Anda di halaman 1dari 13

CIKKO CANTIK

Wednesday, February 4, 2015


MAKALAH KEBIJAKAN KESEHATAN DI MASYARAKAT

MATA KULIAH : KEBIJAKAN KESEHATAN DI INDONESIA


NAMA DOSEN : RUSLI.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

KEBIJAKAN KESEHATAN DI MASYARAKAT

OLEH :
(KELOMPOK III)

DEWI CITRA UTAMI


HASNILA EKAWATI
IRMAWATI

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) MEGA BUANA PALOPO
2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”KEBIJAKAN KESEHATAN
DI MASYARAKAT” dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Palopo, Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kebijakan Kesehatan...................................................................3
B. Perumusan Masalah Kesehatan.....................................................................4
C. Perencanaan kebijakan kesehatan.................................................................5
D. Kebijakan Kesehatan di Indonesia...............................................................7
E. Program Kesehatan Pemerintah....................................................................7
F. Dasar-Dasar Kebijakan Kesehatan di Indonesia...........................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan. Intinya sistem
kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan,
mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan memberi manfaat kepada
mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada
tingkat manfaat yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah
kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan
masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-
angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan
masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk
mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di
masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang
bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru
dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota
masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif.
Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan kesehatan?
2. Bagaimana perumusan masalah kebijakan?
3. Bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan?
4. Bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia?
5. Bagaiman program kesehatan pemerintah?
6. Apa dasar-dasar kebijakan kesehatan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kebijakan kesehatan.
2. Untuk mengetahui perumusan masalah kesehatan.
3. Untuk mengetahui perencanaan kebijakan kesehatan.
4. Untuk mengetahui kebijakan kesehatan di Indonesia.
5. Untuk mengetahui program kesehatan pemerintah.
6. Untuk mengetahui dasar-dasar kebijakan kesehatan di Indonesia.

D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami pengertian dari kebijakan kesehatan .
2. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami perumusan masalah kesehatan.
3. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami perencanaan kebijakan kesehatan.
4. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami kebijakan kesehatan di Indonesia.
5. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dam memahami program kesehatan pemerintah.
6. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami dasar-dasar kebijakan kesehatan di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Kesehatan


Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang
bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru
dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota
masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif.
Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).
Kebijakan adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang organisasi, atau
pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk
manajemen dalam usaha mencapai sasaran tertentu.
Kebijakan berbeda makna dengan Kebijaksanaan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kebijaksanaan adalah kepandaian seseorang menggunakan akal budinya (berdasar
pengalaman dan pangetahuannya); atau kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan.
Kebijaksanaan berkenaan dengan suatu keputusan yang memperbolehkan sesuatu yang
sebenarnya dilarang berdasarkan alasan-alasan tertentu seperti pertimbangan kemanusiaan,
keadaan gawat dll. Kebijaksanaan selalu mengandung makna melanggar segala sesuatu yang
pernah ditetapkan karena alasan tertentu.
Menurut UU RI No. 23, tahun 1991, tentang kesehatan, kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
soial dan ekonomi (RI, 1992).
Pengertian ini cenderung tidak berbeda dengan yang dikembangkan oleh WHO, yaitu:
kesehatan adalah suatu keadaan yang sempurna yang mencakup fisik, mental, kesejahteraan dan
bukan hanya terbebasnya dari penyakit atau kecacatan. Menurut UU No. 36, tahun 2009
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan pengambilan
keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan program – program kesehatan.

B. Perumusan Masalah Kebijakan


Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi, tetapi
dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat permasalahan tergantung
pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling penting.
Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari masalah kebijakan,
adalah :
1. Interdepensi (saling ketergantungan)
Interdepensi yaitu kebijakan suatu bidang seringkali mempengaruhi masalah kebijakan
lainnya. Kondisi ini menunjukkan adanya sistem masalah. Sistem masalah ini membutuhkan
pendekatan holistik, satu masalah dengan yang lain tidak dapat di pisahkan dan diukur sendirian.
2. Subjektif
Subjektif yaitu kondisi eksternal yang menimbulkan masalah diindentifikasi, diklasifikasi
dan dievaluasi secara selektif. Contoh: Populasi udara secara objektif dapat diukur (data). Data
ini menimbulkan penafsiran yang beragam (Gangguan kesehatan, lingkungan, iklim, dll).
Muncul situasi problematis, bukan problem itu sendiri.
3. Artifisial
Artifisial yaitu pada saat diperlukan perubahan situasi problematis, sehingga dapat
menimbulkan masalah kebijakan.

