Jumlah perkembangannya pada tahun 2016 sehingga menyebabkan terjadinya
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 peningkatan jumlah pelanggan air minum.
yaitu 49.032 dan 113.242 tahun 2016.
Dengan adanya peningkatan tersebut,
Pelanggan terbanyak terdapat pada rumah berdampak pada pemakaian air bersih
tangga yaitu 104.258 sedangkan pada kwh yang yang juga meningkat setiap tahunnya.
dihasilkannya pada rumah tangga tersebut yaitu
82.505.771 kwh. Ini merupakan kwh terbanyak
Total Pelanggan Air Bersih Kab. Lima Puluh Kota
pada tahun 2016.
Tahun 2012‐2016
Jumlah Pelanggan PLN Kab. Lima Puluh Kota Tahun
No Kategori
Tahun 2012‐2016 2012 2013 2014 2015 2016
1. Rumah Tangga 3.547 3.768 4.488 4.659 5.146
Tahun
No Kategori 2. Kran Umum 17 19 18 38 37
2012 2013 2014 2015 2016
3. Sosial 123 128 150 138 154
1. Rumah 58.471 88.485 88.485 44.569 104.258
4. Niaga Kecil 500 624 679 790 835
Tangga
5. Niaga Besar 11 34 67 73 75
2. Pemerintah 277 477 477 261 768
6. Instansi 66 69 74 77 78
3. Sosial 1.973 3.063 3.063 1.487 3.114
Pemerintah
4. Perusahaan 2.837 1.834 1.834 2.715 5.102
Jumlah 4.264 4.542 5.476 5.775 6.325
Jumlah 63.558 93.859 93.859 49.032 113.242
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017 Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017

SaranaPerkotaan 25

A. Sarana Pendidikan
Salah satu keberhasilan pembangunan disuatu negara adalah apabila
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan.
Pemerintah berupaya untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Wajib belajar 6 tahun yang dilanjutkan dengan
wajib belajar 9 tahun serta program pendidikan lainnya
Fasilitas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016

SMP MTS SMA Madrasah SMK SLB


No Kecamatan TK SD MI
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Payakumbuh 18 29 - 4 1 3 1 - 4 - 1 -
2 Akabiluru 19 26 1 3 - 2 1 - 4 - - -
3 Luak 18 22 1 2 2 - - - 1 2 - -
4 Lareh Sago Halaban 14 34 - 5 - 2 1 - 3 - - -
5 Situjuah Limo Nagari 27 23 1 2 - 2 1 - 4 - - -
6 Harau 8 40 - 5 1 6 2 - 9 - - 1
7 Guguak 28 39 - 4 1 5 1 - 8 2 - -
8 Mungka 12 20 - 3 - - - - - - - -
9 Suliki 12 21 1 2 - 1 1 - 2 1 - -
10 Bukik Barisan 23 31 - 3 - 3 1 - 3 - - -
11 Gunuang Omeh 15 21 2 2 - 1 1 - 3 - - -
12 Kapur IX 22 31 - 6 - 1 2 - 1 - - -
13 Pangkalan Koto Baru 15 29 2 5 - 2 1 - 4 1 - -
Jumlah 231 367 8 46 5 28 13 - 46 6 1 1
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017
26

B. Sarana Kesehatan

Fasilitas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016
No Puske Polind Posya Toko Bila pembangunan
Kecamatan RSU Pustu
smas es ndu Obat kesehatan berhasil dengan
1 Payakumbuh - 1 5 17 52 2 baik maka akan
2 Akabiluru - 2 8 10 38 2
meningkatkan kesejahteraan
3 Luak - 1 5 11 37 -
4 Lareh Sago - 2 8 17 56
rakyat secara langsung.
Halaban
Sarana kesehatan yang
5 Situjuah Limo - 1 8 10 30 3
Nagari
terdapat di kabupaten Lima
6 Harau - 2 8 19 57 2 Puluh Kota antara lain 1 Unit
7 Guguak - 2 11 15 56 2 Rumah Sakit, 22 Unit
8 Mungka - 1 7 10 33 1 Puskesmas, 88 Unit Puskesmas
9 Suliki 1 1 5 8 37 1 Pembantu, 544 Pos
10 Bukik Barisan - 3 5 17 20 - Pelayanan Terpadu
11 Gunuang Omeh - 1 4 7 53 -
(Posyandu).
12 Kapur IX - 2 6 13 37 2
13 Pangkalan Koto - 3 8 10 58 2
Baru
Jumlah 1 22 88 164 564 18
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017

27

C. Sarana Peribadatan

Fasilitas Peribadatan Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2016
No Kecamatan Masjid Mushala Langgar Gereja Penduduk Kabupaten Lima
1. Payakumbuh 22 52 Puluh Kota mayoritas beragama
2. Akabiluru 28 81
Islam. Berdasarkan data Badan
3. Luak 30 78
4. Lareh Sago Halaban 46 92
Pusat Statistik Kabupaten Lima
5. Situjuah Limo Nagari 21 37 Puluh Kota, pada tahun 2016
6. Harau 41 145 penduduk beragama Islam
7. Guguak 40 85 sebanyak 337.266 orang dan
8. Mungka 32 61
non Islam sebanyak 136 orang.
9. Suliki 34 32
10. Bukik Barisan 43 66 Berdasarkan jumlah tempat
11. Gunuang Omeh 32 44
ibadah, di Kabupaten Lima
12. Kapur IX 26 59
13. Pangkalan Koto Baru 24 83
Puluh Kota hanya terdapat
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017 tempat ibadah mesjid, mushala.
Kependudukan 28

Jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2016 sebanyak 372.568
jiwa dengan rincian 184.995 jiwa penduduk laki-laki dan 187.573 jiwa penduduk
perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 99 persen.

Perkembangan Jumlah Penduduk Kab. Lima Puluh Kota  Sedangkan kepadatan penduduk


Tahun 2015 ‐ 2016 tahun 2016 mencapai 111 jiwa
Laju per km2. Kecamatan yang paling
Jumalah Penduduk Pertumbuhan
No Kecamatan
Penduduk
tinggi kepadatan penduduknya
2015 2016 2015-2016 adalah Kecamatan Luak dengan
1. Payakumbuh 34 243 34 607 1.06 tingkat kepadatan sebesar 441
2. Akabiluru 26 809 27 037 0.85 jiwa per km2, dan kecamatan
3. Luak 26 941 27 192 0.93
4. Lareh Sago Halaban 36 889 37 251 0.98
yang paling jarang penduduknya
5. Situjuah Limo Nagari 21 460 21 663 0.95 adalah Kecamatan Kapur IX
6. Harau 49 664 50 206 1.09 dengan tingkat kepadatan
7. Guguak 35 956 36 301 0.96 sebesar 41 jiwa per km2.
8. Mungka 26 523 26 792 1.01
9. Suliki 15 094 15 243 0.99 Jumlah rumah tangga yang ada
10. Bukik Barisan 23 038 23 224 0.81
11. Gunuang Omeh 13 204 13 324 0.91
di Kabupaten Lima Puluh Kota
12. Kapur IX 29 128 29 421 1.01 pada tahun 2016 tercatat sebesar
13. Pangkalan Koto Baru 30 036 30 307 0.90 93.476. Maka rata-rata anggota
Jumlah/Total 368 985 372 568 0.97 rumah tangga pada tahun 2016
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017
tercatat sebesar 4 jiwa per rumah
tangga.

29

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Kabupaten Lima Puluh


Kota masih lebih banyak yang mata pencahariannya dari bertani
sebanyak 86.742 jiwa, disusul dengan masyarakat yang banyak
berdagang, usaha rumaha makan dan jasa akomodasi sebanyak 30.142
jiwa

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2016
No Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Pertanian 47.509 39.233 86.742
2. Pertambangan dan Penggalian 3.334 246 3.580
3. Industri 6.425 9.332 15.757
4. Listrik dan Gas 613 - 613
5. Konstruksi 8.775 222 8.997
6. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 15.537 14.605 30.142
7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 3.884 306 4.190
8. Lembaga Keuangan, Real Estate 2.571 428 2.999
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 11.277 16.351 27.628
Jumlah 99.925 80.723 180.648
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017
30

Tahun 2015 jumlah Angkatan kerja tercatat sebesar 187.746 jiwa dengan
rincian 180.648 jiwa bekerja dan sebesar 7.098 jiwa pengangguran terbuka.
Sementara jumlah Bukan Angkatan Kerja sebesar 72.317 jiwa dengan rincian
sebanyak 22.960 jiwa sedang bersekolah, 34.591 jiwa mengurus rumah
tangga dan sisanya sebanyak 14.766 jiwa termasuk ke dalam kelompok
lainnya. Untuk persentase angkatan kerja terhadap jumlah penduduk di
Kabupaten Lima Puluh Kota sebesar 51,38%, sedangkan tingkat partisipasi
angkatan kerja sebesar 72,19% dan tingkat pengangguran terbuka sebesar
3,78%.
Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan 
Tahun 2016
No Jenis Kegiatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Angkatan Kerja 104.516 83.230 187.746
‐ Bekerja 99.925 80.723 180.648
‐ Pengangguran Terbuka 4.591 2.507 7.098
2 Bukan Angkatan Kerja 22.562 49.755 72.317
‐ Sekolah 12.018 10.942 22.960
‐ Mengurus Rumah Tangga 3.063 31.528 34.591
‐ Lainnya 7.481 7.285 14.766
Jumlah 127.078 132.985 260.063

PersentaseAngkatan Kerja Terhadap Jumlah Penduduk 57.68 45.19 51.38


TingKat Partisipasi Angkatan Kerja 82.25 62.59 72.19
Tingkat Pengangguran Terbuka 4.39 3.01 3.78
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017

PerekonomianPerkotaan 31

Pembangunan bidang ekonomi perkotaan berupaya mendorong peningkatan


pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Salah satu indikator agregat ekonomi makro yang
lazim digunakan untuk mengukur kondisi ekonomi suatu wilayah adalah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
Dalam kaitan antara sektor unggulan kota dengan mata pencaharian utama
penduduk kota dilihat atas dasar harga berlaku, saat ini kegiatan ekonomi utama
masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai petani sebesar 4.597.683,5.
PDRB Kabupaten Lima Puluh Kota Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha  
Tahun 2012 ‐ 2016
No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.267.337,6 3.604.454 3.968.040 4.317.180,3 4.597.683,5
2. Pertambangan dan Penggalian 668.558.2 782.218.3 897.437.2 1.013.622 1.100.446,4
3. Industri Pengolahan 727.787.1 795.350.5 862.935.2 898.678.6 975.564
4. Pengadaan Listrik dan Gas 990.4 927.2 1.227.8 1.765. 2 2.064,2
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2.214.7 2.355.7 2.623.1 3.094.4 3.503,2
6. Kontruksi 385.026.3 452.413.8 505.144 570.216.5 619.201,8
7. Perdagangan Bebas dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.202.982 1.323.509.8 1.411.738.3 1.596.459.5 1.787.852
8. Transportasi dan Pergudangan 681.404.4 797.389.5 956.107.3 1.056.881.1 1.172.090,9
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 49.933.1 56.899.9 65.252.1 72.843.3 87.341,6
10. Informasi dan Komunikasi 376.365.3 396.708.7 441.460.4 500.215.7 553.724,8
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 145.936.5 162.416.9 184.495.3 200.645.9 222.972,9
12. Real Estate 96.512.2 105.603.5 120.387.6 133.977.7 144.763,1
13. Jasa Perusahaan 2.445.8 2.802.1 3.123.3 3.483.8 3.798
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 511.420.4 562.613.4 594.714.7 601.377.6 666.710,7
15. Jasa Pendidikan 204.742.9 247.387.3 283.614.3 321.820.2 368.737,6
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 113.836.3 127.706.7 139.939.6 147.702.8 162.549
17. Jasa Lainnya 91.875.9 109.465.6 125.468.7 138.197.6 158.314
Produk Domestik Regional Bruto 8.529.369.1 9.530.222,8 10.563.709,2 11.578.161,7 12.627.317,6
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017
32
Rata-rata pertumbuhan PDRB Kabupaten Lima Puluh Kota dari tahun 2012 – 2016
atas dasar harga konstan terlihat Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan
Perdagangan Bebas dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor merupakan
dua sektor sebagai penyumbang paling tinggi bagi pertumbuhan perekonomian
Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016, masing-masing menyumbang sebesar
3.336.877,1 milyar dan 1.424.527,9 milyar.

PDRB Kabupaten Lima Puluh Kota Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha  
Tahun 2012 ‐ 2016
No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.898.688,4 3.013.310,6 3.158.116,6 3.273.067,7 3.336.877,1
2. Pertambangan dan Penggalian 615.913,5 664.386,9 698.203,3 739.319,1 780.648
3. Industri Pengolahan 659.337,5 693.630,7 732.884,7 746.132,5 789.197
4. Pengadaan Listrik dan Gas 1.170,7 1.198 1.378,9 1.442,3 1.586,6
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2.254,4 2.423 2.577,6 2.830,7 3.015,7
6. Kontruksi 335.604 372.138,7 398.098,6 426.634,9 456.127,9
7. Perdagangan Bebas dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.081.308,8 1.168.257,5 1.246.108,9 1.330.601,1 1.424.527,9
8. Transportasi dan Pergudangan 633.456,2 698.048.5 767.312,5 845.309,5 921.377,5
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 43.376,5 45.567,4 47.960,8 50.926,1 57.307,7
10. Informasi dan Komunikasi 358.796,2 396.701,3 433.376,9 475.839,3 519.833,3
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 132.342,3 139.836,2 148.148,1 154.102,2 165.676,9
12. Real Estate 89.237,2 94.614,1 100.530,5 106.513 111.954,9
13. Jasa Perusahaan 2.273,8 2.432 2.591,8 2.748 2.899,6
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 455.802,5 468.041,6 478.500,4 503.535,5 529.812,2
15. Jasa Pendidikan 183.153,6 198.397,2 215.556,2 239.309,4 261.453,7
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 98.346,1 104.425,1 112.484,2 120.397,9 130.799,1
17. Jasa Lainnya 83.969,1 89.497,2 96.987,1 104.037,8 114.311
Produk Domestik Regional Bruto 7.675.030,8 8.152 905,9 8.640.817 9.122.747,1 9.607.406,2
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017

33

Perekonomian Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2016 mengalami perlambatan
dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB
Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016 sebesar 5,31%, sedangkan tahun 2015
mencapai 5,58%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 12,53 persen, dan semua
lapangan usaha ekonomi yang ada mencatat pertumbuhan yang positif.
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lima Puluh Kota Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Lapangan Usaha (%) Tahun 2012 - 2016
No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,00 3,95 4,81 3,64 1,95
2. Pertambangan dan Penggalian 7,70 7,87 5,09 5,89 5,59
3. Industri Pengolahan 7,67 5,20 5,66 1,81 5,77
4. Pengadaan Listrik dan Gas 8,25 2,34 15,09 4,60 10,01
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,80 7,48 6,38 9,82 6,54
6. Kontruksi 9,98 10,89 6,98 7,17 6,91
7. Perdagangan Bebas dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,75 8,04 6,66 6,78 7,06
8. Transportasi dan Pergudangan 8,61 10,20 9,92 10,16 9,00
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,13 5,05 5,25 6,18 12,53
10. Informasi dan Komunikasi 11,90 10,56 9,25 9,80 9,25
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 9,85 5,66 5,94 4,02 7,51
12. Real Estate 5,08 6,03 6,25 5,95 5,11
13. Jasa Perusahaan 6,27 6,96 6,57 6,03 5,51
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,32 2,69 2,23 5,23 5,22
15. Jasa Pendidikan 9,14 8,32 8,65 11,02 9,25
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,39 6,18 7,72 7,04 8,64
17. Jasa Lainnya 6,62 6,58 8,72 7,27 9,87
Laju Pertumbuhan PDRB 6,15 6,23 5,98 5,58 5,31
Sumber: BPS, Kab. Lima Puluh Kota Dalam Angka 2017
Sektor Pariwisata 34

Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki banyak objek dan potensi wisata diantaranya
objek wisata Lembah Harau, pemandian Batang Tabik, Nagari Tradisional Belubus,
Museum Arkeologi Belubus, Talago Luhak Rawang, Kapalo Banda di Taram, rumah
Gadang Sungai Beringin, Peninggalan Purbakala Menhir di Maek dan nagari-
nagari dengan kerajinan khas seperti tenunan di Nagari Kubang, dan kerajinan
rotan di Nagari Andaleh.

Rumah Gadang Sungai

Pemandian Batang Tabik Kapalo Banda Taram Lembah Harau

35
Kondisi PerumahandanPermukiman 35

Secara umum, perkembangan


permukiman di Kabupaten
Lima Puluh Kota berpola
linear, mengikuti jaringan jalan.
Pusat-pusat permukiman
terdapat di kawasan perkotaan
di setiap kecamatan di
Kabupaten Lima Puluh Kota.
36

KualitasRumah 37

Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal Persentase Rumah Tangga Menurut Dinding Terluas

Status Kepemilikan Persentase (%) Jenis Dinding Terluas Persentase (%)


Tembok 75,03
Milik Sendiri 81,58
Kontrak/Sewa 2,47 Plasteran Anyaman Bambu/ 1,08
Bebas Sewa 14,00 Kawat
Dinas/ Lainnya 1,95 Kayu/ Batang Jayu 22,56
Jumlah 100 Bambu/Anyaman Bambu 1,14
Lainnya 0,19
Jumlah 100

Persentase RT Mnrt Luas Lantai Tempat Tinggal Persentase Rumah Tangga Menurut Lantai Terluas
Luas Lantai Tempat Tinggal Persentase (%)
Jenis Lantai Terluas Persentase (%)
(m2)
Keramik 11,94
< 19 2,62
Kayu/Papan Kualitas Tinggi 2,39
20-49 40,34
Semen/Bata Merah 78,74
50-99 44,31
Bambu/Kayu/Papan Kualitas Rendah 5,80
100-149 9,13
Tanah 1,13
150+ 3,60
Jumlah 100
Jumlah 100

Persentase Rumah Tangga Menurut Atap Terluas Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas BAB

Jenis Atap Terluas Persentase (%) Fasilitas BAB Persentase (%)


Beton 0,18 Sendiri 51,38
Genteng 0,40 Bersama 15,96
Asbes 3,82 MCK Komunal/ Umum 2,87
Seng 94,85 Ada, Tidak Digunakan 0,45
Bambu/Kayu/Sirap 0,46 Tidak Ada 29,34
Jerami/Ijuk/Daun/Rumbia 0,29 Jumlah 100
Jumlah 100
38

ANALISIS PEMBANGUNAN DAN


PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
RP3KP Kab. Lima Puluh Kota

Metodologi danPendekatan 39

Terdapat 5 (lima) langkah dalam analisis pembangunan dan


pengembangan perumahan dan permukiman daerah, yaitu:

1. Analisis Implikasi Kebijakan Tata Ruang Terhadap


Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
2. Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Wilayah
3. Proyeksi Kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
4. Perumusan Persoalan dan Tantangan Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
5. Kebutuhan dukungan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
Metodologi danPendekatan 40

MASALAH PERUMAHAN:
1. Backlog : Lokasi, Jumlah KK vs Jumlah rumah
2. Kondisi rumah : baik/sedang/buruk,  permanen/non permanen dan kondisi 
PSU
3. Kawasan kumuh :  Lokasi, Luas, Jumlah KK vs Jumlah Rumah, kondisi PSU
4. Squatter (Liar) : Lokasi, Luas, Jumlah KK

JUMLAH KEBUTUHAN RUMAH DAN KEBUTUHAN LAHAN 
1. Kebutuhan saat ini
2. Kebutuhan karena pertumbuhan penduduk 
(alami, migrasi, adanya pusat kegiatan baru/ekonomi)
3. Kebutuhan akibat kebijakan relokasi penduduk
(Rumah Mewah/Menengah/Sederhana, Rumah Milik/Sewa, Landed 
House/Rusun)

Kerangka Berfikir Penyusunan RP3KP (lanjutan)…. 41

KETERSEDIAAN LAHAN
1. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang
2. Kepemilikan tanah, Kondisi Lahan, Potensi lahan, Negative List

PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN:
Rencana pembangunan oleh Pemerintah (Kasiba/Lisiba BS, rusunami/wa), 
pengembang dan masyarakat (swadaya)

INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN:
1. Pembangunan Baru : Pemerintah (Kasiba/Lisiba BS, rusunami/wa), 
pengembang, swadaya oleh masyarakat
2. Peningkatan kualitas permukiman : perbaikan atau pemugaran, 
peremajaan, pengelolaan dan pemeliharaan.
3. Perumahan Kawasan Khusus : Nelayan, Industri, Perkebunan, dll. 
Kedalaman Data : Lokasi Kecamatan/Kelurahan, termasuk PSU‐nya
Kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan 42
Permukiman

43
Proyeksi Jumlah Penduduk dan KK Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2018-2038
Penduduk Jumlah KK Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa) Proyeksi Jumlah KK
Kecamatan / Nagari
2016 2016 2018 2023 2028 2033 2038 2018 2023 2028 2033 2038
A. KAWASAN PERDESAAN
1. Payakumbuh 34.607 10.364 35.335 37.223 39.213 41.308 43.515 10.582 11.148 11.743 12.371 13.032
1.1. Kt. Tgh. Simalanggang 3.914 898 3.996 4.210 4.435 4.672 4.922 917 966 1.018 1.072 1.129
1.2. Piobang 4.165 1.047 4.253 4.480 4.719 4.971 5.237 1.069 1.126 1.186 1.250 1.317
1.3. Sungai Beringin 2.767 2.767 2.825 2.976 3.135 3.303 3.479 2.825 2.976 3.135 3.303 3.479
1.4. Kt.Baru Simalanggang 7.383 1.795 7.538 7.941 8.366 8.813 9.284 1.833 1.931 2.034 2.143 2.257
1.5. Simalanggang 4.619 1.083 4.716 4.968 5.234 5.513 5.808 1.106 1.165 1.227 1.293 1.362
1.6. Taeh Baruah 8.646 2.018 8.828 9.300 9.797 10.320 10.872 2.060 2.171 2.287 2.409 2.537
1.7. Taeh Bukik 3.113 756 3.179 3.348 3.527 3.716 3.914 772 813 857 902 951

2. Akabiluru 27.037 6.698 27.491 28.661 29.880 31.152 32.477 6.811 7.100 7.402 7.717 8.046
2.1. Kt. Tgh. Batu Hampa 9.049 2.106 9.201 9.593 10.001 10.426 10.870 2.141 2.233 2.327 2.427 2.530
2.2. Batuhampar 3.319 766 3.375 3.518 3.668 3.824 3.987 779 812 847 883 920
2.3. Sariak Laweh 5.853 1.413 5.951 6.205 6.469 6.744 7.031 1.437 1.498 1.562 1.628 1.697
2.4. Sungai Balantiak 1.350 381 1.373 1.431 1.492 1.555 1.622 387 404 421 439 458
2.5. Suayan 4.908 1.339 4.990 5.203 5.424 5.655 5.896 1.362 1.419 1.480 1.543 1.608
2.6. Pauah Sangik 1.228 348 1.249 1.302 1.357 1.415 1.475 354 369 385 401 418
2.7. Durian Gadang 1.330 345 1.352 1.410 1.470 1.532 1.598 351 366 381 398 414

3. Luak 27.192 6.487 27.724 29.100 30.544 32.060 33.652 6.614 6.942 7.287 7.648 8.028
3.1. Mungo 9.613 2.352 9.801 10.288 10.798 11.334 11.897 2.398 2.517 2.642 2.773 2.911
3.2. Tj. Haro Sikabu-Kabu 5.241 1.234 5.344 5.609 5.887 6.179 6.486 1.258 1.321 1.386 1.455 1.527
3.3. Sungai Kamuyang 7.295 1.729 7.438 7.807 8.194 8.601 9.028 1.763 1.850 1.942 2.039 2.140
3.4. Andaleh 5.043 1.172 5.142 5.397 5.665 5.946 6.241 1.195 1.254 1.316 1.382 1.450

4. Lareh Sago Halaban 37.251 9.678 38.006 39.960 42.015 44.176 46.448 9.874 10.382 10.916 11.477 12.067
4.1. Halaban 5.381 1.360 5.490 5.772 6.069 6.381 6.709 1.388 1.459 1.534 1.613 1.696
4.2. Bukik Sikumpa 2.553 673 2.605 2.739 2.880 3.028 3.183 687 722 759 798 839
4.3. Balai Panjang 5.577 1.421 5.690 5.983 6.290 6.614 6.954 1.450 1.524 1.603 1.685 1.772
4.4. Batu Payuang 5.742 1.487 5.858 6.160 6.476 6.809 7.160 1.517 1.595 1.677 1.763 1.854
4.5. Labuah Gunuang 5.264 1.385 5.371 5.647 5.937 6.243 6.564 1.413 1.486 1.562 1.642 1.727
4.6. Tanjuang Gadang 4.853 1.263 4.951 5.206 5.474 5.755 6.051 1.289 1.355 1.425 1.498 1.575
4.7. Sitanang 3.678 982 3.753 3.945 4.148 4.362 4.586 1.002 1.053 1.108 1.165 1.224
4.8. Ampalu 4.203 1.107 4.288 4.509 4.741 4.984 5.241 1.129 1.188 1.249 1.313 1.380
44
Proyeksi Jumlah Penduduk dan KK Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2018-2038
Penduduk Jumlah KK Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa) Proyeksi Jumlah KK
Kecamatan / Nagari
2016 2016 2018 2023 2028 2033 2038 2018 2023 2028 2033 2038
A. KAWASAN PERDESAAN
5. Situjuah Limo Nagari 21.663 5.527 22.045 23.031 24.062 25.138 26.262 5.625 5.876 6.139 6.414 6.700
5.1. Situjuah Banda Dalam 4.689 1.153 4.772 4.985 5.208 5.441 5.684 1.173 1.226 1.281 1.338 1.398
5.2. Situjuah Gadang 5.568 1.424 5.666 5.920 6.185 6.461 6.750 1.449 1.514 1.582 1.652 1.726
5.3. Situjuan Batua 5.028 1.224 5.117 5.346 5.585 5.835 6.095 1.246 1.301 1.360 1.420 1.484
5.4. Tungka 4.582 1.201 4.663 4.871 5.089 5.317 5.555 1.222 1.277 1.334 1.394 1.456
5.5. Situjuah Ladang Laweh 1.796 525 1.828 1.909 1.995 2.084 2.177 534 558 583 609 636

6. Harau 27.987 6.953 30.773 39.011 49.454 62.693 79.476 7.645 9.692 12.286 15.575 19.745
6.1. Harau 3.000 762 3.299 4.182 5.301 6.720 8.519 838 1.062 1.346 1.707 2.164
6.2. Taram 8.076 1.975 8.880 11.257 14.271 18.091 22.934 2.172 2.753 3.490 4.424 5.609
6.3. Bukit Limbuku 1.442 382 1.586 2.010 2.548 3.230 4.095 420 532 675 856 1.085
6.4. Batu Balang 5.698 1.365 6.265 7.942 10.069 12.764 16.181 1.501 1.903 2.412 3.058 3.876
6.5. Koto Tuo 7.753 1.978 8.525 10.807 13.700 17.367 22.017 2.175 2.757 3.495 4.431 5.617
6.6. Solok Bio-Bio 2.018 491 2.219 2.813 3.566 4.520 5.731 540 684 868 1.100 1.394

7. Guguak 36.301 9.468 37.014 38.858 40.794 42.827 44.961 9.654 10.135 10.640 11.170 11.727
7.1. Guguak VIII Koto 13.818 3.442 14.089 14.791 15.528 16.302 17.114 3.510 3.684 3.868 4.061 4.263
7.2. Kubang 5.621 1.619 5.731 6.017 6.317 6.632 6.962 1.651 1.733 1.819 1.910 2.005
7.3. Sungai Talang 4.991 1.301 5.089 5.343 5.609 5.888 6.182 1.327 1.393 1.462 1.535 1.611
7.4. VII Koto Talago 9.690 2.558 9.880 10.373 10.889 11.432 12.002 2.608 2.738 2.875 3.018 3.168
7.5. Simpang Sugiran 2.181 548 2.224 2.335 2.451 2.573 2.701 559 587 616 647 679

8. Mungka 26.792 6.433 27.326 28.710 30.163 31.689 33.293 6.561 6.893 7.242 7.609 7.994
8.1. Mungka 8.635 2.080 8.807 9.253 9.721 10.213 10.730 2.121 2.229 2.342 2.460 2.585
8.2. Jopang Manganti 2.276 581 2.321 2.439 2.562 2.692 2.828 593 623 654 687 722
8.3. Talang Maua 5.552 1.348 5.663 5.949 6.250 6.567 6.899 1.375 1.444 1.518 1.594 1.675
8.4. Simpang Kapuak 4.551 1.072 4.642 4.877 5.124 5.383 5.655 1.093 1.149 1.207 1.268 1.332
8.5. Sungai Antuan 5.778 1.352 5.893 6.192 6.505 6.834 7.180 1.379 1.449 1.522 1.599 1.680

9. Suliki 15.243 4.098 15.529 16.269 17.044 17.856 18.707 4.175 4.374 4.582 4.801 5.029
9.1. Suliki 2.726 758 2.777 2.910 3.048 3.193 3.345 772 809 848 888 930
9.2. Kurai 1.397 386 1.423 1.491 1.562 1.636 1.714 393 412 432 452 474
9.3. Limbanang 4.708 1.239 4.796 5.025 5.264 5.515 5.778 1.262 1.322 1.385 1.451 1.521
9.4. Sungai Rimbang 2.429 656 2.475 2.593 2.716 2.845 2.981 668 700 734 768 805
9.5. Tanjung Bungo 1.405 388 1.431 1.500 1.571 1.646 1.724 395 414 434 455 476
9.6. Andiang 2.578 671 2.626 2.752 2.883 3.020 3.164 684 716 750 786 823

45
Proyeksi Jumlah Penduduk dan KK Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2018-2038
Penduduk Jumlah KK Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa) Proyeksi Jumlah KK
Kecamatan / Nagari
2016 2016 2018 2023 2028 2033 2038 2018 2023 2028 2033 2038
A. KAWASAN PERDESAAN
10. Bukik Barisan 23.224 6.686 23.625 24.657 25.734 26.858 28.031 6.801 7.098 7.409 7.732 8.070
10.1. Banja Laweh 3.220 947 3.276 3.419 3.568 3.724 3.887 963 1.005 1.049 1.095 1.143
10.2. Koto Tangah 2.869 769 2.918 3.046 3.179 3.318 3.463 782 816 852 889 928
10.3. Maek 9.739 2.769 9.907 10.340 10.792 11.263 11.755 2.817 2.940 3.068 3.202 3.342
10.4. Sungai Naniang 3.034 861 3.086 3.221 3.362 3.509 3.662 876 914 954 996 1.039
10.5. Baruah Gunuang 4.362 1.340 4.437 4.631 4.833 5.045 5.265 1.363 1.423 1.485 1.550 1.617
11. Gunuang Omeh 13.324 3.573 13.565 14.187 14.837 15.517 16.228 3.638 3.804 3.979 4.161 4.352
11.1. Pandam Gadang 4.975 1.318 5.065 5.297 5.540 5.794 6.059 1.342 1.403 1.468 1.535 1.605
11.2. Talang Anau 1.951 572 1.986 2.077 2.173 2.272 2.376 582 609 637 666 697
11.3. Koto Tinggi 6.398 1.683 6.514 6.812 7.124 7.451 7.792 1.713 1.792 1.874 1.960 2.050
12. Kapur IX 29.421 7.236 30.014 31.550 33.165 34.863 36.647 7.382 7.760 8.157 8.574 9.013
12.1. Muaro Paiti 6.116 1.403 6.239 6.559 6.894 7.247 7.618 1.431 1.505 1.582 1.662 1.748
12.2. Koto Bangun 3.825 997 3.902 4.102 4.312 4.532 4.764 1.017 1.069 1.124 1.181 1.242
12.3. Durian tinggi 3.544 987 3.615 3.801 3.995 4.199 4.414 1.007 1.058 1.113 1.170 1.229
12.4. Sialang 6.858 1.532 6.996 7.354 7.731 8.126 8.542 1.563 1.643 1.727 1.815 1.908
12.5. Galugua 2.298 569 2.344 2.464 2.590 2.723 2.862 580 610 641 674 709
12.6. Lubuk Alai 3.498 910 3.569 3.751 3.943 4.145 4.357 928 976 1.026 1.078 1.134
12.7. Koto Lamo 3.282 838 3.348 3.520 3.700 3.889 4.088 855 899 945 993 1.044
13. Pangkalan Koto Baru 30.307 6.656 30.880 32.360 33.912 35.537 37.241 6.782 7.107 7.448 7.805 8.179
13.1. Pangkalan 10.885 2.262 11.091 11.622 12.180 12.763 13.375 2.305 2.415 2.531 2.652 2.780
13.2. Koto Alam 3.077 681 3.135 3.285 3.443 3.608 3.781 694 727 762 799 837
13.3. Manggilang 5.152 1.167 5.249 5.501 5.765 6.041 6.331 1.189 1.246 1.306 1.368 1.434
13.4. Gunuang Malintang 7.039 1.535 7.172 7.516 7.876 8.254 8.649 1.564 1.639 1.718 1.800 1.886
13.5. Tanjuang Balik 2.202 524 2.244 2.351 2.464 2.582 2.706 534 560 586 614 644
13.6. Tanjuang Pauah 1.952 487 1.989 2.084 2.184 2.289 2.399 496 520 545 571 598
TOTAL KWS. PERDESAAN 350.349 89.857 359.328 383.578 410.817 441.674 476.938 92.143 98.312 105.230 113.054 121.982

B. KAWASAN PERKOTAAN
1.1. Lubuak Batingkok 3.398 936 3.475 3.674 3.885 4.107 4.343 957 1.012 1.070 1.131 1.196
1.2. Gurun 1.982 549 2.027 2.143 2.266 2.396 2.533 561 594 628 664 702
1.3. Sarilamak 13.073 3.158 13.368 14.134 14.945 15.802 16.708 3.229 3.414 3.610 3.817 4.036
1.4. Tarantang 2.311 542 2.363 2.499 2.642 2.793 2.954 554 586 620 655 693
1.5. Pilubang 1.455 395 1.488 1.573 1.663 1.759 1.860 404 427 452 477 505
TOTAL KWS. PERKOTAAN 22.219 5.580 22.720 24.023 25.400 26.857 28.397 5.706 6.033 6.379 6.745 7.131

KAB. LIMA PULUH KOTA 372.568 95.437 382.048 407.601 436.217 468.531 505.335 97.849 104.345 111.609 119.799 129.113
46

Jumlah Kebutuhan Rumah Baru Sampai Dengan Tahun Perencanaan


Kecamatan / Nagari KK Rumah Backlog KK 2038 Demand Rumah Demand Rumah Tahun 2038
2016 2016 Rumah 2016 Akibat Total Mewah Menenga Sederhan
Pertumbuhan KK h a
a b c=a-b d e=d-a f=e+c g=fx h = f x i = f x 60%
10% 30%
A. KAWASAN PERDESAAN
1. KEC. PAYAKUMBUH 10.364 13.032 2.668
2. KEC. AKABILURU 6.698 8.046
3. KEC. LUAK 6.487 8.028
4. KEC. LAREH SAGO HALABAN 9.678 12.067
5. KEC. SITUJUAH LIMO NAGARI 5.527 6.700
6. KEC. HARAU 6.953 19.745
7. KEC. GUGUAK 9.468 11.727
8. KEC. MUNGKA 6.433 7.994
9. KEC. SULIKI 4.098 5.029
10. KEC. BUKIK BARISAN 6.686 8.070
11. KEC. GUNUANG OMEH 3.573 4.352
12. KEC. KAPUR IX 7.236 9.013
13. KEC. PKL. KOTO BARU 6.656 8.179
TOTAL KWS. PERDESAAN 89.857 121.982

B. KAWASAN PERKOTAAN
SARILAMAK
1. Lubuak Batingkok 936 1.196
2. Gurun 549 702
3. Sarilamak 3.158 4.036
4. Tarantang 542 693
5. Pilubang 395 505
TOTAL KWS. PERKOTAAN 5.580 7.131

TOTAL KAB. LIMA PULUH KOTA 95.437 129.113

47

Proyeksi Jumlah Rumah Berdasarkan Proporsi Rumah Berimbang 1:3:6


Kecamatan / Nagari Demand Rumah 2038 Kebutuhan Penyediaan Rumah Baru
Total Proporsi 1 Proporsi 3 Proporsi 6 Rumah Mewah Rumah Menengah Rumah Sederhana
(Proporsi 1) (Proporsi 3) (Proporsi 6)
Swadaya Pengemba Swadaya Pengemba Swadaya Pengemba
ng ng ng
a b=ax c=ax d=ax e = b x f = b x 60% g = c x h = c x i = d x 40% j = d x 60%
10% 30% 60% 40% 40% 60%
A. KAWASAN PERDESAAN
1. KEC. PAYAKUMBUH
2. KEC. AKABILURU
3. KEC. LUAK
4. KEC. LAREH SAGO
HALABAN
5. KEC. SITUJUAH LIMO
NAGARI
6. KEC. HARAU
7. KEC. GUGUAK
8. KEC. MUNGKA
9. KEC. SULIKI
10. KEC. BUKIK BARISAN
11. KEC. GUNUANG OMEH
12. KEC. KAPUR IX
13. KEC. PKL. KOTO BARU
TOTAL KWS. PERDESAAN

B. KAWASAN PERKOTAAN
SARILAMAK
1. Lubuak Batingkok
2. Gurun
3. Sarilamak
4. Tarantang
5. Pilubang
TOTAL KWS. PERKOTAAN

TOTAL KAB. LIMA PULUH


KOTA
KetersediaanLahan 48

49
50

51
52

Daya Tampung Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman Berikut


Infrastruktur Pendukungnya
Kecamatan / Nagari Luas Lahan Luas Lahan Permukiman Luas Lahan Bagi Luas Lahan Luas Lahan Bagi Permukiman Baru (Ha) Daya Tampung Perumahan dan Kawasan Permukiman Baru
Sesuai Untuk Terbangun yang Terletak Permukiman dan Bagi PSU (Jumlah Rumah Baru) (Unit)
Permukiman (Ha) di Kawasan yang Sesuai Infrastruktur Baru (Ha) Proporsi 1 Proporsi 3 Proporsi 6 Proporsi 1 Proporsi 3 Proporsi 6 Total
Untuk Permukiman (Ha) (Ha)
d=cx e = c x 70% x f = c x 70% x g = c x 70% x h=ex10.000m:3 i=fx10.000m:20 j=gx10.000m:10
a b c=a-b 30% 10% 30% 60% 00m 0m 0m h+I+j
A. KAWASAN PERDESAAN
1. KEC. PAYAKUMBUH
2. KEC. AKABILURU
3. KEC. LUAK
4. KEC. LAREH SAGO HALABAN
5. KEC. SITUJUAH LIMO NAGARI
6. KEC. HARAU
7. KEC. GUGUAK
8. KEC. MUNGKA
9. KEC. SULIKI
10. KEC. BUKIK BARISAN
11. KEC. GUNUANG OMEH
12. KEC. KAPUR IX
13. KEC. PANGKALAN KOTO BARU
TOTAL KWS. PERDESAAN

B. KAWASAN PERKOTAAN
SARILAMAK
1. Lubuak Batingkok
2. Gurun
3. Sarilamak
4. Tarantang
5. Pilubang
TOTAL KWS. PERKOTAAN

TOTAL KAB. LIMA PULUH KOTA

Proyeksi KebutuhanPrasarana, SaranadanUtilitas 53

Proyeksi Kebutuhan Sarana Umum Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2038
Kebutuhan Sarana Tambahan

Sarana Jenis Fasilitas


Ʃ Penduduk
Pendukung
Standar
Ruang (m2)
Tahun 2038 (505.335 Jiwa) Berbagai jenis sarana dan
Jumlah (unit) Luas (m2)
a b c = 505.335 : a d=cxb prasarana sangat diperlukan
Sarana Pendidikan TK 1.250 1.200 404 485.121
SD 1.600 3.600 316 1.137.003 dalam menunjang aktivitas
SLTP
SLTA
25.000
30.000
5.000
5.000
20
17
101.067
84.222
penduduk perumahan dan
Sarana Kesehatan
Pendidikan Keagamaan
Rumah Sakit
30.000
240.000
5.000
2.400
17
2
84.222
5.053
permukiman, seperti sarana
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
120.000
5.000
1.200
300
4
101
5.053
30.320
umum perumahan dan
Poliklinik / Balai Pengobatan
Apotek
3.000
30.000
300
300
168
17
50.533
5.053
permukiman meliputi :
Posyandu
Praktek Dokter
1.250
5.000
750
300
404
101
303.201
30.320
sarana pendidikan,
Sarana Peribadatan Mesjid
Mushala/Langgar
120.000
30.000
4.000
1.500
4
17
16.844
25.267
kesehatan, peribadatan,
Gereja 30.000 1.500 17 25.267 perdagangan dan jasa,
Vihara 30.000 1.500 17 25.267
Pura 30.000 1.500 17 25.267 perkantoran, RTH dan sarana
Sarana Perdagangan dan Jasa Pasar 30.000 5.000 17 84.222
Pertokoan 2.500 1.200 202 242.561 olah raga dan untuk
Prasarana Umum perumahan
Warung/Kios 250 400 2.021 808.536
Pusat Perbelanjaan dan Niaga 120.000 5.000 4 21.056
Hotel
Restoran
30.000
2.500
2.500
1.000
17
202
42.111
202.134 dan permukiman meliputi :
Sarana Perkantoran Kantor Lurah
Kantor Kecamatan
24
1
1.000
3.000
-
-
-
-
prasarana air bersih, air
Kantor Polisi
Kantor Pos Pembantu
30.000
30.000
1.000
1.000
17
17
16.844
16.844
limbah, persampahan, dan
Pos Pemadam Kebakaran
Bank Cabang Pembantu
30.000
30.000
1.000
1.000
17
17
16.844
16.844
jalan.
Sarana RTH dan Olah Raga Lap. Sepak Bola 2.500 15.000 202 3.032.009
Lap. Bulu Tangkis 2.500 2.500 202 505.335
Lap. Volley 2.500 2.500 202 505.335
Lap. Basket 2.500 2.500 202 505.335
Gedung Olah Raga 30.000 3.000 17 50.533
Taman Lingkungan 250 1.250 2.021 2.526.674
Taman Kecamatan 120.000 24.000 4 101.067
Pemakaman 120.000 50.000 4 210.556

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana, Kepmen PU 534/2001”
54

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Lima Puluh Kota


Tahun 2038

Kecamatan / Nagari Jorong


Luas Wilayah
Proyeksi Kebutuhan
Ʃ Pertambahan Kebutuhan Kebocoran
Kebutuhan domestik
(Km²)
Penduduk Air (ltr/hari) (15%)
Total (ltr/hari)
merupakan kebutuhan air
A. KAWASAN PERDESAAN
1. Payakumbuh 27 99,47 43.515 6.527.321 979.098 7.506.419 bersih untuk rumah tangga
2. Akabiluru
3. Luak
29
34
94,26
61,68
32.477
33.652
4.871.562
5.047.762
730.734
757.164
5.602.296
5.804.927
yang didasarkan pada
4. Lareh Sago Halaban 49 394,85 46.448 6.967.142 1.045.071 8.012.213 jumlah penduduk. Kebutuhan
5. Situjuah Limo Nagari 27 74,18 26.262 3.939.315 590.897 4.530.212
6. Harau 31 239,80 79.476 11.921.413 1.788.212 13.709.625 air per orang per hari
7. Guguak
8. Mungka
30
20
106,20
83,76
44.961
33.293
6.744.151
4.993.984
1.011.623
749.098
7.755.774
5.743.081 disesuaikan dengan standar
9. Suliki
10. Bukik Barisan
32
38
136,94
294,20
18.707
28.031
2.806.004
4.204.718
420.901
630.708
3.226.905
4.835.426
serta kriteria pelayanan
11. Gunuang Omeh 17 156,54 16.228 2.434.186 365.128 2.799.314 berdasarkan pada kategori
12. Kapur IX 31 723,36 36.647 5.497.040 824.556 6.321.596
13. Pangkalan Koto Baru 33 712,06 37.241 5.586.131 837.920 6.424.051 kotanya.
TOTAL KWS. PERDESAAN 398 3.177,30 476.938 71.540.730 10.731.110 82.271.840
Kebutuhan air bersih untuk
B. KAWASAN PERKOTAAN
1.1. Lubuak Batingkok 3 12,80 4.343 651.414 97.712 749.126 kawasan perdesaan di 13
1.2. Gurun
1.3. Sarilamak
3
5
12,80
117,97
2.533
16.708
379.959
2.506.159
56.994
375.924
436.953
2.882.083 kecamatan sebanyak
1.4. Tarantang
1.5. Pilubang
2
3
22,63
10,80
2.954
1.860
443.030
278.931
66.455
41.840
509.485
320.770
82.271.840 liter/hari,
TOTAL KWS. PERKOTAAN 16 177,00 28.397 4.259.493 638.924 4.898.417 sedangkan kebutuhan air
TOTAL KAB. LIMA PULUH KOTA 414 3.354,30 505.335 75.800.223 11.370.033 87.170.257 bersih kawasan perkotaan
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana, Kepmen PU 534/2001”
sebanyak 4.898.417 liter/hari

55

Proyeksi Kebutuhan Air Limbah Kabupaten Lima Puluh Kota


Tahun 2038
Luas Proyeksi Kebutuhan
Kecamatan / Nagari Jorong Wilayah Ʃ Pertambahan Ʃ Penduduk Terlayani Vol Lumpur Tinja Proyeksi kebutuhan
A. KAWASAN PERDESAAN
(Km²) Penduduk (Jiwa) (m³/hari)
pelayanan air limbah sampai
1. Payakumbuh
2. Akabiluru
27
29
99,47
94,26
43.515
32.477
34.812
25.982
13,1
9,7
dengan tahun 2038 untuk 13
3. Luak 34 61,68 33.652 26.921 10,1 kecamatan di kawasan
4. Lareh Sago Halaban 49 394,85 46.448 37.158 13,9
5. Situjuah Limo Nagari 27 74,18 26.262 21.010 7,9 perdesaan sebesar 143,1
6. Harau
7. Guguak
31
30
239,80
106,20
79.476
44.961
63.581
35.969
23,8
13,5
m³/hari dan kebutuhan
8. Mungka 20 83,76 33.293 26.635 10,0 pelayanan air limbah untuk
9. Suliki 32 136,94 18.707 14.965 5,6
10. Bukik Barisan 38 294,20 28.031 22.425 8,4 wilayah perkotaan sebesar 8,5
11. Gunuang Omeh
12. Kapur IX
17
31
156,54
723,36
16.228
36.647
12.982
29.318
4,9
11,0 m³/hari
13. Pangkalan Koto Baru 33 712,06 37.241 29.793 11,2
TOTAL KWS. PERDESAAN 398 3.177,30 476.938 381.551 143,1

B. KAWASAN PERKOTAAN
1.1. Lubuak Batingkok 3 12,80 4.343 3.474 1,3
1.2. Gurun 3 12,80 2.533 2.026 0,8
1.3. Sarilamak 5 117,97 16.708 13.366 5,0
1.4. Tarantang 2 22,63 2.954 2.363 0,9
1.5. Pilubang 3 10,80 1.860 1.488 0,6
TOTAL KWS. PERKOTAAN 16 177,00 28.397 22.717 8,5

TOTAL KAB. LIMA PULUH KOTA 414 3.354,30 505.335 404.268 151,6
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana, Kepmen PU 534/2001”
56

Perkiraan Tambahan Prasarana Persampahan Kebutuhan tambahan pelayanan 


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2038 prasarana Utilitas Persampahan 
sampai tahun 2038 untuk melayani 
Proyeksi Kebutuhan
Kecamatan / Nagari Jorong
Luas Wilayah
Ʃ Pertambahan Timbulan VTPS dgn 1 505.335 Jiiwa menggunakan asumsi 
(Km²)
Penduduk Sampah (m³) Container (unit)
A. KAWASAN PERDESAAN
pola pengumpulan dan 
1. Payakumbuh 27 99,47 43.515 99.215 4.961 pengangkutan secara komunal 
2. Akabiluru 29 94,26 32.477 74.048 3.702
3. Luak 34 61,68 33.652 76.726 3.836
dengan timbulan sampah domestik 
4. Lareh Sago Halaban
5. Situjuah Limo Nagari
49
27
394,85
74,18
46.448
26.262
105.901
59.878
5.295
2.994
2,28 ltr/jiwa/hari dan daya tampung 
6. Harau 31 239,80 79.476 181.205 9.060 TPS dengan menggunakan container 
7. Guguak 30 106,20 44.961 102.511 5.126
8. Mungka 20 83,76 33.293 75.909 3.795 dengan kapasitas 20 m³, kapasitas 
9. Suliki 32 136,94 18.707 42.651 2.133
10. Bukik Barisan 38 294,20 28.031 63.912 3.196
gerobak sampah 1 m³. 
11. Gunuang Omeh 17 156,54 16.228 37.000 1.850
12. Kapur IX 31 723,36 36.647 83.555 4.178 Perkiraan tambahan prasarana 
13. Pangkalan Koto Baru 33 712,06 37.241 84.909 4.245
TOTAL KWS. PERDESAAN 398 3.177,30 476.938 1.087.419 54.371
persampahan untuk wilayah 
perdesaan tahun 2038 akibat 
B. KAWASAN PERKOTAAN
1.1. Lubuak Batingkok 3 12,80 4.343 9.901 495 timbulan sampah sebanyak 
1.2. Gurun 3 12,80 2.533 5.775 289
1.3. Sarilamak 5 117,97 16.708 38.094 1.905 1.087.419 m³ membutuhkan 
1.4. Tarantang 2 22,63 2.954 6.734 337
1.5. Pilubang 3 10,80 1.860 4.240 212
container sebanyak 54.371 Unit dan 
TOTAL KWS. PERKOTAAN 16 177,00 28.397 64.744 3.237 untuk wilayah perkotaan akibat 
TOTAL KAB. LIMA PULUH KOTA 414 3.354,30 505.335 1.152.163 57.608 timbulan sampah sebanyak 64.744 
akan membutuhkan 3.237 unit 
container.

57

LAMPIRAN
RP3KP Kab. Lima Puluh Kota
KebutuhanData 58

59
60

61
62

63
64

65

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai