Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 PALABUHANRATU
Jalan Cipatuguran Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
Telepon: (0266) 434708 Faximile: (0266) 434708 Email: smkn1_plr@yahoo.co.id
Sukabumi – 43364

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 PALABUHANRATU


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian (NKPI, TKPI, TPHP, NKN)
Kelas / Semester : XI / Genap
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 6 JP x 45 menit ( 2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.10. Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
3.11. Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
4.10. Menyusun opini dalam bentuk artikel
4.11. Mengkonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10.1. Menyatakan informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
3.10.2. Mencontohkan informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
3.10.3. Menentukan informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
3.11.1. Mengutip kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
3.11.2. Menafsirkan kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
4.10.1. Mengenali informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
4.10.2. Mengartikan informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
4.11.1. Memilih sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
4.11.2. Mengkonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan

D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
Indikator : 3.10 Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah
artikel yang dibaca

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan a. Siswa merespon salam dan mengekspresikan nilai- 10 Menit
nilai sosial dan kemanusiaan melalui interaksi
simpatik dan empatik.
b. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
c. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
d. Siswa menyimak video pendek tentang fakta dan
opini
Inti a. Siswa mendata informasi dari sebuah artikel 100 Menit
dengan mencantumkan sumbernya
b. Siswa menyimpulkan isi informasi
c. Siswa mendiskusikan artikel dalam media cetak
atau internet yang menjadi bahan perdebatan
umum (misalnya, kenaikan harga BBM atau berita
terorisme)
d. Kata kunci (saya kurang sependapat... karena..., )
untuk menyampaikan kritik atau dukungan
terhadap suatu pendapat atau gagasan
e. Siswa merumuskan pokok persoalan yang menjadi
bahan perdebatan umum di masyarakat (apa
isunya, siapa yang memunculkan, kapan
dimunculkan, apa yang menjadi latar belakangnya,
dsb.)
f. Siswa membuat tabulasi fakta dan opini yang ada
dalam artikel
g. Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
h. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum
diketahui
i. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran 15 Menit
tentang materi fakta dan opini dalam artikel
Siswa bersama guru melakukan evaluasi untukmengukur
b. ketercapaian tujuan pembelajaran.
Siswa bersama guru refleksi terhadap kegiatan yang sudah
c. dilakukan.
Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran
d. untuk pertemuan selanjutnya
e. Mengucapkan salam.

2. Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)


Indikator : 3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan a. Siswa merespon salam dan mengekspresikan nilai- 15 Menit
nilai sosial dan kemanusiaan melalui interaksi
simpatik dan empatik.
b. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
c. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
d. Siswa menyimak video pendek tentang penelitian
ilmiah
Inti a. Siswa mencermati artikel ilmiah yang dipasang guru 100 Menit
di papan display.
b. Siswa secara berkelompok mendata fitur bahasa
yang terdapat pada artikel di papan display.
c. Siswa menganalisis kesalahan penggunaan bahasa
baku pada artikel ilmiah.
d. Siswa mendata kesalahan-kesalahan tersebut dan
menuliskan perbaikannya.
e. Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil
temuannya.
Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran 20 Menit
tentang materi fitur kebahasaan dalam artikel
b. Siswa bersama guru melakukan evaluasi untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
c. Siswa bersama guru refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan.
d. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
e. Mengucapkan salam.
3. Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
Indikator : 4.10 Menyusun opini dalam bentuk artikel
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta
dan kebahasaan

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan a. Siswa merespon salam dan mengekspresikan nilai- 10 Menit
nilai sosial dan kemanusiaan melalui interaksi
simpatik dan empatik.
b. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
c. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
d. Siswa menyimak video pendek tentang fakta dan
opini
Inti a. Siswa mendapat beberapa informasi terkait 70 Menit
fenomena, kasus, atau berita-berita terbaru
b. Siswa membuat mind maping terkait inti berita
tersebut
c. Siswa mengomentari tiap poin penting pada mind
maping
d. Siswa mengembangkan poin penting tersebut
menjadi sebuah editorial
Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran 10 Menit
tentang materi menyusun opini
b. Siswa bersama guru melakukan evaluasi untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
c. Siswa bersama guru refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan.
d. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
e. Mengucapkan salam.

E. Penilaian, Remedial dan


Pengayaan 1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis bentuk (B-S, PG, Uraian)/Tes


b. Penilaian Keterampilan Lisan/Penugasan (Terstruktur/Tidak terstruktur) :
Praktik/projek/portofolio/Produk
2 Instrumen Penilaian : Terlampir

F. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : LCD dan Laptop
: Buku Cerdas Berbahasa Indonesia untuk
2. Bahan SMA/MA
3. Sumber Belajar : Lembar Penilaian

Lampiran-lampiran:

 Materi Pembelajaran Pertemuan 1

Pengertian Opini Contoh Kalimat Fakta Dan Opini

Opini - Adalah salah satu kata yang hampir selalu berdampingan dengan kata fakta dan
keduanya memliki perbedaan yang sangat jelas dan artikel kali ini tujuannya juga untuk
menjelaskan keduanya baik dari sisi pengertian maupun melalui contoh - contoh kalimat
opini dan fakta untuk membedakan antara keduanya.

Pengertian Opini - Menurut Wikipedia opini (opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran
untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi
akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian.
Meskipun bukan merupakan sebuah fakta akan tetapi jika suatu saat suatu opini dapat
dibuktikan maka opini tersebut akan berubah menjadi sebuah fakta.

Pengertian Fakta - Fakta (bahasa latin : Factus) adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh
indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi kenyataan.

Dari dua pengertian dapat disimpulkan secara sederhana bahwa opini adalah kebalikan dari
fakta dan berikut adalah contoh kalimat opini dan contoh kalimat fakta dalam beberapa
kalimat

Contoh Opini

1. Lari sejauh 100 meter sudah melelahkan


2. Makanan itu akan terasa lebih nikmat jika ditambah sedikit gula

3. Ruangan kelas itu sangat sempit


4. Tidak keramas selama 1 hari menyebabkan kepala gatal
5. Bogor adalah kota paling indah di Indonesia
6. Orang yang gemuk itu artinya hidupnya tenang
7. Jika aku hidup di Amerika pasti lebih menyenangkan
8. Jika indonesia dipimpin pemuda pasti lebih baik

Contoh Fakta
1. Penduduk Indonesia mayoritas beragama islam
2. Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia
3. Denpasar adalah ibukota Bali
4. Gunung Merapi sudah meletus lebih dari satu kali
5. Matahari terbenam di barat dan terbit di timur
6. 1 jam terdiri dari 60 menit
7. Indonesia adalah negara kepulauan
8. Air akan selalu mengikuti bentuk ruang yang di tempatinya

Dari contoh - contoh kalimat di atas dapat diketahui perbedaan antara kalimat opini dan
kalimat fakta antaralain :

Fakta
1. Kebenarannya bersifat objektif
2. Merupakan kenyataan yang sebenarnya terjadi
3. Terdapat data yang akurat sebagai pendukung

Opini
1. Kebenarannya bersifat subyektif
2. Menunjukkan peristiwa yang belum terjadi
3. Tidak adanya data pendukung

Jenis jenis kalimat opini dan fakta


Jenis - jenis fakta
Fakta Umum - Kebenaran yang berlaku epanjang zaman. contohnya pada no 5
Fakta Khusus - Kebenaran yang berlaku pada 1 atau beberapa waktu tertentu. contohnya
Aldi membaca buku

Jenis - Jenis Opini

Opini perorangan - contohnya pada no 1

Opini umum - contohnya makan yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan


http://raenwulan.blogspot.co.id/2012/08/artikel-yang-terdapat-fakta-dan-opini.html
 Lembar Kerja Murid Pertemuan 1

LEMBAR KERJA MURID (LKM)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/1
Tema : Fakta dan Opini dalam Artikel

Topik : Fakta dan Opini dalam Artikel


Waktu (Hari, jam, tanggal)
Indikator 3.10 Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun
opini, dalam sebuah artikel yang dibaca

UJI KOMPETENSI

 Kerjakan sesuai dengan petunjuk!


1) Carilah dan cermati beberapa contoh artikel!
2) identifikasilah fakta dan opini dalam artikel tersebut!

No. Bukti Kutipan Artikel Fakta Opini


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
 Instrumen Penilaian Pertemuan 1

No. Bukti Kutipan Artikel Fakta Opini


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Nilai = Jumlah benar/ skor total x 100


 Materi Pembelajaran Pertemuan 2

Contoh artikel ilmiah

Menipisnya Pendidikan Karakter

Fachri Pribowo

Suatu bangsa akan menjadi besar jika generasi penerusnya memiliki karakter yang baik dan
dimulai dengan pembentukan karakter melalui proses pendidikan. Pendidikan belakangan ini
banyak mendapat sorotan dari kalangan pengguna jasa dan pemerhati pendidikan baik media
massa, seminar, dan berbagai kesempatan. Hal demikian berhubungan maraknya berbagai
penyimpangan prilaku yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, tindakan kriminal,
pelecehan seks, perusakan, etika-etika yang mulai menipis, kurangnya tenggang rasa dan tanggung
jawab menjadi konsumsi sehari-hari di media massa, yang menghawatirkan kondisi ini muncul di
lingkungan pelajar dan mahasiswa seolah–olah mereka tidak mendapatkan pendidikan karakter
saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga hal ini menjadi pekerjaan yang sangat sulit di Indonesia.
Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif yang diharapkan dapat
mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil
dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.

Pendidikan karakter di indonesia saat ini bisa dikatakan sudah sangat kurang, begitu banyak terjadi
tindakan-tindakan yang jauh dari norma-norma agama yang paling utama. Kemudian, pada
pengembangan nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa pada individual masing-masing sudah
tertanam jelas pada pola pikir individual itu sendiri. Sehingga, karakter di dalam dirinya sudah
tertanam di kehidupan nyata sebagai seorang yang bermasyarakat, religius, nasionalis, produktif
dan kreatif. Namun, upaya pemerintah dalam mengembangkan pendidikan karakter tidak semulus
seperti apa yang diharapkan. Di antaranya, pergeseran subtansi pendidikan ke pengajaran, makna
pendidikan yang sarat dengan muatan nilai-nilai moral bergeser kepada pemaknaan pengajaran
yang berkonotasi sebagai transfer pengetahuan.

Perubahan subtansi pendidikan ke pengajaran berdampak langsung terhadap pembentukan


kepribadian peserta didik. Perubahan ini sangat apatis atau menjadi acu tak acu kepada
pembentukan kepribadian yang akan menimbulkan beberapa masalah baru. Hal ini dianggap
sebagai ideologi-ideologi yang melahirkan pemahaman yang berkaitan dan lari pada norma-norma
agama jika pembentukan kepribadian tidak begitu sempurna dalam sebuah penerapan fase
pendidikan ke pengajaran. Terjadinya pergeseran subtansi pendidikan ini di sebabkan oleh masih
kukuhnya pengaruh paham asosiasi dan behaviorisme. Pengaruh Paham asosiasi karena, asosiasi
berkaitan dengan kehidupan bersama antar suatu individu dalam suatu ikatan. Apabila kelompok
sosial dianggap sebagai sebuah kenyataan di masyarakat, maka individu merupakan kenyataan yag
memiliki sikap terhadap kelompok tersebut terhadap suatu kenyataan subjektif. Dan behaviorisme
atau aliran prilaku (juga disebut perspektif belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar
pada proposi bahwa semua dilakukan organisme termaksud tindakan, pikiran, atau perasaan dapat
dan harus dianggap sebagai prilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat
digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotesis
seperti pikiran. Sehingga sebuah pendidikan pengajaran terhadap pembentukan kepribadian
peserta didik harus dilakukan berdasarkan muatan nilai-nilai dan moral yang nyata dan tidak
menyimpang nantinya.

https://parapenuliskreatif.wordpress.com/2014/06/17/924/

DAFTAR KATA BAKU DAN TIDAK BAKU


Februari Pebruari
Fondasi pondasi
Formal formil
Frekuensi frekwensi
Kata Baku Tidak Baku Gizi gisi
Abjad abjat Hafal hapal
Aktif aktip Hakikat hakekat
Aktivitas aktifitas Hipotesis hipotesa
Andal handal Hierarki hirarki
Analisis analisa Ijazah ijasah
Antre antri Izin ijin
Asas azas Imbau himbau
Apotek apotik Isap hisap
Atlet atlit
Atmosfer atmosfir
Bus bis
Cabai cabe
Cendekiawan cendikiawan
Cenderamata cinderamata
Detail detil
Definisi difinisi
Diagnosis diagnosa
Embus hembus
Ekstra extra
Ekstrem ekstrim
Istri isteri
Jadwal jadual
Jenazah jenasah
Jenderal jendral
Justru justeru
Karier karir
Kategori katagori
Komplet komplit
Konferensi konperensi
Kongres konggres
Konkret kongkrit
Kreativitas kreatifitas
Kualifikasi kwalifikasi
Kualitatif kwalitatif
Kuantitatif kwantitatif
Kualitas kwalitas
Kuitansi kwitansi
Kata Baku Tidak Baku
Lubang lobang
Maaf ma’af
Makhluk mahluk
Masjid mesjid
Merek merk
Meterai meterei
Metode metoda
Miliar milyar
Misi missi
Modern moderen
Mubazir mubadir
Mulia mulya
Mungkir pungkir
Museum musium
Napas nafas
Narasumber nara sumber
Nasihat nasehat Subjek subyek
Objek obyek Subjektif subyektif
Objektif obyektif sorga
Paham faham Tampak nampak
Paspor pasport Teladan tauladan
Peduli perduli teknik tehnik
Pikir fikir Teknologi tehnologi
Praktik praktek Telanjur terlanjur
Provinsi propinsi Telantar terlantar
Rabu rebo Terampil trampil
Risiko resiko Vila villa
Sah syah Wakaf waqaf
Sekadar sekedar Wujud ujud
Sentral central Yudikatif yudikatip
Silakan silahkan Ubah rubah
Sistem sistim Zaman jaman
Saksama seksama

 Lembar Kerja Murid Pertemuan 2

LEMBAR KERJA MURID (LKM)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/1
Tema : Fakta dan Opini dalam Artikel
Topik : Fakta dan Opini dalam Artikel
Waktu (Hari, jam, tanggal)
Indikator 3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
UJI KOMPETENSI

 Kerjakan sesuai dengan petunjuk!


1) Baca dan cermatilah artikel yang telah disediakan!
2) Identifikasilah konjungsi yang terdapat pada artikel tersebut!
3) Analisislah penggunaan kata baku dan tidak baku pada artikel tersebut!

 Instrumen Penilaian Pertemuan 2

No. Aspek yang dinilai Skor


T
ST (4) (3) CT (2) TT (1)
1. Identifikasi unsur kebahasaan artikel
2. Menganalisis penggunaan kata baku dan
tidak baku pada artikel
Jumlah Skor

Keterangan
ST : sangat tepat (4)

T : tepat (3)

CT : cukup tepat (2)

TT : tidak tepat (1)


 Materi Pembelajaran Pertemuan 3
Langkah-Langkah Menulis Editorial

Pada langkah pertama, pilihlah isu-isu yang hendak diangkat. Perlu pertimbangan tersendiri
untuk menentukan isu apa yang hendak diangkat. Perbedaan pertimbangan inilah yang membedakan
pengangkatan isu setiap media berbeda-beda. Misalnya saja, pada Kamis, 7 September 2007, Media
Indonesia mengangkat masalah buruknya kompetensi transportasi di Indonesia. Sementara Seputar
Indonesia mengangkat masalah siginifikansi APEC.

Tahap berikutnya, kumpulkan pendukung yang akan memperkuat opini yang hendak
disampaikan. Pendukung berupa fakta-fakta seputar topik yang diangkat ini akan memberi nilai
objektivitas pada tulisan daripada sekadar opini belaka. Untuk memberikan nilai yang lebih kuat,
kumpulkanlah pendapat-pendapat yang berotoritas agar opini yang hendak dikemukakan lebih
berbobot.

Langkah ketiga ialah menghubungkan atau mengaitkan. Sebelum menyusun draf editorial,
rembukkan dulu dengan anggota redaksi (ingatlah bahwa editorial itu mewakili sikap media terkait).
Isi editorial yang disampaikan harus jelas dan menyampaikan detail-detail yang akurat, dilengkapi
dengan contoh-contoh pendukung. Berikan argumen yang kuat pada awal dan akhir editorial. Dalam
hal ini, argumen yang dipertentangkan, berikut kelemahan-kelemahannya dapat ditunjukkan. Jangan
lupa, tawarkan solusi pada akhir editorial

Akhirnya, lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hasil tulisan tersebut. Editorial itu harus
jelas dan bertenaga. Tapi jangan sampai menyerang pihak lain. Upayakan pula untuk tidak terlalu
mengajari. Susunan paragraf sebaiknya ringkas dan lugas. Sekali lagi, berbagai contoh dan ilustrasi
akan bermanfaat. Apalagi kutipan-kutipan yang berbobot, akan menguatkan opini kita. Yang lebih
penting lagi, kemukakan semua dengan jujur dan akurat.

Langkah-langkah yang ditawarkan oleh Alan Weintraut berikut mungkin perlu diperhatikan

pula.

 Tentukan topik yang signifikan dengan sudut pandang berita terkini yang akan menarik minat
pembaca.

 Kumpulkan berbagai informasi dan fakta,termasuk laporan objektif; lakukan penelitian.

 Kemukakan opini Anda secara singkat dengan model pernyataan tesis.

 Jelaskan isu tertentu secara objektif sebagai wartawwan dan katakan mengapa situasi tersebut
sangat penting dibicarakan.

 Berikan terlebih dahulu sudut pandang berlawanan bersama beberapa kutipan dan fakta yang
ada.
 Sanggah atau tolak sisi yang lain dan kembangkan kasus Anda dengan menggunakan fakta-
fakta, detail-detail, tokoh-tokoh, dan kutipan-kutipan. Kesampingkan sisi logika lainnya.

 Akui poin yang berlawanan--poin-poin tersebut tentu memiliki poin yang baik yang dapat
diakui untuk membuat Anda tampak rasional.

 Ulangi frasa kunci untuk memperkuat ide hingga melekat dalam benak pembaca.

 Berikan solusi yang realistik kepada masalah yang di luar pengetahuan umum. Berikan
dorongan untuk pemikiran kritis dan tindakan yang proaktif.

 Ringkaslah menjadi suatu kesimpulan yang menegaskan kembali pernyataan pada tesis awal.

 Jagalah agar tidak lebih dari 500 kata; setiap tulisan diperhatian, hindari penggunaan kata
"saya". (Pada faktanya, hal ini tergantung kebijaksanaan dari masing-masing media.)

Ada beberapa struktur yang bisa digunakan untuk menyusun sebuah editorial. Berikut ini salah
satunya.

 "Lead" dengan penjelasan yang objektif terhadap isu/kontroversi tertentu. Jangan lupa
menyertakan prinsip 5W 1H.

 Tariklah beragam fakta dan kutipan dari bahan-bahan yang relevan.

Berdasar Kurikulum 2013


Revisi
 Untuk memperkuat posisi, lakukan riset tambahan seperlunya.

 Kemukakan opini oposisi Anda terlebih dahulu.

 Sebagai penulis editorial, Anda tidak hendak menyetujui suatu opini yang mengemuka.
Identifikasikan pihak-pihak yang bertentangan dengan Anda.

 Gunakan beragam fakta dan kutipan untuk menyatakan opinin mereka secara objektif.

 Berikan posisi oposisi yang kuat. Anda tidak akan mendapat apa pun kalau menyanggah
posisi yang lemah.

 Sanggah keyakinan pihak oposisi secara langsung.

 Sebelum benar-benar menyanggah, artikel Anda dapat diawali dengan sebuah transisi.

 Tariklah fakta-fakta dan kutipan-kutipan dari orang-orang lain yang mendukung posisi Anda.

 Akui poin yang valid dari pihak oposisi yang akan membuat Anda tampak rasional, yang
mempertimbangkan seluruh pilihan.

 Berikan alasan/analogi asli lainnya.

 Untuk mempertahankan posisi Anda, berikan alasan yang disajikan dalam urutan semakin
kuat.

 Gunakan alusi budaya atau literer yang akan memberikan kredibilitas dan rasa inteligensi.

 Simpulkan dengan tegas.

 Berikan solusi dari masalah atau tantang pembaca untuk berbagian memecahkan masalah.

 Sebuah kutipan akan efektif, khususnya jika berasal dari sumber terpercaya.

 Pertanyaan retoris dapat menjadi simpulan yang efektif juga. Sebab sering kali pertanyaan
seperti ini menyadarkan kalangan tertentu.

 Hampir serupa dengan itu, Sebranek dan Kemper juga menawarkan lima butir berikut ini.

 Kemukakan pengalaman pribadi dalam bentuk pernyataan yang menjadi sebuah tesis.
 Berikan penjelasan dari sudut pandang yang berbeda dengan isu yang diangkat.

 Angkat contoh-contoh yang akan mendukung sudut pandang kita.

 Berikan alasan terhadap opini yang kita kemukakan.

 Paragraf terakhir hendaknya diakhiri dengan penegasan ulang akan tesis yang dikemukakan
di awal. Akhiri pula dengan catatan yang positif.

 Lembar Kerja Murid Pertemuan 3

LEMBAR KERJA MURID (LKM)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/1
Tema : Fakta dan Opini dalam Artikel
Topik : Fakta dan Opini dalam Artikel
Waktu (Hari, jam, tanggal)
Indikator 4.10 Menyusun opini dalam bentuk artikel
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan
fakta dan kebahasaan

UJI KOMPETENSI

Kerjakan sesuai dengan petunjuk!

1) Setelah kamu mengetahui dan membaca beberapa contoh artikel, buatlah artikel yang
menarik dengan ketentuan sebagai berikut!

2) Amati sebuah fenomena yang sedang menarik atau berita yang sedang menjadi headline!

3) Catat fakta-fakta penting yang berkaitan dengan berita tersebut!


4) Catat juga opini yang terdapat pada berita tersebut!
5) Tulislah komentarmu terhadap fakta dan opini yang telah kamu catat tadi!

Berdasar Kurikulum 2013


Revisi
6) Kembangkan fakta, opini, dan komentarmu menjadi sebuah artikel yang lebih menarik!

Judul Berita:
Inti berita:
Fakta: .............................................................. Opini: ...............................................................

Komentar: ....................................................... Komentar: ........................................................


....................................................................... .........................................................................

Simpulan :

Instrumen Penilaian Pertemuan 3

PROFIL PENILAIAN KEGIATAN SISWA

DALAM PELAJARAN MENULIS ARTIKEL

Nama : _____________________________________ Tanggal: __________________

Judul : _____________________________________

Skor Kriteria Komentar


27-30 Sangat baik – sempurna:
menguasai topik tulisan; substantif;
pengembangan pernyataan umum atau
klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan
secara lengkap; relevan dengan topik yang
dibahas

22-26 Cukup—baik: cukup menguasai


ISI permasalahan; cukup memadai;
pengembangan tesis terbatas; relevan
dengan topik, tetapi kurang terperinci

17-21 Sedang—cukup: penguasaan permasalahan


terbatas; substansi kurang; pengembangan
topik tidak memadai

13-16 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai


permasalahan; tidak ada substansi; tidak
relevan; tidak layak dinilai

18-20 Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar;


gagasan terungkap padat dengan jelas;
tertata dengan baik; urutan logis
(pernyataan umum atau
klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan);
kohesif

STRUKTUR/ 14-17 Cukup—baik: kurang lancar; kurang


SITEMATIKA terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan;
ARTIKEL pendukung terbatas; logis, tetapi tidak
lengkap

10-13 Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan kacau

Berdasar Kurikulum 2013 Revisi


atau tidak terkait; urutan dan
pengembangan kurang logis

7-9 Sangat kurang—kurang: tidak komunikatif;


tidak terorganisasi; tidak layak dinilai

18-20 Sangat baik—sempurna: penguasaan kata


canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif;
menguasai pembentukan kata; penggunaan
register tepat

14-17 Cukup—baik: penguasaan kata memadai;


pilihan, bentuk, dan penggunaan
kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi
KOSAKATA tidak mengganggu

10-13 Sedang—cukup: penguasaan kata terbatas;


sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan
penggunaan kosakata/ungkapan; makna
membingungkan atau tidak jelas

7-9 Sangat kurang—kurang: pengetahuan


tentang kosakata, ungkapan, dan
pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

baik—
18-20 Sangat sempurna: konstruksi
kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit
kesalahan penggunaan bahasa
(urutan/fungsi kata, artikel, pronomina,
preposisi)

14-17 Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi


KALIMAT efektif; terdapat kesalahan kecil pada
konstruksi kompleks; terjadi sejumlah
kesalahan penggunaan bahasa
(fungsi/urutan kata, artikel, pronomina,
preposisi), tetapi makna cukup jelas

10-13 Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius


dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks
(sering terjadi kesalahan pada kalimat
negasi, urutan/ fungsi kata, artikel,
pronomina, kalimat fragmen, pelesapan;
makna membingungkan atau kabur

7-9 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai


tata kalimat; terdapat banyak kesalahan;
tidak komunikatif; tidak layak dinilai

9-10 Sangat baik—sempurna: menguasai aturan


penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan
penataan paragraf

Cukup—
7-8 baik: kadang-kadang terjadi
kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan
huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi
tidak mengaburkan makna
MEKANIK
4-6 Sedang—cukup: sering terjadi kesalahan
Berdasar Kurikulum 2013
Revisi
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital,
dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak
jelas; makna membingungkan atau kabur

1-3 Sangat kurang—kurang: tidak menguasai


aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital,
dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca;
tidak layak dinilai

KOMENTAR JUMLAH:

Mengetahui, Palabuhanratu, Juni 2017


Kepala, Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Budi Hilmansyah, M.Si Tika Mulyasari, S.Pd


NIP. 19650104 199111 1 001

Anda mungkin juga menyukai