4. Dinamis
Dinamis yaitu masalah dan pemecahannya berada pada suasana perubahan yang terus
menerus. Pemecahan masalah justru dapat memunculkan masalah baru, yang membutuhkan
pemecahan masalah lanjutan.
5. Tidak terduga
Tidak terduga yaitu masalah yang muncul di luar jangkauan kebijakan dan sistem
masalah kebijakan.
Terjadinya masalah-masalah tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Sosial Ekonomi
Pendidikan rendah, penghasilan rendah sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran
dalam pemeliharaan kesehatan.
2. Gaya hidup dan perilaku masyaralat
Kebiasaan yang merugikan kebiasaan adat istiadat yang tidak menunjang kesehatan.
3. Lingkungan masyarakat (peran masyarakat)
4. Sistem pelayanan kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan yang belum menyeluruh, sarana dan prasarana yang
kurang menunjang, keterbatasan tenaga dan penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata,
upaya pelayanan masih bersifat kuratif.

C. Perencanaan Kebijakan Kesehatan


Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan. Menurut
Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan pekerjaan perencanaan
sebagai bagian dari sistem administrasi secara keseluruhan. Sesungguhnya, perencanaan pada
dasarnya merupakan salah satu dari fungsi administrasi yang amat penting. Pekerjaan
administrasi yang tidak didukung oleh perencanaan, bukan merupakan pekerjaan administrasi
yang baik.
2. Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya sekali bukanlah perencanaan yang
dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi
administrasi lain yang dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan, yang apabila
hasilnya telah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya sehingga
terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.
3. Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa depan. Artinya, hasil
dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat dilaksanakan, akan mendatangkan berbagai
kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.
4. Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu menyelesaikan berbagai masalah dan
ataupun tantangan yang dihadapi. Penyelesaian masalah dan ataupun tantangan yang
dimaksudkan disini tentu harus disesuaikan dengan kemampuan. Dalam arti penyelesaian
masalah dan ataupun tantangan tersebut dilakukan secara bertahap, yang harus tercermin pada
tahapan perencanaan yang akan dilakukan.
5. Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang dicantumkan secara
jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini biasanya dibedakan atas dua macam, yakni tujuan umum
yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih
spesifik.

6. Bersifat mampu kelola


Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti bersifat
wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan dengan sumber daya.
Perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun, apalagi yang tidak sesuai dengan
sumber daya bukanlah perencanaan yang baik.

D. Kebijakan Kesehatan di Indonesia


Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan terdiri atas visi, misi, strategi dan program
kesehatan. Masing-masing memiliki peran untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat.
Kebijakan pemerintah tersebut antara lain:
1. Pemantapan kerjasama lintas sektor.
2. Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat, dan kemitraan swasta.
3. Peningkatan kesehatan lingkungan.
4. Peningkatan upaya kesehatan.
5. Peningkatan sumber daya kesehatan.
6. Peningkatan kebijakan dan menejemen pembangunan kesehatan.
7. Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penggunaan obat, makanan dan alat
kesehatan yang illegal.
8. Peningkatan IPTEK kesehatan.

E. Program Kesehatan Pemerintah


Pemerintah dalam menjamin kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan
pelayanan kesehatan yang merata, dan bisa dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Pelayanan
kesehatan tersebut dilakukan oleh puskesmas yang memiliki usaha-usaha kesehatan pokok yaitu:
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
2. Kesehatan ibu dan anak
3. Hygiene sanitasi lingkungan
4. Usaha kesehatan sekolah
5. Usaha kesehatan gigi
6. Usaha kesehatan mata
7. Usaha kesehatan jiwa
8. Pendidikan kesehatan masyarakat
9. Usaha kesehatan gizi
10. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
11. Perawatan kesehatan masyarakat
12. Keluarga berencana
13. Rehabilitasi
14. Usaha-usaha farmasi
15. Laboratorium
16. Statistik kesehatan
17. Administrasi usaha kesehatan masyarakat

F. Dasar-Dasar Kebijakan kesehatan di Indonesia


Amandemen UUD 1945 dan TAP No. VII / MPR / 2001 merupakan visi Indonesia untuk
bertanggung jawab dalam hal kesehatan warga negaranya, menjaga hak asasi manusia dalam
kesehatan, dan menjadikannya sebagai jaminan sosial.
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena tidak ada kegiatan yang
dapat dilaksanakan secara maksimal yang dapat dilakukan oleh orang sakit. Oleh karena itu
cerminan negara sejahtera diukur dalam bentuk HDI (Human Development Indeks) atau
pembangunanmanusia yang mencakup kesehatan, pendidikan, ekonomi. Jika HDI tinggi maka
ketiga cakupan tadi akan berada pada tingkat yang tinggi pula. Yang diukur dalam kesehatan
salah satunya adalah usia harapan hidup. Usia harapan hidup berbanding lurus dengan
pendidikan dan ekonomi. Maksudnya adalah jika ekonomi dan pendididkan seseorang tinggi
maka harapan hidupnya pun akan tinggi pula. Seperti yang terjadi di Kalimantan Selatan sendiri
harapan hidup warganya masih kalah dengan provinsi tetangganya yakni Kalimantan Tengah.
Menurut perkiraan angka harapan hidup yang rendah ini disebabkan karena masih tingginya
angka kematian ibu dan bayi.
Menurut HR. Blum derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh empat faktor dari yang
paling dominan :
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan
4. Genetik

Perilaku menjadi faktor yang paling mendasar sebab perilaku melekat pada individu dan
memiliki kemungkinan untuk menyebarkannya atau ditiru oleh orang lain. Misalnya orang tua
yang memiliki perilaku hidup yang tidak sehat akan ditiru oleh anak-anaknya. Meskipun
pelayanan yang diberikan pemerintah telah bagus tetapi jika perilaku masyarakat tidak berubah
maka derajat kesehatan tetap tidak akan meningkat karena tidak ada kemandirian dari individu
atau masyarkat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang
bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru
dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota
masyarakat dalam berperilaku.
Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi, tetapi
dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat permasalahan tergantung
pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling penting.
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan. Menurut
Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana antara lain : bagian dari sistem administrasi,
dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan, berorientasi pada masa depan,
mampu menyelesaikan masalah, mempunyai tujuan, dan bersifat mampu kelola.

B. Saran
Seharusnya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional didukung oleh
kerjasama dengan semangat kemitraan antar semua pelaku pembangunan, baik pemerintah
secara lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah, badan legislatif dan yudikatif, serta
masyarakat, termasuk swasta. Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat
dilaksanakan dengan berhasil guna dan berdaya guna.
Dalam menanggulangi permasalahan sistem kesehatan nasional, pemerintah hendaknya
berusaha meningkatkan berbagai program kesehatan yang telah dicanangkan dengan melihat
kekurangan yang ada sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://husnhy.blogspot.com/2013/11/makalah-analisis-kebijakan-kesehatan.html.
http://festivialee.blogspot.com/2013/05/ikm-administrasi-kebijakan-kesehatan.html
http://milikyusry.blogspot.com/2013/04/makalah-kebijakan-kesehatan.html.
https://ml.scribd.com/doc/40148940/kebijakan-kesehatan.
http://veronikare.blogspot.com/p/analisis-kebijakan-kesehatan.html.
http://kadek-suwartana.blogspot.com
Posted by dewi utami at 2:09 AM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

4 comments:

1.
syamsudin firmansyahFebruary 4, 2016 at 3:09 AM

Terima kasih infonya, semoga sukses buat kedepannya, salam kenal

my site : Toko Obat Herbal Semarang


Reply

2.
Awhy FhxJanuary 12, 2017 at 1:16 AM

makasi
Reply

3.

Wahid SukocoMarch 3, 2017 at 5:06 PM

terima kasih info nya.,


Reply

4.
safira leeFebruary 13, 2018 at 12:26 PM

LegendaQQ.Net

Pilihan Terbaik Untuk Permainan Kartu Sang LEGENDARIS !!!


Min Depo 20Rb !!!
Kartu Para Sang LEGENDA !!!
WinRate Tertinggi !!!

Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :

- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online

Fasilitas BANK yang di sediakan :

- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon

Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ

Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!


Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!

Contact Us :
+ live chat : legendapelangi.com
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9
Reply

Older PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
profile cantiik

dewi utami
View my complete profile

Blog Archive
 ▼ 2015 (5)
o ▼ February (4)
 MAKALAH KEBIJAKAN
KESEHATAN DI
MASYARAKAT
 MAKALAH PLASMODIUM
VIVAX
 MAKALAH PARASITOLOGI
 MATA
KULIAH :MIKROBIOLOGINA
MA DOSEN : Dr. NILA...
o ► January (1)
Picture Window theme. Theme images by pederk. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai